Sebagai Sekolah Kader Muhammadiyah STIKES 'Aisyiyah Yogyakarta Gelar Baitul Arqam

Stikes ‘Aisyiyah merupakan salah satu bentuk amal usaha organisasi ‘Aisyiyah yang ditetapkan sebagai sekolah kader dan dikelola langsung oleh pimpinan pusat ‘Aisyiyah. Stikes ‘Aisyiyah Yogyakarta merupakan Lembaga Pendidikan Tinggi Kesehatan unggulan, sebagai realisasi strategis dari visi dan misi ‘Aisyiyah. Adapun visi dari Perkderan mahasiswa di STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta adalah menjadikan ajaran Islam sebagai sumber nilai dan pedoman dalam pengembangan profesi dan kepribadian mahasiswa serta mewujudkan Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin. Misi perkaderan mahasiswa adalah Membina mahasiswa agar selalu beriman, bertakwa, berilmu dan berakhlak mulia serta menjadikan ajaran Islam dalam perspektif Muhammadiyah sebagai landasan berfikir dan berperilaku dalam pengembangan profesi. Membina mahasiswa menjadi kader Muhammadiyah ‘Aisyiyah

            Dalam upaya pencapaian visi dan misi tersebutlah maka STIKES ‘Aisyiyah melakukan perkaderan pada setiap semesternya. Perkaderan yang dilakukan ada yang berdiri sendiri berupa baitul arqam (BA) dan ada yang berupa mata kuliah Agama Islam Kemuhammadiyahan (AIK) yang harus ditempuh oleh mahasiswa. Baitul Arqam adalah salah satu bentuk/model perkaderan ‘Aisyiyah yang berorientasi pada pembinaan ideologi dan kepemimpinan untuk membentuk kesamaan dan kesatuan sikap, integritas, wawasan dan cara berpikir dan bertindak di kalangan pimpinan dan anggota, dalam mewujudkan visi dan misi ‘Aisyiyah.

Februari ini, STIKES ‘Aisyiyah telah melakukan kegiatan perkaderan bagi mahasiswa semester 1 (19/2) dalam bentuk Baitul Arqam Dasar dan mahasiswa semester 7 (24-25/2) dalam bentuk baitul arqam purna.   Baitul Arqam Dasar meliputi  pemahaman mahasiswa tentang pelaksanaan ibadah praktis, mahasiswa dapat melaksanakan ibadah sehari-hari sesuai Al-Qur’an dan As-Sunnah, pemahaman mahasiswa tentang Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah.

 Baitul Arqam Purna meliputi pemantapan ideologi Muhammadiyah/’Aisyiyah mahasiswa, pemantapan kesatuan sikap, integritas, wawasan, cara berfikir, dan bertindak dalam mengemban visi dan misi Muhammadiyah/ ‘Asiyiyah. Materi yang disampaikan pada kegiatan yang digelar di kampus STIKES ‘Aisyiyah ini merupakam materi yang telah disesuaikan dengan kurikulum PP’A Majelis Pembinaan Kader. (sin)

Klinik Proposal Upaya STIKES 'Aisyiyah Yogyakarta Menembus Dana Penelitian Internal dan Eksternal.

Merupakan suatu kebanggan tersendiri bagi para civitas akademika ketika sebuah perguruan dapat menembus berbagai macam dana penelitian baik yang berasal dari dana internal maupun eksternal. Hal yang menjadi incaran bagi dosen dalam melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu penelitian.

Kesuksesan meraih dana hibah baik dari DIKTI maupun dana dari Luar Negeri, akan semakin meningkatkan kemauan dan motivasi dosen bagi pengembangan penelitian sesuai dengan spesialisasi masing-masing. Hasil penelitian juga akan bermanfaat terhadap perubahan-perubahan kebijakan dan memberikan sumbang sih bagi perkembangan pengetahuan.

Sehubungan dengan hal tersebut, STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta di bawah Badan Pengembangan Ilmu, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (BP3M), melaksanakan Program Klinik Proposal Penelitian yang rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 27 Februari 2012 sampai tanggal 14 Maret 2012. Program ini diharapkan diikuti oleh semua dosen STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta. Dalam klinik proposal tersebut, peserta akan dibimbing oleh pakar untuk menyelesaikan proposal tersebut baik terkait dengan permasalahan, teori yang dipakai, metode maupun cara analisis data. Harapannya, dosen akan terbantu untuk menulis proposal penelitian.

