Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menerima kunjungan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) dan Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Bali di Gedung Siti Walidah lantai  2 kampus terpadu UNISA Yogyakarta, jum’at (12/05).

Kunjungan tersebut langsung di sambut baik oleh pimpinan UNISA Yogyakarta dalam hal ini wakil rektor I Bidang Akademik dan Kerjasama Taufiqur Rahman, SIP., PhD., dan Wakil rektor II bidang Keuangan, Umum dan Sumber Daya Yuli Isnaeni, S.Kp., M.kep.,Sp.kom dan beberapa jajaran kepala Biro.

Dalam sambutannya, Taufiq menyampaikan  turut berbahagia mendapat kunjungan PWM dan PWA Bali karena UNISA Yogyakarta bagian amal usaha yang di miliki persyarikatan sehingga kapan pun persyarikatan membutuhkan UNISA Yogyakarta akan  siap melayani.

Sedangkan Dr. Masruhan, M.Si. selaku Wakil Ketua PWM Bali menyampaikan ucapan terima kasih telah di sambut baik oleh UNISA Yogyakarta. Dalam kesempatan tersebut, Masruhan menyampaikan sejauh ini PWM Bali terus berikhtiar menyebarluaskan dakwah Amar Makhruf Nahi Mungkar meskipun umat muslim di Bali masih minoritas.

“Kami terus melakukan berbagai upaya sehingga perlu adanya daya tarik baru agar perkembangan dakwah Muhammadiyah dan Aisyiyah Bali dapat di terima oleh masyarakat seperti melalui amal usaha dan  persyarikatan,” ujar Masruhan.

Ia juga menyampaikan pentingnya penguatan dan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di Muhammadiyah dan Aisyiyah.

 “Syukur jika Unisa Yogyakarta dapat membantu dan memfasilitasi menyediakan Sumber Daya tersebut’’, kata Masruhan

Di lain sisi, Ketua Umum PWA Bali Ir. Hj. Sari Prasetya Angkasa juga menyampaikan program pengembangan Aisyiyah di Bali antara lain klinik kesehatan,  griya lansia dan toko oleh-oleh  dengan bekerja sama dengan UMKM.

Menanggapi hal tersebut, UNISA Yogyakarta melalui Kepala Biro Admisi, Intan Mutiara Putri mengupayakan memfasilitasi kader-kader terbaik Muhammadiyah dan Aisyiyah Bali melalui pemberian beasiswa. Melalui perjanjian kerjasama dengan PWM Bali, ada 5 beasiswa yang ditawarkan mulai tahun 2023 ini di tiga fakultas (FIKES, FEISHUM dan FST).

Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta memberikan treatment pelayanan kesehatan bagi para peserta Dialog Ideologi, Politik dan Organisasi  (Ideopolitor) Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang diselenggarakan di UNISA Yogyakarta, 13-14 Mei 2023.

Kegiatan ini merupakan penyegaran ideologi, pemahaman dinamika politik nasional dan global, serta penguatan manajemen organisasi dan kepemimpinan Muhammadiyah untuk Pimpinan Wilayah Muhammadiyah dan Aisyiyah serta Organisasi Otonom di Persyarikatan Muhammadiyah se Indonesia.

Ketua Panitia Dialog Ideopolitor UNISA Yogyakarta, Wantonoro, Ph.D menyampaikan bahwa dalam kegiatan ini UNISA Yogyakarta berupaya memberikan pelayanan terbaik untuk para peserta. Beberapa pelayanan yang diberikan antara lain pelayanan treatment kesehatan umum dan fisioterapi.

‘’Kami bekerjasama dengan klinik Fisioterapi UNISA Yogyakarta dan dokter Dana Sehat Muhammadiyah untuk memeriksa kesehatan para peserta’’, ujar Wantonoro.

Salah satu peserta dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Tenggara, Mustam mengaku sangat senang dengan pelayanan fisioterapi di UNISA Yogyakarta.

