Mahasiswa unisa yogya menjadi timkes dalam demo menolak omnibus law

Mahasiswa Unisa Yogya Menjadi Timkes Dalam Demo Menolak Omnibus Law

Mahasiswa Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta berpartisipasi dengan menjadi tim kesehatan dalam unjuk rasa penolakan Undang- Undang Cipta Kerja (Omnibus Law) di Yogyakarta, Kamis (8/10).
Beberapa hari ini terjadi unjuk rasa menolak disahkanya Undang Undang Cipta Kerja dibeberapa daerah di Indonesia, salah satunya yaitu di Yogyakarta yang disuarakan oleh para mahasiswa, buruh dan masyarakat. Mahasiswa UNISA Yogya ikut membantu menjadi relawan tim tenaga medis yang disediakan oleh beberapa rumah sakit di Yogyakarta.
Menurut Ainun selaku mahasiswa UNISA Yogya yang menjadi tim kesehatan tersebut mengatakan bahwa dia dan dan 15 temanya menjadi relawan dengan membantu penanganan kepada mahasiswa yang terluka dan sesak nafas akibat gas air mata.
“Kami membantu mereka yang sesak nafas dengan memasangkan oksigen, sedangkan banyak juga yang pingsan dan luka akibat pukulan,” ujar Ainun.
Meskipun demikian Ainun beserta mahasiswa yang tergabung dalam tim kesehatan tetap mematuhi dan menjalankan protokol kesehatan dengan tetap menggunakan masker.
 

Aplikasi game karya dosen unisa yogya di pik r man 2 yogyakarta

Aplikasi Game Karya Dosen Unisa Yogya di PIK-R MAN 2 Yogyakarta

Dosen Universitas `Aisyiyah Yogyakarta melakukan pengabdian masyarakat dengan membuat aplikasi game di PIK-R MAN 2 Yogyakarta, Senin (05/10).
Program Generasi Berencana (Genre) merupakan program untuk menyiapkan remaja agar memiliki perencanaan kehidupan berkeluarga dan masa depannya.  Pendidikan kesehatan reproduksi merupakan metode yang dapat meningkatkan kesehatan khususnya kesehatan reproduksi remaja. Namun kendala yang ditemui saat ini adalah metode yang digunakan dalam bentuk ceramah sehingga cenderung membosankan dan waktu yang tidak efisien karena harus bergantian dalam mencoba permainan tersebut, maka perlu dirancang metode lain seperti simulasi permainan berbasis tekhnologi sehingga lebih efektif dan tidak monoton. Mitra PKM adalah PIK-R MAN 2 Yogyakarta yang merupakan salah salah satu dari 5 Sekolah yang sudah menerapkan program Genre-Kit.
Tujuan PKM ini adalah mengoptimalkan penggunaan Inovasi Aplikasi Game Edukasi Pendidikan Kesehatan Reproduksi, dengan memberi nama aplikasi game tersebut “Si Muka Kasep” untuk meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi.
Sadr Lutfi Mufreni, S.Kom., M.Sc. selaku dosen yang melakukan PKM mengatakan bahwa sosialisasi dan pelatihan penggunaan aplikasi Si Muka Kasep, dalam proses kegiatan ekstrakurikuler PIK-R di MAN 2 Yogyakarta dengan  guru BK, pendidik sebaya atau konselor sebaya.
“Sebelumnya kami juga sudah melakukan penelitian terlebih dahulu sebelum kita memutuskan untuk membuat aplikasi game ini,” ucap Sadr.
Sadr menambahkan bahwa di era ini adalah dimana hampir seluruh kalangan menggunakan gadget di kehidupan sehari-hari. Remaja sangat senang bermain game, mereka bisa menghabiskan waktu berjam-jam dalam sehari untuk bermain game sehingga dimunculkanlah inovasi game edukasi pendidikan kesehatan reproduksi yang diharapkan dapat meningkatkan antusias siswa dalam mendapatkan informasi pendidikan kesehatan reproduksi dan dapat dengan mudah digunakan oleh semua remaja hanya dengan cara mengunduh aplikasi Si Muka Kasep dari aplikasi store.

