STIKES 'Aisyiyah Yogyakarta Sepakati Kerjasama dengan Ains Shams University Kairo

Sebagai upaya untuk mengembangkan institusi dikancah dunia internasional, STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta sepakati kerjasama dengan Fakultas Keperawatan Universitas Ains Shams University Kairo Mesir. Penyerahan Naskah kerjasama melalui Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI di Mesir kepada STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, di ruang aula pada Rabu (11/4).

Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI di Mesir, Prof. DR. Sangidu M.Hum mengatakan bahwa kerjasama ini hendaknya bermanfaat untuk kedua belah pihak dan harapannya STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta menjadi lebih baik dan maju lagi.

Ruang lingkup kerjasama ini antara lain mengenai pertukaran dosen dan mahasiswa, studi lanjut para dosen, pelatihan, pertukaran jurnal ilmiah dan informasi lainnya serta kerjasama untuk penelitian.

Profesi Kesehatan Bisa Menjadi Dai Handal

Studium Generale STIKES ‘Aisyiyah Hadirkan Guru Besar Universitas Terusan Zues Mesir

STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta melangsungkan studium generale pada Rabu, (14/03). Studium general yang dilangsungkan di Aula STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta tersebut mengambil tema “Da’wah Melalui Profesi Kesehatan Sebagai Peluang dan Tantangan Kerja di Timur Tengah”.Turut hadir dalam acara tersebut Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kairo.

Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kairo, Prof. DR., Sangidu, M.Hum, dalam sambutannya mengatakan bahwa kualitas dan keramahan SDM Kesehatan dari Indonesia lebih baik dari negara lain. Lebih lanjut beliau menganjurkan STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta untuk mengirim mahasiswanya pelatihan bahasa Arab ke Universitas Terusan Zues Kairo selama 1 bulan, sebelum bekerja di sektor-sektor kesehatan wilayah Timur Tengah. Manfaat yang didapat dari pelatihan ini, mahasiswa cepat bisa berbahasa arab dengan baik karena pembelajaran di lakukan di kelas dan praktik langsung di Rumah Sakit dan bertempat tinggal di rumah-rumah guru besar universitas Terusan Zues yang telah pensiun.

Studium Generale kali ini menghadirkan Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Terusan Zues, Prof. DR. Mohamed Mohamed Emam Dawood. Kedatangannya di STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta ini merupakan langkah perintisan kerjasama antara STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta dengan Fakultas Kedokteran Universitas Terusan Zues. ”Sesungguhnya Al Qur’an menyebutkan bahwa profesi kesehatan adalah jalan menuju surga Allah dan memupuk amal kebaikan”, ungkapnya saat membuka studium generale ini. Dalam prakteknya, baik bidan maupun perawat hendaknya selalu menanamkan keihklasan, ketika bekerja anggaplah selalu bersama Allah SWT, karena kesembuhan hanya milik Allah SWT dan manusia hanya perantara saja.

Mohamed menambahkan, profesi kesehatan bisa menjadi dai yang handal. Misalnya dengan memberi motivasi atau sugesti kepada pasien, memberikan harapan kesembuhan dengan menyatakan bahwa banyak yang sembuh karena Allah. Mendorong para pasien agar bersabar karena sebenarnya rasa sakit adalah nikmat dan sesungguhnya cabaan rasa sakit itu ada hikmahnya yaitu Allah akan menghapus dosa-dosanya secara bertahap.

Peran penting lainnya sebagai tenaga kesehatan (khususnya bidan, perawat, fisiotrapis) adalah bagaimana memberikan bimbingan kepada pasien untuk memanfaatkan waktu kosongnya yaitu dengan berdzikir sehingga mendapat pahala dari Allah. Menyampaikan kepada setiap pasien untuk membantu profesinya (kesehatan) dengan doa agar dapat melaksanakan tugas sebagai tenaga kesehatan dengan baik karena orang sakit adalah tamu Allah atau lebih dekat dengan Allah. Bila bertemu dengan pasien yang sakit parah dan pesimis berumur panjang maka hendaknya menyampaikan bahwa dunia bukan segalanya masih ada kehidupan yang lebih indah yaitu di surga Allah.