Mahasiswa STIKES 'Aisyiyah Terpilih menjadi peserta 2nd HPEQ

Mahasiswa Program Studi Kebidanan STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta  terpilih menjadi peserta   2nd Health Professional Education Quality (HPEQ) International Conference, di Bali, pada pertengahan Desember 2011 lalu. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Kursi untuk peserta dari kalangan mahasiswa sangat terbatas. Maka ada persyaratan khusus yang harus di penuhi bila ingin menjadi peserta konfrensi internasional yang sangat bergengsi itu.  Antara lain harus membuat esai bahasa inggris dengan 3 tema yang sudah ditentukan oleh panitia HPEQ itu sendiri. Diantaranya adalah • Interprofessional education • Student’s role in Educational Governance • Student’s view on HPE System in Indonesia, yang  kemudian dari seluruh Indonesia akan diambil 70 pemenang untuk mengikuti konfrensi internasional dengan gratis.

   Melalui kompetisi itu, Ermiatun, mahasiswa Kebidanan STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta berhasil terpilih menjadi peserta dan merupakan satu-satunya mahasiswa kebidanan dari Propinsi DIY . Hal ini merupakan suatu kebanggan karena dapat bertemu dan berbagi dengan  peserta dari seluruh institusi di Indonesia yang terdapat 7 profesi didalamnya yaitu, kedokteran umum, kedokteran gigi, kebidanan, keperawatan, gizi, farmasi, dan kesehatan masyarakat. Selain mahasiswa, peserta konferensi terdiri dari Pimpinan Perguruan Tinggi dan pimpinan program studi/jurusan dari 7 profesi tersebut yang diundang oleh panitia.

Perlu diketahui HPEQ 2011 mengambil tema “Promoting Health Through Interprofessional Education”. Acara ini merupakan forum bagi praktisi kesehatan Indonesia dalam berbagi pengalaman, praktek, hambatan dan tantangan serta capaian implementasi program untuk meningkatkan kualitas pendidikan kesehatan.Ada 17 pembicara internasional dan 20 pembicara nasional yang  mengisi sesi ilmiah. Mereka ahli di bidang penjaminan mutu, assessment, kemitraan, dan pendidikan internasional.

Konferensi ini mengemban misi mensosialisasikan arah kebijakan bagi pendidikan tinggi bidang kesehatan kepada institusi penyelenggara pendidikan dan masyarakat. Menjaring aspirasi masyarakat untuk pendidikan tinggi kesehatan di Indonesia, juga menjadi tujuan ajang ini.

Secara lebih spesifik, tujuan HPEQ adalah untuk memperkuat kualitas kebijakan pendidikan bidang kesehatan di Indonesia melalui pengembangan prosedur dan standar uji kompetensi dan sertifikasi bagi tenaga kesehatan secara nasional, dan pembangunan kapasitas institusi untuk menerapkan standar akreditasi dan uji kompetensi.

JUARA II DI THAILAND Keputihan yang Membebani Maunah

Kesadaran kaum perempuan terhadap berbagai persoalan yang terkait dengan kesehatan reproduksi masih perlu ditingkatkan. Sebab, sampai saat ini masih banyak perempuan yang meremehkan masalah keputihan, padahal bila tidak ditangani serius bisa menimbulkan kanker servick. Apalagi hampir 50% perempuan dewasa pernah mengalami keputihan. Fenomena tersebut menjadikan Maunah, mahasiswa program DIV Kebidanan STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta tertaruk untuk melakukan penelitian.

“Saya tidak pernah menyangka karya ini bisa terpilih menjadi juara II kategori ‘Health Innovation II’ dalam ajang, The First International Student Conference Innovation for Harmonious Living In A Borderless Society di Khon Kaen University Thailand. Sebab, selain persiapannya hanya dua minggu saingannya juga cukup ketat,” Jelas Maunah.

Mahasiswa jurusan Kebidanan itu mengngkapkan, dalam ajang tersebut dirinya sengaja tidak memasang target. Karena, selain bisa membebani, dikhawatirkan konsentrasi saat presentasi menjadi kurang fokus. Walaupun begitu, sebagai salah satu wakil dari Indonesia, Maunah bertekad memberikan karya yang terbaik.

