Pemimpin muda energik dalam webinar nasional administrasi publik unisa

Pemimpin Muda Energik Dalam Webinar Nasional Administrasi Publik Unisa

Pemuda merupakan generasi penerus bangsa yang memiliki energi dan semangat yang tinggi, serta tidak kalah dengan generasi sebelumnya dalam hal kepemimpinan. Inilah kesempatan besar para pemimpin bangsa untuk memanfaatkan daya ungkit kaum muda dalam kancah pemerintahan untuk menopang pembangunan nasional, apalagi permasalahan bangsa kita yang sedang dihadapi saat ini kian kompleks dan menantang.
Melihat hal tersebut Program Studi Administrasi Publik Fakultas Ekonomi, Ilmu Sosial dan Humaniora (FEISHum) Universitas `Aisyiyah Yogyakarta menggelar Webinar Nasional bertemakan Kiprah Pemimpin Muda di Masa Pandemi, Sabtu (9/1).
Sigit Purnomo Sa`id, S.AP Wakil Walikota Palu yang biasa kita kenal sebagai Pasha vokalis dari band Ungu, diundang sebagai narasumber dalam webinar nasional ini, dan juga Ketua Prodi Administrasi Publik Unisa Yogya Gerry Katon Mahendra, S.I.P., M.I.P.
Dekan FEISHum Unisa Yogya Mega Ardina,S.P, M.Sc. mengatakan peran pemimpin muda itu sangat besar karena pemimpin muda masih mempunyai semangat yang luar biasa, selain itu lebih melek teknologi, lebih kreatif dan inovatif.
“Bersama bapak Sigit Purnomo dan bapak Gerry, kita akan mengetahui bagaimana para pemimpin muda ini menjadi agen of chance dimasa pandemi Covid-19 ini,” ucap Mega.
Gerry dalam paparanya menyampaikan faktor kepemimpinan sangat berpengaruh dalam mementukan arah kebijakan dalam mengatasi pandemi Covid-19, karena dapat berdampak kepada semua masyarakat yang ada.
“Kita bisa lihat contohnya sebelum pemilu bulan Desember lalu bahwa pandemi ini trennya menurun, secara momentum bukan secara data ilmiah, dimana pemberitaan agak turun dan informasi tidak semasif biasanya,” ujar Gerry.
Kepemimpinan muda di masa pandemi yang dipaparkan oleh Sigit Purnomo mengutarakan bahwa pemimpin muda cenderung produktif, agresif dan juga mempunyai pemikiran baru, pemimpin pemipin yang tua atau yang usianya diatas 50 dan 60 juga sama, akan tetapi perbedaanya pemimpin muda memiliki energi yang lebih dibandingkan dengan pemimpin usia lanjut.
“Salah satu pemikiran pemimpin muda yaitu cara bertindak dan tanggap, harus berani bertanggung jawab dan berani mengambil resiko, karena seorang pemimpin tidak akan lari dari tanggung jawab,” ucap Sigit mengenai dirinya yang siap jadi orang pertama yang diberi vaksin.
Webinar Nasional yang diadakan melalui platform Zoom ini dihadiri 160 peserta, dan para peserta diberikan kesempatan untuk bertanya kepada para narasumber mengenai tema yang ada dalam webinar.
(Adi Humas)

Dukung sektor pariwisata, unisa yogyakarta bagikan hand sanitizer

Dukung Sektor Pariwisata, UNISA Yogyakarta bagikan Hand Sanitizer

Liburan tahun baru mendatangkan dilema di tengah kebangkitan sektor pariwisata menghadapi tantangan Pandemi Covid-19. Demi menekan penyebaran virus Covid-19, beberapa daerah menerapkan aturan baru terkait mobilitas sosial di daerahnya masing-masing.
Untuk mendukung pemulihan sektor pariwisata khususnya di Yogyakarta, UNISA Yogyakarta mengadakan kegiatan berbagi Hand Sanitizer di beberapa titik lokasi wisata (30/12). Sinta Maharani, Kepala Biro Humas dan Protokol UNISA menuturkan kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan gerakan 3M dan penerapan protokol kesehatan.
“Kami juga memberikan pemahaman tentang pentingnya mencuci tangan, atau jika tidak ada air bisa menggunakan hand sanitizer. Masyarakat sangat antusias dengan hand sanitizer yang kami bagikan” Ujar Sinta. Hand sanitizer yang dibagikan merupakan inovasi produk buatan Prodi Bioteknologi UNISA Yogyakarta.
Beberapa lokasi yang dikunjungi oleh Tim UNISA antara lain kawasan Parkiran Ngabean, Pasar Ngasem, Area Kraton, Tamansari, Parkiran Abu Bakar Ali, Malioboro dan area alun-alun utara. Pelaksanaan kegiatan berbagi hand sanitizer tersebut juga didukung oleh Forum Komunikasi Komunitas Alun-Alun Utara (FKKU).

