Grassroot football 1 579x1030

UNISA Yogyakarta Dukung Pembinaan Atlet Sepakbola Usia Dini di Grassroot Football Festival

Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta turut aktif dalam mendukung pembinaan atlet sepakbola usia dini melalui penyelenggaraan Grassroot Football Festival di Lapangan Kenari, Umbulharjo Yogyakarta, Sabtu (02/09).

Wantonoro, S.Kep.,Ns. M.Kep.,Sp.KMB.,Ph.D Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKes) UNISA Yogyakarta, yang hadir dalam pembukaan mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan langkah yang tepat dalam upaya membina bibit-bibit sepakbola masa depan.

“FIKes berperan aktif dalam mendukung kegiatan ini dengan menyediakan tim kesehatan yang terdiri dari fisioterapis, perawat, dan ahli gizi. Tim kesehatan ini bertugas untuk melakukan screening kesehatan, serta pencegahan dan penanganan cidera pada atlet muda yang berpartisipasi dalam event tersebut,” tuturnya.

Wantonoro menambahkan kolaborasi FIKes UNISA Yogyakarta dalam mendukung pembinaan atlet sepakbola usia dini merupakan salah satu wujud dari peran kampus berwawasan kesehatan dalam mendukung Asosiasi Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) DIY untuk menyiapkan atlet sepakbola yang diharapkan dapat berlaga di Piala Dunia FIFA 2038.

Erick Thohir selaku ketua umum PSSI yang hadir di hari kedua juga memberikan pesan penting kepada para peserta Grassroot Football Festival yang saat ini berusia 9 hingga 12 tahun. Erick menegaskan bahwa Indonesia tengah mempersiapkan diri untuk berkompetisi pada Piala Dunia FIFA 2038, dan para pemain masa depan adalah anak-anak yang saat ini tengah berlatih dan berkompetisi di tingkat usia dini.

“Tahun 2038, kalian adalah masa depan sepakbola Indonesia. Kakak-kakak kalian yang bermain di tim U-17 saat ini sedang berjuang keras agar tim nasional tampil baik di Piala Dunia U-17 di Indonesia. Artinya, harus ada kelanjutan. Setelah mereka, nanti giliran kalian,” pesan Erick kepada para pemain muda.

Grassroot Football Festival diharapkan tidak hanya menjadi ajang kompetisi sepakbola, tetapi juga menjadi wahana pembinaan atlet muda yang dilakukan dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk universitas dan asosiasi sepakbola. Dengan upaya bersama ini, Indonesia berharap dapat meraih prestasi gemilang di Piala Dunia FIFA 2038 dan menciptakan generasi atlet sepakbola yang tangguh untuk masa depan.

Humas unisa 2 1030x579

Humas UNISA Yogyakarta Raih Penghargaan MPKU Award 2023

Biro Humas dan Protokol Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta berhasil meraih penghargaan MPKU Award 2023 kategori promosi kesehatan masyarakat. Penghargaan diserahkan pada acara Rakornas Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) PP Muhammadiyah di Hotel Dafam Signature Yogyakarta, Ahad (3/9).

Kepala Biro Humas dan Protokol UNISA Yogyakarta, Sinta Maharani, M.I.Kom., menyampaikan rasa syukurnya dan ucapan terima kasih yang mendalam atas penghargaan ini. Penghargaan dalam kategori Promosi Kesehatan untuk Program UNISA Go Green and Healthy adalah bukti nyata bahwa upaya kami dalam mempromosikan kesehatan dan keberlanjutan lingkungan telah mendapatkan apresiasi.

‘’Kami  mengucapkan terima kasih kepada seluruh tim yang telah berkontribusi dengan penuh semangat dan dedikasi untuk menghadirkan program Go Green and Healthy. Tanpa kerja keras dan komitmen seluruh civitas UNISA Yogyakarta, prestasi ini tidak mungkin tercapai’’, kata Sinta

Lebih lanjut Sinta menyampaikan bahwa Program Go Green and Healthy adalah sebuah inisiatif yang kami anjurkan dengan tujuan untuk mendorong kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan dan kesehatan masyarakat. Kami akan terus berupaya untuk meningkatkan program ini agar bisa memberikan dampak yang lebih besar dan positif bagi UNISA Yogyakarta dan masyarakat umum.

