Perlunya Peran Keluarga Dalam Menghadapi Demensia, Ini Penjelasan Dosen Keperawatan UNISA Yogya
Peringati hari lanjut usia nasional ke-27 tanggal 29 mei 2023 dengan tema “Lansia Terawat, Indonesia Bermartabat” di manfaatkan Pimpinan Pusat Aisyiyah dengan menghadirkan Wakil Rektor 2 yang juga merupakan dosen Ilmu Keperawatan Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, Yuli Isnaeni, S.Kp., M.Kep., Sp.Kom. Adapun topik yang diangkat adalah “Dimensia dan Lansia” yang di laksanakan melalui siaran langsung di akun Instagram resmi @aisyiyahpusat, Senin (29/05).
Yuli menjelaskan bahwa demensia merupakan kondisi menurunnya cara berfikir dan daya ingat seseorang yang biasanya terjadi pada lansia diatas usia 60 tahun ke atas, kondisi ini pun dapat memengaruhi gaya hidup, aktivitas sehari-hari hingga kemampuan bersosialisasi penderitanya.
“Kalo di masyarakat lebih di kenal dengan pikun tapi rasanya kata tersebut kurang relevan lagi,” ungkap Yuli.
Lebih lanjut Yuli mengungkapkan perlu adanya 5 tugas peran keluarga dalam menghadapi demensia yakni pertama, mengenali masalah yang di alami oleh lansia sehingga perlu adanya pengetahuan untuk dapat memahami.
Kedua, mengambil keputusan untuk merawat dengan baik dan bermartabat; ketiga, merawat pasien demensia dengan keramahan di dalam keluarga untuk memulihkan daya ingat; keempat, mendampingi pasien demensia dalam bentuk pemeriksaan kesehatan dan kelima, pemberian gizi yang seimbang dan menciptakan lingkungan yang lebih nyaman.
“Berbakti terhadap orang tua dalam Islam sering disebut birrul walidain dan hal ini sifatnya wajib,” tegas Yuli. Ia juga menambahkan, hal tersebut juga untuk merefleksikan makna di dalam surat Al-Isra ayat 28 “Dan jika engkau berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari tuhanmu yang engkau harapkan, maka katakanlah kepada mereka ucapan yang lemah lembut,”

Leave a Reply
Want to join the discussionFeel free to contribute!