Universitas `Aisyiyah Yogyakarta bekerjasama dengan Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (Polda DIY) mengadakan kegiatan vaksin ke III (booster) bagi dosen, karyawan, mahasiswa Unisa Yogyakarta serta masyarakat umum di gedung Siti Bariyah kampus terpadu Unisa Yogyakarta, Senin (07/03).
Kegiatan Vaksin ini sendiri akan dilaksanakan selama 3 hari, yaitu dari tanggal 7 – 9 Maret 2022 dengan jumlah kuota 1000 vaksin perharinya. Adapun jenis vaksin yang dipakai untuk booster ini berjenis AstraZeneca.
Rektor UNISA Yogyakarta, Warsiti, S.Kp.,M.Kep.,Sp.Mat mengatakan kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar juga berkat dukungan dari Polda DIY yang selalu bersinergi dengan Unisa Yogyakarta dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19 melalui kegiatan vaksinasi yang sudah dilangsungkan beberapa kali.
“Meskipun baru kali ini Unisa mengadakan vaksin booster yang pertama, tetapi kami selalu senantiasa mendukung upaya dari program dinas kesehatan mengenai pencegahan penularan Covid-19, hal ini sudah kita lakukan sejak pertama kali dinyatakan di Indonesia sebagai pandemi,” tutur Warsiti.
Warsiti menambahkan selain vaksin untuk internal Unisa, vaksin ini juga diperuntukkan untuk masyarakat umum, lansia serta yang sudah memenuhi syarat untuk dilakukan vaksinasi. Khusus masyarakat umum dengan kriteria tertentu yang mengikuti kegiatan vaksin diberikan minyak goreng yang sekarang sedang langka dipasaran.
dr. Is Arifin, Sp.B selaku Kepala Bidang Dokter Kesehatan (Kabid Dokkes) Polda DIY dalam sambutanya menyampaikan bahwa DIY merupakan terbaik ke 3 di Indonesia setelah Jakarta dan Bali mengenai penyaluran vaksin. “Yang perlu ditekankan ke masyarakat bahwa vaksinasi booster ini betujuan untuk mencegah fatalitas dari virus Covid-19. Meskipun nantinya sudah pada mendapatkan vaksin, masyarakat tetap harus menjaga prokes,” ucap Arifin.
00beritahttps://www.unisayogya.ac.id/berita/wp-content/uploads/sites/5/2020/12/logo_berita_unisa_bg.pngberita2022-03-07 13:38:452022-03-07 13:38:45Unisa Yogyakarta Bagikan Minyak Goreng Dalam Kegiatan Vaksin Booster
Hari ini, Baitul Arqam untuk Pimpinan Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta telah memasuki hari kedua. Di hari terakhir ini para peserta Baitul Arqam menyimak salah satu meteri yaitu Islam Washathiyah yang disampaikan oleh Dr. H. Agung Danarto., M.Ag. Islam Wasathiyah adalah Islam Berkemajuan. Pengertian Wasathiyah secara umum adalah jalan tengah, berada diantara dua sisi, tidak condong ke kiri atau condong ke kanan. Hal tersebut disampikan oleh Sekretartis PP Muhammadiyah, Dr. H. Agung Danarto., M.Ag. secara daring melalui Zoom Meeting pada hari Sabtu (05/03).
Islam Wasathiyah memiliki pijakan kuat di dalam Al-Quran, yaitu dalam Surat Al-Baqarah ayat 143. Dalam surat tersebut, ummatan wasatha dimaknai oleh para mufasir sebagai umat yang adil dan pilihan. Ada sepuluh karakteristik Islam Wasathiyah yang dikonsepkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang disampaikan oleh Agung Danarto, yaitu Tawazun(berkeseimbangan); Tawasuth (mengambil jalan tengah); Syura (musyawarah); Tasamuh (toleransi); I’tidal (lurus dan tegas); Awlawiyah (mendahulukan yang prioritas); Islah (reformasi); Musawah (egaliter non diskriminiasi); Tahaddhur(berkeadaban); dan Tathawur wa Ibtikar (dinamis, kreatif dan inovatif).