‘’Penghargaan ini menjadi dorongan besar bagi kami untuk terus berkarya dan berinovasi dalam bidang promosi kesehatan dan keberlanjutan lingkungan menciptakan dunia yang lebih hijau dan sehat’’, jelas Sinta. MPKU Awards yang diselenggarakan oleh Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU ) Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini diikuti oleh 117 peserta dari unsur Rumah Sakit dan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah. Konten yang dinilai antara lain inovasi atau best practice dari masing-masing institusi yang terbagi dalam empat kategori (layanan, digitalisasi, Al islam kemuhammadiyahan dan promosi kesehatan).

Ami 2023 3 1030x579

Menuju Akreditasi Perguruan Tinggi Unggul : UNISA Yogyakarta Gelar AMI 2023

Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta berupaya meningkatkan kualitas mutu pendidikan tinggi di Indonesia dengan menggelar Audit Mutu Internal (AMI) 2023. Acara pembukaan AMI yang digelar di ruang sidang gedung Siti Moendjijah kampus UNISA Yogyakarta, Kamis (31/08) ini bertujuan untuk mengawali persiapan akreditasi perguruan tinggi unggul yang dijadwalkan pada tahun akademik 2023/2024 sekaligus memastikan sitem penjaminan mutu diterapkan dan berjalan dengan efektif.

Sebagai bukti komitmen dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan, UNISA Yogyakarta telah melakukan proses identifikasi diri dan identifikasi eksternal  oleh Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah. Identifikasi tersebut menegaskan bahwa UNISA Yogyakarta memiliki potensi besar untuk menjadi perguruan tinggi unggul yang mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.

Rektor UNISA Yogyakarta Dr. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat dalam sambutanya menjelaskan bahwa tahun 2023/2024 dijadikan sebagai momentum penting untuk memperoleh akreditasi unggul.

“Tahun ini, UNISA Yogyakarta berfokus pada persiapan menuju akreditasi institusi unggul. Berbagai regulasi, kebijakan, dan program pengembangan UNISA telah ditetapkan untuk memastikan bahwa persyaratan akreditasi dapat terpenuhi dengan baik,” ujarnya.

Warsiti menambahkan salah satu fokus utama dari AMI tahun ini adalah melihat indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam rencana strategis UNISA Yogyakarta. Selain itu, audit juga akan memeriksa kriteria yang ada dalam Decision Support System (DSS) yang mungkin belum terpenuhi atau perlu dilengkapi. Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa UNISA Yogyakarta tidak hanya memenuhi standar minimal akreditasi, tetapi juga mampu mencapai tingkat keunggulan yang lebih tinggi. Dalam upaya mewujudkan visi menjadi perguruan tinggi unggul dan pilihan,  UNISA Yogyakarta terus berkomitmen untuk melakukan peningkatan dan transformasi dalam segala aspek. Dengan adanya AMI 2023, diharapkan langkah konkret menuju akreditasi unggul dapat semakin dipercepat, memberikan dampak positif bagi pengembangan pendidikan tinggi di Indonesia.

Saxion university 3 1030x686

UNISA Yogyakarta Menjadi Tuan Rumah International Internship Program 2023

Universtas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta terus berupaya melakukan internasionalisasi melalui program-program internasional yang telah disusun, salah satunya yaitu International Internship Program yang diikuti oleh empat mahasiswa dari Saxion University of Applied Sciences Belanda, masing-masing dua dari program studi ilmu keperawatan dan dua dari program studi fisioterapi.

International Intership Program 2023 diawali dengan welcoming ceremony yang dihadiri oleh dekan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKes) beserta wakil dekannya dan perwakilan dari program studi ilmu keperawatan serta program studi fisioterapi yang berlagsung di Gedung Siti Moendjijah UNISA Yogyakarta, Rabu (08/30).

Kegiatan ini akan berlangsung selama empat bulan untuk program studi ilmu keperawatan dan tiga bulan untuk program studi fisioterapi. Program International Internship Program menjadi sebuah kebanggan tersendiri karena menjadi pilihan untuk kegiatan internship dari kampus luar negeri baik Eropa maupun Asia, seperti yang diungkapkan oleh dekan FIKes UNISA Yogyakarta Moh. Ali Imron, S.Sos., M.Fis dalam sambutannya.

“Kami ucapkan terima kasih, tentunya ini menjadi sebuah kebanggan untuk kami karena telah memilih UNISA Yogyakarta menjadi tempat magang yang berdurasi cukup lama ini. Saya kira ini akan terus berlanjut, nanti UNISA akan berkunjung ke Saxion Belanda ya,” ucap Imron.