Fikes unisa menutup tahun 2020 dengan melaksanakan sumpah dan pelantikan

FIKes Unisa Menutup Tahun 2020 dengan Melaksanakan Sumpah dan Pelantikan

Penghujung akhir tahun 2020 Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKes) Universitas `Aisyiyah Yogyakarta melaksanakan kegiatan pengambilan sumpah dan pelantikan Profesi Ners dan Bidan di Hall Baroroh Baried, Selasa (29/12).
Acara yang diikuti 168 lulusan prodi Profesi Ners dan 143 dari prodi Kebidanan Unisa Yogya, dilaksanakan secara online menggunakan platform Zoom, serta disiarkan langsung melalui channel Youtube Unisa Yogya. Walaupun diadakan secara daring tidak mengurangi sedikitpun keceriaan para alumni dalam mengikuti kegiatan tersebut sampai selesai.
Dekan FIKes Unisa Yogya M. Ali Imron, M.Fis mengatakan dalam laporanya kepada para alumni, bahwa dimasa pandemi seperti sekarang ini perlu adanya adaptasi dan inovasi dalam proses pembelajaran.
“Kita bersyukur bahwa dalam situasi yang tidak normal ini pembelajaran profesi di FIKes Unisa Yogya tetap terselenggara dengan baik,” ucap Imron.
Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat Rektor Unisa Yogya juga menyampaikan untuk para lulusan profesi diharapkan ikut terlibat dan bisa menjadi solusi permasalahan dalam negri yang sedang dihadapi saat ini.
“Saya percaya dalam keterbatasan dalam masa pandemi covid-19 ini, tidak akan bisa menghalangi kita semua dalam membuat sebuah terobosan demi menangani permasalahn ini,” tutur Warsiti.
Sambutan dari Dinas Kesehatan Provinsi DIY diwakilkan oleh Trisno Agung Wibowo, SKM., M.Kes selaku kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinkes DIY tenaga kesehatan merupakan garda terdepan dalam upaya pencegahan dan penanganan Covid-19 di puskesmas, rumah sakit dan masyarakat.
“Sebagai pemberi asuhan keperawatan, seorang Ners dan Bidan akan terlibat aktif 24 jam dalam memberikan asuhan keperawatan ditatanan layanan klinis seperti di rumah sakit,” kata Trisno.
Kegiatan ini dihadiri oleh ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dan juga ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) regional Yogyakarta.

Garda depan unisa yogyakarta mengikuti pelatihan service excellent

Garda Depan UNISA Yogyakarta Mengikuti Pelatihan Service Excellent

Tim Satuan Keamanan (SATPAM) dan tim kebersihan (Cleaning Service) yang menjadi Garda Depan Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, mengikuti pelatihan Service Excellent dengan tema “Meningkatkan Pelaynan Prima di Era Adaptasi Kebiasaan Baru”. Pelatihan tersebut diadakan Sabtu (26/12) secara offline dengan mengikuti protokol kesehatan.
 
“Pelatihan ini diharapkan bisa membekali wawasan atau keterampilan, sehingga mampu memberikan pelayanan yang prima”, ungkap Suprihatin Wijayanti, M.Sc., selaku Kepala Biro Aset dan Umum. Adapun salah satu tujuan dari pelatihan ini untuk memberikan citra yang baik kepada customer eksternal maupun internal.
 
Pelatihan ini menghadirkan Sinta Maharani,S.Sos., dari Biro Humas dan Protokol dan Annisa Warastri, S.Psi.,M.Psi.,Psikolog., selaku Ketua Prodi S1 Psikologi UNISA Yogyakarta. Sekitar 80 stakeholder mengikuti pemaparan materi dengan antusias. Pelatihan ini menekankan untuk mengutamakan protokol kesehatan, seperti mengingatkan kepada tamu yang hadir ke kampus UNISA Yogyakarta untuk mencuci tangan dahulu dan selalu mengenakan masker.
 
