Tim psikososial unisa

Tim Psikososial Universitas ‘Aisyiyah  (UNISA) Yogyakarta melaksanakan kegiatan psikososial bagi anak-anak terdampak gempa bumi Cianjur tepatnya di Desa Cieundeur Cianjur Jawa barat, Sabtu (07/01) kegiatan ini berkolaborasi dengan Muhammadiyah Disaster Magement Center (MDMC).

Sebanyak 40 anak mengikuti kegiatan secara antusias, Novi Andriyani salah satu tim Psikososial Unisa Yogyakarta mengungkapkan, kegiatan di konsep secara Fun Learning “Fun Learning merupakan salah satu cara belajar mengasyikkan yang sesuai dengan kondisi anak-anak disini, seperti bernyanyi dan melatih kefokusan anak,” tutur Sefia

Sefia mengharapkan bagi masyarakat terdampak bencana gempa bumi Cianjur segera pulih secara fisik maupun psikis, terutama bagi anak-anak yang terdampak agar dapat pulih dari trauma gempa bumi dan kembali menjalankan aktivitas belajar seperti biasanya

Nesa salah satu anak mengungkapkan kebahagian setelah mengikuti kegiatan tersebut “Seru banget ka, aku mau main dan belajar lagi sama kakak-kakaknya,” tuturnya.

Biotek unisa yogya

Program Studi S1 Bioteknologi Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta melaksanakan kunjungan ke Fakulti Teknologi Kejuruteraan (FTK), Universiti Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM) 86400 Parit Raja, Batu Pahat  Johor, Malaysia sebagai salah satu aktivitas kerjasama internasional di bidang tridharma perguruan tinggi pada hari Rabu – Kamis (18-19/1).

            “Kegiatan ini merupakan tindak lanjut kunjungan FTK UTHM ke Unisa Yogyakarta dalam rangka inisiasi kerjasama. Aktivitas selama kunjungan di FTK UTHM menjadi bukti nyata keseriusan kami untuk berkolaborasi dengan mitra internasional guna meningkatkan kualitas pelaksanaan tridharma Program Studi Bioteknologi Unisa Yogyakarta,” jelas Arif Bimantara, S.Pi., M.Biotech., Kaprodi Bioteknologi Unisa Yogyakarta.

Arif menambahkan bahwa kegiatan yang dilaksanakan selama di UMP meliputi  seminar, workshop, studi banding pengembangan laboratorium, kunjungan industri dan pengabdian kepada masyarakat. Berbagai kegiatan tersebut diharapkan dapat semakin memperkuat hubungan kerjasama yang terjalin antara Unisa Yogyakarta, khususnya Program Studi Bioteknologi dengan FTK UTHM.

            “Kami antusias untuk menjalin kerjasama terutama dalam kegiatan mobility atau pertukaran pelajar. Kegiatan kerjasama CSR juga kami harapkan bisa berjalan dengan baik terutama UTHM bisa ke Indonesia untuk melaksanakan kegiatan bersama mahasiswa Prodi Bioteknologi Unisa Yogyakarta. Kami juga membuka peluang bagi mahasiswa Prodi Bioteknologi Unisa Yogyakarta untuk program pertukaran pelajar mungkin bisa direncanakan secara hybrid, semisal 1 minggu di UTHM untuk praktikum dan selebihnya bisa online. Program lain yang dapat dijalankan juga seperti guest lecture secara bergantian.,” jelas Ts. Dr. Abd Fathul Hakim bin Zulkifli, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerjasama FTK UMP. Kegiatan kunjungan kerjasama ini merupakan salah satu agenda peningkatan kegiatan internasionalisasi di tahun ajaran 2022/2023. Inisiasi kerjasama dengan UTHM sudah mulai dijalin sejak bulan Agustus 2022 lalu. Kegiatan ini menjadi aksi nyata aktivitas dari implementasi kerjasama tersebut. Kerjasama yang terjalin tidak hanya untuk kepentingan institusi saja tetapi juga untuk pengembangan kompetensi mahasiswa. Berbagai agenda aktivitas kerjasama yang ditargetkan langsung untuk mahasiswa juga telah dirancang seperti student mobilty, join research dan international student competition. Hal ini dilakukan dalam rangka peningkatan kualitas pembelajaran sekaligus luaran yang dihasilkan oleh Program Studi Bioteknologi Unisa Yogyakarta.