Selain menjadi ajang internasionalisasi UNISA Yogyakarta International Internship Program ini juga menjadi salah satu bentuk UNISA Yogyakarta memperkenalkan Indonesia ke dunia Internasional baik dari segi pendidikan, kesehatan, hingga budaya Indonesia.

“Kegiatan ini tentunya bukan hanya untuk UNISA agar dikenal oleh dunia Internasional, tapi  ini adalah satu bentuk UNISA memberikan dampak baik untuk Indonesia. Kita memperkenalkan kepada mereka budaya, pendidikan maupun dibidang kesehatan,” tuturnya. Peserta International Internship Program akan melaksanakan clicical palcement dibeberapa lokasi yang menjadi lahan pratik UNISA Yogyakarta yang telah memiliki perjanjian kerja sama. Program ini diharapkan akan memeberikan dampak yang baik untuk peserta maupun UNISA Yogyakarta.

Img 2347

Tingkatkan Peran Remaja Mencegah Stunting, UNISA Yogyakarta adakan  program  PEDE PENTING di PIK-R SAHAJA SMPN 1 Gamping

Tim Dosen Universitas Aisyiyah Yogyakarta, yakni Suryani, S. Kep., Ns. M.Med.Ed, Agil Dhiemitra Aulia Dewi, S.Gz., MPH dan Andhita Dyorita Kh.,S.Psi,M.Psi, Psikolog telah mulai menjalankan rangkaian program pengabdian pada Masyarakat/PKM (Program Kemitraan Masyarakat) di SMPN 1 Gamping, Sleman, Yogyakarta. Dengan mengusung program  Peer Modeling Pencegahan Stunting (PEDE PENTING) pada PIK-R SAHAJA SMPN 1 Gamping diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dan kepercayaan diri pengurus menjadi kader Kesehatan PIK-R Sahaja, meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam mengelola kesehatan remaja sehingga terbentuk remaja yang sehat secara utuh fisik dan mental dan menjadi bagian dari proses pencegahan kasus stunting sejak dini serta meningkatkan pengelolaan program PIK R agar PIK R menjadi produktif kembali.

Program ini sangat penting untuk dilakukan karena remaja dengan status gizi yang buruk menjadi awal mata rantai kasus stunting. PIK-R yang dikembangkan di sekolah dapat menjadi model intervensi untuk meningkatkan strategi pencegahan perkawinan anak berbasis komunitas. Kegiatan yang dilaksanakan PIK-R di sekolah mampu meningkatkan pengetahuan terkait kesehatan reproduksi remaja, seksualitas, kehamilan berisiko, BBLR dan stunting.

Dalam program ini, tim dosen UNISA memberikan berbagai program untuk peningkatan produktifitas PIK-R seperti meningkatkan kepercayaan diri anggota PIK-R, membekali PIK-R dengan informasi terkait dengan reproduksi, gizi dan kesehatan mental. Selain itu, kolaborasi tim dosen UNISA juga akan ikut berpartisipasi dalam memaksimalkan fasilitas serta sarana prasarana yang akan digunakan dalam pelaksanaan program PIK-R.

Hingga 26/08/2023 tim dosen UNISA telah melakukan identifikasi lebih lanjut akan kebutuhan fasilitas dan telak menjalankan dua kali program pelatihan yang diikuti oleh 20 siswa kader PIK-R di SMPN 1 Gamping. Pengelola SMPN 1 Gamping mengaku senang dan menyambut baik adanya program ini. Harapannya semoga universitas dan sekolah bisa terus berkolaborasi untuk memaksimalkan peran PIK-R yang sehat secara utuh fisik dan mental serta menjadi bagian dari proses pencegahan kasus stunting sejak dini. Program ini juga disambut antusias oleh kader PIK-R SMPN 1 Gamping. Mereka mengaku memiliki mendapatkan banyak pengalaman dan pengetahuan baru. Selain itu, dengan adanya program PEDE PENTING, kader PIK-R juga semakin menyadari pentingnya tumbuh menjadi remaja yang sehat fisik dan mental untuk mencegah stunting. Mereka semangat untuk nanti dapat mengikuti program hingga selesai dan siap untuk menjadi peer modeling bagi SMPN 1 Gamping.

