Dosen Pakar Unisa Yogya Bagikan Tips Jaga Kesehatan Selama Musim Hujan

Cuaca dingin selama musim hujan biasanya mudah menimbulkan suatu penyakit, sudah saatnya kita mencegah dengan menjaga ketahanan tubuh dari musim hujan agar terhindar dari penyakit.

Pergantian musim kemarau ke musim penghujan ini biasanya membuat tubuh lebih rentan terhadap gangguan kesehatan, terutama perubahan cuaca yang ekstrem, hal ini disebabkan karena tubuh dipaksa beradaptasi dengan suhu dan kelembapan udara yang berbeda dari sebelumnya.

Deasti Nurmaghupita, M.Kep., Sp.Kep.J yang merupakan ketua program studi S1 Keperawatan dan Profesi Ners membagikan tipsnya disaat musim hujan untuk tetap menjaga kesehatan agar tidak mudah sakit, Kamis (29/12).

Deasti mengatakan meski memang untuk beberapa orang kehujanan beberapa kali tidak berpengaruh pada tubuh mereka, namun ada pula sebagian orang yang hanya sekali terkena hujan langsung demam keesokan harinya. Bahkan ada Sebagian orang yang justru merasa tidak nyaman karena tidak bisa beraktivitas di luar ruangan karena cuaca hujan.

Agar tetap sehat, berikut tips dari Deasti untuk menjaga kesehatan di musim hujan :

  1. Setelah kehujanan segera mandi dan keramas.
  2. Usahakan tubuh selalu hangat.
  3. Tidur cukup dan tidak begadang.
  4. Banyak minum air putih.
  5. Konsumsi makanan sehat dan jaga makanan agar selalu hygienis.
  6. Jaga kebersihan rumah dan lingkungan.
  7. Asupan Vitamin C untuk mendukung daya tahan tubuh juga sangat kita perlukan.
  8. Berolahraga secara rutin.
  9. Menjaga kebersihan rumah

Jangan lupa tetap menjaga suasana tetap happy di musim hujan agar jiwa selalu sehat :

  1. Nyalakan lampu ruangan.
  2. Nikmati suasana hujan di luar ruangan.
  3. Lakukan kegiatan menyenangkan.
  4. Cobalah untuk tetap berolahraga walau di dalam ruangan.
  5. Habiskan waktu bersama keluarga atau teman.

Sumber Foto : KlikDokter.com

Dedikasi dan Loyalitas Sri Rejeki Kepada Unisa Yogyakarta Selama 36 Tahun

Dedikasi serta Loyalitas merupakan suatu pengorbanan tenaga, pikiran, dan waktu demi sebuah keberhasilan disertai kesetiaan di suatu usaha atau tempat demi tujuan mulia.

Dedikasi dan loyalitas tinggi ditunjukkan oleh Sri Rejeki, yang merupakan seorang tenaga kependidikan di Universitas `Aisyiyah Yogyakarta, membidangi bagian perpustakaan dan telah mengabdikan dirinya selama 36 tahun.

Sri Rejeki juga menjadi salah satu saksi sejarah tranformasi Unisa Yogyakarta, dari tahun 1986 ketika masih menjadi Sekolah Perawat Kesehatan (SPK), lalu berubah menjadi Akademi Perawat (Akper) `Aisyiyah, tahun 1998 sempat di konversi menjadi Akademi Bidan (Akbid) `Aisyiyah, akhirnya pada tahun 2003 berkembang menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) `Aisyiyah Yogyakarta, dan di 2016 mendapatkan Surat Keputusan (SK) untuk menjadi Universitas sampai sekarang ini.

Pada acara seremonial pelepasan yang dihadiri seluruh jajaran pimpinan Unisa Yogyakarta beserta kaprodi dan kepala biro, Sri Rejeki berbicara tentang suka dukanya serta hubungan kekeluargaan selama mengabdi 36 tahun di Unisa Yogyakarta. Selain itu Sri Rejeki juga memberikan pesan kepada karyawan Unisa Yogyakarta untuk terus berjuang dan semangat untuk memajukan kampus tercinta.

Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat selaku Rektor Unisa Yogyakarta dalam sambutanya mengatakan bahwa pengabdian selama 36 tahun yang dilakukan oleh Sri Rejeki ini merupakan bagian dari amal ibadah yang dilakukan dengan sungguh sungguh, dan bisa menjadi contoh karyawan yang lain. “Mbak Sri ini sudah ada disini semenjak saya masih menjadi mahasiswa, beliau sudah banyak berkontribusi dalam memajukan Unisa Yogyakarta, dan saya pribadi mengucapkan banyak terimakasih atas dedikasinya selama ini, semoga tali silaturrahim dengan kami tetap terjaga,” ucap Warsiti.

Kisah Inspiratif, Perjalan Berliku Ali Mendapatkan Gelar Studi dan Prestasi

Ali Purnomo Aji mahasiswa program studi Radiologi UNISA Yogyakarta yang berjuang keras untuk menyelesaikan studinya. Kehidupan memaksanya untuk menerima kenyataan bahwa orang tuanya harus berpisah 

Ditengah kondisi itu ia hampir menyerah untuk melanjutkan studinya demi meringankan beban ibunya, tetapi ia sadar bahwa takdir bukanlah sebuah kesalahan, justru kenyataan pahit itu membuat ia bangkit dan yakin untuk kembali memperjuangkan cita- citanya. 

Ali mencoba mencari penghasilan tambahan dengan berjualan baju online. Ali berpikir dengan upayanya tersebut ia dapat memenuhi kebutuhan dirinya dan ibunya, tetapi ternyata tidak. Keadaan semakin memburuk, ia terpaksa harus menggantungkan biaya hidup kepada ibunya yang berprofesi sebagai guru di salah satu sekolah di Banyuwangi, ibunya pun harus berjuang keras untuk membiayai Ali, dari mengajar, berjualan gorengan, hingga meminjam uang. 

“Pernah saya alami sudah tidak punya uang saku selama hampir dua minggu” tutur Ali.

Kesulitan itu mendorong dirinya untuk bekerja menjadi tukang parkir hingga kuli bangunan, ia kesampingkan semua rasa malunya demi bertahan hidup.

Ketertarikan pada pencak silat

Sejak kelas enam sekolah dasar (SD) Ali sudah tertarik mengikuti olahraga pencak silat, ketertarikannya itu dia lanjutkan hingga jenjang kuliah. Ditengah hambatannya, Ali tetap berprestasi, dan berhasil mendapatkan Juara 3 pencak silat dalam piala rektor seJawa dan Bali. 

Segala rintangan perlahan Ali selesaikan, hingga kini dia berhasil menyelesaikan studinya tepat waktu dan mendapatkan kesempatan melaksanakan wisuda periode pertama.  Dari Ali kita bisa belajar, Ali mungkin kehilangan masa mudanya, tetapi sejatinya dia sedang dibentuk dan di ajarkan untuk menjadi lebih tangguh.

Pencegahan Stunting Melalui Pelatihan Pembuatan MPASI dan Budikdamber

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak yang disebabkan kekurangan gizi pada 1000 hari pertama dari kehidupan anak. Hingga saat ini, permasalahan stunting masih menjadi isu nasional. Indonesia masuk dalam tiga besar negara dengan kejadian stunting tertinggi di Kawasan Asia Tenggara. Kejadian stunting di Kabupaten Sleman Provinsi DI Yogyakarta masih menjadi prioritas utama bagi Pemerintah. Salah satunya di Kalurahan Nogotirto yang berada di Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman memiliki tingkat kejadian stunting yang cukup tinggi. Menyikapi permasalahan tersebut, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta (Unisa) Yogyakarta bekerja sama dengan Posyandu Qolbun Salim mengadakan edukasi dan pelatihan kepada Kader Posyandu dan Ibu balita di Padukuhan Sawahan, Kalurahan Nogotirto, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman. Kegiatan pengabdian masyarakat tersebut dilaksanakan selama 2 hari, yaitu tanggal 6 dan 10 Desember 2022 di Posyandu Qolbun Salim. Pada hari pertama, peserta pengabdian diberikan edukasi mengenai stunting dan pelatihan pembuatan MPASI (Makanan Pendamping ASI). Sedangkan pada hari kedua, kegiatan berfokus pada edukasi dan pelatihan Budikdamber (Budidaya Ikan dan Tanaman Dalam Ember).

