Kuatkan Keahlian Menuju Ners Profesional
Profesi dunia kesehatan sangat kompleks, manfaatkan waktu praktek profesi ners 1 tahun dengan menguatkan skill/keahlian sesuai profesinya. Hal tersebut dijelaskan oleh Direktur RSU PKU Muhammadiyah Bantul, dr. Danang Prabowo, MPH saat memberikan pengarahan pengambilan sumpah co ners (calon ners) STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, di kampus terpadu, Sabtu (13/9).
Lebih lanjut Danang menjelaskan bahwa untuk menguatkan skill para calon ners harus sering berlatih misalnya latihan pasang infus, fisioterapi dan sebagainya. Pada intinya jangan membatasi diri untuk berlatih. Selain itu menurut Danang, perawat harus bisa belajar mandiri dan beradaptasi mengikuti ritme rumah sakit. Misalnya bila praktek di RS PKU Muhammadiyah Bantul, mahasiswa co ners bisa melakukan cuci tangan yang benar, menggunakan alat pemadam kebakaran, melakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP) dan sebagainya.
Sementara itu pada acara yang sama, Ketua STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, Warsiti, M.Kep.,Sp.Mat menjelaskan profesi ners tahun ini mahasiswa yng mengikuti pembelajaran ners sejumlah 118 orang. Sebelum praktek profesi ners dilakukan Kepaniteraan Umum (panum) . Kegiatan ini untuk mempersiapkan mahasiswa memasuki lahan praktik baik di klinik maupun komunitas. Antara lain workshop bagi perceptor (pembimbing di klinik), praktikum mandiri, ujian kompetensi tulis, tutorial kasus dan praktik, ujian praktik dengan metode OSCA, pembekalan dan penjelasan stase, orientasi rumah sakit dan pengambilan janji pra ners.
Selanjutnya Warsiti menjelaskan bahwa mahasiswa praktek profesi Ners akan menempuh 38 SKS yang terdiri dari pengalaman belajar klinik mencakup 11 bidang keperawatan yaitu ketrampilan dasar klinik/profesi, keperawatan dewasa, keperawatan anak, keperawatanmaternitas, keperawatan komunitas, keperawatan gerontik, keperawatan keluarga, keperawatan jiwa, keperawatan gawat darurat, manajemen keperawatan dan pemintan klinik. Metode pembelajaran dan evaluasi yang akan digunakan meliputi konfrens klinik, penugasan tertulis, penugasan klinik, bedside teaching-tutorial, ronde keperawatan, direct observed procedural skills (DOPS), presentasi kasus, presentasi artikel jurnal ilmiah, meet the expert dan kegiatan mandiri.
Kegiatan pembelajaran program pendidikan ners tahap profesi ini juga dilakukan di beberapa amal usaha kesehatan Muhammadiyah/’Aisyiyah. Harapannya ada rasa kebanggaan sebagai bagian dari persyarikatan dan bisa terjun langsung mengikuti aktivitas persyarikatan.