“Saat presentasi kebetulan saya dapat penguji seorang Profesor, jadi dituntut benar-benar menguasai materi. Awalnya memang sempat deg-degan, namun berkat dukungan dan motivasi dari banyak pihak semuanya bisa saya atasi,sampai akhirnya berhasil menjadi juara II,” terangnya.

Keberhaslan dalam ajang bergengsi di tingkat internasional itu, secara tidak langsung menjadi motivasi tersendiri bagi Maunah untuk terus berkarya. Salah satu caranya adalah dengan lebih tekun dalam belajar dan berencana melakukan penelitian serupa yang bisa bermanfaat bagi masyarakat luas.

(sumber: release KR)

STIKES 'Aisyiyah Yogyakarta Salurkan alumni ke RS Internasional Awal Bros Pekanbaru

Dalam rangka pemberdayaan dan penyaluran alumni STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, Rumah Sakit  Internasional Awal Bros Pekanbaru menggelar perekrutan tenaga perawat bagi alumni Prodi Ilmu Keperawatan (S1) STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta. Kegiatan  ini merupakan awal dari kerjasama STIKES ‘Aisyiyah dengan RS Awal Bros tentang pemberdayaan alumni.

Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan dan Perkaderan, Dra Umu Hani, M.Kes, dalam sambutannya menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan kesempatan bagi para alumni sehingga harapannya kegiatan ini bisa dimanfaatkan dengan baik. Kepercayaan yang telah diberikan oleh pihak rumah sakit dalam perekrutan ini senantiasa di pelihara dengan baik melalui peningkatan mutu lulusan  STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta. Perawat yang dibutuhkan RS ini adalah yang memiliki attitude yang baik dengan diimbangi skill yang mumpuni. Dalam tracer study yang dilakukan oleh unit alumni karier daya serap lulusan untuk periode terakhir Agustus 2010, perbulan Februari sudah terserap ke dunia kerja 90%.

Rekrutmen saat  ini  diikuti oleh 13 lulusan  dan pada hari berikutnya akan diadakan rekrutmen susulan. Tes seleksi meliputi tes tertulis dan wawancara.

STIKES 'Aisyiyah Yogyakarta Salurkan alumni ke RS Jogja International Hospital

Dalam rangka pemberdayaan alumni STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, Rumah Sakit Jogja International Hospital (RS JIH)  menggelar perekrutan tenaga bidan dan perawat bagi alumni STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta. Kegiatan yang digelar pada beberapa bulan yang lalu di kampus STIKES ‘Aisyiyah ini merupakan realisasi dari perjanjian kerjasama STIKES ‘Aisyiyah dengan RS JIH tentang pemberdayaan alumni.

Ketua STIKES ‘Aisyiyah, Warsiti, S.Kp.,M.Kep.Sp.Mat., dalam sambutannya menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan kesempatan bagi para alumni sehingga harapannya kegiatan ini bisa dimanfaatkan dengan baik. Dalam tracer study yang dilakukan oleh unit alumni karier daya serap lulusan untuk periode terakhir Agustus 2010, perbulan Februari sudah terserap ke dunia kerja 90%.

Kegiatan ini diikuti oleh 21 Lulusan STIKES ‘Aisyiyah yang terdiri dari Program Studi Kebidanan D3 dan Program Studi Ilmu Keperawatan S1. Tes seleksi meliputi tes tertulis dan wawancara.

STIKES 'Aisyiyah Yogyakarta Sepakati Kerjasama dengan RSU 'Aisyiyah Ponorogo

STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta kembali sepakati kerjasama dengan amal usaha kesehatan ‘Aisyiyah. Kali ini dengan Rumah Sakit Umum ‘Aisyiyah Ponorogo, yang merupakan satu-satunya Rumah Sakit Umum ‘Aisyiyah di Indonesia.