Menurut Ika Afifah Nugraheni, S.P., M.Biotech. selaku ketua tim pengabdian masyarakat, pencegahan dan penanganan kejadian stunting harus dilakukan lintas sektor karena stunting merupakan permasalahan kompleks. Sehingga pendekatan yang dilakukan juga harus dari dua sisi yaitu secara langsung seperti intervensi gizi spesifik pada pemberian MPASI maupun secara tidak langsung salah satunya penyediaan pangan keluarga seperti penerapan Budikdamber, tambahnya. Pelaksanaan pengabdian masyarakat dilakukan dengan anggota tim lainnya yaitu Enny Fitriahadi, S.SiT., M.Kes. yang memiliki kompetensi keilmuan di bidang kebidanan. Kegiatan pengabdian ini didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Program Insentif Pengabdian Masyarakat Terintegrasi dengan Merdeka Belajar Kampus Merdeka Berbasis Kinerja Indikator Kinerja Utama Bagi Perguruan Tinggi Swasta Tahun 2022. Peserta pengabdian masyarakat sangat antusias selama mengikuti rangkaian kegiatan. “Kegiatan edukasi dan pelatihan mengenai stunting sangat dibutuhkan di Posyandu Qolbun Salim karena di Kalurahan Nogotirto sendiri tingkat stunting masih sekitar 31,2%”, ujar Mar’atul Musyarofah, sekretaris Posyandu Qolbun Salim. Mar’atul berharap kegiatan yang telah diberikan oleh tim pengabdian masyarakat dari Unisa Yogyakarta mampu mencegah peningkatan kejadian stunting.

Pengabmas Dosen Unisa Yogya Tingkatkan Minat Baca dan Tumbuh Kembang Anak

Dosen Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta beserta mahasiswa dari beberapa prodi diantaranya adalah Prodi Psikologi dan Prodi Fisioterapi meraih Hibah Program Insentif Pengabdian Masyarakat Terintegrasi dengan Merdeka Belajar Kampus Merdeka berbasis Kinerja Indikator Kinerja Utama di TK ABA BROSOT II Kulon Progo, Selasa (06/12/22).

Adapun bentuk pengabdian masyarakat ini yaitu, pojok baca yang dimana berupaya untuk meningkatkan minat baca siswa, lalu melakukan tes psikologi dan tumbuh kembang guna mengetahui dan mengedukasi baik kepada siswa, guru dan orang tua.

“Pojok baca ini nantikan akan ditata dengan lebih baik, dengan menyediakan koleksi buku yang layak baca serta beberapa hiasan yang membuat anak-anak semakin tertarik untuk membaca,” jelas Miftahush Shalihah, selaku ketua program.

Annisa Warastri menjelaskan mengenai tes psikologis yang dilakukan, “Tes ini dilakukan secara klasikal tetapi juga dengan instruksi yang jelas dan pengawasan yang baik agar tes berjalan lancar,” jelasnya.

Ummy Aisyah menambahkan “Jika untuk tes tumbuh kembang ini tentu akan sangat bermanfaat bagi orang tua dan siswa itu sendiri, yang dimana orang tua akan lebih paham dan aware pada anaknya. Tumbuh kembang ini juga berkaitan dengan perkembangan psikologis anak, jadi dengan adanya tes psikologis ini, tes tumbuh kembang pun sangat sinkron bila digabungkan,”.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini seluruhnya didanai oleh KEMENDIKBUDRISTEK.

Ketum PP `Aisyiyah Utarakan Peran Kebangsaan `Aisyiyah Sebagai Ibu Persyarikatan

Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta bekerjasama dengan media Tribun Jogja mengadakan acara Talkshow dalam rangka memperingati hari ibu yang diselenggarakan di Geraimu Gedung Siti Moendjijah, Kamis (22/12).