Icas 2020, upaya membangun sistem pengetahuan ‘aisyiyah

ICAS 2020, Upaya Membangun Sistem Pengetahuan ‘Aisyiyah

“‘Aisyiyah bergerak dan menebarkan Islam yang berkemajuan dengan terus membawa semangat beragama yang mencerahkan yang menghadirkan risalah agama yang memberikan jawaban problem kemanusiaan berupa kemiskinan, kebodohan, ketertinggalan, dan persoalan lain yang bercorak struktural maupun kultural.” Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini dalam pembukaan International Conference on Aisyiyah Studies (ICAS) tahun 2020 yang dilaksanakan secara daring pada Sabtu (3/10).
Disampaikan oleh Noordjannah, ‘Aisyiyah yang tersebar di seluruh provinsi yang ada di Indonesia serta memiliki cabang istimewa di luar negeri ini telah memiliki puluhan ribu Cabang  dan Ranting yang menunjukkan pergerakan Islam terkuat yang ada di Asia Tenggara.
Noordjannah melanjutkan bahwa ‘Aisyiyah meniscayakan gerakannya melintas batas golongan dan lintas masyarakat yang majemuk secara luas. “‘Aisyiyah menyemaikan dakwah yang menyuburkan kebaikan akhlak mulia amal saleh kebaikan bagi masyarakat luas tanpa diskriminasi sehingga kehadiran ‘Aisyiyah benar-benar menebar Islam Rahamatan Lil Alamin,” tandas Noordjannah
Sebagai upaya untuk mengumpulkan berbagai pengalaman dan kerja-kerja ‘Aisyiyah ini maka ICAS digelar. Pengalaman-pengalaman Aisyiyah di manapun di berbagai sudut negeri ini perlu dieksplorasi untuk menjadi sistem pengetahuan yang berguna dan inspiratif bagi gerakan perempuan, gerakan Islam, dan gerak keummatan kini dan akan datang. Sistem pengetahuan ini dapat ditumbuhkan melalui riset-riset akademik maupun partisipatoris, baik yang dilakukan oleh kalangan akademisi, peneliti, aktivis, penggerak Aisyiyah, penggerak masyarakat, maupun kalangan kritis.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengembangan ‘Aisyiyah (LPPA), Alimatul Qibtiyah dalam kesempatan terpisah menyatakan bahwa ICAS adalah upaya mewujudkan upaya keilmuan dalam membangun sistem pengetahuan tentang Aisyiyah secara komprehensif. “Even ini akan diselenggarakan secara reguler untuk terus-menerus menyerap berbagai temuan ilmiah berbasis pengalaman ‘Aisyiyah sebagai gerakan yang dapat dipertanggungjawabkan dari berbagai kalangan, sehingga bisa menjadi sistem pengetahuan yang komprehensif tentang ‘Aisyiyah di tengah berbagai varian gerakan perempuan di Indonesia dan dunia.”
Warsiti, selaku Rektor Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta yang hadir memberikan sambutannya menyampaikan, “Kami merasa bangga dapat terlibat dalam proses pengembangan sistem pengetahuan ‘Aisyiyah melalui penyelenggaraan konferensi ini. Apalagi keberadaan Unisa merupakan bagian dari salah satu capaian penting gerakan ‘Aisyiyah.”
Muhadjir Effendi, Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (PMK) menyampaikan apresiasinya atas acara ini karena menurutnya gerakan ‘Aisyiyah adalah gerakan yang turut membangun dan berkontribusi bagi Indonesia. “Kita tidak dapat menghitung jumlah anak-anak bangsa ini yang telah lulus dari lembaga pendidikan yang dikelola ‘Aisyiyah, sama seperti kita tidak dapat menghitung jumlah lembaga pendidikan seperti PAUD yang dikelola oleh ‘Aisyiyah karena jumlahnya terus bertambah.”
 
