Yogyakarta – Universitas ‘Aisiyah (UNISA ) Yogyakarta menggelar Sidang Senat Terbuka yang agenda utamanya adalah laporan tahunan rektor dan pidato kunci dari Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, Prof. H. Mohamad Nasir, Ph.D.,Ak.,  Senin  (6/11). Sidang Senat Terbuka mengangkat tema “Peran Perguruan Tinggi Dalam Menggerakkan Kepemimpinan Perempuan Untuk Indonesia Berkemajuan”.
Diungkapkan oleh Rektor UNISA, Warsiti., S.Kp., M.Kep. Sp.Mat., Tahun 2016 merupakan tahun yang mengawali sebuah perubahan besar bagi ‘Aisyiyah khususnya dalam bidang pendidikan tinggi, yaitu dengan ditetapkannya perubahan status dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan menjadi Universitas yang kemudian disebut Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta.  Sejak awal berdirinya, UNISA tidak bisa dilepaskan dari kiprah ‘Aisyiyah sebagai sebuah organisasi perempuan besar yang telah menunjukkan kiprah nyata dalam pemberdayaan masyarakat khususnya perempuan. Transformasi UNISA dari lembaga pendidikan kebidanan dan kesehatan menjadi sebuah universitas merupakan aktualisasi dari visi gerakan ‘Aisyiyah memasuki abad kedua.
Lebih lanjut Warsiti mengatakan,  tema tersebut ditetapkan sebagai komitmen UNISA dalam mewujudkan peran perguruan tinggi sesuai dengan Undang-Undang No 12 tahun 2012 tentang Perguruan Tinggi. Dengan tema ini diharapkan mampu memberikan makna baru yang mendalam bagi seluruh civitas akademika UNISA terutama dalam hal aktifitas Catur Dharma Perguruan Tinggi, memunculkan ide baru, inovasi baru dalam peran kepemimpinan publik UNISA, serta implementasi rencana strategis UNISA.
Melalui kegiatan ini pula kemanfaatan dan kesyukuran Universitas bisa dirasakan dengan pemberian Beasiswa kepada mahasiswa daerah tertinggal dan kader persyarikatan, serta mahasiswa yang memiliki potensi akademik baik akan tetapi kurang mampu secara ekonomi. Penghargaan juga diberikan kepada pihak-pihak yang berkontribusi dan berpengaruh terhadap perkembangan UNISA.