Img 2299

Babak Final Kompetisi Capture The Flag (CTF) Digital Security “Find Your Enemy”: Para Peserta Hebat Siap Bersaing Menjadi Juara

Minggu, 27 Agustus 2023, final ajang kompetisi bergengsi dalam dunia keamanan Capture The Flag (CTF) Digital Security Competition dengan tema “Find Your Enemy” telah dilaksanakan oleh Program Studi Teknologi Informasi secara hybrid di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta. Kegiatan ini diselenggarakan untuk siswa SMA/MA/SMK Sederajat secara nasional yang diikuti oleh sekolah-sekolah dari berbagai daerah diantaranya dari Yogyakarta, Semarang, Sukoharjo, Berau, Pesanggaran, Pati, Tulungagung, Garut, Banjarmasin, Malang, Pasuruan, Nglegok, Binangun, Sekayu, Cikarang Utara, Jakarta, Padang, Cimahi, Purwokerto, Banyumas, Balikpapan, dan Batam. Tujuan dari kompetisi ini adalah mencari bakat-bakat terpendam dari anak-anak SMA dalam bidang keamanan siber, dan memperkuat kesadaran akan pentingnya aspek keamanan di era yang serba digital. Dengan semangat persaingan yang positif, diharapkan para peserta akan menjadi generasi yang lebih peka terhadap risiko di bidang keamanan siber serta memiliki peran penting dalam menjaga dunia digital yang semakin kompleks dan beragam.

Kompetisi ini diikuti 26 tim yang masing-masung tim terdiri dari 2-3 orang siswa. Seleksi ketat pada babak penyisihan dilakukan selama 27 jam, peserta diuji pengetahuan dan keterampilan dalam memecahkan masalah teknis dalam bidang keamanan siber. Dari hasil penyisihan tersebut terpilih 12 tim yang mencapai babak final. Para finalis akan melanjutkan pertandingan dalam babak final dengan dihadapkan pada tantangan yang lebih rumit, bervariasi, dan mendalam dalam berbagai aspek keamanan siber. Para finalis akan berkompetisi memperebutkan gelar juara serta kesempatan untuk lebih memperdalam pemahaman tentang keamanan siber.

Final kompetisi CTF dibuka oleh Alvi Zumaela Izdiana selaku ketua pelaksana. Alvi menyatakan sangat terkesan dengan dedikasi dan semangat peserta dalam menghadapi tantangan yang kompleks. Tidak lebih dari sekadar menguji pengetahuan teknis, kompetisi ini mengajak peserta untuk mengasah kemampuan analitis, kreativitas, dan kolaborasi tim. Dari 12 tim yang masuk pada tahap final diperoleh 6 tim yang mendapatkan juara yaitu Juara 1: Shelltatic, Juara 2: Bogorberseri, Juara 3: Sijat2, Juara Harapan 1: PMPIWSC, Juara Harapan 2: Theshiningstar, Juara Harapan 3: kiwkiwkukgeruk.

Ketua Program Studi Teknologi Informasi UNISA Yogyakarta, Zahra Arwananing Tyas, S.Kom., M.Cs., juga hadir dalam kompetisi ini untuk memberikan sambutan dan penutup.

Zahra menyampaikan “Harapannya peserta dapat meraih pengalaman berharga dan pengetahuan yang luas. Kepada finalis yang berhasil mencapai posisi tertinggi, Selamat! Namun, bagi yang belum berhasil, jangan menyerah dan teruslah belajar.” Pada akhir penutupan

Zahra juga menambahkan sentuhan pantun “Finalis CTF UNISA datang di hari Minggu, Berjuang mencari bendera di kompetisi, Jangan risau dan jangan galau, Teknologi Informasi UNISA selalu di hati.”

Prs07972 1030x580

Jalin Kerjasama Tridharma, Prodi Arsitektur UNISA Yogyakarta Tanda Tangani MoU dengan IAI

Program Studi Arsitektur Fakultas Sains dan Teknologi Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Yogyakarta, dan perjanjian kerjasama (MoA) dengan Ikatan Arsitek Indonesia Pusat, Rabu (23/08) di ruang sidang gedung Siti Moendjijah kampus UNISA Yogyakarta.

Ruang lingkup dalam kerjasama yang ditandatangani adalah untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan Tridharma perguruan tinggi, yaitu mengenai bidang pendidikan dan pengajaran, bidang penelitian, serta bidang pengabdian masyarakat.

Rektor UNISA Yogyakarta Dr. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat dalam sambutanya mengatakan Prodi arsitek merupakan salah satu prodi yg progresnya cepat seperti prestasi dari mahasiswa yang berada di tingkat nasional maupun internasional, serta berkolaborasi dengan berbagai industri.

“Prodi arsitek hadir bersama lahirnya UNISA Yogyakarta, kami selalu berupaya meningkatkan mutu lulusan dengan berbagai strategi,” ujar Warsiti.