Ketua Umum Pimpinan Pusat `Aisyiyah Dr. apt. Salmah Orbayinah, M.Kes dan Wakil Rektor 3 Unisa Yogyakarta Dr. Mufdlilah, S.SiT., M.Sc menjadi narasumber dalam kegiatan Talkshow yang bertemakan Risalah Perempuan, Visi `Aisyiyah Mencerahkan Peradaban Bangsa.

22 Desember diperingati sebagai hari ibu, namun tidak untuk dimaknai sempit sebagaimana peringatan yang dilakukan negara lainnya. Bagi gerakan perempuan Indonesia pada 22 Desember tersebut juga diperingati hari penting yang secara khusus tentang perempuan.

Salmah mengatakan khusus bagi `Aisyiyah, kongres perempuan pertama yang dilaksanakan di Yogyakarta pada tanggal 22 Desember 1928, kongres pertama yang merupakan tonggak dicetuskannya hari ibu di Indonesia sehingga sampai hari ini sudah berumur 94 tahun sejak dilaksanakan kongres tersebut. `Aisyiyah ikut terlibat dalam menyelenggarakan Kongres perempuan.

“Dalam Kongres perempuan pertama pada, Siti Moendjijah sosok kader `Aisyiyah yang menjadi wakil ketua dalam penyelenggaraan kongres perempuan. Dalam pidato pidatonya Siti Moendjijah mengambil tema Derajat Kaum Perempuan,” tuturnya.

Salmah menambahkan “Sebuah pidato yang dilakukan oleh Siti Moendjijah sangat spektakuler saat itu, sehingga momen itu penting untuk dihargai oleh pemerintah sebagai momentum hari ibu secara nasional.”

Selain Siti Moendjijah, `Aisyiyah juga mengirimkan Siti Hayinah dalam kongres perempuan pertama. Siti Moendjijah menyampaikan derajat kaum perempuan sedangkan Siti Hayinah berpidato tentang persatuan perempuan.

Salmah juga menjelaskan kiprah `Aisyiyah sampai hari ini, sudah banyak memberikan kontribusinya antara lain kontribusi di bidang pendidikan, bidang kesehatan, bidang sosial.

“Pada selasa (6/12) lalu PP `Aisyiyah menerima penghargaan dari Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) atas dukungan, komitmen, dan partisipasi dalam layanan intervensi spesifik dan sensitif sebagai upaya percepatan penurunan stunting,” ujar Salmah. Sedangkan di bidang pendidikan `Aisyiyah terus berkomitmen mencerdaskan anak bangsa dengan hadirnya Taman kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah menengah pertama (SMP), Sekolah menengah Atas (SMA) hingga perguruan tinggi. Sedangkan di bidang sosial `Aisyiyah mempunyai banyak panti asuhan untuk membantu anak-anak yang terlantar dan kurang mampu.

Prodi Administrasi Publik UNISA Yogyakarta Lakukan Monitoring Magang Mahasiswa

Program Studi Administrasi Publik Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta melakukan monitoring pelaksanaan magang mahasiswa semester gasal Tahun Ajaran 2022/2023 pada sejumlah instansi mitra.  Kegiatan  ini dilangsungkan sejak 11-16 Desember 2022.

            “Monitoring ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana proses pembelajaran mahasiswa pada instansi mitra berjalan, kemudian apakah ada kendala dan hambatan yang dapat kita temukan solusi bersama dalam pelaksanannya,” jelas Gerry Katon Mahendra, S.IP, M.I.P, Ketua Program Studi Administrasi Publik UNISA Yogyakarta, saat rapat koordinsi bersama seluruh dosen pembimbing lapangan.

Gerry Katon menambahkan bahwa monitoring ini dilakukan dengan berkunjung secara langsung pada instansi mitra pada 3 bulan pertama penempatan. Monitoring dilakukan dengan mengecek secara langsung aktivitas mahasiswa  pada lokasi magang.             Kegiatan monitoring ini dilakukan oleh seluruh dosen pembimbing lapangan pada seluruh intansi mitra. Diantaranya adalah KPU Daerah Istimewa Yogyakarta, Dinas Komunikasi dan Informatika DIY, Dinas Koperasi dan UKM DIY, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten Sleman, Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Kalurahan Sidoagung, dan LHKP PP Muhammadiyah. Tampak mahasiswa peserta magang merasa senang ketika mendapatkan kunjungan dari dosen pembimbing lapangannya. Kunjungan ini mengobati rasa kangen mahasiswa setelah 3 bulan penempatan untuk mengapikasikan ilmu yang mereka dapatkan di bangku kuliah.

