Unisa Yogyakarta Terjunkan 10 Mahasiswa KKN di Lombok

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas `Aisyiyah Yogyakarta melepas 10 mahasiswa dalam rangka kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Muhammadiyah Aisyiyah (KKN Mas) ke Kabupaten Lombok Barat, Jumat (30/07).

Kuliah Kerja Nyata Muhammadiyah Aisyiyah (KKN Mas) adalah kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa dan dosen pembimbing lapangan dari Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah seluruh Indonesia secara bersama-sama yang pelaksanaannya dikelola oleh pengurus KKN Mas berdasarkan Surat Keputusan Konsorsium Nasional LPPM PTMA Nomor 007/A.2-III/K-P/XI/2020.

Fayakun Nur Rohmah, S.ST., MPH selaku koordinator Bidang Pengabdian Masyarakat LPPM Unisa Yogya mengatakan sebelum terjun ke lapangan dilakukan seleksi terlebih dahulu kepada 10 mahasiswa yang akan mengikuti kegiatan KKN Mas ini, serta KKN akan dilaksanakan selama 30 hari, dan dimulai pada 12 Agustus sampai 12 September 2021.

“Kami melakukan seleksi dulu kepada mahasiswa yang akan ikut dalam KKN Mas, dan memang di prioritaskan yang berasal dari Lombok karena mereka sudah tau medan disana,” ucap Fayakun.

Wakil Rektor I Taufiqur Rahman, SIP., MA., Ph.D dalam sambutanya menyampaikan pesan kepada mahasiswa yang akan melakukan KKN, untuk senantiasa menjaga nama baik Unisa Yogyakarta serta persyarikatan, karena di Lombok sendiri persyarikatan Muhammadiyah sudah dikenal banyak pihak.

“Apa yang akan dilakukan yaitu salah satu visi dan misi persyarikatan, tetap membawa semangat Al Ma`un dengan membantu program yang sudah direncanakan serta mengamalkan ilmu yang sudah didapatkan kepada masyarakat,” tutur Taufiq

Taufiq berharap 10 mahasiswa terpilih ini nantinya mampu berkolaborasi dengan mahasiswa lain dari PTMA seluruh Indonesia, belajar bersama dalam menjalankan program dan bisa memberikan dampak positif ke masyarakat. 10 Mahasiswa KKN Mas berasal dari 3 fakultas yang ada di Unisa Yogyakarta antara lain 4 mahasiswa dari prodi fisioterapi, 1 prodi gizi, 1 prodi bidan, 1 prodi administrasi public, 1 prodi manajemen dan 2 dari prodi bioteknologi.

Unisa Yogyakarta Kirim 9 Relawan ke RS PKU Muhammadiyah Bantul

Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas `Aisyiyah Yogyakarta kembali mengirimkan relawan kesehatan, kali ini ke RS PKU Muhammadiyah Bantul, Senin (12/07).

Unisa Yogyakarta mengirimkan sebanyak 9 orang relawan tenaga kesehatan, yang terdiri 6 mahasiswa Program Studi Keperawatan dan 3 mahasiswa Program Studi Radiologi Fikes Unisa Yogyakarta. Para relawan diterima langsung oleh Rusti Budiah, S.H Kepala Seksi Kepegawaian RS PKU Muhammadiyah Bantul. Ke 9 relawan tersebut dengan sukarela mengajukan diri dengan membuat surat pernyataan dan tentunya menyertakan ijin dari orang tua masing-masing mahasiswa.

Dekan Fikes Unisa Yogyakarta M. Ali Imron, M.Fis mengatakan bahwa Unisa Yogyakarta telah melakukan mapping dengan mendata sejumlah mahasiswa yang secara sukarela untuk menjadi relawan tenaga kesehatan, yang bersedia membantu ke beberapa Rumah Sakit sesuai dengan kebutuhan dan kompetensinya antara lain keperawatan, teknik radiologi, kebidanan, keperawatan anestesiologi, fisoterapi dan teknologi laboratorium medis.  

“Kami mengirimkan relawan tenaga kesehatan mahasiswa tingkat akhir yang pastinya sudah memiliki skill serta kompetensi mumpuni di bidangnya masing-masing dan siap menjalankan tugasnya,” ucap Ali Imron.