Apakah Muhammadiyah merupakan Islam Wasathiyah? Untuk menjawab pertanyaan ini Agung Danarto menyampaikan sepuluh Sifat Kepribadian Muhammadiyah. Sepuluh Sifat Kepribadian Muhammadiyah ini memiliki karakteristik Islam Wasathiyah yang dikemukakan oleh MUI. Pertama, beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan. Sifat kepribadian Muhammadiyah yang pertama ini mengandung aspek Islam Wasathiyah seperti Islah (reformasi); Tathawur wa Ibtikar (Dinamis, Kreatif dan Integratif); I’tidal (Lurus dan Tegas); Tahaddhur (Berkeadaban); Aulawiyah (Mendahulukan yang Prioritas); dan Tawazun (Berkeseimbangan).
Kedua, memperbanyak kawan dan mengamalkan Ukhuwah Islamiyah. Sifat kepribadian Muhammadiyah yang kedua ini mengandung aspek Islam Wasathiyah seperti Musawah (Egaliter non Diskriminatif); dan Tasamuh (Toleransi). Ketiga, lapang dada, luas pandangan dengan memegang teguh ajaran Islam. Sifat kepribadian Muhammadiyah yang ketiga mengandung aspek Islam Wasathiyah seperti Tasamuh (Toleransi); I’tidal (Lurus dan Tegas); Tawasuth (Mengambil Jalan Tengah). Keempat, bersifat keagamaan dan kemasyarakatan. Sifat kepribadian Muhammadiyah yang keempat mengandung aspek Islam Wasathiyah seperti Tahaddhur (Berkeadaban); Islah (Reformasi); Tathawur wa Ibtikar (Dinamis, Kreatif dan Inovatif).
Kelima, mengindahkan segala hukum, undang undang serta dasar dan falsafah negara yang sah. Sifat kepribadian Muhammadiyah yang kelima ini mengandung aspek Islam Wasathiyah seperti Syura (Musyawarah); Aulawiyah (Mendahulukan yang Prioritas); Tahaddhur (Berkeadaban); I’tidal (Lurus dan Tegas); dan Tawasuth (Mengambil Jalan Tengah). Keenam, amar ma’ruf nahi munkar dalam segala lapangan serta menjadi contoh tauladan yang baik. Sifat kepribadian Muhammadiyah yang keenam ini mengandung aspek Islam Wasathiyah seperti I’tidal (Lurus dan Tegas); Islah (Reformasi); Tathawwur wa Ibtikar (Dinamis, Kreatif dan Inovatif); dan Tahaddhur (Berkeadaban).
Ketujuh, aktif dalam perkembangan masyarakat dengan maksud islah dan pembangunan sesuai dengan ajaran Islam. Sifat kepribadian Muhammadiyah yang ketujuh mengandung aspek Islam Wasathiyah seperti Islah (Reformasi); Tathawur wa Ibtikar (Dinamis, Kreatif dan Inovatif); dan Tahaddhur (Berkeadaban). Kedelapan, kerjasama dengan golongan Islam manapun juga dalam usaha menyiarkan dan mengamalkan agama Islam serta membela kepentingannya. Sifat kepribadian Muhammadiyah yang kedelapan ini mengandung aspek Islam Wasathiyah seperti Musawah (Egaliter non Diskriminasi); Tasamuh (Toleransi); Tawazun (Berkeseimbangan); Syura (Musyawarah); dan I’tidal (Lurus dan Tegas).
Kesembilan, membantu pemerintah serta bekerjasama dengan golongan lain dalam memelihara dan membangun negara untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur yang diridhoi allah. Sifat kepribadian Muhammadiyah yang kesembilan ini mengandung aspek Islam Wasathiyah seperti Syura (Musyawarah) Aulawiyah (Mendahulukan yang Prioritas); Tasamuh (Toleransi); Musawah (Egaliter non Diskriminasi); Islah (Reformasi); dan Tahaddhur (Berkeadaban). Dan Kesepuluh, bersifat adil serta korektif ke dalam dan ke luar dengan bijaksana. Sifat kepribadian Muhammadiyah yang terakhir ini mengandung aspek Islam Wasathiyah seperti I’tidal (Lurus dan Tegas); Tawazun (Berkeseimbangan); dan Tawasuth (Mengambil Jalan Tengah).
