STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta (SAY) menggelar Sholat Istisqa meminta turun hujan kepada Allah SWT di halaman Kampus Terpadu SAY, Rabu pagi (4/11). Sholat ini diikuti oleh seluruh civitas Akademik SAY baik dari pimpinan, dosen, maupun karyawan, dan mahasiswa. Sholat  Istisqa ini dipimpin oleh Iwan Setiawan, M.A .

Selain memimpin doa bersama untuk memohon agar segera diturunkan hujan, Iwan Setiawan menghimbau agar memperbanyak membaca istighfar untuk memohon ampun kepada Allah SWT atas segala dosa dan bencana kabut asap dan kekeringan yang terjadi di  Indonesia. Semoga bencana ini dapat segera berakhir dan masyarakat dapat kembali berkehidupan yang lebih baik dari sebelumnya. Kegiatan ini dilaksanakan bekerja sama dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) SAY.

PENGUMUMAN

 

Assalamu’alaikum warahmatullahi Wabarakatuh

Bersama dengan ini diberitahukan bagi mahasiswa prodi S1 Ilmu Keperawatan bahwa Pembagian Pembimbing akademik terdapat perubahan. nama Dosen Pembimbing Akademik.

Adapun Data perubahan Daftar Dosen Pembimbing Akademik Mahasiswa dapat diunduh pada link dibawah ini :

http://akademik.say.ac.id/daftar-dosen-pembimbing-akademik-mahasiswa-prodi-s1-keperawatan/

 

Demikian Pengumuman ini kami sampaikan. Atas perhatiannya kami sampiakan terima kasih

 

 

Yogyakarta,, 2 November 2015

 

Bagian Akademik

Peningkatan kualitas lulusan dan kompetensi sumber daya manusia atau tenaga kesehatan, dari tenaga bidan dan keperawatan tidak bisa diabaikan, seIring menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Karenanya STIKES’Aisyiyah Yogyakarta berkomitmen untuk mutu layanan.

Ketua STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, Warsiti, M.Kep., Sp.Mat menyampaikan hal itu saat membuka Seminar dan Temu Alumni STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta yang tergabng dalam Keluarga Alumni Pendidikan Kesehatan ‘Aisyiyah Yogyakarta (KAPKAYO), di kampus terpadu, Sabtu (31/10).

Warsiti mengatakan, komitmen STIKES ‘Aisyiyah tersebut, salah satunya dengan meningkatkan kualitas sarana perkuliahan dan tenaga pengajarnya secara berkelanjutan. Bahkan pada tahun 2016 STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta siap menuju Universitas, serta semua program studinya terakreditasi A.

Seminar nasional turut menghadirkan Ketua PD IBI Nunik Endang Sunarsih, SST., SH., M.Sc. Ketua PPNI DIY Drs. Kirnantoro, SKM., M.Kes dengan keynote speaker anggota Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah Dra Susilaningsih Kuntowijoyo. Turut hadir pada seminar tersebut motivator dan Enterpreuneur, Dr., Ir Abdul Basit., M.Sc.

Nunik Endang Sunarsih mengatakan, sebagai tenaga kesehatan, keberadaan bidan berperan penting dalam pembangunan kesehatan di Indonesia, sehingga dalam menjalankan tugasnya harus sesuai dengan kewenangan dan Undang-Undang yang berlaku, serta selalu menjunjung tinggi kode etik profesi. (sumber: KR)

Di Indonesia terdapat 4,6 juta kelahiran pertahun dan 63% persalinan ditolong oleh bidan. Ini artinya peran bidan di Indonesia sangat penting. Kompetensi bidan harus senantiasa di tingkatkan. Hal tersebut disampaikan oleh Pimpinan Pusat IBI, Laurensia Lawintono, M.Sc., saat memberikan materi Studium general untuk mahasiswa Kebidanan STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta (SAY), Senin (26/10).

Lebih lanjut Laurensia menjelaskan mengenai 9 kompetensi bidan antara lain pengetahuan & ketrampilan ilmu sosial budaya, komunikasi, kesehatan masyarakat, etika untuk memberi pelayanan bermutu untuk ibu , bayi dan keluarganya; pra konsepsi, keluarga berencana dan ginekologi; Asuhan dan konseling selama kehamilan; asuhan selama persalinan dan kelahiran; asuhan pada masa nifas dan menyusui; asuhan pada bayi baru lahir; asuhan pada bayi dan balita; kebidanan komunitas dan asuhan pada ibu dengan gangguan reproduksi.

Laurensia juga menjelaskan tentang sifat pelayanan bidan bermartabat yaitu setiap perempuan berhak bebas dari kerugian/cedera/penanganan yang tidak tepat dan berhak atas informasi, privasi dan kerahasisaan, diperlakukan secara hormat dan bermartabat dan sebagainya. Hal ini artinya para bidan diharapkan bisa merubah cara bekerja termasuk lingkup prakteknya. Bidan perlu praktek lebih berdasar bukti / Evidence Based Practice dan harus bermitra dengan perempuan serta tenaga kesehatan lainnya.

Studium General ini diikuti oleh seluruh mahasiswa Kebidanan semester 1 dan 3. Kegiatan ini bersifat rutin terkait untuk pengenalan profesi Kebidanan dan Kebijakan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di DIY serta menambah wacana kebidanan kepada mahasiswa. Materi kebijakan KIA disampaiakan oleh Dinas Kesehatan DIY.

Presentation Prevalensi gagal ginjal semakin naik dari tahun ke tahun. Penyebab gagal ginjal bisa disebabkan oleh 2 hal, yaitu: penyakit di ginjalnya itu sendiri dan disebabkan oleh penyakit penyerta yang lain. Penyakit penyerta nya antara lain: Hipertensi dan diabetes. Salah satu cara menjaga kelangsungan hidup penderita gagal ginjal kronik adalah dengan menjaga kestabilan sampah-sampah dalam tubuh, seperti BUN dan creatinin.

Hal tersebut dijelaskan oleh Dosen Ilmu Keperawatan STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, Dyah Candra Anita, S.Kep.,Ns., M.Sc., yang berhasil meraih Penghargaan sebagai The Best Poster Presentation pada acara The 2nd International Conference of Health Science (ICHS), di Hotel Inna Garuda 11 Oktober lalu.

Lebih lanjut Candra mengatakan bahwa poster yang diikutkan ke lomba ini mengkaji mengenai kadar ureum (Blod Urea Nitrogen) dan kadar creatinin dalam darah pada pasien gagal ginjal kronik dengan diabetes dan tanpa diabetes. ‘’ Penderita Gagal ginjal kronik dengan diabetes dan tanpa diabetes memiliki karakteristik tertentu. Dengan mencoba mengkaji dan membandingkan kadar BUN dan creatinin pada penderita GGK dengan diabetes dan tanpa diabetes, maka kita bisa merumuskan pola diit yang tepat bagi pasien.’’, jelasnya.

Penghargaan ini adalah bonus dari Allah. Tujuan Candra yang utama ingin mempublikasikan hasil karya penelitian. Beberapa Tips agar menjadi juara antara lain, saat meneliti dan membahas hasil penelitian ini mencoba memaksimalkan sumber literature-literature terbaru. Tips kedua, manuscript dibuat dengan lengkap dan detail, baik tabel data maupun pembahasan. Tips terakhir adalah: lakukan semua itu dengan cinta dan kesungguhan.

The 2nd International Conference of Health Science (ICHS) ini diikuti lebih dari 300 orang. Dengan peserta tersebar dari seluruh nusantara dan beberapa negara-negara di Asia, seperti Singapura, Thailand, Taiwan, dan lainnya.