‘’Alhamdulillah saya lebih merasa bugar dan sehat setelah treatment di klinik fisioterapi UNISA Yogyakarta, pelayanannya bagus dan harus dipertahankan’’,kata Mustam.

Fisioterapis UNISA Yogyakarta, Hendra menyampaikan treatment yang diberikan kepada para peserta Ideopolitor antara lain pemeriksaan fisioterapi spesifik kemudian diberikan electrical tense, exercise, ultra sound dan terapi Latihan. ‘’Semoga pelayanan yang kami berikan bisa meningkatkan kesehatan sehingga peserta lebih fokus dalam mengikuti rangkaian kegiatan’’, ujar Hendra.

Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menggelar Dialog Ideologi, Politik dan Organisasi (Ideopolitor) gelombang ke 2 di Kampus Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta pada 13-14 Mei 2023.

Kegiatan ini diselenggarakan untuk penyegaran ideologi, pemahaman dinamika politik nasional dan global, serta penguatan manajemen organisasi dan kepemimpinan Muhammadiyah.

Rektor UNISA Yogyakarta, Warsiti, S.Kp.,M.Kep.,Sp.Mat menyambut baik atas diselenggarakannya agenda penting PP Muhammadiyah ini di UNISA Yogyakarta.

Selain itu, beliau juga menyampaikan selamat datang kepada seluruh peserta, serta menyampaikan terima kasih karena dipilih sebagai penyelenggara Ideopolitor edisi ini. Selain itu seluruh tim berupaya memberikan pelayanan terbaik untuk kegiatan ini.

“Semoga dengan adanya kegiatan ini akan lebih menguatkan silaturahmi, jejaring dan berbagai kepentingan lainnya antara amal usaha dan persyarikatan,” ujar Warsiti.

Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dr. H Agung Danarto, M.Ag dalam sambutannya menyampaikan kegiatan ini merupakan agenda penyegaran ideologi pimpinan Muhammadiyah sebagai bekal menghadapi persoalan-persoalan baru di bidang sosial, budaya ekonomi, dan politik yang semakin kompleks dan dinamis.

“Era disrupsi saat ini, Muhammadiyah harus selalu menyesuaikan diri agar tidak tertinggal dan hilang. Berbagai upaya dilakukan salah satunya melalui kegiatan

Konsolidasi hari ini di UNISA Yogyakarta”, kata Agung Danarto

Lebih lanjut Agung menyampaikan bahwa acara dialog ideopolitor ini sangat strategis karena juga memberikan pemahaman tentang dinamika politik nasional dan global serta implikasinya terhadap Muhammadiyah di pelbagai level pimpinan, dan  penguatan manajemen organisasi dan kepemimpinan Muhammadiyah yang fleksibel dan adaptif di era perubahan dalam rangka menyukseskan program-program pengembangan Muktamar ke-48 di Surakarta. Peserta yang hadir dalam acara dialog ini merupakan para pimpinan wilayah Muhammadiyah dan `Aisyiyah dari seluruh Indonesia.

Indonesia memiliki populasi penduduk lanjut usia (lansia) yang tinggi di Asia Tenggara (mencapai 10,48%), tingginya proporsi jumlah lansia sejalan dengan adanya peningkatan penyakit degenerative dan penyakit kronik seperti; problem sendi (osteoatritis), penurunan fungsi kognitive (demensia), diabetes mellitus (DM) dengan ulkus diabetic (diabetic wounds), pneumonia, gagal ginjal, dan hipertensi. Berdasarkan RISKESDAS 2018 tercatat jumlah proporsi penduduk lansia di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan jumlah tertinggi secara nasional (14.5%), hal ini diiringi dengan adanya prevalensi penyakit kronik yang cukup tinggi seperti Diabetus Mellitus (DM) yang tercatat dua kali lipat dibanding prevalensi nasional (4.79%), hipertensi sebesar 11% (2.2% lebih tinggi jika dibandingkan dengan angka nasional;8,8%), sehingga hal ini memerlukan inovasi strategi dalam pelayanan kebutuhan long-term care; terkait informasi dan pencegahan komplikasi penyakit kronik.