Kesepuluh sifat-sifat Muhammadiyah yang disampaikan oleh Agung Danarto sama sekali tidak bertentangan dengan konsep Islam Wasathiyah yang dikemukanan oleh MUI. Lebih lanjut Agung Danarto menjelaskan bahwa “jika dilihat dari point-point Islam Wasathiyah yang dikonsepkan oleh MUI, itu saya kira semuanya ada dan semuanya sudah masuk. Sehingga karenanya Muhammadiyah masuk dalam golongan Islam Wasathiyah. Kalau Islam Wasathiyah dalam pengertian umat Islam itu sendiri, saya kira Muhammadiyah sudah menjadi Islam Wasathiyah, yaitu Islam yang adil, Islam yang maju, dan Islam yang paling utama” demikian disampaikan oleh Agung Danarto dalam Baitul Arqam yang dihadiri oleh seluruh jajaran pimpinan UNISA Yogyakarta.
Penulis : Dr. M. Nurdin Zuhdi, S.Th.I., M.S.I. (Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam UNISA Yogyakarta)
00beritahttps://www.unisayogya.ac.id/berita/wp-content/uploads/sites/5/2020/12/logo_berita_unisa_bg.pngberita2022-03-05 14:49:572022-03-05 14:49:57BAITUL ARQAM PIMPINAN: ISLAM WASATHIYAH SEBGAI FONDASI KEPEMIMPINAN
Ditengah kesibukan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. KH. Haedar Nashir., M.Si., menyempatkan diri menghadiri Baitul Arqam Pimpinan Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta via Zoom Meeting, Jum’at (04/03). Menyampaikan materi “Kepemimpinan Transformatif Profetik”, yang dimoderatori oleh Muhammad Ikhwan Ahada, S.Ag.,M.A, menjadikan tanya-jawab dengan peserta berlangsung hangat dan seru.
Materi diawali oleh moderator bahwa krisis kepemimpinan saat ini sangat dirasakan. “Banyak orang sekarang yang belum andil baik dalam pemikiran maupun kepemimpinan, gejala-gejalanya bisa dirasakan saat ini,” jelas Muhammad Ikhwan. “Tentunya kegiatan hari ini di Unisa sangat menggunggah untuk kemajuan kedepannya,” terus Muhammad Ikhwan. Pasca pengantar tersebut Haedar Nashir, melanjutkan dan masuk pembahasan materi kepemimpinan.
Dalam pemaparannya Prof. Dr. KH. Haedar Nashir., M.Si., menjelaskan tugas pemimpin memberikan jalan serta memberikan arah untuk orang yang tersesat. Mampu memberikan solusi yang dianggap efektif. Fungsi pemimpin juga disebut direct yaitu memerintah dan melakukan sesuatu yang bersifat langsung. Dari berbagai konsep dasar seperti itu betapa pentingnya pemimpin itu. Ibarat kepala di tubuh kita.
“Kata pepatah ‘ikan busuk dimulai dari kepala’ artinya adalah baik buruknya sebuah bangsa, umat, lingkungan, komunitas, itu semua tergantung kepada pemimpinnya,” jelas Haedar Nashir.
Mengenal kepemimpinan transformatif yang berasal dari kata transform, yaitu kepemimpinan yang berorientasi pada perubahan. Seorang pemimpin dengan tindakannya membawa kearah perubahan sejatinya itulah kepemimpinan transformatif. Kepemimpinan transformatif dan karismatik merupakan hal yang berbeda. Kepemimpinan karismatik adalah apa yang di konstruksikan oleh orang atau masyarakat sebagai karisma, sehingga dengan kata lain pemimpin tersebut biasa saja, namun oleh khalayak ramai ia di agung-agungkan. Tetapi baik pikiran maupun alamiah, kepemimpinan karismatik memiliki daya tarik kepada seseorang untuk mengikuti pemimpin tersebut dan memiliki daya untuk perilaku apa yang diinginkan.
Aspek dari kepemimpinan transformatif terdapat beberapa poin. Pertama, memiliki aspek kreatif yaitu pemimpin melakukan sesuatu diluar cara berfikir orang dalam hal berkarya yang mampu menghasilkan kreasi, orang yang mampu menciptakan hal baru. Kedua yaitu kepemimpinan yang inovatif yang mampu melahirkan terobosan baru dalam ide dan karya-karyanya. Ketiga yaitu kepemimpinan yang bisa melakukan recovery yaitu memperbarui. Contohnya di era pandemi saat ini mencoba melakukan perubahan baru. Keempat, adanya progress yaitu kemajuan yang bisa diukur. “Harapannya di perguruan tinggi kita mampu mengembangkan 4 aspek kepemimpinan ini,” tutur Haedar Nashir.