Sinta Maharani juga menjelaskan bahwa dalam menghadapi tamu yang tidak membawa masker, para garda depan dapat memberikan solusi untuk mencarikan masker dan tidak menolak secara langsung. Untuk memberikan service excellent minimal dapat memberikan senyum, sapa, salam, dan tindak.
 
(ryan, humas)

Peluang menjadi mahasiswa : tantangan dan peluang

Peluang Menjadi Mahasiswa : Tantangan dan Peluang

Universitas `Aisyiyah Yogyakarta mengadakan kegiatan Pembekalan dalam rangkaian Masa Ta`aruf (mataf) bagi mahasiswa baru tahun ajaran 2020 – 2021 secara online melalui platform Zoom dan disiarkan secara live di Youtube Unisa Yogya, Selasa (22/12).
Mahasiswa baru Unisa Yogya mendapatkan pembekalan dan pengenalan kampus di masa pandemi dengan cara online, akan tetapi tidak mengurangi sedikitpun antusias para mahasiswa dalam kegiatan ini.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Biro Kemahasiswaan dan Alumni (BKA) Unisa Yogya diikuti sebanyak 987 mahasiswa, serta menghadirkan Dr. H. M. Busyro Muqoddas, M.Hum mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang sekaligus Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah sebagai narasumber.
Busyro mengatakan bahwa menjadi seorang mahasiswa pasti ada tantangan, akan tetapi mahasiswa itu sendiri harus menciptakan sebuah tantangan yang positif dan konstruktif, serta harus bisa mengatasi tantangan tersebut.
“Mahasiswa yang tidak mempunyai tantangan yaitu mahasiswa yang tidak terlatih dengan keprihatinan dengan hambatan- hambatan, sebaliknya mahasiswa yang mempunyai tantangan yaitu mahasiswa yang terlatih dan teruji, dan itu syarat menjadi seorang pemimpin,” ujar Busyro.
Keynote Speech disampaikan oleh Dr. Mufdlilah, S.SiT., M.Sc selaku Wakil Rektor III Unisa Yogya, Mufdlilah menyampaikan bagaimana kegiatan pembekalan pada mataf ini menjadi sebuah kegiatan pengenalan kegiatan di perguruan tinggi baik kegiatan akademik maupun mengenai kebijakan kampus, serta pengenalan kehidupan islami di perguruan tinggi dalam bentuk pesantren mahasiswa.
“Kegiatan ini mempunyai tujuan agar para mahasiswa menjadi pribadi yang mandiri, percaya diri memperoleh prestasi akademik dan non akademik yang penuh tantangan, serta menumbuhkan sikap cinta tanah air,” ucap Mufdlilah.
(adi Humas)

Unisa yogyakarta gandeng fkku gelar kegiatan literasi kesehatan protokol covid 19

UNISA Yogyakarta Gandeng FKKAU Gelar Kegiatan Literasi Kesehatan Protokol Covid-19

Menjelang puncak liburan tahun baru, kebijakan terkait pencegahan penularan Covid-19 kembali mengalami perubahan. Beberapa daerah mulai menerapkan syarat wajib bukti hasil test negative rapid antigen. Kebijakan tersebut kembali mengancam sektor pariwisata yang perlahan mulai bangkit di masa Pandemi ini.
 
Merespon adanya potensi pergerakan wisatawan yang semakin besar menjelang liburan akhir tahun. Universitas Aisyiyah Yogyakarta menggandeng Forum Komunikasi Komunitas Alun-Alun Utara (FKKAU) gelar kegiatan Literasi Kesehatan Penerapan Protokol Covid-19. Kegiatan tersebut diadakan di rooftop Parkir Bus Wisata Ngabean, Selasa (22/12).
 
“Kegiatan ini kami adakan untuk membekali para pekerja wisata yang tergabung dalam FKKAU dengan pengetahuan penerapan standar protokol kesehatan untuk pencagahan penularan Covid-19 di kalangan wisatawan” Ujar Sinta Maharani, Kepala Biro Humas dan Protokol UNISA Yogyakarta.
 
Hadir sebagai pembicara dalam kegiatan tersebut dr.Dina Kartika Sari Kepala Puskesmas Kecamatan Ngampilan dan Fitria Siswi Utami Ketua Satgas Covid-19 UNISA Yogyakarta. Dalam penyampaiannya, dr.Dina Kartika Sari menekankan pentingnya penerapan protocol kesehatan bagi para petugas wisata yang bertugas di lapangan. Fitria Siswi Utami menambahkan para petugas wisata harus menerapkan teknis protokol kesehatan secara baik dan benar.
 