Dalam pemaparannya yang diikuti oleh 200 mahasiswa ini, Mohamed merinci bahwa kesuksesan seorang ahli kesehatan dipengaruhi oleh 2 hal, pertama adalah keimanan, doa, kekuatan dari Allah, dan kedua adalah kekuatan ilmu, profesional di bidangnya. Misalnya rajin mengikuti pelatihan atau apapun yang bermanfaat untuk memperdalam ilmu sesuai profesi masing-masing dalam hal ini kesehatan.

Mahasiswa STIKES 'Aisyiyah menjadi Duta Mahasiswa GenRe Tahun 2012 Propinsi DIY

Bertambah satu lagi prestasi yang diukir mahasiswa STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta. Fani Khoerunisa (Bidan Pendidik DIV) dan Yuke Mazdif (Ilmu Keperawatan S1) berhasil menjadi juara II Pemilihan Duta Mahasiswa GenRe (Generasi Berencana) Tingkat Provinsi Tahun 2012. Mereka adalah anggota PIK-KRRKS Annisaul Qawwiyah STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta. Acara pemilihan yang digelar oleh BKKBN Prop. DIY, pada Minggu (8/4) diikuti oleh 10 perguruan tinggi di propinsi DIY.

Sesuai surat dari BKKBN Propinsi DIY kepada perguruan tinggi, menjelaskan bahwa acara ini digelar dalam rangka meningkatkan pengembangan dan promosi PIK mahasiswa, maka diperlukan figur motivator dari kalangan mahasiswa, sesuai prinsip dari, oleh dan untuk mahasiswa. Dengan peran duta mahasiswa diharapkan sosialisasi program Penyiapan Kehidupan Berkeluarga bagi Remaja (PKBR) di lingkungan kampus lebih efektif. Selain itu untuk membantu sosialisasi Program Kependudukan dan Keluarga Berencana (KKB) secara umum. Para duta disiapkan untuk menjadi model, contoh dan teladan bagi teman mahasiswa sebayanya dan menyiapkan mahasiswa yang berperilaku sehat dan berakhlak.

Salah satu kriteria duta mahasiswa GenRe adalah memiliki pengetahuan dan wawasan yang baik tentang 8 fungsi keluarga, pendewasaan usia perkawinan (PUP), triad KRR (Seksualitas, Napza, HIV dan AIDS), ketrampilan hidup (Life Skill), isu-isu kependudukan di Indonesia, mekanisme pengelolaan PIK mahasiswa, memahami adat dan budaya daerah, pengetahuan umum yang aktual dan menguasai bahasa inggris.

STIKES 'Aisyiyah Yogyakarta Ukir Prestasi Lewat LCC

Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) ‘Aisyiyah Yogyakarta kembali mengukir prestasi. Kali ini berhasil menjadi Juara III dalam Lomba Cerdas Cermat (LCC) Kebidanan yang diselenggarakan oleh Poltekes Kemenkes. Lomba yang digelar pada Sabtu (31/3) diselenggarakan dalam rangka Dies Natalies Poltekes Kemenkes Yogyakarta ke XI dan Peringatan Hari Kartini.

LCC ini dihadiri oleh 11 Institusi Kebidanan se-Yogyakarta dan peserta lomba berjumlah 21 tim. STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta mengirimkan 3 (tiga) tim dan saatu tim yang berhasil masuk ke babak final. Tim STIKES ‘Aisyiyah yang mampu menembus babak final terdiri dari 3 mahasiswa kebidanan yaitu Shofia Rosyida (D3 Bidan 4B), Novita Nilamsari (D3 Bidan 4B) dan Resti Nur Amalia (D3 Bidan 2A) menjadi regu B.

Final berlangsung dari pukul 10.30 – 12.00 WIB di auditorium Poltekes Jurusan Kebidanan. Beberapa materi yang diujikan anatara lain Asuhan Kebidanan (ASKEB) I-IV, KB dan Kesehatan Reproduksi, metode penelitian, anatomi fisiologi, Ketrampilan Dasar Praktik Klinik (KDPK), konsep kebidanan, ilmu kesehatan masayarakat, epidemiologi, ilmu kesehatan anak, askeb neonatus bayi dan balita, promosi kesehatan, dokumen kebidanan, medical science, farmakologi, kegawat daruratan obstetri. Tim mahasiswa mengucap syukur kepada Allah SWT atas limpahan kejuaraan dan yang telah berjuang demi nama baik Almamater. Semoga kedepannya prestasi yang diraih semakin meningkat dan semakin banyak prestasi yang diperoleh di bidang lain. Maju terus!