Kepemimpinan profetik merupakan kepemimpinan kenabian yang berorientasi pada nabi. Proyeksi dari ukhuwah, yaitu proyeksi dari apa yang dilakukan Nabi dalam memimpin dunia. Profesor Haedar juga menjelaskan bahwa ada dua substansi dalam hal tersebut, pertama, dalam menegakkan nilai-nilai agama Islam. Ada nilai metafisik dan nilai agama yang punya potensi Habluminallah dan Habluminannas.
Ada nilai pola perilaku yaitu bagaimana seseorang bertindak yang terpuji dan baik dan tidak berkata yang bersifat mudharat. Nilai ini mampu dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga agama bukan hanya dogma ajaran tetapi mengaktual juga. Nabi membuktikan dengan menerapkan nilai-nilai agama Islam. “Hal ini bisa dibuktikan di Unisa dengan makna Islam dan Kemuhammadiyahan di jalankan, tidak hanya internalisasi tapi melimpahkan di institusional Unisa juga,” lanjut Profesor Haedar.
Yang kedua, yaitu dimensi duniawi. Kepemimpinan Profetik juga mengurus Muammalah. Tidak benar ketika pengurus muslim menjadi anti dunia, harus diseimbangkan. Namun caranya berbeda dengan orang yang hanya berorientasi pada dunia. Harus memadukan urusan dunia dan akhirat. Kuncinya adalah Sidiq, Amanah, Tabliq, dan Fatonah.
“Setiap pememimpin itu harus belajar termasuk belajar dari kesalahan dan harus membaca. Sebagai pemimpin perguruan tinggi ikuti perkembangan berita dari media sosial, dari buku, hasil penelitian, dan sebagainya untuk bahan belajar. Kepemimpinan profetik dimulai dari hal kecil sampai hal besar,” Tutup Haedar Nashir.
Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, gelar Baitul Arqam (B.A.) untuk Pimpinan, diikuti oleh jajaran Rektorat, Dekanat, Ka.Program Studi, dan Ka.Biro, 04-05 Maret 2022. Baitul Arqam dibimbing oleh Master of Training (MoT) dari Majelis Pendidikan Kader Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Majelis Pembinaan Kader Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah. Selain mengikuti materi untuk pengkokohan dan penyegaran semangat kembali para jajaran pimipinan struktural, seluruh peserta Baitul Arqam juga mendapat kesempatn untuk mengisi Kultum setiap pasca Shalat Fardhu.
Digelar via Zoom Meeting dengan harapan tidak mengurangi esensi, materi diawali dengan pembahasan “Jihad teknologi dalam Menghadapi Tantangan Peradaban”, yang disampaikan oleh Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. Dalam materi tersebut disebutkan bahwa Agama Islam sedang mengalami kemunduran dari hari ke hari. Kontribusi umat masih kurang dalam pengembangan sains di dunia. Kontributor umat dalam bidang Sains 3 orang, 2 dibidang Kimia dan 1 dibidang Fisika.
Ada beberapa poin disebutkan yang menjadi penyebab keterlambatan perkembangan pada umat Islam. Pertama, umat Islam gagal mengidentifikasi kekuatannya. Kedua, gagal dalam memahami realitas kontemporer dunia. Dan ketiga, kegagalan yang disebabkan karena gagal merespon global.
Sains penting dalam banyak hal termasuk pengambilan kebijakan. Perempuan juga dapat berkontribusi atau berperan dalam pengembangan Sains dan Peradaban, bahkan diumur yang terbilang muda. Menilik ilmuwan Muslim dahulu, banyak yang memanfaatkan waktu untuk menulis, meneliti, merenung, dan refleksi. Fatul Wahid, dalam pemaparannya berkata,”Saya mengutip ‘bagaimana ketika pandemi menyerang, negara menggunakan pendekatan saintifik untuk melawan”. Hal ini menegaskan bahwa sains hadir salah satunya untuk memecahkan masalah manusia, salah satunya adalah pandemi.