Imron menambahkan selain mendata dan mempersiapkan relawan tenaga kesehatan untuk rumah sakit, Fikes juga melengkapi mahasiswa profesi yang sedang praktik lapangan dengan Alat Pelindung Diri (APD) dan support multivitamin, apabila terkonfirmasi positif dari pihak Unisa Yogyakarta sudah memfasilitasinya di Shelter Unisa.

“Mahasiswa yang positif dan isoman di kostnya pun tetap kita support memberi multivitamin dengan cara diantarkan langsung ke kostnya yang dikoordinasikan oleh tim IC post prodi,” tambahnya. Selain itu, 5 dosen senior Unisa Yogyakarta juga diminta untuk menjadi konsulen di isoman shelter Muhammadiyah Covid-19 Command Centre (MCCC).

39 Relawan Tenaga Kesehatan UNISA Yogyakarta Dikirim Bantu RS. Sardjito

Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas `Aisyiyah Yogyakarta mengirimkan 39 relawan tenaga kesehatan ke Rumah Sakit dr. Sardjito, Minggu (04/07).

39 relawan yang terdiri dari 32 mahasiswa keperawatan dan 7 alumni jurusan kebidanan Fikes Unisa Yogyakarta ini secara langsung diminta oleh pihak RSUP. dr Sardjito, serta dukungan pengiriman relawan tenaga kesehatan yang terdiri atas ners dan bidan, kata Wakil Dekan 2 Fikes Unisa, Suratini, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Kom

“Kami menerima permintaan dari Sardjito melalui telpon pada hari Minggu siang dari Pak Purwo Atmanto Sub Koordinator bagian SDM RSUP dr Sardjito,” tutu Suratini.

Suratini menambahkan setelah itu dilakukan koordinasi di internal Unisa dengan fakultas dan rektorat, diputuskan untuk mensuport relawan ke  RSUP dr. Sardjito. Lalu kami berkoordinasi dengan kaprodi keperawatan dan kebidanan untuk menawarkan kepada calon ners serta alumni bidan yang sanggup dan mendapatkan ijin orang tua untuk persiapan berangkat.

Wakil Dekan 3 Bidang Mahasiswa dan Kerjasama Fikes Unisa Yogyakarta, Wantonoro, S.Kep.NS. M.Kep., Sp.KMB., PhD mengatakan ke-32 mahasiswa keperawatan tersebut berasal dari mahasiswa Program Pendidikan Profesi Ners Fikes Unisa Yogyakarta yang telah selesai menempuh praktik klinik dan rencana akan mengikuti uji kompetensi pada bulan Agustus 2021 mendatang. Sedangkan untuk jurusan kebidanan 4 dari D4 (3 lulus 2020, 1 lulus 2019) 3 dari D3 lulus 2020.

“Semuanya berdomisili di Yogyakarta dan sudah mendapatkan ijin dari orang tua masing-masing. Setelah penyerahan tadi, dilanjutkan dengan wawancara dan penyerahan dokumen,” imbuhnya.

Dalam beberapa hari terakhir, memang terjadi lonjakan pasien di hampir semua rumah sakit di Yogyakata dan melebihi kapasitas pelayanan yang ada, termasuk di RSUP dr. Sardjito. Berdasarkan informasi yang beredar, RSUP dr. Sardjito mengalami lonjakan pasien Covid-19 sejak Jum’at (02/07) dan sempat mengalami krisis pasokan oksigen dari vendor. Atas kondisi tersebut, RSUP dr. Sardjito sempat membuka donasi dan rekruitmen tenaga relawan pada Minggu (04/07) siang meski kemudian sudah ditutup. (Budi Santoso)

Tingkatkat Kualitas Mutu Pengelolaan, Perpustakaan UNISA Yogyakarta jalani Asesment Akreditasi

Pentingnya mutu atau kualitas telah menjadi perhatian pengelola perpustakaan perguruan tinggi. Perpustakaan Nasional RI telah menyusun standar yang dapat dijadikan acuan minimal dalam penyelenggaraan perpustakaan perguruan tinggi yang berkualitas. Suatu bentuk formal pengakuan terhadap pemenuhan standar tersebut yaitu dengan pelaksanaan akreditasi perpustakaan.