Dalam keynote speechnya Muhadjir juga meminta keterlibatan ‘Aisyiyah dalam program kementrian PMK dalam pendidikan pra nikah. “Saya mohon dukungan betul dari ‘Aisyiyah supaya pendidikan pra nikah dilaksanakan dengan baik agar keluarga baru akan berkembang dengan baik.” Muhadjir juga menyebutkan,  pentingnya menyiapkan mereka dalam berketurunan karena itu kesehatan reproduksi dan pencegahan stunting menjadi penting, serta perencanaan ekonomi keluarga. “Kami tidak ingin rumah tangga yang baru tidak siap, kami tidak ingin muncul di Indonesia rumah tangga miskin baru.”
Muhadjir juga mengajak untuk seluruh warga Muhammadiyah ‘Aisyiyah terus berpartisipasi berkontribusi dalam upaya penanggulangan Covid-19 di Indonesia. “Menangani Covid-19 ini perlu kerjasama yang kuat, tentu saja mengingatkan pemerintah sangat penting, tetapi kita cancut tali wondo, bersama menangani Covid-19. Itulah watak Muhammadiyah ‘Aisyiyah, warga Muhammadiyah selalu menjadi warga yang memberikan solusi atau solution giver, bukan hanya memberikan kritik tanpa jalan keluar, itulah selama ini yang dilakukan Muhammadiyah ‘Aisyiyah untuk ikut serta agar bangsa Indonesia keluar dari keterpurukan.”
Saat berlangsung Session kedua bertema Looking Forward ‘Aisyiyah: Contextualization of Ideology for Movement and New Generations, Guru Besar Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN SUKA) Yogyakarta dalam pemaparannya, menyampaikan bahwa Islam progresif menjadi norma baru di tengah kontestasi ideologi liberal dan konservatif, padahal persyarikatan sudah mengangkat ini 100 tahun yang lalu, dan ‘Aisyiyah merupakan bagian dari Islam Progresif tersebut dengan paham Islam Berkemajuan yang menjadi dasar gerakan ‘Aisyiyah.
Pengaruh dan dampaknya  dapat dilihat dari empat isu kunci, kesadaran akan human dignity, greater interfaith interaction, equal citizenship, dan kesetaraan gender, yang sudah menjadi perhatian ‘Aisyiyah. Ini semua, ungkap Amin, terjadi berkat terbukanya akses pendidikan. Terkait dengan salah satu pola pikir muslim progresif, bahwa perubahan penting direfleksikan dalam kebijakan maupun hukum Islam, Amin sempat menyinggung tentang RUU PKS yang belum juga masuk dalam agenda Prolegnas. Menurut Amin, penting bagi ‘Aisyiyah untuk meresponsnya karena terkait erat dengan problem yang dialami oleh perempuan.
Amin yang pernah menjadi Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah kemudian menawarkan cara pandang dunia keislaman di tengah kondisi disruptif. “Di tengah situasi disruptif saat ini, penting bagi kita untuk mengedepankan cara pandang dengan berpikir logis, rasional ilmiyah, menjunjung tinggi kedamaian hidup bersama, menjaga dan merawat kehidupan yang harmonis dalam masyarakat majemuk, memahami budaya lokal bukan menghakimi,mendukung pengarusutamaan gender (Fiqh al-nisa’ al-mu’asir), mengakui kesederajatan manusia di depan hukum, menghormati dan menjunjung tinggi HAM, tidak terjebak pola pikir sektarian-primordialistik, dan siap menerima kritik untuk perbaikan kehidupan.”
Perihal generasi baru yang tangguh agar tidak menjadi generasi yang rapuh, menurut Amin, terdapat sepuluh kecakapan yang penting dipunyai dan diasah terus menerus, “Kemampuan menyelesaikan masalah yang kompleks, berpikir kritis, kretivitas, people management, kemampuan bekerjasama dengan yang lain, berorientasi layanan, kemampuan mengambil keputusan, memiliki kecerdasan emosional, kemampuan negosiasi, dan flexibilitas kognitif.”
ICAS 2020 yang terselenggara atas kerjasama LPPA Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, ‘Aisyiyah Center UNISA, Asosiasi Lembaga al-Islam dan Kemuhammadiyahan (ALAIK) ini dijadwalkan akan berlangsung selama 4 hari tanggal 3, 10, 17, dan 24 Oktober dengan menghadirkan puluhan pemateri dari dalam dan luar negeri dan diikuti oleh seribu partisipan.

