Rsud prambanan

Program Studi Arsitektur Fakultas Sains dan Teknologi Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Yogyakarta, dan perjanjian kerjasama (MoA) dengan Ikatan Arsitek Indonesia Pusat, Rabu (23/08) di ruang sidang gedung Siti Moendjijah kampus UNISA Yogyakarta.

Ruang lingkup dalam kerjasama yang ditandatangani adalah untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan Tridharma perguruan tinggi, yaitu mengenai bidang pendidikan dan pengajaran, bidang penelitian, serta bidang pengabdian masyarakat.

Rektor UNISA Yogyakarta Dr. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat dalam sambutanya mengatakan Prodi arsitek merupakan salah satu prodi yg progresnya cepat seperti prestasi dari mahasiswa yang berada di tingkat nasional maupun internasional, serta berkolaborasi dengan berbagai industri.

“Prodi arsitek hadir bersama lahirnya UNISA Yogyakarta, kami selalu berupaya meningkatkan mutu lulusan dengan berbagai strategi,” ujar Warsiti.

Ketua Umum IAI pusat Ar. Georgius Budi Yulianto, IAI, AA mengutarakan bahwa semakin banyak MoU kerjasama akan semakin luas serta untuk menata kembali profesi arsitek.

“Secara nasional kami selalu bekerjasama dengan yang ada di daerah, dengan banyaknya lulusan arsitek kita akan membuat suatu sistem untuk mengembangkan profesi arsitek,” tutur Georgius. Aprodita Emma Yetti, S.T., M.Sc selaku kepala prodi Arsitek berharap dalam adanya kerjasama ini akan lebih kokoh dan terimplementasi program dengan baik.

Pusat Studi Perempuan, Keluarga, dan Bencana (PSPKB) UNISA Yogyakarta bersinergi dengan Tim Penerima Hibah Penelitian KEMENRISTEK DIKTI untuk menggelar workshop bertajuk “Penyusunan Instrumen Penelitian”. Acara yang berlangsung pada Sabtu, 19 Agustus 2023, berhasil mengumpulkan perhatian dan antusiasme dari kalangan akademisi dan peneliti yang ingin mendalami metode penyusunan instrumen penelitian yang lebih efektif, Sabtu (19/08).

Sebagai bagian dari komitmen PSPKB dalam mendukung peningkatan kualitas riset, workshop ini menghadirkan pandangan inovatif dan pendekatan terbaru dalam pengembangan instrumen penelitian yang sahih dan akurat. Profesor Dr. Sugiyono, seorang ahli riset yang memiliki pengalaman puluhan tahun, hadir sebagai narasumber utama dan membagikan wawasan mendalam mengenai teknik-teknik terkini dalam penyusunan instrumen penelitian yang menghasilkan data berkualitas tinggi.

Dengan jumlah peserta yang mencapai kurang lebih 120 orang, acara yang dimulai pada pukul 09.00 hingga 14.00 WIB ini dipandu oleh Wawan Febri Ramadani, S.Kep.Ns., M.Kep, yang berhasil menciptakan suasana interaktif dan berkesan. Diskusi antara narasumber dan peserta, serta kolaborasi antar peserta, melahirkan pertukaran ide yang bermanfaat dalam upaya meningkatkan kualitas riset di masa depan.

Para peserta juga mendapatkan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan langsung kepada Profesor Dr. Sugiyono, yang dengan penuh kesabaran memberikan jawaban dan pandangan yang mendalam. Keterlibatan aktif peserta dalam sesi tanya jawab ini menunjukkan tingkat minat yang tinggi terhadap topik yang dibahas.

“Kami mengapresiasi tingginya partisipasi para peserta dalam acara ini. Workshop ini merupakan tonggak awal yang tangguh dalam mendukung peningkatan kualitas riset, dengan fokus pada penyusunan instrumen penelitian yang lebih unggul,” ujar Dr. Ns. Mamnu’ah, M.Kep., Sp. Kep.J., Ketua PSPKB Unisa Yogyakarta. “Semoga pengetahuan yang diperoleh dari workshop ini akan menjadi bekal berharga dalam mengatasi berbagai tantangan riset di masa mendatang.”