Perpustakaan Universitas `Aisyiyah Yogyakarta yang merupakan penyedia informasi mutakhir bagi civitas akademika Unisa Yogyakarta, dan sebagai pusat layanan informasi global, ke ‘Aisyiyahan dan Kemuhammadiyahan berbasis teknologi guna menunjang catur dharma perguruan tinggi, sedang mendapatkan visitasi akreditasi dari Lembaga Akreditasi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (LAP-N) secara daring, Sabtu (3/07).

LAP-N mengirimkan 3 asesornya yaitu Drs. Tisyo Haryono, MLS, Agus Rifai, Ph. D, Alfi Noor Afridyan, S.IIP untuk menilai dari komponen- komponen layanan, kerjasama, koleksi, pengorganisasian materi perpustakaan, sumber daya manusia, gedung, ruang dan sarana prasarana, anggaran, manajemen perpustakaan dan perawatan koleksi perpustakaan Unisa Yogyakarta.

Rektor Unisa Yogyakarta Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat dalam sambutanya mengatakan Perpustakaan Unisa Yogyakarta menyediakan sumber- sumber informasi untuk civitas akademika, tenaga kependidikan dan masyarakat umum.

“Seluruh pimpinan mendukung penuh untuk upaya yg dilakukan task force reakreditasi perpustakaan ini. Kami mohon masukan dan bimbingan para asesor, harapannya akreditasi ini mendapat hasil terbaik,” tutur Warsiti.

Tisyo Haryono selaku asesor mengutarakan Perpustakaan merupakan bagian integral suatu perguruan tinggi, sehingga keberadaannya harus menjadi perhatian, baik itu tentang koleksi, SDM, pengelolaan, sarana prasrana dan lain sebagainya.

“Penyelenggaraan perpus harus sesuai Standar Nasional,” Ucap Tisyo. Tisyo menambahkan Kegiatan akreditasi ini asessor akan melakukan penilaian apakah sudah sesuai dengan standar nasional, verifikasi data yang telah dterima dan diskusikan tentang bukti fisik serta melihat pelayanan dan sarpras melalui video dan tour perpustakaan.

Unisa Yogyakarta Terima Bantuan Alat Genose dari BPD Syariah DIY

Bank Pembangunan Daerah (BPD) Syariah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai salah satu mitra usaha Universitas `Aisyiyah Yogyakarta, melalui program Corporate social responsibility (CSR) memberikan alat Genose kepada Unisa Yogyakarta, Selasa (29/06).

Acara penyerahan dilakukan di ruang Smart Room Unisa Yogyakarta, dan diberikan langsung oleh Santoso Rohmad, SE., MM. selaku Direktur Utama (Dirut) BPD DIY, serta diterima Rektor Unisa Yogyakarta Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat.

Dirut BPD DIY mengatakan Unisa Yogyakarta sebagai kampus berwawasan kesehatan yang mengutamakan kenyamanan dan keselamatan dalam rangka kegiatan belajar perlu di apresiasi, sebab itu BPD Syariah DIY selaku mitra Unisa Yogyakarta mensupport dengan memberikan alat Genose.

“Ini dalam upaya untuk menjaga, mengantisipasi dan memonitor kondisi kesehatan seluruh akademisi disini. Kalau mereka tetap sehat maka bisa beraktifitas secara normal, kalau bisa beraktifitas berarti ada kegiatan ekonomi, dan apabila ada kegiatan ekonomi maka akan kita dorong untuk tumbuh lagi, itulah misi utama kami,” ucap Rohmad.

Sedangkan Rektor Unisa Yogya mengutarakan bahwa selain penyerahan alat Genose, Dirut BPD DIY beserta jajaranya ke Unisa Yogyakarta juga dalam rangka silaturrahmi. Adapun beberapa rencana kerjasama lain yang dibicarakan kedua belah pihak dalam pertemuan tersebut.

“Kami berusaha untuk meningkatkan lagi kerjasama yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan civitas akademika, dan juga rencana kerjasama dalam bidang pendidikan agar nanti mahasiswa kita juga bisa berkesempatan untuk magang disana,” tutur Warsiti. Total nilai rupiah yang diterima oleh Unisa Yogya yaitu sebesar lima puluh juta rupiah yang berbentuk alat Genose.