Perguruan Tinggi 'Aisyiyah menjadi Branding 'Aisyiyah

Kompetisi Perguruan Tinggi (PT) di Indonesia sangat luar biasa. Bila sesama perguruan tinggi ‘Asiyiyah dapat bersinergi maka dapat dipastikan bisa memenangkan persaingan, ada kewajiban perguruan tinggi yang lebih membantu kepada perguruan tinggi yang kurang. Bagi Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, amal usaha perguruan tinggi ‘Aisyiyah ini menjadi branding ‘Aisyiyah. Hal tersebut di sampaikan oleh Ketua Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah sekaligus Ketua Badan Pelaksana Harian (BPH) STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, Dra. Siti Noordjanah Djohantini,M.Si.,MM saat memberikan sambutan penerimaan kunjungan Akbid ‘Asiyiyah Banten di STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, Kamis (5/4).

Lebih lanjut Noordjanah menjelaskan, dahulu image ‘Aisyiyah hanya mampu membentuk Taman Kanak-Kanak saja, namun seiring perkembangan jaman, tumbuh dan berkembang pendidikan tinggi ‘Aisyiyah. Pendidikan Tinggi ‘Aisyiyah ini diharapkan mampu bertahan dan berkembang seiring perubahan regulasi pemerintah. Maka dari itu sangat baik sekali dengan adanya kunjungan atau silaturahmi ini karena ada banyak hal yang bisa dilakukan anatara lain saling bertukar informasi, merintis kerjasama dan saling melengkapi.

Pengurus Badan Pelaksana Harian Akbid ‘Aisyiyah Banten, Hj. Dra. Ima Ni’mah, M.Pd dalam sambutannya mengemukakan bahwa kunjungan ini dilakukan karena masih banyak hal yang perlu dipelajari dari STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta dan kecintaannya terhadap keberlangsungan perguruan tinggi ‘Aisyiyah. Beberapa hal yang didiskusikan pada acara tersebut anatara lain sistem pengelolaan keuangan, perkerutan dosen dan karyawan, administrasi dan organisasi BPH, pengembanagna kampus, pengelolaan asset kampus.

Profesi Ners Baksos di Kaligatuk Bantul

Mahasiswa Profesi Ners STIKES Aisyiyah Yogyakarta menyelenggarakan bakti sosial di desa Kaligatuk Srimulyo Piyungan Bantul, Selasa (6/4). Bakti Sosial ini dalam rangka praktik komunitas profesi ners dengan tema “Bersama Kita Wujudkan Masyarakat Sehat.

Panitia bakti sosial Agus Susanto, S.Kep., menjelaskan bahwa kegiatan ini sebagai tindak lanjut kajian komunitas selama minggu-minggu awal praktik komunitas di Kaligatuk dan ini merupakan wujud tanggung jawab sosial kepada masyarakat. STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta senantiasa ingin memajukan, mengembangkan serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Bakti Sosial ini menggelar tiga kegiatan besar yaitu pengobatan gratis, donor darah dan lomba balita sehat.

Lebih lanjut Agus menjelaskan, pengobatan gratis digelar karena berdasarkan kajian yang dilakukan bahwa desa Kaligatuk dusun terluas dan tepadat di kabupaten bantul namun sangat jauh dengan akses pelayanan kesehatan sehingga banyak masayarakat yang sakit kurang tersentuh karena kurang kesadaran masyarakat dan minimnya fasilitas, yang ada ditempat tersebut hanya posyandu lansia. Sedangkan lomba balita sehat digelar karena untuk meningkatkan motivasi memelihara kesehatan balita. Berdasarkan data 3 bulan terakhir bahwa dari 106 balita hanya 1 yang gizi buruk. Selama di pengkajian kami dan mengikuti tritmen selama 1 bulan sudah teratasi, kini semua balita sehat tidak ada yang dibawah garis merah/gizi buruk. Target lomba balita sehat adalah 50 orang dengan kategori 1-3 th dan 4-5 tahun, namun ternyata masyarakat sangat antusias yang mengikuti melebihi target sebanyak 85 orang. Dan untuk donor darah mentargetkan 20 orang dan yang hadir 24 orang dengan mendapatkan darah 14 kantong.

