Assalamualaikum wr wb

 

Diberitahukan bagi alumni STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA Bahwa RS SADEWA membutuhkan lulusan D IV Bidan dan Profesi Ners untuk ditempatkan di bagian kamar operasi (utama laki-laki) dan ruang nifas.

Berkas lamaran bisa dikirim segera ke alamat:

RS SADEWA

Jalan Babarsari Blok TB 16 No. 13B, Caturtunggal, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281

 

Demikian info lowongan ini semoga bermanfaat

 

Wassalamualaikum wr wb

STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta (SAY) bersama Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, menggelar deteksi dini kanker payudara dan leher rahim di selasar pasar Beringarjo, Minggu (25/10). Acara ini diikuti ratusan pedagang, buruh gendong dan pengunjung pasar Beringharjo.

Wakil Ketua Bidang Sumber Daya SAY, Yuli Isnaeni, M.Kep.,Sp.Kom., mengatakan, bakti sosial berupa edukasi kesehatan ini sengaja dilakukan karena kedua jenis kanker tersebut banyak menjangkiti kaum perempuan. Hingga kini, menurutnya kanker payudara dan leher rahim sering ditemukan sudah dalam kondisi stadium lanjut, sehingga kondisi akut tersebut menyulitkan pengobatan. Padahal, jika ditemukan sejak dini, kanker dapat disembuhkan.

Lebih lanjut Yuli mengatakan bahwa deteksi dini kanker payudara dan leher rahim harus terus digiatkan, sehingga angka kasus bisa ditekan. Apalagi kanker termasuk jenis penyakit ganas. Baksos dan edukasi kesehatan di pasar ini merupakan aplikasi nyata Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Hari cuci tangan se dunia yang jatuh pada 15 Oktober 2015 lalu, diperingati oleh STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta di Kretek Bantul. Peringatan ini merupakan rangkaian kegiatan praktik komunitas mahasiswa Kebidanan DIV di Dusun Sruwuh, Desa Donotirto Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, (18/10).

Menuru Dosen Kebidanan DIV, selaku penanggung jawab kegiatan ini, Indriani, M.Sc., aksi cuci tangan dengan melibatkan seluruh masayarakat baik anak-anak maupun dewasa tujuannya untuk memberi pendidikan kebersihan dan kesehatan sejak usia dini. Kesadaran akan pentingya perilaku higienis dan sanitasi di Indonesia masih relatif sangat rendah. Kebiasaan yang sebenarnya sederhana seperti mencuci tangan pakai sabun kerap disepelekan padahal berdampak besar pada kesehatan.

Lebih lanjut Indri berujar bahwa kebiasaan baik ini dapat mencegah penularan dan penyebaran berbagai penyakit menular dan penyakit berbasis lingkungan. Selain aksi cuci tangan, kegiatan lainnya yang digelar pada acara komunitas ini antara lain senam bersama, pemeriksaan kesehatan gratis, lomba untuk anak-anak (cuci tangan, menggambar, hafalan surat pendek), lomba voly dan lomba masak.

Pengumuman Biaya Pendidikan Program Profesi Ners 2015

(silahkan unduh lampiran berikut ini)

Sebanyak 141 ( 97 %) mahasiswa kebidanan D3 Dan 41 (93 %) mahasiswa program pendidikan ners STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta (SAY) lulus first taker uji kompetensi nasional (ukomnas). Surat Keputusan (SK) dengan nomor No: 215/Puk-Nas/X/2015 diterima SAY 12 Oktober 2015 lalu.

Menurut Ketua Program Studi Kebidanan D3, Anjarwati, M.PH., hasil ini merupakan usaha yang gigih dari mahasiswa dan seluruh dosen khususnya tim uji kompetensi program studi yang secara terstruktur melakukan pembekalan. Selain itu dukungan dari pimpinan SAY yang memberi kesempatan dan fasilitas untuk try out internal dengan model computer base test (CBT).Hasil yang diperoleh tahun ini sangat mengembirakan tetapi tentunya menjadi tantangan untuk selalu berusaha meningkatkan kualitas lulusan. Harapanya semoga para lulusan D3 Kebidanan SAY dapat mengabdikan ilmunya untuk peningkatan kesehatan khususnya kesehatan ibu dan anak.

Menurutnya, tujuan uji kompetensi untuk menghasilkan lulusan pendidikan kesehatan yang bermutu, menjamin keselamatan pasien, keselamatan tenaga kesehatan, kesetaraan mutu global, terpenuhinya standar mutu pelayanan kesehatan nasional dan menjadi syarat mendapatkan sertifikat kompetensi surat tanda registrasi (STR) dari Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia (MTKI) ”Uji kompetensi ini untuk membuat standar pelayanan yang sama di seluruh Indonesia. Jadi lulusan kebidanan dimanapun diharapkan mampu memberikan pelayanan yang terstandar dan berkualitas, dalam hal ini bidan memiliki posisi strategis dalam penurunan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB),” jelas Anjarwati.

”Pada akhirnya, uji kompetensi sebagai tolak ukur bahwa tenaga kesehatan memiliki kompetensi sesuai dengan keahlian dan kewenanganya,” terangnya.