Kegiatan Literasi kesehatan kali ini diikuti sekitar 50 perwakilan dari beberapa stakeholder pariwisata yang berada di bawah naungan FKKAU. Di akhir acara, Sinta berpesan kepada seluruh peserta bahwa pandemi belum berakhir dan agar selalu ‘’Ingat Pesan Ibu’’ (cuci tangan, pakai masker dan jaga jarak).
 

Tim mahasiswa fisioterapi unisa juara ii tingkat nasional

Tim Mahasiswa Fisioterapi Unisa Juara II Tingkat Nasional

Mahasiswa Program Studi Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas `Aisyiyah Yogyakarta berhasil membawa pulang juara II Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) tingkat Nasional, dalam rangkaian acara Dies natalis Universitas Esa Unggul Jakarta, Kamis (17/12).
Tim yang beranggotakan Dwi Aryani, Siti Khoirunisa Fazriah, dan Dinde Gita Daulati mengikuti LKTI yang merupakan lomba karya tulis ilmiah, dimana dalam lomba ini para peserta diminta untuk menyusun karya tulis ilmiah yang bertema peran fisioterapi olahraga terhadap performa tubuh, serta karya tulis tersebut disajikan dalam bentuk jurnal.
Ummy Aisyah Nurhayati, S.ST., FT., M.Fis selaku Sekretaris Prodi Fisioterapi menjelaskan perjalanan tim fisioterapi yang mengikuti LKTI sebelumnya melalui babak penyisihan terlebih dahulu dan masuk 5 besar, sebelum akhirnya mereka berhasil lolos ke babak semifinal yang mempertemukan tuan rumah dengan tim fisioterapi Unisa Yogya.
“Di babak semifinal ini mereka diminta untuk mempresentasikan karya ilmiah mereka, dan akhirnya kita mendapatkan juara II,” ucap `Aisyah.
Aisyah menambahkan bahwa karya tulis ilmiah yang dibawakan tim fisioterapi berjudul “Pengaruh Resistance Training Terhadap Peningkatan Performa pada Atlet Muda”, tujuanya pun ada beberapa macam yaitu bagi keilmuan untuk mendapatkan Evidence Based Practice, bagi fisioterapis diharapkan dapat digunakan sebagai pedoman intervensi fisioterapis, sedangkan bagi atlet yaitu untuk memberikan informasi terkait pengaruh resistance training untuk peningkatan performa atlet.
Ketua Prodi Fisioterapi Unisa Yogya Dika Rizki Imania, M.Fis atas nama prodi mengucapkan selamat kepada tim mahasiswa fisioterapi yang berhasil meraih juara II LKTI tingkat Nasional.
“Semoga bisa meraih prestasi di bidang lainnya, dan tidak merasa cukup dengan kesuksesan yang di raih saat ini, tapi menjadikan semangat dan semakin termotivasi untuk selalu berkarya serta menjadikan contoh bagi mahasiswa lainnya,” tutur Dika.
Lomba Karya Ilmiah ini diikuti oleh 21 peserta dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, juara 1 diraih oleh Universitas Esa Unggul selaku tuan rumah sedangkan peringkat ke 3 yaitu Universitas Indonesia.
(adi Humas)

Guest lecturer untuk mahasiswa magister kebidanan angkatan 8 : inovasi riset dan pendekatan penelitian di masa pandemi covid 19

Guest Lecturer untuk Mahasiswa Magister Kebidanan Angkatan 8 : Inovasi Riset dan Pendekatan Penelitian di Masa Pandemi Covid-19