Setelah workshop di auditorium Siti Baroroh Baried Gedung Siti Walidah Lantai 4, dilanjutkan diskusi secara detail terkait riset yang sedang dikerjakan oleh Tim Hibah Riset Kemendikbud Ristek di ruang PSPKB.  Workshop ini tak hanya menjadi kesempatan untuk memperdalam pemahaman tentang metode penyusunan instrumen penelitian, tetapi juga membuka peluang untuk membangun jejaring kolaborasi yang berharga. Peserta mendapatkan wawasan baru mengenai pendekatan inovatif dalam penelitian, yang diharapkan akan memberikan dampak positif dalam kemajuan riset di berbagai bidang. Dengan semangat yang berkobar, peserta workshop meninggalkan acara dengan bekal pengetahuan yang lebih mendalam dan wawasan baru tentang metode penyusunan instrumen penelitian yang efektif.

Img 2235

Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta bekerjasama dengan Majelis Kesehatan Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah (Makes PPA) dan juga Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI) menggelar konferensi pers hasil penelitian penggunaan kental manis pada masyarakat marjinal dan dampaknya terhadap status kesehatan balita di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), diselenggarakan di ruang rapat gedung Siti Moendjijah UNISA Yogyakarta, Sabtu (19/08).

Dr. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat Rektor UNISA Yogyakarta yang sekaligus sebagai Ketua Majelis Kesehatan PP `Aisyiyah mengatakan fenomena yang berkaitan dengan kental manis sudah membudaya di masyarakat dan bukan perilaku sehat.

“Karena sudah lama terjadi, banyak masyarakat salah persepsi. Bagaimana kita mengubah persepsi, memaknai kental manis  itu bukan susu yang dianggap menambah nutrisi bagi balita,” ujar Warsiti.

Warsiti menambahkan UNISA Yogyakarta, Makes PP Aisyiyah dan YAICI bersama-sama menjalankan penelitian terkait konsumsi SKM di 4 wilayah (Gunung Kidul, Sleman, Kulon Progo, dan Bantul). Harapanya  semoga penelitian ini memberikan manfaat.

Tindak lanjut dari penelitian ini, menurut Warsiti perlu edukasi yang terus menerus terutama pada kelompok marjinal. UNISA Yogyakarta dengan  menggandeng kader Aisyiyah terutama edukasi terkait gizi seimbang. Selain itu melalui kegiatan pengabdian masyarakat UNISA Yogyakarta akan membekali para kader Aisyiyah sehingga memperluas dakwahnya terkait resiko penggunaan kental manis ke tingkat ranting dan cabang.

Menurut YAICI Provinsi DIY dijadikan sasaran penelitian karena termasuk dalam provinsi termiskin dengan angka kemiskinan di 11,49%, serta provinsi dengan UMP terendah kedua di Indonesia. Selain itu hasil temuan YAICI dan `Aisyiyah, masih banyak kental manis diberikan kepada anak dan orang tua sebagai minuman susu pada masyarakat, padahal kandungan gula yang terdapat pada kental manis sangat tinggi dan membahayakan kesehatan.

Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta melakukan penelitian kerjasama dengan mitra Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah (UNISMUH) Makassar yang bertemakan tentang Pemahanan isu Gender Disabilitas dan Sosial inklusi (GEDSI) bagi mahasiswa UNISA Yogyakarta dan UNISMUH Makassar.

Koordinator penelitian ini adalah Dr. Islamiyatur Rokhmah.,S.Ag.,M.S.I dengan anggota tim Dr.Warsiti.,S.Kp.,M.Kep.,SP.Mat dari UNISA Yogyakarta dan Dr. Dahniar, S.ST.,M.Kes dari Prodi Kebidanan FKIK UNISMUH Makassar.

Penelitian ini menghasilkan LoA (Letter Of Agreement) yakni surat kerjasama penelitian. Pada tanggal 7 Agustus 2023 ini dilakukan FGD terhadap beberapa responden dari  mahasiswa UNISA Yogyakarta, sebelumnya sudah dilakukan survey pemahaman GEDSI ke 100 mahasiswa baik di UNISA Yogyakarta maupun UNISMUH Makassar.

