213 Mahasiswa Prodi Keperawatan UNISA Ikuti Sumpah Janji Pra Klinik

Sebanyak 213 Mahasiswa Program Studi Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas `Aisyiyah Yogyakarta mengikuti sumpah janji pra klinik, yang diselenggarakan di Hall 4 Baroroh Baried, Sabtu (8/2).

Suratini, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Kom selaku ketua prodi keperawatan mengatakan bahwa mahasiswa semester 7 ini adalah mahasiswa yang menempuh kurikulum yang baru di tahun 2016/2017, serta angkatan pertama di tahap akademik yang masuk di rumah sakit bukan dengan metode Early Clinical Exposure (ECE) tapi dengan metode praktik klinik.

Selain memberikan arahan dan pesan untuk mahasiswanya yang akan terjun praktik klinik selama 6 minggu, Suratini juga mengingatkan tentang pentingnya menjaga nama baik almamater kampus serta masing- masing pribadi.

“Ini akan menjadi pengalaman mahasiswa untuk yang kesekian kali memasuki klinik, dan kami berharap mahasiswa betul betul menjaga nama baik institusi, karena kalian adalah calon calon perawat maka harus menjaga etika dimanapun berada,” ucap Suratini.

Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Kesehatan Unisa Yogya Anjarwati, S.SiT., MPH.  juga mengatakan para mahasiswa sudah ke 3 kali ini di semester 7 masuk ke lahan praktik, jadi sudah memiliki pengalaman dan bekal keilmuan yang akan diterapkan kepada lahan praktik kliniknya nanti.

UNISA Yogya Menerima Kunjungan Universitas Dili

Jum’at (14/2), ruang pertemuan di lantai 2 Univeritas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, menerima kunjungan Rektor Universitas Dili (Undil), Jose Agostinho Belo,S.H.,MM., yang didampingi oleh Arif Abdullah Sagran dari Kantor Internasional Undil.

Kunjungan resmi tersebut disambut hangat oleh Biro Kerjasama Urusan Internasional (BKUI) UNISA Yogya, Dekan dan Wakil Dekan dari masing-masing Fakultas, serta Biro Admisi. Selain menjalin silaturahmi, pertemuan ini juga menjadi kesempatan untuk inisiasi kerjasama internasional.

Jose Agostinho menjelaskan, bahwa merasa cocok dengan adanya Prodi Keperawatan yang dimiliki UNISA Yogya. Di Timor Leste studi Kesehatan Masyarakat sangat diminati sehingga bisa menjadi salah satu poin kerjasama. Dalam diskusi, Ruhyana,MAN., selaku Wakil Dekan FIKES UNISA Yogya berkata,”Semangat yang dibawa adalah semangat persaudaraan, selain itu ada kesamaan, yaitu tentang kesehatan, kerjasama ini nantinya ada kegiatan langsung seperti seminar.”

Usai pertemuan, BKUI UNISA Yogya sebagai garda depan dalam kerjasama internasional, langsung menindaklanjuti dalam pembuatan draft dan perumusan kerjasama. Selain itu juga menjadwalkan kunjungan balasan ke Universitas Dili, bertepatan akan dikirimkannya tim dari UNISA Yogya ke Timor Leste bulan Maret mendatang.

 

50 Mahasiswi STIKes Abdurahman ke UNISA Yogya

Rabu (12/2), 50 Mahasiswi D3 Kebidanan STIKes Abdurahman Palembang mengikuti Kuliah Umum dengan tema Kesehatan Reproduksi oleh Andari Wuri Astuti, S.Si.T.,MPH.,Ph.D., serta Studi Banding di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta (UNISA). Didampingi oleh H.Suaidy A. Rahman, MM., selaku Pembina Yayasan Abdurahman, Ririn Anggraini, M.Bmd., selaku Wakil Rektor I STIKes Abdurahman, beserta 3 jajaran lainnya.

Dalam waktu yang bersamaan, Pembina Yayasan Abdurahman dan jajaran STIKes Abdurahman Palembang melaksanakan audiensi dengan Ketua dan Dosen Prodi S1 Profesi Bidan UNISA Yogya. Audiensi dipimpin oleh Ruhyana, MAN., selaku Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Kesehatan.