Mata kuliah metodologi penelitian kuantitatif dan kualitatif merupakan salah satu mata kuliah pada program pendidikan Magister Kebidanan, Fakultas Ilmu Kesehatan, UNISA Yogyakarta. Mata kuliah ini merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus diikuti oleh mahasiswa Magister pada semester 1, yang merupakan salah satu mata kuliah untuk membekali mahasiswa mencapai salah satu profil lulusan yaitu menjadi peneliti pemula dalam lingkup topik kebidanan.Namun demikian, pandemi covid-19 mengharuskan kita untuk berpikir kembali tentang penelitian dengan subjeknya manusia. Penelitian yang biasanya dilakukan secara langsung melalui tatap muka menjadi sebuah tantangan pada masa pandemi Covid-19 ini, mengingat kemungkinan terjadinya penularan dan penyebaran covid, terutama pada kelompok rentan, sedapat mungkin menghindari kerumunan dan melakukan social distancing. Sementara itu kegiatan penelitian dosen dan tugas akhir mahasiswa harus tetap berjalan.
Prodi Magister Kebidanan Unisa Yogya berupaya untuk melakukan inovasi-inovasi untuk bisa tetap membekali mahasiswa dan memberikan pengalaman terkait dengan pada masa pandemi Covid-19 ini.
Andari Wuri Astuti., S.SiT., MPH., Ph.D, Kaprodi Program Magister Kebidanan Unisa Yogya menuturkan jika sebagai salah satu upaya yang dilakukan adalah mendatangkan Guest Lecturer Dr Yu (Maggie) Fu PhD, MPH, MD, AFHEA, seorang research fellow dari Leeds Institute of Health Sciences, Faculty of Medicine, University of Leeds United Kingdom, untuk berbicara tentang Riset Metodologi secara umum dan beberapa contoh riset yang bisa dilakukan pada masa pandemi.
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 7 Desember 2020 selama 90 menit paparan dan 30 menit tanya jawab. Selain untuk memberikan pengalaman penelitian juga merupakan salah satu fasilitas untuk mahasiswa kami untuk mendapatkan pengalaman belajar dari pembicara level internasional serta melihat tren penelitian kebidanan yang dilakukan pada masa pandemi covid-19 di kancah internasional. Adapun acara ini merupakan sebuah implementasi kegiatan dari MoU Unisa Yogya dan University of Leeds, United Kingdom yang telah terjalin secara dinamis dan harmonis mulai dari tahun 2015. Acara dilakukan secara daring menggunakan online platform zoom dan diikuti oleh mahasiswa angkatan VIII serta dosen prodi Magister Kebidanan.
Dr Yu (Maggie) Fu memaparkan jika dalam masa pandemi covid-19 ini, justru peneliti harus bisa berinovasi untuk tetap meneliti untuk memberikan evidence terkini terutama pada context pandemi. Namun demikian memang ada beberapa kendala karena peneliti tidak bisa turun langsung ke lapangan karena pembatasan dan regulasi protokol pencegahan penularan Covid-19. Oleh karenanya beberapa alternatif bisa dilakukan misalnya dengan beralih menggunakan online tool untuk mendapatkan data serta menggunakan metode yang bervariasi untuk tetap bisa mendapatkan data yang valid serta meminimalkan bias.
“Seperti halnya, selain melakukan wawancara online maka peneliti bisa menambah data dengan menyebar kuesioner online, meneliti menggunakan data sekunder dengan systematic review ataupun data yang sudah tersedia,” ungkap Maggie.

Guest lecturer untuk mahasiswa magister kebidanan angkatan 8 : inovasi riset dan pendekatan penelitian di masa pandemi covid 19