Fatul menjelaskan dengan basis Mozaffari (1998), bahwa ada berbagai strategi untuk bangkit. Dalam hal reproduksi ada proses mekanis, berorientasi pada masa lalu (reinkarnasi), melibatkan mentalitas yang baku dan kaku. Dalam hal rekonstruksi ada proses intelektual. Strategi menuju peradaban baru dimulai dari konseptualisasi sangat awal untuk dikritisi. Tiga komponen dalam kemuliaan peradaban adalah kebahagiaan (pengembangan sains), kesejahteraan (penguasaan kapital), dan kedamaian (pendalaman agama). “Banyak jebakan jika meninggalkan salah satu komponen tersebut, contohnya ketika hanya dengan pendalaman agama, peradaban menjadi kerdil,” jelas Fatul.
“Konseptualisasi yang saya gunakan berupa tangga sulaiman. Nabi sulaiman memiliki ilmu, harta, dan tahta. Tangga tertinggi berupa ilmu. Ketika kita memiliki ilmu dengan ketulusan maka memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi. Tangga kedua yaitu kedudukan. Yang mengembangkan ilmu dengan karir seperti jabatan fungsional. Yang ketiga yaitu harta. Ini menjadi penguat sebagai basis kolektif. Ikhtiar kolektif salah satunya membangun kesadaran berilmu dalam diri.” Jelas Fatul Wahid lebih lanjut.
00beritahttps://www.unisayogya.ac.id/berita/wp-content/uploads/sites/5/2020/12/logo_berita_unisa_bg.pngberita2022-03-04 15:40:132022-03-04 15:40:13Membahas Jihad Teknologi dalam Menghadapi Tantangan Peradaban di B.A. Pimpinan UNISA Yogya
Jum’at (04/03), sebanyak 57 peserta yang terdiri dari jajaran Rektorat, Dekanat, Ka.Prodi, hingga Ka.Biro, mengikuti Baitul Arqam Pimpinan yang dibimbing oleh Master of Training dari Majelis Pendidikan Kader Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Majelis Pembinaan Kader Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah. Baitul Arqam akan dilaksanakan selama dua hari, Jum’at-Sabtu, 04-05 Maret 2022, dengan mengusung tema “Kepemimpinan di UNISA sebagai Perguruan Tinggi ‘Aisyiyah yang Transformatif Profetik Berkemajuan”.
Dalam sambutan pembukaan, Rektor Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat, atas nama pimpinan UNISA Yogyakarta mengucapakan terimakasih kepada seluruh peserta, seluruhnya telah menunjukan semangat baru melalui Baitul Arqam ini dengan telah bergabungnya para peserta via Zoom Meeting sedari pagi hari.
“Dengan Baitul Arqam ini, kita menyegarkan kembali dan menambahkan semangat untuk melaksanakan tanggung jawab kita. Perankan diri kita sebagai peserta Baitul Arqam untuk belajar teladan, berempati, dimana para mahasiswa-mahasiswi kita juga telah mengikuti Baitul Arqam,” jelas Warsiti.
Warsiti juga menjelaskan bahwa status UNISA Yogyakarta saat ini “Sehat” dilingkungan Perguruam Tinggi Muhammadiyah-‘Aisyiyah (PTMA). Dimana salah satu faktornya dengan dapat terpenuhinya target capaian pendaftar mahasiswa baru.
Pidato kunci disampaikan oleh Dr. Hj. Siti Noordjannah Djohantini, M.M., M.Si., selaku Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, menggarisbawahi bahwa dalam kegiatan ini bertujuan mengokohkan dan bersama-sama dalam membesarkan UNISA Yogyakarta. Saat ini posisi UNISA Yogyakarta sudah berada diposisi yang tepat, dimana mampu memajukan dan tidak dibedakan. Siti Noordjannah, juga menjelaskan bahwa UNISA Yogyakarta didirikan untuk memajukan dan mencerdaskan bangsa. Semua denyut hati, dan nadi semua pimpinan ini harus terkoneksi, tidak sendiri-sendiri, ada yang mengkoordinir, semua hati pikiran harus terkoneksi. Diskusikan secara sungguh-sungguh oleh seluruh pimpinan dengan pemikiran-pemikiran yang maju, jangan merasa sebagai pengikut terus menerus.
“Dalam dua hari ini diharapkan ada strategi untuk penguatan, kita kokohkan, kita berikan inovasi, karena kita sudah berjalan bukan memulai, harapannya dapat menjadi leader, bagi kepentingan pencapaian visi-misi kita.” Jelas Siti Noordjannah.