Melalui Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), Program Studi Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, yang didukung oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian (LPPM) Unisa Yogyakarta melaksanakan kegiatan pengenalan konsep long-term care atau perawatan jangka panjang untuk meningkatkan pengetahuan kader posyandu lansia di padukuhan sonopakis dalam upaya melakukan upaya promotive dan preventive komplikasi pada penyakit degenerative dan penyakit kronis. Hal ini dilakukan sebagai peran serta active dosen dan mahasiswa (program Keperawatan, Fisioterapi, Gizi, dan Administrasi Publik) dalam kegiatan di masyarakat sesauai dengan bidang ilmu dan kompetensi yang dikolaborasikan dengan kader posyandu dan kelaurga (caregiver).

Long-term care adalah pemenuhan kebutuhan layanan yang diberikan kepada seseorang yang membutuhkan durasi yang relative lama akobat berbagai kondisi penyakit tertentu (Seperti Hipertensi, DM, stroke, osteoarthritis). Hal ini dilakukan untuk mendampingi seseorang untuk memenuhi kebutuhan kesehatan baik kebutuhan dasar (manusia) dan mencegah keparahan penyakit/komplikasi. Konsep pelayanan kebutuhan long-term care tidak hanya dilakukan ditempat pelayanan kesehatan seperti rumah sakit atau puskesmas, tetapi memerlukan tindak lanjut sampai dengan kerumah pasien (homecare) dan tentunya dengan melibatkan dan mengoptimalkan peran keluarga sebagai orang terdekat serta kader posyandu setempat. Kader Posyandu dan keluarga memiliki peran yang strategis dalam konsep long-term care sehingga dibutuhkan pendampingan dalam upaya memberikan informasi yang baik terkait dengan pemenuhan kebutuhan dan pencegahan komplikasi penyakit degenerative dan penyakit kronis. Kegiatan yang dilakukan seperti pencegahan dan deteksi terjadinya luka tekan (decubitus), kekakuan sendi, pemantauan dan pencegahan luka pada kaki pasien DM. Keberlanjutan program pengabdian masyarakat bersama dengan kader posyadu dilakukan secara periodic sesuai dengan kebutuhan informasi yang diperlukan oleh kader dan keluarga (caregiver).

Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta berbagi keberkahan dimoment syawalan 1444 H dengan membagikan penghargaan umroh kepada 10 dosen dan tenaga kependidikan. Pengumuman tersebut disampaikan langsung oleh Wakil Rektor II UNISA Yogyakarta, Yuli Isnaeni, S.Kp., M.Kep., Sp.Kom di Hall Baroroh Baried, Sabtu (29/4).

Yuli mengatakan bahwa pegawai yang mendapatkan penghargaan umroh yaitu pegawai yang telah mengabdi selama 15 tahun dan berdedikasi memajukan UNISA Yogyakarta.

‘’Pengabdian yang sudah mereka berikan ke UNISA Yogyakarta sangat layak mendapatkan apresiasi dan tahun ini akan memberangkatkan 10 pegawai untuk ibadah umroh ke tanah suci Makkah’’, ujar Yuli

Lebih lanjut dalam sambutannya Yuli menyebut pemberian penghargaan umroh ini bertujuan untuk membangun spritualitas dan wujud kepedulian UNISA Yogyakarta terhadap dosen dan tenaga kependidikan. “Semoga dengan pemberian umroh ini semakin menambah keberkahan bagi UNISA Yogyakarta ke depan dan menjadikan semangat dan kerja optimis berkualitas yang semakin meningkat untuk mewujudkan UNISA unggul”, kata Yuli lagi.