Sebagai bentuk pengabdian masyarakat, mahasiswa Program Profesi Ners STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta mengadakan acara puncak kegiatan praktik komunitas di Dusun Mejing Lor, Ambarketawang, Gamping, Sleman yang bertajuk ‘’GEBYAR GUMILAR MEMBANGUN DUSUN SEHAT ‘’(13/6).

Wakil bupati Kabupaten Sleman, Hj. Yuni Satia Rahayu, S.S., M.Hum. yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan taraf kesehatan masyarakat terutama bagi warga yang menderita penyakit tidak menular.

Beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain lomba kebersihan RT yang meliputi 10 RT dari 3 RW dan pemeriksaan kesehatan gratis untuk warga. Pemeriksaan kesehatan gratis meliputi periksa dokter umum, periksa mata, cek gula darah-asam urat dan tekanan darah, serta pemberian vitamin untuk anak-anak. Disamping itu ada pemeriksaan tulang gratis dari Anlene disertai konsultasi gratis dan donor darah yang bekerjasama dengan PMI Kabupaten Sleman.

Menurut Putri selaku ketua panitia, dengan adanya lomba kebersihan ini diharapkan masyarakat mampu menerapkan hidup bersih dan sehat setiap hari, bukan hanya pada saat lomba saja.

Acara puncak kegiatan diadakan tanggal 14 Juni 2015, dibuka pukul 05.30 oleh bapak Sumaryanto selaku kepala desa Ambarketawang, dilanjutkan jalan sehat bersama masyarakat se-Padukuhan Mejing Lor, senam masal, pengumuman pemenang lomba bersih dusun, serta pembagian doorprize. Doorprize ini terdiri dari 78 item dan 500 voucer belanja, dengan doorprize utama TV berwarna 14 inch.

Organisasi Himpunan Mahasiswa Fisioterapi (HIMAFI) STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta menggelar kegiatan bina desa di Desa Tirtonirmolo Kasihan Bantul Minggu (10/5).

Acara kegiatan yang bertemakan “Pencegahan Osteoporosis” bersama HIMAFI STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta berupa senam osteoporosis, pemeriksaan asam urat, pemeriksaan tekanan darah dan penyuluh tentang osteoporosis yang di hadiri 45 warga desa Tirtonirmolo. Penyuluhan dengan materi yang disampaikan oleh ibu Siti Khotimah, M.Fis. selaku dosen S1 Fisioterapi STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta.

Menurut ibu Siti Khotimah hal-hal yang mendukung terjadinya osteoporosis adalah meningkatnya populasi usia lanjut, jumlah wanita pasca menopause meningkat, perubahan pola menu makanan pada masyarakat kandungan nutrisi yang kurang memenuhi syarat tulang sehat. Oleh karena itu adapun pencegahan osteoporosis dengan latihan fisik seperti jalan kaki, bersepeda, berenang dll. Selama kegiatan berlangsung warga masyarakat yang hadir cukup antusias mengikuti. Khususnya pada saat penyuluhan berlangsung banyak warga yang bertanya menegenai osteoporosis mereka mengaku sangat senang mendapatkan penyuluhan mengenai osteoporosis, sehingga mengetahui tentang apa osteoporosis dan bagaimana cara mencegahnya. Warga desa sangat berharap segera mungkin dilakukan kembali kegiatan bina desa di Desa Tirtonirmolo.

Perempuan yang menjadi mayoritas penduduk Indonesia belum mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadahi. Akibatnya, perempuan dalam posisi yang lebih rentan dibandingkan kaum laki-laki.

Prof Rosalia Sciortino, IPSR Mahidol University Thailand mengungkapkan hal tersebut pada seminar ‘Health technology assesment dalam kesehatan reproduksi’ di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) ‘Aisyiyah Yogyakarta, Jumat (5/6). Seminar yang digelar Program Studi (Prodi) Ilmu Kebidanan Program Magister (S2) juga menampilkan pembicara Muhammad Natsir SpOG, dokter yang juga dosen Stikes ‘Aisyiyah Yogyakarta.

Perempuan, lanjut Rosalia, membutuhkan pelayanan kesehatan yang lebih banyak dibandingkan dengan laki-laki. Terutama, pelayanan kesehatan yang menyangkut fungsi reproduksi.

Minimnya pelayanan kesehatan bagi perempuan, kata Rosalia, terlihat dari angka kematian ibu dan anak di Indonesia. Data 2012, masih ada 359 kematian ibu melahirkan pada 100 ribu kelahiran. Angka ini berada jauh di bawah Myanmar, Malaysia dan Thailand.