Seluruh peserta Baitul Arqam diserahkan oleh Prof. Dr. Sekar Ayu Aryani, M.Ag, selaku perwakilan dari Badan Pembina Harian (BPH) UNISA Yogyakarta dan diterima oleh Master of Training, Romo Paryanto. Dalam Baitul Arqam ini peserta juga mendapatkan kesempatan untuk memberikan Kultum setiap setelah Shalat Fardhu. Diagendakan pula untuk Shalat Tahajud dari rumah masing-masing yang nantinya akan dimonitoring oleh Master of Training.
00beritahttps://www.unisayogya.ac.id/berita/wp-content/uploads/sites/5/2020/12/logo_berita_unisa_bg.pngberita2022-03-04 10:46:292022-03-04 10:46:29Pengkokohan Kembali, Pimpinan UNISA Yogya Ikuti Baitul Arqam
Penyandang disabilitas adalah orang yang memiliki keterbatasan fisik, mental, intelektual atau sensorik dalam jangka waktu lama yang dalam berinteraksi dengan lingkungan dan sikap masyarakatnya dapat menemui hambatan yang menyulitkan untuk berpartisipasi penuh dan efektif berdasarkan kesamaan hak (Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2011 Tentang Pengesahan Hak-Hak Penyandang Disabilitas).
Biro Kerjasama dan Urusan Internasional (BKUI) Universitas `Aisyiyah Yogyakarta berkolaborasi dengan La Trobe University Australia dan Australia – Indonesia Disability Research and Advocacy Network (AIDRAN), menggelar Workshop secara daring dengan tema Mengenal Disabilitas Lebih Dekat, Sabtu (26/02).
Workshop kali ini mengundang dua narasumber Dr. Dina Afriyanti, S.IP., MCAA dari La Trobe University dan Tommy Hari Firmanda yang merupakan reasercher dan Committee di AIDRAN.
Taufiqur Rahman, S.IP., MA., Ph.D selaku Wakil Rektor I Unisa Yogyakarta melalui keynote speechnya mengatakan Unisa Yogyakarta berkomitmen penuh untuk memberikan apresiasi kepada penyandang disabilitas.
“Kegiatan ini merupakan rangkaian bentuk kerjasama Unisa dengan La Trobe dan juga AIDAN yang telah berjalan dari sebelum pandemi. Harapan dari diadakanya workshop ini agar membantu semua civitas akademika dan tenaga pendidik dilingkungan Unisa Yogyakarta, untuk mengenal lebih baik terhadap penyandang disabilitas serta pentingnya kesetaraan,” tutur Taufiq. Lebih dari 150 peserta mengikuti kegiatan workshop yang diselenggarakan melalui platform zoom, disertai dengan sesi diskusi dan tanya jawab.
00beritahttps://www.unisayogya.ac.id/berita/wp-content/uploads/sites/5/2020/12/logo_berita_unisa_bg.pngberita2022-02-26 13:58:432022-02-26 13:58:43BKUI Unisa Yogyakarta Gandeng La Trobe University dan AIDRAN Gelar Workshop
Baitul Arqam Purna merupakan perkaderan utama di ‘Aisyiyah yang wajib diikuti oleh semua mahasiswa di Perguruan Tinggi ‘Aisyiyah di seluruh Indonesia.
Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam (LPPI) Universitas `Aisyiyah Yogyakarta menyelenggarakan Baitul Arqam Purna secara virtual, melalui media Zoom yang akan diadakan dari tanggal 25 – 26 Februari 2022, Jumat (25/02).
Dr. Mufdlilah, S.SiT., M.Sc selaku Wakil Rektor III Unisa Yogyakarta mengatakan karena situasi dan kondisi pandemi yang mengalami kenaikan, maka kegiatan ini harus dilaksanakan dengan daring, akan tetapi tidak mengurangi rasa semangat serta antusiasme mahasiswa atau yang biasa disebut Unisa Muda untuk tetap mengikuti kegiatan ini sampai tuntas.
“Terbukti sebanyak 430 mahasiswa hadir secara online untuk mengikuti pembekalan, agar menjadi pemimpin yang mampu menggerakkan dan memiliki tanggung jawab memajukan kehidupan bangsa,” ucap Mufdlilah.