Islamiyatur Rokhmah mengatakan penelitian ini sangat penting untuk dilakukan, yakni untuk mengetahui pengetahuan mahasiswa tentang isu-isu GEDSI, apakah GEDSI sudah masuk dalam kurikulum pembelajaran di perguruan tinggi atau belum, dan apakah GEDSI sudah menjadi teori-teori intersexion dalam melakukan penelitian-penelitian tugas akhir mahasiswa.

“Sebagaimana kita ketahui bersama isu GEDSI sangatlah luas, seperti kekerasan terhadap perempuan, pernikahan anak, kekerasan terhadap penyandang disabilitas, diskriminasi berbasis suku, agama dan RAS, stunting dan masih banyak lagi. Oleh karena ini pemahaman GEDSI perlu ditanamkan kepada mahasiswa sebagai alat analisis dalam melakukan penelitian-penelitian tugas akhir,” tutur Islam. Islam berharap kerjasama penelitian ini tidak berhenti disini saja, namun berlanjut dengan program pengabdian masyarakat, yakni menguatkan pemahaman isu GEDSI dikalangan mahasiswa.

Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menjalin Kerjasama dengan Pimpinan Cabang Istimewa (PCIM) Muhammadiyah Jepang dalam program pengabdian masyarakat Training Of Trainer Bimbingan Baca Alqur’an dengan menggunakan metode Al-Yusro, metode Al-Yusro ini adalah metode cara cepat baca Al-Qur’an yang didesain oleh TIM LPPI UNISA Yogyakarta. Ada 10 langkah dalam metode ini untuk mencapai kelancaran dalam membaca Alqur’an dengan ditempuh dalam waktu paling lama 3 bulan peserta diharapkan sudah dapat menguasai baca Al-Qur’an.

Program PKM ini diketuai oleh Dr.Islamiyatur Rokhmah.,S.Ag.,M.S.I dengan anggota Royan Utsany,Lc.,M.H.I. program  PKM ini didanai sepenuhnya oleh LPPM UNISA Yogyakarta. Dalam pelaksanaannya PKM ini dibantu oleh TIM BAQ UNISA Yogyakarta.

Ridwan Wicaksono S.T., M.Eng., Ph.D. selaku ketua PCIM Jepang menyampaikan bahwa Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah Jepang bekerja sama dengan komunitas dan

organisasi muslim sudah mendampingi warga Jepang yang masuk islam (Muallaf), sekalipun mereka juga warga asli Indonesia. Kondisi masyarakat di kota Chiba di Jepang yang rutinitas sehari-hari bekerja menjadikan kesulitan untuk membagi waktu dalam menekuni pembelajaran baca Al-Qur’an. Dari sekitar 10 warga muslim yang muallaf, setiap pertemuan pembimbingan kurang lebih hanya dihadiri 2 sampai 4 orang saja, dan kehadirannya pun bergantian tiap diantara ke-10 warga tersebut. Sedangkan pengurus pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah Jepang terdiri dari ketua, sekertaris, bendahara dan bidang-bidang. Bidang keagamaan menjadi bidang unggulan yang diutamakan dalam menggerakkan aktifitas kegiatan di wilayah Chiba Jepang. Kondisi letak geografis tempat tinggal diantara pengurus yang berjauhan mengakibatkan kesulitan pertemuan secara fisik. Kondisi pandemi diuntungkan dengan model pertemuan melalui singkronus yakni bisa memalui zoom atau gmeet untuk mengadakan pertemuan ranting, demikian pula dalam melakukan pendampingan bimbingan baca alqur’an dilakukan secara daring/online. Mellihat kondisi tersebut maka PKM ini diharapkan menjadi solusi bagi UNISA Yogyakarta dan PCIM Jepang untuk mempercepat cara baca Al-Qur’an bagi dampingan PCIM Jepang. Maka yang diutamakan dalam program ini adalah para pengurus PCIM Jepang, agar diharapkan mereka dapat menerapkannya kepada dampingannya yakni baik warga muslim maupun muallaf di wilayah Chiba Jepang.