“Padahal dilihat dari segi ekonomi, Indonesia seharusnya setingkat dengan Malaysia dan Thailand. Tetapi kenyataannya, Indonesia di bawahnya,” kata Rosalia.

Belum memadainya pelayanan kesehatan bagi perempuan Indonesia, kata Rosalia, juga dipicu regulasi yang belum memihak pada perempuan. Bahkan perempuan yang menduduki jabatan negara belum bisa mempengaruhi pengambil kebijakan. “Karena itu, ‘Aisyiyah perlu membuat gerakan agar ada regulasi yang memihak kaum perempuan,” katanya. (republika)

     STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta beserta Lembaga Penelitian dan Pengembangan ‘Aisyiyah (LPPA) mengadakan Focus Group Discussion (FGD) di Kampus Terpadu STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta. Dalam FGD ini diangkat tema “Menemukan Jalan Penanganan Kanker Serviks”.  Kementerian Kesehatan mencatat dari sekian banyak kanker yang menyerang penduduk Indonesia, kanker leher rahim (serviks) menjadi penyebab kematian perempuan tertinggi kedua setelah kanker payudara. Meski begitu, terdapat beberapa problem yang ditemukan ‘Aisyiyah di masyarakat terkait akses perempuan untuk mendapatkan layanan IVA dan Papsmear; antara lain (1) Masih banyak perempuan terutama kelompok miskin kurang memiliki akses informasi tentang pentingnya tes IVA dan Pap Smear; (2) Di beberapa daerah tenaga kesehatan belum memiliki kompetensi untuk melakukan tes IVA dan Pap Smear;  (3) Masih banyak Puskesmas yang belum memiliki peralatan untuk melakukan tes IVA dan Papsmear; 4) Sebagian besar Puskesmas belum memberikan layanan IVA dan Pap Smear sebagai layanan regular; 5) Belum terjangkaunya biaya IVA/Pap Smear bagi masyarakat; 6) belum meratanya layanan screening (tes IVA dan Pap Smear) secara gratis bagi perempuan peserta Jaminan Kesehatan Nasional (Penerima Bantuan Iuran).

     Tujuan diadakannya FGD (Focus Group Discussion) ini untuk memetakan strategi dan pendekatan dalam mendorong peningkatan kualitas kesehatan reproduksi khususnya pencegahan kanker serviks. Membangun sinergi bersama antar berbagai pemangku kepentingan untuk mendorong peningkatan kualitas kesehatan reproduksi khususnya pencegahan kanker serviks. Dalam FGD kali ini dhadirkan pembicara dari Kementerian Kesehatan RI, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial tentang Kebijakan BPJS dalam Pencegahan Kanker Serviks, Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah tentang Temuan ‘Aisyiyah terkait Implementasi Upaya Pencegahan Kanker Serviks,  terkait Dukungan dan Strategi Elemen Masyarakat Sipil dalam Pencegahan Kanker Serviks dengan narasumber dari Yayasan Kanker Indonesia dan Inisiatif Pencegahan Kanker Serviks Indonesia.

STIKES ‘AISYIYAH YOGYAKARTA mengadakan Training pengelolaan laboratorium pendidikan kesehatan dilaksanakan dengan metode interaktif dalam pemahaman dan penguasaan standar laboratorium, yang meliputi sarana dan prasarana, pemeliharaan, administrasi dan penanganan limbah laboratorium.
Training ini dilaksanakan pada hari Kamis-Jum’at, 11-12 Juni 2015 di Kampus Terpadu STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta. informasi biaya dapat dilihat di leaflet.

Adapun narasumber :

No

Materi

Nara Sumber

1.

Manajemen Laboratorium Pendidikan Kesehatan (Laboratorium/Skills Lab Keperawatan, Kebidanan, Fisioterapi dan Analis Kesehatan).

Ismarwati, S.KM., S.SiT., MPH.

2

Pengelolaan dan pemeliharaan  alat laboratorium (elektronik, boneka peraga, bahan habis pakai kimia dan non kimia).

Subrata Tri W, SKM., M.Sc.

3.

Keamanan dan keselamatan kerja di laboratorium

Dr. Woro Umi Ratih, M.Kes, Sp.PK.

4.

Pengelolaan Limbah B3

RSUP Dr. Sardjito YK.

5.

Service Excellent

Drg. Daryanto, M.Kes.

6.

Sistem administrasi unit Laboratorium

Yuni Purwati, M.Kep.

7.

Praktik Implementasi SIM Laboratorium

Tuwuh Pitoyo, S.Kom.