Pejabat struktural unisa

PEJABAT STRUKTURAL UNISA

Pejabat Struktural Universitas `Aisyiyah Yogyakarta

Unisa yogyakarta resmi membuka mataf 2020

UNISA Yogyakarta Resmi Membuka MATAF 2020

Rektor Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menyapa sebanyak 1535 mahasiswa baru dalam pembukaan Masa Ta’aruf (MATAF) 2020 UNISA Yogyakarta secara daring, Senin (28/9). Nampak para UNISA Muda dari seluruh penjuru Nusantara mengikuti dengan khidmat, bahkan pada tahun ajaran baru 2020/2021, ada satu mahasiswa berasal dari Uganda, Afrika.
 
Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat., selaku Rektor UNISA Yogyakarta menyerahkan secara resmi rangkaian MATAF UNISA Yogyakarta 2020 kepada Dr. Mufdlilah., S.Pd., S.Si.T., M.Sc., selaku Wakil Rektor III, Bidang Kemahasiswaan dan Alumni. Dengan mengusung tema utama “Terus Bergerak, Pantang Menyerah, Raih Prestasi Gemilang”, akan dilaksanakan selama tiga hari dari tanggal 28 – 30 September 2020.
 
“Gapai dan wujudkan mimpi besar anda dan harapan besar orang tua anda, melalui prestasi-prestasi yang akan anda persembahkan untuk mereka, orang yang paling berjasa yang telah mengantarkan anda sampai disini”, pesan Warsiti kepada para mahasiswa baru.
 
Warsiti juga memaparkan, UNISA Yogyakarta di tahun 2020 telah menyalurkan beasiswa sebesar 3,1 Milyar Rupiah.
 
Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Drs. Hj. Siti Noorjanah Djohantini, M.M., M.Si., juga menyampaikan bahwa transformasi dari jenjang sekolah menengah atas ke perguruan tinggi menuntut diri kita untuk mandiri. Selain itu Siti Noorjanah juga mengapresiasi dan menyampaikan selamat datang para mahasiswa baru dari 34 provinsi di Indonesia di UNISA Yogyakarta.
 
Pada sesi siang seluruh UNISA Muda, bergabung kembali secara daring dalam kegiatan Silaturahmi Orang Tua Wali Mahasiswa Baru 2020. Kesempatan kali ini para orang tua wali dapat langsung berdialog dengan seluruh jajaran pimpinan UNISA Yogyakarta.

Warna warni indonesia di pertemuan wali unisa muda

Warna-Warni Indonesia di Pertemuan Wali UNISA Muda

Warna-warni baju adat dari berbagai penjuru Nusantara, menyemarakan acara Pertemuan Wali Orang Tua Mahasiswa Baru, Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, Senin (28/9). Nampak para jajaran pimpinan UNISA Yogyakarta mengenakan baju adat Minangkabau, Jawa, Bali, NTB, hingga Papua.
 
Hal ini untuk menyimbolkan bahwa UNISA Yogyakarta, memiliki keberagaman suku bangsa, bahasa daerah, agama dan kepercayaan, ras dan golongan, yang dirangkai dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika, bahkan pada tahun ajaran 2020/2021 telah terdaftar satu mahasiswa berasal dari Uganda, Afrika.
 
Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat., selaku Rektor UNISA Yogyakarta menyampaikan selamat datang dan selamat bergabung menjadi bagian keluarga besar UNISA Yogyakarta. Selain itu Warsiti juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada para orang tua wali mahasiswa yang telah memilih kampus UNISA Yogyakarta sebagai tempat belajar dan melanjutkan studi.
 
Badan Pembina Harian (BPH) UNISA Yogyakarta, Drs. Hj. Siti Noorjanah Djohantini, M.M., M.Si., menerangkan UNISA Yogyakarta dibawah organisasi ‘Aisyiyah, telah memiliki pengalaman yang panjang, dan salah satu tanggung jawab organisasi ‘Aisyiyah adalah mendirikan amal-amal usaha pendidikan salah satunya perguruan tinggi.
 
Drs. H. Sri Purnomo, M.SI., selaku Bupati Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, juga mengucapkan selamat datang dan terima kasih kepada wali orang tua telah memilih UNISA Yogyakarta sebagai tujuan jenjang pendidikan selanjutnya.
 
“Kami dari Kabupaten Sleman, mengucapkan selamat datang dan kami juga menyediakan fasiltas dan infrastruktur untuk para mahasiswa supaya mereka nyaman belajar di lingkungan Kabupaten Sleman, khususnya di UNISA Yogyakarta”, ucap Sri Purnomo.