Kampanye  Pencegahan Stunting Melalui Deteksi Dini Anemia dan Sosialisasi Literasi Digital Kesehatan

Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta melaksanakan Kampanye Pencegahan Stunting Melalui Deteksi Dini Anemia dan Sosialisasi Literasi Digital Kesehatan Bagi Remaja di Karang Taruna Kelurahan Banyuraden, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, DI. Kegiatan Kemandirian Masyarakat ini merupakan  Hibah dan didanai sepenuhnya  oleh  Kemdikbudristek tahun 2022, Minggu (18/12)

Dalam Tim PkM terdiri dari Dosen Kebidanan UNISA Yogyakarta, Luluk Rosida S.ST.,M.KM, dan Taufiqur Rahman, S.IP.,M.A.,Ph.D, serta mahasiswa S1 Kebidanan Salsya Naulia Chamid dan Tut Mamah Azzahra.

Sebanyak 74 remaja Karang Taruna Desa Banyuraden hadir dalam kegiatan tersebut. Kegiatan dibreakdown menjadi beberapa sesi. Diawali dengan Sosialisasi Literasi dan pelatihan pengecekan hoax melalui aplikasi. Remaja diharapkan mampu meningkatkan kesadaran dan sikap kritisnya dalam menyaring informasi sehingga tidak terjebak pada narasi provokatif serta hoaks, khususnya pada informasi kesehatan. Diberikan pula pelatihan kepada para remaja untuk mengetahui kebenaran sebuah informasi yang didapatkan menggunakan gawainya masing-masing. Dalam kegiatan itu remaja tampak dapat mengikuti pelatihan dengan baik dan sangat antusias.

Sesi kedua materi tentang anemia,  pelatihan penggunaan alat deteksi anemia dan dilanjutkan dengan pemeriksaan kadar Hemoglobin pada seluruh peserta. Salsya Naulia Chamid mahasiswa S1 Kebidanan turut memberikan penyuluhan Deteksi Dini Anemia pada Remaja dan Keterkaitannya dengan Stunting. Setelah sosialisasi anemia, remaja juga dibekali pelatihan penggunaan alat GCHb dan alat pemeriksaan darah senderhan (GCu). Kegiatan dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan kepada para remaja khususnya pemeriksaan Hb (Hemoglobin) serta pembagian tablet Fe. Betapa pentingnya membangun kesadaran remaja untuk ikut serta dalam menurunkan angka kejadian stunting dengan melakukan upaya preventif dengan mengonsumsi Tablet Fe serta melakukan pemeriksaan Hb rutin. Diakhir kegiatan Tim PkM memberikan bantuan alat pemeriksaan kesehatan berupa seperangkat alat cek Glukosa, Cholesterol, Uric Acid, serta Hb dan juga alat pengukur Tinggi badan dan Berat badan  kepada ketua Karang Taruna untuk meningkatkan kesadaran kesehatan remaja.

Kisah Wildan, Wisudawan UNISA Yogyakarta penghafal 30 juz Al-quran hingga mendapatkan beasiswa

Wildan Ahmad merupakan mahasiswa program studi S1 psikologi di Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta. Ia mendapatkan beasiswa Hafizh Al-Qur’an selama empat tahun kuliah.

Wildan dibebaskan dari Uang Kuliah Tunggal (UKT) serta biaya lainnya hingga akhir studi. Setiap tahunnya, UNISA Yogyakarta membuka Program Hafizh Al-Qur’an dan Wildan adalah salah satu penerimanya. 

Mahasiswa asal magelang itu mengaku, keinginan untuk menghafal Al-Qur’an sudah tertanam  sedari dini.

Perjalanan Wildan menghafal Al-Qur’an

Wildan menuturkan, ia meyakini janji Allah SWT akan memuliakan penghafal Al-Qur’an. Tidak hanya di akhirat namun juga di dunia

Menariknya proses hafalan yang di lakukan Wildan tersebut, dikarenakan aturan sekolah yang mengharuskan ia menghafal dan mendapatkan dukungan yang sangat besar dari keluarganya. 