Ketua Umum Pimpinan Pusat `Aisyiyah Dr. Hj. Noordjanah Djohantini, M.M., M.Si dalam sambutanya menyampaikan kegiatan Baitul Arqom Purna dimaksudkan untuk semakin menyempurnakan, semakin menguatkan, dan melengkapi dari hal hal yang belum lengkap dan sempurna.
“Tuhan menciptakan kita itu untuk ibadah, kegiatan hari ini yang kita lakukan juga termasuk ibadah, karena langkah kecil sampai langkah besar yang berpengaruh didalam kehidupan itu kita rajut untuk kepentingan pengabdian kita kepada Allah SWT,” tutur Noordjanah. Kegiatan baitul Arqom Purna ini diikuti oleh seluruh calon alumni yang sebentar lagi akan wisuda dari berbagai prodi yang ada di Unisa Yogyakarta.
00beritahttps://www.unisayogya.ac.id/berita/wp-content/uploads/sites/5/2020/12/logo_berita_unisa_bg.pngberita2022-02-25 13:59:002022-02-25 13:59:00Kuatkan Nilai Keislaman, LPPI Unisa Yogyakarta Gelar Baitul Arqom Purna
Webinar series #1 merupakan serangkaian acara dari Biotechfest #4 X Soft Launching Desa Wisata Ledoknongko, yang mana acara ini merupakan acara besar tahunan yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Bioteknologi Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta. Biotechfest #4 ini menjadi sedikit berbeda dikarenakan pada tahun ini, HIMABITEK menggandeng Tim Provesi Mantap, sehingga dilakukan penggabungan acara Biotechfest dengan kegiatan Soft Launching Desa Wisata Ledoknongko sebagai desa binaan dari PHP2D Provesi Mantap. Disamping itu, Biotechfest #4 kali ini merupakan serangkaian acara yang berupa webinar series #1 dan #2, lomba poster, serta lomba video kreatif.
Melalui media ZOOM Cloud Meeting beserta streaming You Tube pada Sabtu (19/02) telah dilaksanakan Webinar series #1 dengan mengangkat tema mengenai “Peran Bioteknologi dalam Menjaga Kehalalan Produk” . Webinar pagi ini dihadiri oleh pembina HIMABITEK, Ketua panitia Biotechfest#4 X Soft Launching, jajaran dosen Bioteknologi, serta kurang lebih 160 peserta yang telah hadir pada webinar ini. Pemateri pada Webinar series #1 pagi ini meliputi Prof. Dr. Ir. Tridjoko Murti, DEA yang mana beliau adalah direktur dari LPPOM MUI serta Ibu Sharfina Mutia Syarifah, B.Sc., M. EngTech yang merupakan Dosen Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.
Pada Webinar series #1 diawali dengan sambutan-sambutan oleh perwakilan panitia dan dosen yang kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi. Penyampaian materi yang pertama yaitu oleh Prof Dr. Ir. Tridjoko Wisnu Murti, DEA. Dalam materinya, beliau menyampaikan closing statement yang menyatakan “You’re what You eat” yang artinya “diri kalian merupakan cerminan dari apa yang kalian makan, baik buruknya diri kalian tergantung dengan apa yang kalian makan”. Setelah itu dilanjutkan penyampaian materi kedua oleh Ibu Sharfina Mutia Syarifah, B.Sc, M.EngTech. Pada penghujung materinya beliau menegaskan bahwasannya Bioteknologi itu luas, tidak hanya mencakup bioteknologi pertanian namun terdapat konsentrasi ilmu lain yang dipelajari didalamnya yang meliputi kesehatan, bakteri, industri, dan lain sebagainnya. Musalnya di bidang industri, kita memerlukan peran teknologi biotek agar tidak mencemari lingkungan untuk mewujudkan biotechnology green.
Dengan menghadirkan pemateri yang luar biasa, panitia berharap setelah dilakukan Webinar series #1 ini dapat menambah wawasan mengenai peran bioteknologi untuk kehalalan produk. Masih dalam serangkaian acara Biotechfest #4 X Soft Launching, pada Ahad (13/03) akan kembali diselenggarakan Webinar Series #2 yang akan menghadirkan pemateri yang tidak kalah hebatnya.
