Romadhon adalah bulan untuk melakukan banyak amal dan kajian. Hal ini sudah dicontohkan oleh Rasulullah yang mana beliau banyak belajar isi-isi Al Qur’an. Karena itu kita sebagi ummatnya sudah selayaknya meneladani beliau dalam mekakukan banyak kajian tentang Keislaman, khususnya Islam berkemajuan dan yang lebih khusus adalah isu-isu gender dalam perspektif Islam Berkemajuan.

Terkait dengan ini Lembaga Penelitian dan Pengembangan ’Aisyiyah (LPPA) bekerjasama dengan UNISA Yogyakarta, memandang perlu  untuk menyelenggarakan Kajian Intensif Islam Berkemajuan (KIIB) yang akan dilaksanakan selama empat kali pertemuan selama bulan Romadhon ini, yaitu pada tanggal 15,18,22,25 Juni 2016 dan bertempat di kampus terpadu Universitas `Aisyiyah Yogyakarta.

Peserta yang mengikuti kajian ini adalah dosen pengajar di UNISA dan anggota LPPA, Narasumber dan fasilitator acara dari LPPA pimpinan pusat `Aisyiyah. Adapun tujuan diadakan kajian intensif islam untuk memahami peta ideology keislaman yang ada di dunia islam dan meningkatkan pemahaman islam berkemajuan khususnya pada isu-isu gender dalam islam.

Muhammadiyah, sebagai gerakan pencerahan untuk membangun peradaban Islam yang sebenar-benarnya telah meletakkan dasar-dasar visi memasuki abad ke dua yaitu Gerakan Islam Berkemajuan. Gerakan ini bukanlah merupakan gerakan yang spontan tanpa adanya argument yang mendasar. Akan tetapi gerakan yang mencoba mengaktualisasikan nilai-nilai Islam di Era Modern dimana Islam menghadapi konteks zaman yang penuh dengna dinamika kontalasi peradaban Barat dan Timur yang senantiasa berseteru untuk melanggengkan powernya dengan berbasis pada penguasaan ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta sumber daya manusia.

Nasyiatul `Aisyiyah sebagai organisasi otonom Muhammadiyah mempunyai agenda khusus tentang aktualisasi gerakan Islam Berkemajuan tersebut. Melalui berbagai macam aktifitasnya, organisasi yang konsen bergerak di kalangan remaja putri dan ibu muda ini mengagendakan isu strategis dimana wanita muda Islam umumnya dan Muhammadiyah khususnya mempunyai tanggung jawab dalam membangun peradaban Islam di Indonesia yang maju dan unggul serta  upaya untuk berperan serta dengan segenap pihak untuk  mengatasi problem wanita Indonesia dan anak yang kian hari kian berat.

Kegiatan ini bernama:

“SEMINAR NASIONAL DALAM RANGKA MUKTAMAR NASYIATUL AISYIYAH KE XIII KERJASAMA ANTARA UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA DENGAN PIMPINAN PUSAT NASYIATUL AISYIYAH 2016”

Dengan Tema : Penguatan Peran Perempuan menuju Indonesia Berkemajuan (Peran di Bidang Agama, Peran di Bidang Politik, Sosial dan Budaya, Peran di Bidang Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Peran di Bidang Kesehatan dan Peran di Bidang Ekonomi).

Informasi update kunjungi website http://seminar.unisayogya.ac.id/semnas-unisa-na-2016/

Untuk formulir dan informasi lengkapnya bisa diunduh melalui file dibawah ini

 

Unduh BerkasUnduh Berkas

Pengumuman Lomba Logo Brand Name UNISA 2016


Assalamu’alaikum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh

Bersama ini kami umumkan pemenang lomba logo brand name Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta (UNISA).

Juara I : Adelia Octaviani

Juara II : Anton Rimanang

Juara III : Marshallino Prasetyo

Pengumuman  lengkap dapat diunduh pada lampiran berikut ini:

Wassalamu’alaikum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh

Ketua Panitia


Indriani, M.Sc

 

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo tantadangani 5 prasasti amal usaha Muhammadiyah-‘Aisyiyah dalam peresmian Konvensi Nasional Indonesia Berkemajuan (KNIB) di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada Senin (23/05). Kelima prasasti tersebut adalah Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta (UNISA), Gedung Walidah Dahlan Universitas Muhammadiyah Surakarta, inovasi Pembangkit Listrik Universitas muhammadiyah Malang, RS Muhammadiyah Sumbawa, dan Pusat Observatorium Astronomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.

“Seluruh amal usaha (tersebut) hadir sebagai bentuk pengkhidmatan Muhammadiyah bagi pada bangsa. Universitas ‘Aisyiyah hadir sebagai universitas pertama yang dikelola oleh organisasi perempuan, kemudian pembangkit listrik sebagai inovasi dan sumbangsih untuk masyarakat, kemudian pusat observatorium menjadi salah satu pusat kajian Muhammadiyah dan masyarakat,” ujar Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nasir.

Haedar juga mengatakan bahwa amal usaha Muhammadiyah yang terus dihadirkan sejalan dengan semboyan Muhammadiyah yang disebutnya lebih banyak bekerja dan sedikit bicara.(www.aisyiyah.or.id)

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo resmikan Konvensi Nasional Indonesia Berkemajuan (KNIB) yang berlangsung di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang akan dilangsungkan selama dua hari dari Senin, 23 Mei 2016 hingga Selasa 24 Mei 2016.

Dalam sambutannya, sosok yang akrab disapa Jokowi tersebut menyampaikan bahwa untuk percepatan pembangunan infrastruktur dan pembentukan kualitas sumber daya manusia menjadi dua agenda mendesak untuk memajukan Indonesia,”di ASEAN saja kita berada diurutan keempat setelah Singapura, Malaysia, dan Thailand,” ujar Jokowi.

Jokowi mengaku bahwa selama ini Indonesia sangat tertinggal jauh dalam infrastruktur dan pembentukan kualitas sumber daya manusia dibandingkan negara lain yang memulai pembangunan tidak jauh berbeda dengan Indonesia. Sebagai contoh, Jokowi memaparkan pencapaian yang dihasilkan Korea Selatan. menurutnya, Korea Selatan telah jauh berhasil dibandingkan Indonesia. Untuk itu, Jokowi berharap pemerintah dan masyarakat fokus pada aksi cepat dan nyata.”Jangan ramai tapi tidak produktif,” tandas Jokowi (www.aisyiyah.or.id)