Agus menambahkan, tindak lanjut dari kegiatan komunitas profesi ners ada 2 yang disiapkan yaitu untuk lansia dan remaja. Kami membekali kader posyandu lansia dengan pelatihan pengukuran tekanan darah, sehingga diharapkan setelah praktik komunitas ini masyarakat bisa mandiri mengontrol kesehatannya. Dan untuk remaja kami bekerjasama dengan karang taruna Srimulyo unit Kaligatuk membentuk suatu tim yanga nantinya mampu mensosialisasikan tentang kesehatan reproduksi, narkoba dan pergaulan bebas. Kegiatan bakti sosial ini bekerjasma dengan rumah sakit Nur Hidayah, dan PMI Bantul.Harapannya, masyarakat bisa sadar dengan kesehatan di lingkungannya terutama keluarga, dan masyarakat disekitarnya.sehingga derajat kesehatan masyarakat kaligatuk meningkat.

 

Kunjungan Jepang di STIKES 'Aisyiyah Yogyakarta

STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta menerima kunjungan dari Jepang, Sabtu (24/3). Kunjungan ini merupakan proses pengenalan STIKES ‘Aisyiyah untuk perintisan beberapa kerjasama.

Bertempat di Ruang pertemuan, STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta memaparkan sekilas mengenai profil institusi. Ery Khusnal, MNS selaku Pelaksana Harian Ketua menerima kunjungan dan menjelaskan tentang visi, misi dan beberapa kerjasama yang telah dilakukan STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta dengan Perguruan Tinggi di Luar Negeri.

Melalui kunjungan ini diharapkan mampu terjalin sebuah kerjasama yang harmonis antara Indonesia-Jepang dan khususnya STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta. Bentuk kerjasama yang diharapkan antara lain adanya studi lanjut untuk para dosen, penelitian, pelatihan untuk dosen dan mahasiswa dan sebagianya.

Jangan Takut Memulai

 

Sebanyak 20 mahasiswa STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta mengikuti pelatihan jurnalistik pada Jumat (23/3). Pelatihan yang digagas oleh Tim Buletin Kampus Misi ini bertujuan untuk memberikan pembekalan bagi para mahasiswa tentang varian penulisan berita dan memotivasi mahasiswa untuk melestarikan budaya menulis.

Bertempat di Ruang Sidang Barat STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, pelatihan ini mengundang Redaktur Harian Jogja, Rochimawati. Dalam pemaparannya Rochimawati menjelaskan bahwa jangan takut memulai kegiatan menulis. Menulis memang membutuhkan banyak perbendaharaan kata dan kemampuan untuk menggali dan mengungkap suatu peristiwa. Kemampuan tersebut bisa diasah dengan cara telaten/sering melakukan aktivitas menulis.

Lebih lanjut Rochimawati menjelaskan bahwa menerbitkan suatu media baik dalam bentuk surat kabar, tabloid, buletin harus memperhatikan segmentasi pembaca, bentuk penulisan dan tema setiap edisinya. Masing-masing media juga memiliki bentuk penulisan yang berbeda-beda. Misalnya dalam bentuk buletin, isi berita atau tulisannya lebih soft dibandingkan dengan koran harian. “Berita-berita dalam buletin sifatnya lebih jangka panjang, kapan saja di baca tidak basi”, tuturnya. Dia menegaskan bahwa berita dalam buletin lebih baik memiliki sifat memotivasi, menginspirasi, mengingatkan dan sebagainya.

Cara menulis features juga dijelaskan olehnya. Menulis features seperti halnya meniulis karya nonfiksi lainnya, seperti artikel, esai, laporan penelitian dan sebagainya. Features tetap ditulis dengan menggunakan data atau referensi. Namun, penulisannya sangat berbeda dengan berita haerd news di surat kabar. Kekhasan features terletak pada empat point yaitu kreativitas ( dalam hal menciptakannya), informatif (dalam hal isinya), menghibur (dalam hal gaya penulisannya) dan boleh subjektif (dalam hal cara penuturannya).