00beritahttps://www.unisayogya.ac.id/berita/wp-content/uploads/sites/5/2020/12/logo_berita_unisa_bg.pngberita2022-02-19 13:36:292022-02-19 13:36:29Dihadiri Kurang Lebih 160 Peserta, HIMABITEK UNISA Yogya Sukses Selenggarakan Webinar Series #1
Akreditasi adalah kegiatan penilaian untuk menentukan kelayakan Program Studi dan Perguruan Tinggi sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan berdasarkan Standar Nasional Pendidikan Tinggi Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012.
Dalam rangka pelaksanaan Akreditasi 2022, Program Studi Magister Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas `Aisyiyah Yogyakarta mendapatkan asesmen lapangan secara daring dari Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi Kesehatan (LAM-PTKes), dengan menugaskan Dr. Emi Nurjasmi, M.Kes dan Dr. Runjati , M.Mid P sebagai Tim Asesor LAM-PTKes yang dilaksanakan dari tanggal 16-18 Februari 2022.
Rektor Unisa Yogyakarta Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat menyampaikan kepada asesor bahwa Unisa senantiasa mendorong kualitas mutu pendidikan di semua prodi di Unisa, salah satunya prodi S2 Kebidanan.
“Di 2022 kami mengeluarkan kebijakan percepatan pendidikan doktor bagi dosen bidan, selama pandemi juga kami berperan aktif dalam upaya pencegahan serta aksi sosial bagi masyarakat yang terdampak, salah satunya kontribusi dari para dosen bidan,” ujar Warsiti.
Warsiti berharap selama pelaksanaan asesmen 3 hari kedepan, prodi S2 Kebidanan Unisa Yogyakarta bisa mendapatkan hasil unggul, karena tim akreditasi ini memiliki moto hari esok lebih baik dari hari ini. Emi selaku salah satu asesor LAM-PTKes mengatakan sudah kedua kalinya prodi S2 Kebidanan Unisa Yogyakarta mendapatkan visitasi akreditasi, agar nantinya 3 hari kedepan dapat berjalan dengan lancar Emi berharap mendapatkan bantuan dari tim akreditasi Unisa untuk penilaian, sesuai dengan ketentuan instrumen akreditasi yang digunakan.
00beritahttps://www.unisayogya.ac.id/berita/wp-content/uploads/sites/5/2020/12/logo_berita_unisa_bg.pngberita2022-02-16 10:13:402022-02-16 10:13:40Prodi Magister Kebidanan Unisa Yogyakarta Mendapatkan Asesmen Lapangan Secara Daring
Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKes) Universitas `Aisyiyah Yogyakarta mengadakan Pelantikan dan Sumpah Fisioterapis, Ners, Bidan dan Ahli Laboratorium Medis tahun 2022 di hall gedung Siti Bariyah, Kamis (10/02).
Moh. Ali Imron, M.Fis Dekan FIKes Unisa Yogyakarta dalam pidato laporan pendidikanya mengatakan sebanyak 261 mahasiswa dan profesi yang terdiri 185 Fisioterapis, 15 Ners, 37 Ahli Teknologi Laboratorium Medis, 13 D3 Bidan dan 1 Profesi Bidan mengikuti pelantikan dan sumpah secara offline dengan mengikuti protokol kesehatan ketat dan sisanya dari masing- masing prodi mengikutinya secara online.
“Situasi Pandemi Covid-19 yang belum berakhir ini, tidak menyurutkan upaya Unisa untuk menjaga mutu melalui adaptasi teknologi dan transformasi metodologi pencapaian kompetensi dan optimalisasi jejaring, baik dengan dunia usaha, dunia industri dan organisasi profesi,” kata Imron.
Rektor Unisa Yogyakarta dalam sambutanya menyampaikan setelah para mahasiswa melalui proses pembelajaran dan ditempa sungguh- sungguh, kini saatnya menghadapi tantangan kehidupan sesungguhnya, membuktikan diri dengan apa yang sudah didapatkan selama ini kepada masyarakat dan khalayak. “Saya mengharapkan para alumni dapat menjaga nama baik Unisa Yogyakarta dan tetap menjalin komunikasi sesama almamater,” tutur Warsiti.
00beritahttps://www.unisayogya.ac.id/berita/wp-content/uploads/sites/5/2020/12/logo_berita_unisa_bg.pngberita2022-02-10 14:04:282022-02-10 14:04:28Sebanyak 261 Mahasiswa UNISA Yogyakarta Mengikuti Pelantikan dan Sumpah Profesi