Wisuda sehat dari rumah universitas ‘aisyiyah yogyakarta

Wisuda Sehat dari Rumah Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, Sabtu (26/9), melaksanakan wisuda secara daring dengan tema “Wisuda Sehat dari Rumah”, melalui aplikasi telecoference Zoom dan siaran langsung via kanal digital Youtube Unisa Yogya.
Wisuda periode September 2020 kali ini, UNISA Yogya meluluskan total 480 mahasiswa dari Prodi Fakultas Ilmu Kesehatan dan Fakultas Ekonomi, Ilmu Sosial, dan Humaniora. Diantaranya terdapat 10 mahasiswa berprestasi akademik serta 6 mahasiswa berprestasi non-akademik.
Dengan IPK tertinggi dari program Pasca Sarjana 3,98 , program Sarjana 3,97 , dan program Diploma 3,90.
Rektor UNISA Yogyakarta, Warsiti,S.Kp., M.Kep., Sp.Mat., memutuskan penyelenggaraan wisuda secara daring ini dengan pertimbangan keselamatan jiwa seluruh civitas akademik termasuk mahasiswa dan keluarga.
“Saya percaya justru wisuda online ini akan menjadi moment yang tak akan terlupakan, nampak senyum cerah mengembang di layar bersama keluarga”, jelas Warsiti dalam sambutan pasca prosesi wisuda berlangsung.
Mohammad Ali Imron, M.Fis., selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan menjelaskan bahwa wisuda daring ini menjadi puncak dari keseluruhan pembelajaran daring yang telah dilalui.
Dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini, Fitria Siswi Utami, S.Si.T.,MNS., selaku Ketua Satgas Covid-19 UNISA Yogyakarta, menghimbau kepada seluruh wisudawan untuk tidak hadir di kampus untuk berfoto di lingkungan kampus.
Untuk menanggulangi hal tersebut, panitia wisuda daring telah menyiapkan template bingkai foto dengan nuansa khas UNISA Yogyakarta yang dapat digunakan dengan mudah.

Pengumuman unisa berpuisi

Pengumuman UNISA Berpuisi

Memperingati kemerdekaan Republik Indonesia ke 75, Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta (UNISA), menggelar lomba cipta puisi untuk seluruh civitas akademika. Cipta Puisi dengan tema kemerdekaan ini berhasil mengumpulkan 100 peserta yang terdiri dari 35% Dosen, 20% tenaga kependidikan dan 45 % mahasiswa.
Lomba yang digelar mulai Agustus-September 2020 ini memutuskan pemenangnya dari masing-masing kategori adalah sebagai berikut:
Pemenang Kategori Mahasiswa:
Juara 1 diraih oleh Salma Firdausya dengan judul Pesan Acak Untuk Negeri
Juara 2 diraih oleh Iin Suswiyati dengan judul Kaki Telanjang
Juara 3 diraih oleh Nurul Islami Rasyid dengan judul Tujuh Puluh Lima
Pemenang Kategori Karyawan
Juara 1 diraih oleh Sholiqin Budi Aji, S.Pd dengan judul Tetap Indonesiaku
Juara 2 diraih oleh Dewi Suryanti dengan judul Layang-Layang Kemerdekaan
Juara 3 diraih oleh Yusfrita Rahmawati dengan judul Mengalir Darah Pejuang
Pemenang Kategori Dosen
Juara 1 diraih oleh Komarudin, M.Psi. Psikolog dengan judul Nol Kilometer
Juara 2 diraih oleh Wuri Rahmawati dengan judul Hidup Mulia Mati Surga
Juara 3 diraih oleh Arif Yusuf Wicaksana, M.Sc dengan judul Kemudian Hening
Selamat untuk para pemenang dan silahkan menghubungi admin Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) UNISA Yogyakarta.

