Pengumuman peminatan Ners dapat di unduh pada tautan di bawah ini:

Pengumuman selengkapnya dapat diunduh di tautan di bawah ini:

       Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat seharusnya merupakan pelayanan kesehatan yang bermutu, sehingga dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada pasien, saat ini mulai berkembang pola kolaborasi antar beberapa profesi dalam merawat seorang pasien. Dengan cara tersebut, akan ada komunikasi yang efektif antar profesi dalam menangani pasien, sehingga penanganan yang diberikan tidak akan tumpang tindih dan bisa meminimalkan kesalahan.  Untuk dapat melaksanakan kolaborasi pelayanan dengan kolaborasi antar profesi, maka seluruh tenaga kesehatan harus memiliki kesiapan dan kemampuan.
       Seminar nasional ini diselenggarakan sebagai suatu media untuk bertukar informasi, ilmu pengetahuan dan hasil penelitian. Tujuannya agar peserta dapat memahami akan pentingnya inter profesional collaboration dalam pelayanan kesehatan. Selain itu, dapat memberikan wawasan tentang pentingnya peran perguruan tinggi kesehatan dalam implementasi inter profesional education.

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Dengan ini kami umumkan kepada mahasiswa semester VII prodi Ilmu Keperawatan, berikut daftar nama pembimbing skripsinya

 

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Unduh BerkasUnduh BerkasUnduh Berkas

Profesi dunia kesehatan sangat kompleks, manfaatkan waktu praktek profesi ners 1 tahun dengan menguatkan skill/keahlian sesuai profesinya. Hal tersebut dijelaskan oleh Direktur RSU PKU Muhammadiyah Bantul, dr. Danang Prabowo, MPH saat memberikan pengarahan pengambilan sumpah co ners (calon ners) STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, di kampus terpadu, Sabtu (13/9).

Lebih lanjut Danang menjelaskan bahwa untuk menguatkan skill para calon ners harus sering berlatih misalnya latihan pasang infus, fisioterapi dan sebagainya. Pada intinya jangan membatasi diri untuk berlatih. Selain itu menurut Danang, perawat harus bisa belajar mandiri dan beradaptasi mengikuti ritme rumah sakit. Misalnya bila praktek di RS PKU Muhammadiyah Bantul, mahasiswa co ners bisa melakukan cuci tangan yang benar, menggunakan alat pemadam kebakaran, melakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP) dan sebagainya.

Sementara itu pada acara yang sama, Ketua STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, Warsiti, M.Kep.,Sp.Mat menjelaskan profesi ners tahun ini mahasiswa yng mengikuti pembelajaran ners sejumlah 118 orang. Sebelum praktek profesi ners dilakukan Kepaniteraan Umum (panum) . Kegiatan ini untuk mempersiapkan mahasiswa memasuki lahan praktik baik di klinik maupun komunitas. Antara lain workshop bagi perceptor (pembimbing di klinik), praktikum mandiri, ujian kompetensi tulis, tutorial kasus dan praktik, ujian praktik dengan metode OSCA, pembekalan dan penjelasan stase, orientasi rumah sakit dan pengambilan janji pra ners.

Selanjutnya Warsiti menjelaskan bahwa mahasiswa praktek profesi Ners akan menempuh 38 SKS yang terdiri dari pengalaman belajar klinik mencakup 11 bidang keperawatan yaitu ketrampilan dasar klinik/profesi, keperawatan dewasa, keperawatan anak, keperawatanmaternitas, keperawatan komunitas, keperawatan gerontik, keperawatan keluarga, keperawatan jiwa, keperawatan gawat darurat, manajemen keperawatan dan pemintan klinik. Metode pembelajaran dan evaluasi yang akan digunakan meliputi konfrens klinik, penugasan tertulis, penugasan klinik, bedside teaching-tutorial, ronde keperawatan, direct observed procedural skills (DOPS), presentasi kasus, presentasi artikel jurnal ilmiah, meet the expert dan kegiatan mandiri.

Kegiatan pembelajaran program pendidikan ners tahap profesi ini juga dilakukan di beberapa amal usaha kesehatan Muhammadiyah/’Aisyiyah. Harapannya ada rasa kebanggaan sebagai bagian dari persyarikatan dan bisa terjun langsung mengikuti aktivitas persyarikatan.