Pa unisa yogya

Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta berhasil jalankan program hari bersama dosen Pembimbing Akademik(PA) yang bertujuan terjalinnya komunikasi baik mahasiswa dengan dosen pembimbing akademik. Di halaman kampus terpadu Unisa Yogyakarta, Sabtu (21/01).

 Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FIKes Ns. Wantonoro, M.Kep., Sp., Kep.MB., Ph.D menanggapi baik terlaksananya PA day yang diadakan serempak (21/01)  “Saya turut bangga, kegiatan ini diharapkan menjadi momentum komunikasi yang baik antara mahasiswa dengan dosen pembimbing akademik, sehingga nantinya mahasiswa dapat meningkatkan kreatifitas dalam hal prestasi akademik maupun non akademik,”

 Wantoro juga menambahkan, momentum PA Day harus terus berlanjut agar nantinya pihak unisa Yogyakarta mengetahui kebutuhan dan permasalahan yang dialami mahasiswa.

Muhammad Fatih Fisabilillah salah satu mahasiswa Program Studi D4 Teknologi Laboratorium Medis (TLM) merasakan manfaat baik dari kegiatan PA Day “Saya merasakan energi positif dalam menjalankan perkuliahan setelah melaksanakan konsultasi dengan dosen pembimbing akademik”. Fatih juga menambahkan, hampir seluruh mahasiswa Unisa Yogyakarta ini adalah perantau yang jauh dengan orang tua dengan adanya PA Day menjadi momentum kedekatan bersama, “Dosen Pembimbing adalah orang tua bagi kita semua,” pungkasnya.

Unisa yogya

Universitas  ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta gelar senam bersama dan periksa kesehatan gratis bersama seluruh warga sekitar dan civitas akademika di halaman kampus terpadu Unisa Yogyakarta, Sabtu (21/01).

Wakil rektor II Yuli Isnaeni, M.Kep., Sp. Kom dalam sambutannya menjelaskan, kegiatan ini menjadi momentum silaturahmi antara civitas akademika dengan warga, sehingga keberadaan Unisa Yogyakarta menjadi sahabat masyarakat dalam menjaga dan membimbing keberadaan seluruh civitas akademika.

“Mohon jika terdapat hal-hal yang tidak berkenan, mohon untuk dibimbing dan diluruskan. Insya Allah kegiatan ini akan digelar secara rutin,” tutur Yuli.

Nini Harwiyani warga Karang Tengah Nogortito merespon baik kegiatan yang di laksanakan Unisa Yogyakarta “Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat dan mahasiswa jauh lebih sehat  memiliki umur Panjang,” tutur Harwiyani. Harwiyani juga berharap agar Unisa Yogyakarta maju terus pantang mundur dalam mencerdeskan anak bangsa.

Youtube & lldikti 10

Berita mengenai ratusan siswi di Ponorogo yang hamil di luar nikah mengejutkan kita semua. Hal ini sangat disayangkan oleh banyak pihak. Disaat usia mereka seharusnya menikmati pendidikan dan menyiapkan masa depan cerah, mereka justru terjerumus dalam pergaulan bebas dan hamil diluar nikah.

Dosen Kebidanan Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, Endang Koni Wahyuningsih, MSc.N-M., Ph.D., turut menanggapi peristiwa ini.

Endang Koni mengatakan tingginya angka pernikahan usia dini adalah sebuah alarm bagi kita semua, bahwa fungsi ketahanan keluarga harus diperkuat kembali. Keluarga adalah benteng awal dan akhir dari anak-anak yang dapat memberikan modal utama sebelum ia menentukan dengan siapa ia akan bergaul dan apa yang akan ia lakukan.

