STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta (SAY) bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kulonprogo berhasil mengembangkan kegiatan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Kesehatan Jiwa (Keswa) di Kranggan Galur Kulonprogo. Posyandu Kesehatan Jiwa di Launching oleh pejabat Dinas Kesehatan Kulonprogo, dr. Ananto Kogam, M.Kes., pada Kamis (29/1).

Dalam peresmian tersebut, dr. Ananto Kogam berpesan agar para kader posyandu keswa mampu mendampingi orang-orang gangguan jiwa disekitarnya agar bisa diterima dimasyarakat dan mampu mendapatkan pekerjaan.

Menurut Ketua STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, Warsiti, M.Kep.,Sp.Mat., tahun 2012 SAY pernah mengembangkan desa siaga sehat jiwa di Kranggan Kulonprogo dan sekarang tahun 2015 di tindak lanjuti dengan membentuk posyandu kesehatan jiwa. Warsiti juga menjelaskan bahwa posyandu kesehatan jiwa merupakan kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan dan berfokus pada kesehatan jiwa. Tujuannya untuk mengenalkan kesehatan jiwa di masyarakat agar para kader mampu mengidentifikasi orang-orang disekitarnya yang memiliki gangguan jiwa. Selain itu, mempercepat penerimaan kesehatan jiwa di masyarakat dan meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan-kegiatan kesehatan dan lainnya yang menunjang sesuai dengan kebutuhan.

Posyandu Keswa merupakan implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi khususnya bidang pengabdian masyarakat. Melalui program ini diharapkan kesembuhan pasien gangguan jiwa tidak tergantung dengan obat-obatan saja namun juga mendapatkan dukungan keluarga dan masyarakat. Selanjutnya para pasien mampu produktif mengembangkan keterampilan dan sebagainya.

Sementara itu menurut Kepala Puskesmas Galur II, dr.Hery Suryadi , angka gangguan jiwa di Galur cukup besar yaitu 11 % dari populasi, artinya gangguan jiwa harus menjadi prioritas dan dicarikan solusi agar tidak bertambah banyak. Gangguan jiwa bisa dikategorikan ringan dan berat. Dengan adanya program dari STIKES ‘Aisyiyah ini sangat membantu masyarakat menjadi mandiri sehingga gangguan jiwa bisa dikendalikan dan mampu produktif kembali.

Program Posyandu Keswa yang didanai oleh Hibah IBM Dikti ini, sebelum diresmikan sudah melakukan beberapa kegiatan antara lain pelatihan untuk 20 kader kesehatan jiwa, Try out posyandu kesehatan jiwa pada bulan Juli serta pelaksanaan posyandu keswa sasaran remaja dan penyuluhan pada bulan november lalu. Pada kesempatan peresmian ini para kader menerima sertifikat pelatihan keswa secara simbolik.

Pustakawan STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta (SAY), Irkhamiyati, meraih peringkat lima besar dalam seleksi nasional utusan Indonesia untuk Congress of Southeast Asian Librarians (CONSAL), Rabu-Kamis (14-15/1) di Hotel Ibis Jakarta.

Kongres Pustakawan Asia Tenggara yang diadakan 3 tahun sekali ini, salah satu agendanya adalah pemberian CONSAL Outstanding Librarian Award. Untuk memilih siapa duta pustakawan Indonesia dalam CONSAL mendatang (Mei 2015), maka Perpustakaan Nasional RI mengadakan pemilihan pustakawan terbaik yang akan mewakili Indonesia di ajang CONSAL Outstanding Librarian Award 2015 melalui seleksi Nasional. Hasil seleksi akan menentukan satu orang sebagai wakil Indonesia dalam ajang CONSAL Outstanding Librarian Award XVI mendatang di Thailand.

Para peserta yang mengikuti seleksi ini merupakan para pustakawan berprestasi tahun 2012-2014. Salah satu aspek penilaian adalah presentasi yang berisi prestasi-prestasi yang diraih selama meniti karir sebagai pustakawan.

Melalui kegiatan ini Perpustakaan SAY semakin memberikan kontribusi nyata dalam peran sertanya mengembangkan perpustakaan demi kemajuan lembaga dan masyarakat di sekitarnya. Serta sebagai salah satu upaya untuk mencapai visi Perpustakaan STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, yaitu “menjadi perpustakaan yang terbaik tingkat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan di Indonesia tahun 2016.

