Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menyelenggarakan International Conference On Maternal, Child, and Family Health 2016 pada Rabu-Kamis 19-20 Oktober 2016. Sebagai fasilitas penunjang bagian dari International Conference, mahasiswa UNISA yang tidak menjadi peserta konferensi, mengikuti studium general (kuliah umum) dengan tema Ilmu Keperawatan dan Teknologi Dalam Pemanfaatannya Untuk Perawatan Manusia. Studium general dilaksanakan pukul 10.00 WIB di tempat terpisah dari konferensi internasional yaitu di Auditorium Gedung B, Kampus Terpadu UNISA. Studium general dihadiri oleh 350 mahasiswa dari berbagai latar belakang pendidikan, khususnya kesehatan yaitu: S1 Ilmu Keperawatan, S1 Fisioterapi, D3 Kebidanan, dan D4 Bidan Pendidik. Narasumber utama stadium general adalah Prof. Dr. Tetsuya Tanioka dari Tokushima University (Jepang). Tetsuya memamparkan bahwa kebutuhan mesin pendukung aktifitas keperawatan semakin meningkat hingga hari ini, meskipun penggunaan teknologi robotic sudah digunakan manusia di beberapa hal.

                 Perkembangan zaman mempengaruhi percepatan perkembangan teknologi mesin dari analog ke digital. Teknologi digital tersebut kemudian berkembang menjadi mesin pembantu manusia yang kemudian disebut “humanoid robots”. Hal ini membuat para ilmuwan khususnya yang  berorientasi bisnis industri berlomba-lomba menciptakan robot yang mampu menjalankan program selayaknya manusia dalam kehidupan sehari-hari. Humanoid robot tersebut berkembang pesat dengan munculnya teknologi Artificial Intelligent (AI) yang dijadikan sebagai program komputer yang mampu meniru aktitifas manusia. Perkembangan ilmu keperawatan juga dipengaruhi perkembangan humanoid robots tersebut, hal ini berdasarkan pada fakta di lapangan muncul “Robot Perawat” yang bertugas sebagai perawat di Rumah Sakit dengan menjalankan tugas-tugas keperawatan seperti yang dilakukan perawat manusia. Robot Perawat di Jepang sudah mulai digunakan dalam praktek klinik medis di berbagai instansi kesehatan. Lain halnya dengan Indonesia, penggunaan Robot Perawat masih menjadi kontroversi. Robot Perawat masih perlu dikaji ulang tentunya dalam hal isu etika dan rasa empati buatan pada robot yang dianggap tidak bisa sepenuhnya memahami kondisi dan situasi pasien.

Icon

icon

Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menggelar konferensi pers pada hari Selasa 18 Oktober 2016 di Ruang Rektorat terkait acara International Conference On Maternal, Child, dan Family Health. Acara tersebut akan diadakan pada Rabu 19 Oktober 2016 – Kamis 20 Oktober 2016 dengan mengangkat tema “Strengthening Maternal, Child, and Family Wellbeing Through Bridging Research and Practice”.

Konferensi internasional ini terselenggara hasil kerjasama dengan Leeds University (United Kingdom), Tokushima University (Japan), dan Mahidol University (Thailand). Keynote speaker dalam konferensi internasional tentang kesehatan ibu, anak, dan keluarga menghadirkan 5 orang akademisi asing yaitu Prof. Linda McGowan, Dr. Khuldip Kaur Bharj, ODE , dan Dr. Janet Hirst dari Leeds University (UK). Prof. Dr. Tetsuya Tanioka dari Tokushima University (Japan). Dr. Porntip Cananub dari Mahidol University (Thailand). Selain keynote speaker dari luar negeri, UNISA juga menghadirkan keynote speaker nasional yaitu Prof. dr. Ali Ghufron, M.Sc, Ph.D dari Direktorat Jenderal Kementerian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Dirjen Kemenristek Dikti). Konferensi internasionak UNISA diselenggarakan selama 2 hari bertempat di Kampus Terpadu UNISA di Jl. Ring Road Barat No.63 Mlangi, Nogotirto, Sleman. Konferensi internasional ini diselenggarakan terbagi menjadi 5 klaster sub-tema yaitu: Medical and Health Education, Building Bridge To Ensure High Quality of Women’s Health and Wellbeing Care, Women’s Health and Wellbeing Matters, Child’s Health and Wellbeing Matters, dan Family’s Health and Wellbeing Matters.

International Conference merupakan program yang menitikberatkan pada kajian/penelitian secara intensif yang menyatukan peneliti, pengamat, dan mahasiswa dari seluruh kalangan nasional dan internasional dalam bidang kajian kesehatan ibu, anak, dan keluarga. Kegiatan ini memberikan peluang bagi peserta untuk menghadirkan kajian maupun penelitian dalam ruang lingkup akademik. Tidak hanya itu, diharapkan melalui konferensi ini akan terbuka hubungan kerjasama dan jejaring yang bersifat interdispliner antar pakar di bidang kesehatan baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri.

 

 

Img 3465

img_3465Definisi perawataan paliatif yang diberikan oleh WHO adalah sistem perawatan terpadu yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup, dengan cara meringankan nyeri dan penderitaan lain, memberikan dukungan spiritual dan psikososial mulai saat diagnose ditegakkan sampai akhir hayat dan dukungan terhadap keluarga yang kehilangan/berduka. Perawatan Paliatif tidak berhenti setelah penderita meninggal, tetapi masih diteruskan dengan memberikan dukungan kepada anggota keluarga yang berduka. Palliative Care adalah bentuk perawatan yang berkonsentrasi pada pengurangan keparahan gejala penyakit. Hal tersebut disampaikan olah Prof. Achir Yani S. Hamid, MN, DNSc (Guru Besar Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Ketua Dewan Pertimbangan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia) dalam kuliah pakar di Program  Studi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, (6/10). Read more

Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta bekerjasama dengan Kemenristek Dikti melaksanakan program Pertukaran Mahasiswa Tanah Air Nusantara (PERMATA). Implementasi kerjasama ini dengan menerima 3 mahasiswa dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Maluku Husada sejumlah 3 orang dari program studi Ilmu Keperawatan semester 5. Read more

Ketua lppmp uny

 

ketua-lppmp-uny

 

Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menggelar pelatihan Pengembangan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) bagi dosen UNISA. Kegiatan ini diselenggarakan bekerja sama dengan Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP) Universitas Negeri Yogyakarta. Read more