Penelitian yang dilakukan Endang Koni pada tahun 2017 terkait faktor-faktor yang mempengaruhi anak menikah usia dini antara lain mayoritas mereka menikah karena kehamilan yang lebih dulu terjadi sebelum adanya ikatan pernikahan (pre-marital pregnancy). Dan adanya lima faktor penyebab kehamilan diluar nikah yaitu faktor kurangnya pengetahuan baik orangtua dan pelaku pernikahan usia dini, faktor memiliki pacar/teman dekat, faktor kurangnya pengawasan orangtua, dan faktor sosial  (teman atau saudara hamil diluar nikah dan menikah di usia dini).

Pengawasan orang tua

Endang Koni menjelaskan, orang tua dalam hal ini sebagai pengawas utama, harus selalu waspada terhadap arus pergaulan bebas yang semakin luas. Orang tua wajib memberdayakan diri dengan pengetahuan yang relevan agar dapat memenuhi ekspektasi anak remaja terhadap informasi terkait seksualitasnya. Komunikasi yang berjalan secara dua arah atau demokrasi, bukan otoriter, juga nampaknya menjadi gaya asuh yang diminati oleh para remaja kita yang dapat mencuri hatinya agar selalu merasa membutuhkan orang tua. 

Perkuat fungsi keluarga

Menurut Endang Koni, keluarga sebagai tempat dimana remaja tersebut berinteraksi paling lama dibanding lingkungan yang lain. Menciptakan suasana yang hangat didalam keluarga dan menjadikan keluarga sebagai tempat yang nyaman untuk pulang bagi anak-anak kita, menghabisakan lebih banyak waktu bersama, akan secara tidak langsung dapat mencegah anak-anak mencari tempat pelarian lain yang dapat menjerumuskan mereka kepada pergaulan bebas yang dapat mengakibatkan terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan. Keluarga memiliki fungsi melindungi dan afeksi, tidak memandang status keluarga yang utuh ataupun broken ataupun bukan keluarga inti. Keluarga tidaklah selalu ayah dan Ibu secara biologis, namun juga bermakna lingkungan sosial dimana anak itu tinggal. Namun demikian peran keluarga saja tidak cukup. Menurut Koni, masyarakat pun harus mengambil inisiatif melakukan tindakan untuk kemudian melakukan pencegahan, tanpa harus bersikap ofensiv dan destruktif, tanpa menghakimi dan juga tanpa menyudutkan. Warga masayarakat  tidak hanya memberikan sanksi, namun juga memberikan ruang berkreasi kepada para remaja agar mereka bisa menyalurkan kreativitas di tempat umum yang mudah diawasi tanpa harus memasang cctv. 

Upaya penurunan angka pernikahan dini

Perlu adanya kerjasama lintas sektoral untuk mengupayakan penurunan angka pernikahan usia dini, misalnya adalah tenaga kesehatan bersama-sama dengan pihak sekolah dan KUA setempat memberikan penguatan edukasi mengenai dampak dari pergaulan bebas salah satunya adalah kehamilan yang tidak diinginkan. Selain sasaran kepada para siswa remaja, para orangtua juga perlu diberikan edukasi kembali mengenai segala dampak yang diakibatkan oleh pergaulan bebas dan pernikahan usia dini. 

Kemudian terakhir, tokoh masyarakat juga sangat berperan penting dalam merangkul masyarakat untuk memberikan edukasi mengenai kewaspadaan terhadap pergaulan bebas dan bagaimana dapat mengupayakan pencegahan bersama. Masyarakat pun tak kalah pentingnya, perlu diberikan edukasi tentang upaya-upaya kedepan yang dapat dilakukan agar pernikahan usia dini dapat ditekan. Tanpa kerjasama dari semua pihak dan elemen masyarakat, sepertinya angka pernikahan usia dini akan manjadi fenomena gunung es yang tak berkesudahan dan kita akan selalu saling menyalahkan.