Pelatihan preseptor unisa yogya

Unisa Persiapkan Preseptor Berkualitas

Universitas `Aisyiyah Yogyakarta melalui Program Studi Kebidanan Program Sarjana Terapan menyelenggarakan pelatihan preseptor mentor di hotel Tara, Senin (6/8).
Kegiatan yang diadakan selama 4 hari dan dibagi menjadi 4 gelombang ini dilaksanakan dari tanggal 6 – 30 Agustus 2018, pelatihan preseptor mentor menuju pembelajaran klinik yang berkualitas dan pelatihan pengelolaan laboratorium menyongsong pendidikan profesi bidan dengan suplemen patient safety ini diadakan di Hotel Tara dan juga kampus Unisa Yogya.
Menurut Ketua Program Studi Kebidanan Program Sarjana Terapan Fitria Siswi Utami, S.SiT.,MNS dengan diadakanya pelatihan preseptor mentor kali ini diharapkan mampu mencetak preseptor yang handal dan meningkatkan daya saing lulusan.
“Preseptor merupakan salah satu persyaratan sebuah institusi kesehatan serta lahan, untuk dijadikan lahan praktek mahasiswa, dan saat ini masih sangat kurang sekali,” ucap Fitria.
Selain itu Fitria menambahkan bahwa pelatihan ini sesuai dengan misi Prodi Kebidanan program sarjana terapan yaitu mengembangkan Program Studi Kebidanan sebagai pusat pelatihan, penelitian, pelayanan, dan rujukan pendidikan kebidanan di tingkat nasional.
M Ali Imron, M.Fis selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan menyampaikan kepada mahasiswa yang mengikuti pelatihan preseptor agar dapat menjalankan moto dari Unisa yaitu Profesional Qur`ani dengan mengedepankan akhlak dan yang kedua akalnya.
Para peserta pelatihan akan mendapatkan sertifikasi dari Ikatan Bidan Indonesia (IBI), jumlah peserta yang mengikuti pelatihan ini sebanyak 513 peserta terdiri dari alumni yang di bulan September nanti di wisuda, dan juga 40 lahan praktek yang digunakan oleh prodi kebidanan Unisa.

Mou unisa yogya dan isc timor leste

Kerjasama Unisa Dengan Timor Leste

PENGUMUMAN PENERIMA BEASISWA BIDIK MISI UNIVERSITAS 'AISYIYAH YOGYAKARTA TA 2018/2019

Selamat kepada mahasiswa yang sudah dinyatakan diterima sebagai mahasiswa baru Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta melalui jalur Beasiswa Bidik Misi.
Pengumuman ini bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
Terimakasih

Download (PDF, 340KB)


 
 

Seminar dan workshop di unisa

Prodi TI Unisa adakan Workshop SPADA

Workshop feishum unisa

FEISHum Unisa Ajak Harian Jogja Gelar Workshop

5 mahasiswa unisa training ke taiwan

Mahasiswa Unisa Ikuti Pelatihan di Taiwan

Workshop arsitek unisa

Prodi Arsitek Unisa Gandeng UTM Adakan Workshop

Public lecture unisa

Unisa Adakan Public Lecture Antropologi Kesehatan

Idul fitri 1439

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1439H

Segenap Civitas Akademika Universitas `Aisyiyah Yogyakarta Mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1439H Mohon maaf lahir dan batin.

Guest Lecture Bioteknologi Unisa Hadirkan dosen dari Malaysia

Guest Lecture yang diadakan oleh Program Studi Bioteknologi Universitas `Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta di Hall 4 Baroroh Barried menghadirkan pemateri dari Universiti Malaysia Pahang (UMP), Senin (28/5).
Kuliah umum yang menghadirkan Assoc. Prof. Dr. Agus Geter Edy Sutjipto sebagai pemateri adalah Head of Advanced Materials Research Cluster Faculty of Industrial Sciences and Technology Universiti Malaysia Pahang. Adapun kuliah umum yang disampaikan Agus yaitu bertema Biosensor Based on Field Effect Transistor.
Taufiqur Rahman, SIP., MA., Ph.D selaku Wakil Rektor I Unisa dalam sambutanya menyampaikan rasa terimakasih kepada Assoc. Prof. Dr. Agus Geter Edy Sutjipto atas kesedianya meluangkan waktu untuk hadir di Unisa dan mengisi materi dalam kuliah umum, dan Unisa dengan UMP terus bisa bekerjasama
“Semoga kerjasama ini bisa terus berlanjut, sehingga membawa banyak manfaat bagi mahasiswa Bioteknologi Unisa dan UMP,” ujar Taufiq.
Kuliah umum yang bertemakan Biosensor Based on Field Effect Transistor ini dihadiri mahasiswa dari Unisa dan beberapa perguruan tinggi yang ada di Yogjakarta.
Agus menjelaskan bahwa seperti mendiaknosa suatu penyakit malaria pada waktu itu belum ada sensor yang bisa mendiaknosis virus penyebab malaria, sehingga memerlukan waktu untuk mengetahui indikasi gejala malaria, maka dari itu perlu sensor yang bisa mendeteksi benda – benda yang sangat kecil dalam ukuran nano atau mendekati ukuran electron.
“Dalam menggunakan teknologi Nano ini dengan Field Effect Transistor perlu adanya media, kita tidak bisa mengukur langsung karena ini bersifat elektrik,” tambah Agus.
Pria kelahiran Klaten ini mengaku sangat senang bisa memberikan kuliah umum di Unisa, karena di Unisa memiliki program studi Bioteknologi yang sama dengan ditempatnya bekerja sekarang yaitu Universiti Malaysia Pahang.