Menurut Ketua STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat, dalam  sambutannya saat menerima kunjungan dari RSU ‘Aisyiyah Ponorogo, Kamis (2/20) di ruang pertemuan, menyatakan bahwa kerjasama ini merupakan tindak lanajut dari Rapat Koordinasi Gabungan Amal Usaha Kesehatan ‘Aisyiyah dan Amal usaha pendidikan kesehatan ‘Aisyiyah yang dilakukan 2011 lalu dan beberapa waktu yang lalu STIKES ‘Aisyiyah juga telah melaksanakan pelatihan Clinical Insturucture (CI) di RSU ‘Aisyiyah Ponorogo.  Penandatangan naskah kerjasama ini harapannya hubungan yang terjalin akan lebih meluas tidak hanya Tridarma Perguruan Tinggi saja yang pada akhirnya akan memberikan manfaat untuk kedua belah pihak.

Dalam kesempatan tersebut Direktur RSU ‘Aisyiyah Ponorogo, Dr. Hj. Rini Krisnawati, MARS menjelaskan bahwa yang perlu segera ditindaklanjuti adalah action dari kerjasama ini, karena sinergi antara amal usaha kesehatan dan amal usaha pendidikan ‘Aisyiyah merupakan salah satu cara untuk memperluas jaringan kerjasama.

Tujuan kerjasama yang tercantum dalam nasakah kerjasama yaitu meningkatkan penyelenggaraan pendidikan calon tenaga kesehatan dengan program yang berorientasi kepada masyarakat serta meningkatkan penelitian dan pengabdian masyarakat, meningkatkan pengetahuan , ketrampilan dan pengabdian para calon tenaga kesehatan dan lulusan dari mahasiswa STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, meningkatkan pemeratan dan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat di Rumah Sakit, penelitian yang bermanfaat bagi peningkatan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat, meningkatkan penyelenggaraan pendidikan kesehatan yang berorientasi pada IPTEK dan IMTAQ, menunjang dan meningkatkan pelaksanaan program-program kesehatan pada umumnya dan meningkatkan penyelenggaraan praktik klinik/profesi, pendidikan, penelitian dan pemberdayaan lulusan bagi mahsiswa dan lulusan STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta.

Ruang lingkup kerjasama ini meliputi pemanfaatan Rumah Sakit dan fasilitas kesehatan di Rumah Sakit sebagai tempat praktik klinik/profesi utama bagi mahasiswa, tempat penelitian mahasiswa, dosen serta bentuk kerjasama lainnya. Pemanfaatan STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta sebagai pusat pengembangan ilmu dan teknologi kebidanan, keperawatan dan fisioterapi bagi peningkatan upaya kesehatan masyarakat. Pemanfaatan Rumah Sakit sebagai tempat pemberdayaan lulusan bidang keperawatan, kebidanan dan fisioterapi.

MA CHUNG INTERNATIONAL DEBATE COMPETITION STIKES 'Aisyiyah Yogyakarta Raih 4 Besar

STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta berhasil meraih peringkat 4 besar dalam Ma Chung International Debate Competition. Kegiatan ini merupakan kompetisi debat tingkat Internasional yang diadakan oleh Universitas Ma Chung Malang pada tanggal 15-17 Februari 2012. Kompetisi debat kali ini mengambil tema “ASEAN Toward 2015” yaitu berkaitan dengan berbagai aspek mulai dari ekonomi hingga politik di lingkungan ASEAN.

Pada ajang bergengsi ini, Stikes Aisyiyah Yogyakarta turut serta dengan mengirimkan 1 tim yaitu perwakilan dari AEC (Aisyiyah English Club) yang terdiri dari 3 orang yaitu 2 orang debater dan 1 orang adjudicator. Mereka adalah mahasiswa Program Studi Kebidanan DIII (Efi Afiani Savitri, Urwachun Faringga, Seftiana Ayu Marzitasari ) Peserta Ma Chung International Debate Competition berjumlah 40 tim yang berasal dari Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia dan Singapura. Beberapa adjudicator (juri) independen tingkat internasional yang berasal dari Singapura, turut diundang sebagai juri maupun sebagai Pembina pelaksanaan debat.

Dalam kompetisi ini memperebutkan special trophy dimana para peserta mengikuti Novice Round yaitu kompetisi debat, saling melawan proposal dan argument. Selain itu diadakan pula “Exchange Culture” atau pertukaran budaya, dimana para peserta diperbolehkan unjuk menampilkan budaya masing-masing daerah.