Alumni unisa berbagi pengalaman kuliah di luar negeri

Alumni Unisa Berbagi Pengalaman Kuliah di Luar Negeri

Biro Kemahasiswaan dan Alumni (BKA) berkolaborasi dengan Kantor Urusan Internasional (KUI) Universitas `Aisyiyah Yogyakarta menggelar webinar Inspiring Session part II, Sabtu (12/09).
Inspiring Session part II dengan tema Life After Graduation Abroad yang diadakan untuk kedua kalinya ini mengundang 5 narasumber alumni dan Dosen Unisa Yogya yang telah menyelesaikan masa kuliahnya di luar negeri.
Webinar dibuka oleh Wakil Rektor III bidang kemahasiswaan dan alumni Dr. Mufdlilah, S.SiT., M.Sc sekaligus sebagai Keynote Speaker. Mufdlilah menyampaikan kepada para peserta yang terdiri dari calon alumni dan alumni Unisa Yogya serta umum, bahwa bagaimana kita menjadi lulusan terbaik dengan modal integritas serta ilmu yang dimiliki saat ini untuk pergi keluar negeri dengan tetap menjaga nama baik almamater.
“Jangan menjadi pohon pisang yang hanya sekali berbuah lalu pohonya mati, tetapi jadilah alumni yang bisa menghasilkan banyak manfaat di masyarakat yang akan dirasakan seterusnya,” pesan Mufdlilah.
Para narasumber berbagi pengalamanya berkuliah di luar negri, dan cara bagaimana mereka mendapatkan beasiswa di webinar yang diadakan melalui media Zoom, seperti yang diutarakan oleh Wantonoro, M.Kep., Sp.KMB., PhD bahwa kuliah diluar negeri memerlukan banyak persiapan, seperti mental untuk diri sendiri dan target yang ingin dicapai.
“Karena kita biaya ditanggung oleh LPDP jadi ada yang kita pertanggung jawabkan ke mereka, karena akan ada monitoring dari LPDP mengenai kendala apa yang kita hadapi selama kuliah,” ucap Wantonoro.
Ery Khusnal, S.Kep., MNS yang masih menjalani pendidikan doktoralnya di Khon Kaen University di Thailand juga memberikan tipsnya, bagaimana membagi waktu belajar dan keuangan selama studi diluar negeri.
“Sebenarnya kita bisa berhemat, asalkan kita ga banyak jalan- jalan serta belanja, dan fokus untuk studi,” ucap Ery.
Webinar ini dibagi 2 sesi dengan memberikan kesempatan para peserta untuk bertanya kepada narasumber, peserta yang hadir dalam webinar berjumlah 220 orang.

Rektor mengajak dosen dan karyawan unisa yogya silaturrahim virtual

Rektor Mengajak Dosen dan Karyawan UNISA Yogya Silaturrahim Virtual

Universitas `Aisyiyah Yogyakarta mengadakan Silaturrahim secara virtual antara Rektor beserta jajaranya dengan Dosen dan Tenaga Kependidikan, sekaligus memperkenalkan jajaran Wakil Rektor baru periode 2020-2024, Selasa (1/09).
Perkenalan jajaran Wakil Rektor baru dengan diperkenalkanya Dr. Mufdlilah, S.SiT., M.Sc sebagai Wakil Rektor III bidang kemahasiswaa, alumni, agama Islam, Kemuhammadiyahan keaisyiyahan.
Rektor Unisa Yogya Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat mengatakan per tanggal 30 agustus 2020 dalam jajaran rektorat sudah ada penambahan satu unit kerja tambahan hasil dari surat keputusan Pimpinan Pusat `Aisyiyah yang diterima oleh Unisa Yogya.
“Semoga dengan bertambahnya armada ini, makin meningkatkan semangat kinerja kita,” ucap Warsiti.
Warsiti juga menyampaikan kepada para dosen dan karyawan Unisa yogya bahwa pada masa pandemi ini memiliki banyak hikmah, yaitu dengan mengubah cara pelayanan kepada mahasiswa, tadinya banyak yang belum memahami cara digital jadi lebih mengerti dan faham kinerja layanan secara online. Selain itu Warsiti mengingatkan kepada seluruh pegawai agar menjaga kesehatan dan tetap mematuhi protokol  kesehatan.
“Apabila tidak ada keperluan mendesak dimohon jangan bepergian maupun berwisata terlebih dahulu, kita harus tetap waspada,” Ungkapnya.
Forum Silaturrahim ini sendiri bertujuan mengajak kepada para dosen dan karyawan untuk menjaga dan merawat Unisa Yogya, seperti yang disampaikan Warsiti yaitu bersama- sama bertanggung jawab sesuai dengan visi Unisa Yogya.