Selepas kuliah umum dan audiensi dilanjutkan agenda campus tour dengan mengunjungi laboratorium. Seluruh peserta menilik langsung pusat lab dan ruang praktek di gedung B UNISA Yogya. Sesama perguruan tinggi yang memiliki prodi Kebidanan, membuat kunjungan ke laboratorium dan ruang praktek membuahkan diskusi yang interaktif.

 

Literasi Medsos di Kajian Tematik UNISA Yogya

Dalam rangka pembentukan karakter keislaman dan kepemimpinan, UNISA Yogyakarta mengadakan program pesantren bagi mahasiswa baru. Sebanyak 154 mahasiswi dari prodi D4 Anestesiologi dan D3 Kebidanan mengikuti Pesantren Pemimpin Mahasiswa Berkemajuan (PESPAMA) UNISA Yogyakarta, Sabtu (8/2).

Mahasiswi sebagai pemudi yang lekat dengan media sosial, Biro Humas UNISA Yogya memberikan materi Literasi Media Sosial oleh Sinta Maharani, S.Sos., selaku Kepala Biro Humas UNISA Yogya, tujuan penyampaian materi adalah pemanfaatan dan bijak dalam bermedia sosial.

“Saya bermedsos, maka saya ada,” ujar Sinta dalam pembukaan.

Media sosial merupakan aktualisasi diri atau merupakan penggambaran karakter dari pemilik akun media sosial itu. Beberapa hal bijak yang dapat dilakukan dengan media sosial yaitu, menjalin silaturahmi, menjadi media untuk berbisnis, dan untuk berdakwah.

Antusiasme peserta terlihat saat diskusi dan berbagi cerita mengenai akun media sosial mereka masing-masing, bahkan sudah ada yang memanfaatkan untuk berbisnis dan mempromosikan produknya meski berbeda pulau.

“Hidupmu berharga bukan dari banyaknya likes, comments, notes, atau followers, tapi pada kemampuanmu untuk menyayangi dan berbicara baik, saring sebelum sharing,” tutup Sinta.

 

Prodi Kebidanan Sarjana Terapan Unisa Adakan Seminar IPE

Program Studi Kebidanan Sarjana Terapan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas `Aisyiyah Yogyakarta menggelar seminar Interprofesional Education (IPE) dalam Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal Kebidanan di Hall gedung B, Selasa (4/2).

Fitria Siswi Utami, S.SiT., MNS selaku ketua prodi Kebidanan Sarjana Terapan Unisa Yogya menjelaskan bahwa Pertolongan pertama gawatdarurat dapat terjadi dimana saja, baik di rumah, lingkungan masyarakat, puskesmas dan rumah sakit. Peran dan fungsi bidan dalam kegawat daruratan Maternal dan Neonatal di orientasikan pada kemampuan memberikan asuhan.

“Seminar ini diadakan dalam rangka meningkatkan kualitas lulusan mahasiswa prodi Kebidanan, maka perlu ditingkatkan kemampuan atau kompetensi mahasiswa salah satunya melalui pembelajaran praktikum maupun praktek klinik dilahan,” tutur Fitria.

Ali Imron, S.Sos., M.Fis dalam pembukaan seminar mengatakan ilmu kesehatan cepat berubah, maka membutuhkan literasi yang tinggi serta kolaborasi dari semua pihak, baik itu dari pakarnya maupun tenaga pengajar.

“Tolong nanti apa yang disampaikan oleh narasumber bisa diserap, dan mahasiswa mampu mempraktikkan serta mentransfer ilmunya dimana kalian bekerja,” Ucap Imron dihadapan 393 mahasiswa yang hadir dalam seminar.

Seminar IPE menghadirkan 3 narasumber yang ahli pada bidangnya masing- masing, seperti dr. Elysa Nur Safrida, SpA, Dr. dr. E. Phyowai Ganap, Sp.OG (K), serta Fitria Siswi Utami, S.SiT., MNS.

Selain teori yang didapat, mahasiswa juga bisa melihat langsung bagaimana praktek resusitasi dan role play penatalaksanaan preeklamsia di PMB hingga rumah sakit yang diperankan oleh Tim pengampu mata kuliah kegawatdaruratan.