Inovasi riset dan pendekatan penelitian di masa pandemi Covid 19

Mata kuliah metodologi penelitian kuantitatif dan kualitatif merupakan salah satu mata kuliah pada program pendidikan Magister Kebidanan, Fakultas Ilmu Kesehatan, UNISA Yogyakarta. Mata kuliah ini merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus diikuti oleh mahasiswa Magister pada semester 1, yang merupakan salah satu mata kuliah untuk membekali mahasiswa mencapai salah satu profil lulusan yaitu menjadi peneliti pemula dalam lingkup topik kebidanan.Namun demikian, pandemi covid-19 mengharuskan kita untuk berpikir kembali tentang penelitian dengan subjeknya manusia. Penelitian yang biasanya dilakukan secara langsung melalui tatap muka menjadi sebuah tantangan pada masa pandemi Covid-19 ini, mengingat kemungkinan terjadinya penularan dan penyebaran covid, terutama pada kelompok rentan, sedapat mungkin menghindari kerumunan dan melakukan social distancing. Sementara itu kegiatan penelitian dosen dan tugas akhir mahasiswa harus tetap berjalan.
Prodi Magister Kebidanan Unisa Yogya berupaya untuk melakukan inovasi-inovasi untuk bisa tetap membekali mahasiswa dan memberikan pengalaman terkait dengan pada masa pandemi Covid-19 ini.
Andari Wuri Astuti., S.SiT., MPH., Ph.D, Kaprodi Program Magister Kebidanan Unisa Yogya menuturkan jika sebagai salah satu upaya yang dilakukan adalah mendatangkan Guest Lecturer Dr Yu (Maggie) Fu PhD, MPH, MD, AFHEA, seorang research fellow dari Leeds Institute of Health Sciences, Faculty of Medicine, University of Leeds United Kingdom, untuk berbicara tentang Riset Metodologi secara umum dan beberapa contoh riset yang bisa dilakukan pada masa pandemi.
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 7 Desember 2020 selama 90 menit paparan dan 30 menit tanya jawab. Selain untuk memberikan pengalaman penelitian juga merupakan salah satu fasilitas untuk mahasiswa kami untuk mendapatkan pengalaman belajar dari pembicara level internasional serta melihat tren penelitian kebidanan yang dilakukan pada masa pandemi covid-19 di kancah internasional. Adapun acara ini merupakan sebuah implementasi kegiatan dari MoU Unisa Yogya dan University of Leeds, United Kingdom yang telah terjalin secara dinamis dan harmonis mulai dari tahun 2015. Acara dilakukan secara daring menggunakan online platform zoom dan diikuti oleh mahasiswa angkatan VIII serta dosen prodi Magister Kebidanan.
Dr Yu (Maggie) Fu memaparkan jika dalam masa pandemi covid-19 ini, justru peneliti harus bisa berinovasi untuk tetap meneliti untuk memberikan evidence terkini terutama pada context pandemi. Namun demikian memang ada beberapa kendala karena peneliti tidak bisa turun langsung ke lapangan karena pembatasan dan regulasi protokol pencegahan penularan Covid-19. Oleh karenanya beberapa alternatif bisa dilakukan misalnya dengan beralih menggunakan online tool untuk mendapatkan data serta menggunakan metode yang bervariasi untuk tetap bisa mendapatkan data yang valid serta meminimalkan bias.
“Seperti halnya, selain melakukan wawancara online maka peneliti bisa menambah data dengan menyebar kuesioner online, meneliti menggunakan data sekunder dengan systematic review ataupun data yang sudah tersedia,” ungkap Maggie.

Tantangan masa depan pariwisata indonesia malaysia di era pandemi covid 19

Tantangan Masa Depan Pariwisata Indonesia-Malaysia di Era Pandemi Covid-19

Krisis yang diakibatkan oleh Pandemi Covid-19 mengubah banyak aspek kehidupan manusia. Berbagai daerah menerapkan kebijakan Lock Down atau pembatasan sosial berkskala besar. Hal ini ini kemudian berdampak besar pada berbagai aspek kehidupan manusia.
Pariwasata menjadi salah satu sektor yang sangat terpukul akibat krisis yang ditimbulkan oleh Pandemi Covid-19. Dampak krisis tersebut sangat dirasakan oleh seluruh pelaku pariwisata di berbagai belahan dunia.
Pada sesi Routine Talk yang diadakan oleh Program Studi Administrasi Publik UNISA Yogyakarta. Professor Dr. Ahmad Puad Mat Som, Dean of Graduate School Universiti Sultan Zainal Abidin Malaysia mengungkapkan bahwa dunia pariwisata telah mengalami perubahan besar akibat dampak krisis Pandemi Covid-19.
“Di masa depan pariwisata akan berjalan dengan kebiasaan baru. Akan ada penerapan berbagai macam prosedur baru seperti menjaga jarak dan higenitas. Hal ini perlu direspon dengan baik oleh para stakeholder pariwisata”. Ujar Prof Ahmad Ahmad Puad Mat Som.
Prof Ahmad Ahmad Puad Mat Som juga mengungkapkan bahwa penerapan virtual tourism belum bisa menjadi solusi penuh untuk menjawab tantangan pariwisata di masa Pandemi. Karena sifat dasar manusia tentu ingin mengunjungi langsung lokasi yang mereka tuju.
Covid-19 mengubah paradigma masyarakat dalam menjalani aktivitas pariwisata. Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh Nur Faidati, Dosen Program Studi Administrasi Publik UNISA Yogyakarta.
“Wisatawan akan memilih berlibur di tempat yang dapat memberikan mereka pengalaman “jauh. Misalnya staycation di hotel/villa yang jauh dari keramaian” Ujar Nur Faidati pada sesi Routine Talk.
The new normal era menjadi peluang besar bagi Pemerintah Indonesia dan Malaysia dalam mendesain kebijakan untuk mendukung pariwisata pasca Pandemi. Untuk membantu sektor pariwisata, Pemerintah perlu membangun infrastruktur dan fasilitas pariwisata yang higenis untuk mencegah penyebaran Covid-19