Ketua Umum IAI pusat Ar. Georgius Budi Yulianto, IAI, AA mengutarakan bahwa semakin banyak MoU kerjasama akan semakin luas serta untuk menata kembali profesi arsitek.

“Secara nasional kami selalu bekerjasama dengan yang ada di daerah, dengan banyaknya lulusan arsitek kita akan membuat suatu sistem untuk mengembangkan profesi arsitek,” tutur Georgius. Aprodita Emma Yetti, S.T., M.Sc selaku kepala prodi Arsitek berharap dalam adanya kerjasama ini akan lebih kokoh dan terimplementasi program dengan baik.

Workshop penyusunan 3 1030x579

Workshop Penyusunan Instrumen Penelitian: Meningkatkan Kualitas Riset dengan Pendekatan Terbaru

Pusat Studi Perempuan, Keluarga, dan Bencana (PSPKB) UNISA Yogyakarta bersinergi dengan Tim Penerima Hibah Penelitian KEMENRISTEK DIKTI untuk menggelar workshop bertajuk “Penyusunan Instrumen Penelitian”. Acara yang berlangsung pada Sabtu, 19 Agustus 2023, berhasil mengumpulkan perhatian dan antusiasme dari kalangan akademisi dan peneliti yang ingin mendalami metode penyusunan instrumen penelitian yang lebih efektif, Sabtu (19/08).

Sebagai bagian dari komitmen PSPKB dalam mendukung peningkatan kualitas riset, workshop ini menghadirkan pandangan inovatif dan pendekatan terbaru dalam pengembangan instrumen penelitian yang sahih dan akurat. Profesor Dr. Sugiyono, seorang ahli riset yang memiliki pengalaman puluhan tahun, hadir sebagai narasumber utama dan membagikan wawasan mendalam mengenai teknik-teknik terkini dalam penyusunan instrumen penelitian yang menghasilkan data berkualitas tinggi.

Dengan jumlah peserta yang mencapai kurang lebih 120 orang, acara yang dimulai pada pukul 09.00 hingga 14.00 WIB ini dipandu oleh Wawan Febri Ramadani, S.Kep.Ns., M.Kep, yang berhasil menciptakan suasana interaktif dan berkesan. Diskusi antara narasumber dan peserta, serta kolaborasi antar peserta, melahirkan pertukaran ide yang bermanfaat dalam upaya meningkatkan kualitas riset di masa depan.

Para peserta juga mendapatkan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan langsung kepada Profesor Dr. Sugiyono, yang dengan penuh kesabaran memberikan jawaban dan pandangan yang mendalam. Keterlibatan aktif peserta dalam sesi tanya jawab ini menunjukkan tingkat minat yang tinggi terhadap topik yang dibahas.

“Kami mengapresiasi tingginya partisipasi para peserta dalam acara ini. Workshop ini merupakan tonggak awal yang tangguh dalam mendukung peningkatan kualitas riset, dengan fokus pada penyusunan instrumen penelitian yang lebih unggul,” ujar Dr. Ns. Mamnu’ah, M.Kep., Sp. Kep.J., Ketua PSPKB Unisa Yogyakarta. “Semoga pengetahuan yang diperoleh dari workshop ini akan menjadi bekal berharga dalam mengatasi berbagai tantangan riset di masa mendatang.”

Setelah workshop di auditorium Siti Baroroh Baried Gedung Siti Walidah Lantai 4, dilanjutkan diskusi secara detail terkait riset yang sedang dikerjakan oleh Tim Hibah Riset Kemendikbud Ristek di ruang PSPKB.  Workshop ini tak hanya menjadi kesempatan untuk memperdalam pemahaman tentang metode penyusunan instrumen penelitian, tetapi juga membuka peluang untuk membangun jejaring kolaborasi yang berharga. Peserta mendapatkan wawasan baru mengenai pendekatan inovatif dalam penelitian, yang diharapkan akan memberikan dampak positif dalam kemajuan riset di berbagai bidang. Dengan semangat yang berkobar, peserta workshop meninggalkan acara dengan bekal pengetahuan yang lebih mendalam dan wawasan baru tentang metode penyusunan instrumen penelitian yang efektif.