 

Bangga Sebagai Perawat

Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta melangsungkan studium generale bagi mahasiswa semester II dan IV pada Rabu, (14/03). Studium generale yang dilangsungkan di Aula STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta tersebut mengambil tema “Prospek Profesi Keperawatan”.

Ketua Program Studi Ilmu Kepearawtan STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, Ery Khusnal,MNS mengatakan bahwa menjadi perawat hendaknya adalah menjadi perawat yang berilmu karena berilmu adalah ciri orang yang beramal. Perawat yang memiliki ilmu dan perawat yang tidak berilmu pastinya akan berbeda nilainya dihadapan Allah. Maka dari itu untuk menambah ilmu mahasiswa keperawatan digelar kegiatan ini.

Studium generale kali ini menghadirkan Profesor Keperawatan di Indonesia, Prof. Achir Yani S Hamid, D.N.Sc. Beliau pernah menjabat sebagai ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Pusat selama 2 periode. Saat memberika pemaparan beliau menjelaskan bahwa perlu bangga berprofesi sebagai perawat. Profesi Keperawatan sudah diakui sehingga diakui pula kemandirian keilmuan keperawatan. Sebagai perawat tidak boleh berhenti hanya sampai strata satu saja melainkan harus lebih berkembang. “Saat ini sudah ada Doktor keperawatan, Guru Besar keperawatan”, tuturnya.

Achir menambahkan, dalam bekerja sebagai perawat ada pekerjaan yang harus kerjasama dengan profesi kesehatan lain dan ada pula yang dilakukan oleh perawat sendiri (otonom) yaitu yang berkaitan dengan 14 kebutuhan dasar manusia. Otonom maksudnya pengaturan diri sendiri sebagai profesi yang berdasarkan standar profesi  dan kode etik. Dahulu, dokter memberi order dan perawat menerima order kemudian menjalankannya, namun sekarang perawat bisa melakukan sendiri/memiliki inisiatif/wewenang. Misalnya pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan dan tritmen keperawatan. Contoh tritmen keperawatan antara lain mengurangi rasa cemas pasien, memberikan kebutuhan elektrolit cairan pada tubuh pasien dan sebagainya.

Achir juga memaparkan peluang kerja sebagai perawat terbuaka lebar baik di dalam maupun luar negeri. Beberapa bentuk entrepreunership keperawatan antara lain praktek perawat mandiri, memiliki fasilitas pelayanan kesehatan (klinik kesehatan, nursing homes), memiliki unit manajemen home care, memiliki fasilitas penunjang pelayanan kesehatan (menyewakan fasilitas/alat kesehatan, seragam dan lainya), memiliki biro konsultasi, usaha jual beli produk, perawat memimpin unit rehabilitasi, pelayanan gawat darurat, klinik atau pelayanan hotline, perawat sebagai konsultan, perawat yang dikontrak untuk mengelola unit layanan publik. Diakhir pemaparan Achir berpesan, “orang akan lupa apa yang anda katakan, mereka tidak pernah lupa bagaimana membuat mereka merasakan”.

Mahasiswa STIKES 'Aisyiyah Yogyakarta Pelatihan Ke Taiwan

Sebanyak sebelas mahasiswa profesi ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah (STIKES) Yogyakarta mengikuti pelatihan di Taiwan International Medical Training Center (TIMTC) Taipei Hospital Departement of Health, Taiwan, R.O.C. Mereka dijadwalkan mengikuti pelatihan selama satu bulan. Tahap Satu (1-30 Maret ) dan tahap II (3 April -1Mei). Sebelas mahasiswa tersebut terdiri dari mahasiswa profesi ners dan program studi bidan pendidik DIV.

Ketua Program studi Ilmu Keperawatan, Ery Khusnal, MNS menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan salah satu realisasi kerjasama antara STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta dan Taipei Hospital Departement of Health yang telah disepakati tahun 2011 lalu.

Mahasiswa ners mengikuti pelatihan di TIMTC tujuannya untuk memperluas wawasan terkait perawatan di negara maju. Beberapa topik pelatihan antara lain seperti perawatan luka dan sebagainya. Sedangkan mahasiswa program studi bidan pendidik akan mengikuti pelatihan spesialisasi neonatus (bayi baru lahir). Dalam pelatihan tersebut para mahasiswa diberi kesempatan untuk praktik klinik di Taipei Hospital Departement of Health, Taiwan, R.O.C.