“Pertama kali menghafal saat kelas dua sekolah menengah pertama” tutur Wildan saat di jumpai dalam proses gladi wsuda di gedung Siti Bariyah UNISA Yogyakarta Jum’at(16/12) 

Lulus dari sekolah menengah pertama, Wildan berhasil mengantongi hafalan sebanyak 9 juz. Tidak berhenti sampai situ, Wildan terus melakukan kebiasan menghafal Al-Qur’an hingga mencapai 30 juz. 

Dalam proses hafalannya itu, Wildan mengalami kesulitan: pengucapan kalimat, memahami hukum bacaan, rasa malas dan jenuh. Saat Jenuh, Wildan akan rehat dan bermain bersama teman-temannya. Selain itu, Wildan juga mengunjungi pembimbingnya untuk memberikan motivasi agar ia mendapatkan kembali semangat menghafal. 

Memasuki masa perkuliahan ia mulai memberanikan diri mengikuti berbagai perlombaan. Pada Desember tahun 2018, Wildan mendapatkan juara tiga lomba tahfidz 15 juz tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta-Jawa tengah. Dan juara tiga Musabaqoh Hifdzil Qur’an cabang 30 Juz tingkat Nasional

Perjuangan menjadi calon psikolog dan produktivitas di dalam kampus

Kedua orang tua Wildan selalu menekankan untuk mengejar sesuatu sesuai dengan kemampuan sendiri. Hal yang selalu ia dengar dari orangtuanya 

“Jika kamu bersungguh-sungguh mencapai sesuatu, maka kamu akan mendapatkannya.  Disiplin dan telitilah dalam mengerjakan suatu hal. ” tutur Wildan

Wildan berkeinginan mengenal diri sendiri lebih dalam dan dapat mengenali pribadi orang lain untuk dapat membantu memberikan jalan keluar pada setiap permasalahan psikis yang di alami orang lain. Hingga akhirnya memilih program studi psikologi. Diakhir masa perkuliahan Wildan mendapatkan IPK Cumlaude 3,66. Untuk menjaga keaktifan dalam sosial dan spiritual, Wildan mengikuti Organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Rasyad Sholeh dan Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) UNISA Yogyakarta.

Warsiti: UNISA Yogyakarta Hadir Untuk Seluruh Anak Negeri

Sabanyak 77 wisudawaan UNISA Yogyakarta berasal dari daerah tertinggal, terdepan, terluar (3T). Hal tersebut disampaikan oleh Rektor UNISA Yogyakarta, Warsiti, M.Kep., Sp.Mat pada Wisuda Periode Desember 2022 di Auditorium Gedung Siti Bariyah, (17/12) lalu.

Warsiti mengatakan bahwa UNISA Yogyakarta hadir untuk semua anak negeri dari seluruh provinsi di Indonesia dan kabupaten kota di Indonesia. Data wisuda Desember 2022 ini total 556 wisudawan dengan pembagian wilayah yaitu DIY 61 (11%), jawa (36,7%) dan luar jawa  (63,3%). Wisudawan dari luar jawa, sebanyak 77 orang ( 22% ) berasal dari daerah 3T ( singkil aceh, bangkalan jatim, Ketapang, sintang sambas, kayong untuk kalimantan,   yang berasal dari singkil aceh, kabupaten seram, Halmahera untuk maluku, NTB,ende kupang manggai untuk NTT, merauke nabiere, sorong untuk papua,  banggai kepulauan ,buol,  donggala untuk Sulawesi, dan beberapa daerah dr sumatera muratara). 

Harapannya, wisudawan dari 3T dapat segera kembali ke daerah asal serta mengaplikasikan ilmunya dan berkarya membangun daerahnya sesuai kompetensi masing-masing. ”Selamat kepada para lulusan selamat berkarya dan jadilah alumni yang berperan signifikan dalam turut merawat dan membangun unisa, dan bangsa ini di masa yang akan datang’’, pesan Warsiti.