Img 2235

Majelis Kesehatan PP ‘Aisyiyah, UNISA Yogyakarta dan YAICI Gelar Konferensi Pers Terkait Dampak Penggunaan Kental Manis

Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta bekerjasama dengan Majelis Kesehatan Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah (Makes PPA) dan juga Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI) menggelar konferensi pers hasil penelitian penggunaan kental manis pada masyarakat marjinal dan dampaknya terhadap status kesehatan balita di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), diselenggarakan di ruang rapat gedung Siti Moendjijah UNISA Yogyakarta, Sabtu (19/08).

Dr. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat Rektor UNISA Yogyakarta yang sekaligus sebagai Ketua Majelis Kesehatan PP `Aisyiyah mengatakan fenomena yang berkaitan dengan kental manis sudah membudaya di masyarakat dan bukan perilaku sehat.

“Karena sudah lama terjadi, banyak masyarakat salah persepsi. Bagaimana kita mengubah persepsi, memaknai kental manis  itu bukan susu yang dianggap menambah nutrisi bagi balita,” ujar Warsiti.

Warsiti menambahkan UNISA Yogyakarta, Makes PP Aisyiyah dan YAICI bersama-sama menjalankan penelitian terkait konsumsi SKM di 4 wilayah (Gunung Kidul, Sleman, Kulon Progo, dan Bantul). Harapanya  semoga penelitian ini memberikan manfaat.

Tindak lanjut dari penelitian ini, menurut Warsiti perlu edukasi yang terus menerus terutama pada kelompok marjinal. UNISA Yogyakarta dengan  menggandeng kader Aisyiyah terutama edukasi terkait gizi seimbang. Selain itu melalui kegiatan pengabdian masyarakat UNISA Yogyakarta akan membekali para kader Aisyiyah sehingga memperluas dakwahnya terkait resiko penggunaan kental manis ke tingkat ranting dan cabang.

Menurut YAICI Provinsi DIY dijadikan sasaran penelitian karena termasuk dalam provinsi termiskin dengan angka kemiskinan di 11,49%, serta provinsi dengan UMP terendah kedua di Indonesia. Selain itu hasil temuan YAICI dan `Aisyiyah, masih banyak kental manis diberikan kepada anak dan orang tua sebagai minuman susu pada masyarakat, padahal kandungan gula yang terdapat pada kental manis sangat tinggi dan membahayakan kesehatan.

Gender 2 1

Bahas Isu Gender, UNISA Yogya Gandeng UNISMUH Lakukan Penelitian

Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta melakukan penelitian kerjasama dengan mitra Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah (UNISMUH) Makassar yang bertemakan tentang Pemahanan isu Gender Disabilitas dan Sosial inklusi (GEDSI) bagi mahasiswa UNISA Yogyakarta dan UNISMUH Makassar.

Koordinator penelitian ini adalah Dr. Islamiyatur Rokhmah.,S.Ag.,M.S.I dengan anggota tim Dr.Warsiti.,S.Kp.,M.Kep.,SP.Mat dari UNISA Yogyakarta dan Dr. Dahniar, S.ST.,M.Kes dari Prodi Kebidanan FKIK UNISMUH Makassar.

Penelitian ini menghasilkan LoA (Letter Of Agreement) yakni surat kerjasama penelitian. Pada tanggal 7 Agustus 2023 ini dilakukan FGD terhadap beberapa responden dari  mahasiswa UNISA Yogyakarta, sebelumnya sudah dilakukan survey pemahaman GEDSI ke 100 mahasiswa baik di UNISA Yogyakarta maupun UNISMUH Makassar.

Islamiyatur Rokhmah mengatakan penelitian ini sangat penting untuk dilakukan, yakni untuk mengetahui pengetahuan mahasiswa tentang isu-isu GEDSI, apakah GEDSI sudah masuk dalam kurikulum pembelajaran di perguruan tinggi atau belum, dan apakah GEDSI sudah menjadi teori-teori intersexion dalam melakukan penelitian-penelitian tugas akhir mahasiswa.

“Sebagaimana kita ketahui bersama isu GEDSI sangatlah luas, seperti kekerasan terhadap perempuan, pernikahan anak, kekerasan terhadap penyandang disabilitas, diskriminasi berbasis suku, agama dan RAS, stunting dan masih banyak lagi. Oleh karena ini pemahaman GEDSI perlu ditanamkan kepada mahasiswa sebagai alat analisis dalam melakukan penelitian-penelitian tugas akhir,” tutur Islam. Islam berharap kerjasama penelitian ini tidak berhenti disini saja, namun berlanjut dengan program pengabdian masyarakat, yakni menguatkan pemahaman isu GEDSI dikalangan mahasiswa.