Kunci menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean adalah daya saing. Pendidikan di STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta ( SAY) menfgantarkan para ners menjadi tenaga kesehatan yang profesional qur’ani. Ciri terebut yang akan menjadi daya jual/daya saing yang membedakan dengan lulusan sekolah kesehatan lainnya. Hal tersebut di jelaskan oleh Ketua STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta (SAY) saat sambutan pada pengambilan dan pelantikan ners, Sabtu (24/1).

Senada dengan ketua SAY, ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Drs. Kirnantoro, M.Kes menjelaskan 3 hal. Pertama, para ners baru SAY dituntut menjadi role model bagi tenaga keperawatan lain. Ners baru harus lebih maju dan menjadi tumpuan pengembangan keperawatan. Kedua, Ners SAY harus menyampaikan informasi yang benar dan memahamkan kepada para perawat di daerah terkait UU Keperawatan No 38 th 2014. Ketiga, Tingkatkan daya saing dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

Dalam kesempatan tersebut 84 ners dilantik dan 85,7 % memperoleh predikat cumlaude. Serta 23 meraih IPK 4,00.

Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan mahasiswa Prodi DIV Bidan Pendidik dan menjadi salah satu bagian dari modul kegawatdaruratan obstetrik dan neonatus, Program Studi Kebidanan DIV STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta (SAY) menggelar pelatihan resusitasi dan KMC bagi mahasiswa, Kamis (8/1).

Menurut Ketua Program Studi Kebidanan D IV, Dewi Rokhanawati., M.Ph Keberadaan bidan dimasyarakat maupun klinik sering memenuhi permasalahan seperti permasalahan kegawatdaruratan pada neonatus. Kebanyakan bayi lahir dalam keadaan bugar, sekitar 10% yang membutuhkan bantuan untuk memulai pernafasan danhanya 1 % yang membutuhkan tindakan resusitasi secara lengkap. Walaupun hanya 1 % yang membutuhkan tindakan resusitasi secara lengkap, akan tetapi kalau kasus ini terjadi dan tidak terdapat tenaga yang trampil dalam penatalaksanaan tersebut, kematian bayi tidak dapat dihindari. Bidan merupakan salah satu pelaku yang paling dekat dengan kasus-kasus tersebut. Untuk itu perlu adanya pembekalan yang lebih intensif atau pendekatannya dalam bentuk pelatihan sehingga harapannya apabila mahasiswa ini nanti telah lulus mampu untuk melakukan penatalaksanaan pada kegawatdaruratan neonatus.

Pelatihan yang diikuti oleh 343 mahasiswa ini dibagi menjadi beberapa gelombang dan di pandu oleh Tim Resusitasi RSU PKU Muhammadiyah dan Dosen Prodi DIV Bidan Pendidik SAY.

SAY mengadakan program menarik untuk mendukung Seleksi Calon Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB SAY) yaitu “Mudik Promosi 2015” yang diperuntukan bagi seluruh Mahasiswa SAY.

Menurut Koordinator Kerjasama Internasional dan Humas (KKIH), Indriani, M.Sc., mudik promosi merupakan salah satu strategi PMB (Penerimaan Mahasiswa Baru) yang diselenggarakan untuk memfasilitasi seluruh Mahasiswa SAY, komunitas serta group-group kedaerahan Mahasiswa yang berencana untuk melakukan kegiatan promosi dan sosialisasi tentang kampus SAY di SMA/SMK/MA di daerahnya masing-masing.

Kegiatan promosi ini meliputi Sosialisasi, Roadshow, Edufair, dan try out.Tujuannya adalah memperkenalkan SAY ke khalayak umum dan memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada masyarakat luas khususnya siswa SMA tentang keunggulan SAY. Informasi tersebut antara lain tentang status akreditasi Intstitusi/ Program studi (Prodi), Sertifikasi ISO yg sudah diraih, program studi, fasilitas kampus, pengelola dan beasiswa bagi mahasiswa yang kurang mampu dan juga berprestasi. Dan yang paling penting adalah menginformasikan tentang tempat dan waktu pendaftaran yang bisa dilakukan disekolah masing-masing (dengan persyaratan tertentu).

“Diikutsertakannya mahasiswa dalam tim promo ini, yaitu untuk mempermudah menjalin komunikasi dengan calon mahasiswa karena gap usia tidak begitu jauh sehingga diharapkan komunikasi lebih efektif,”jelas Indri.