Pelaksanaan audit TOT Nursing Program ini merupakan sarana para tenaga kesehatan khususnya perawat, bidan dan fisioterapis untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuannya dalam perawatan kesehatan. Hal tersebut dikatakan oleh Wakil Keua Bidang Akademik, Ismarwati., M.Ph., saat membuka kegiatan Audit TOT Nursing Program kerjasama STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta dengan Ngee Aan Polytechnic Singapore, Selasa (16/12) lalu.

Kegiatan yang dilaksanakan tgl 16-20 Desember 2014 ini merupakan salah satu bentuk implementasi kerjasama antara amal usaha pendidikan dan kesehatan Muhammadiyah/’Aisyiyah dengan NP Singapore. Peserta audit merupakan peserta TOT yang tergabung dalam term 3 dan 4 yang telah melakukan pelatihan di NP Singapura Juni-Juli 2014. Para peserta TOT terdiri dari beberapa instansi di antaranya STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, RSU PKU Muhammadiyah Bantul, RS PKU Muhammdiyah  Yogyakarta, STIKES Muhammadiyah Gombong, RSU PKU Muhammadiyah Gombong, Universitas Muhammadiyah Semarang dan RSU PKU Muhammadiyah Roemani Semarang.

Diharapkan kerjasama ini dapat terus terjalin guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia khususnya di bidang ilmu keperawatan dan mendukung visi SAY menjdi STIKES terbaik di Indonesia 2016.

Kemampuan para fisioterapis menggunakan Electrophysical Agents masih perlu ditingkatkan. Stikes Aisyiyah Yogyakarta pun mengadakan pelatihan dengan mendatangkan ahli dari Jepang.

“Fisioterapis selama ini melakukan pemeriksaan hanya berdasarkan pengalaman dari seniornya dan minim ilmu yang mendasarinya. Karena itu, penting untuk meningkatkan keilmuan fisioterapis dalam penggunakan Electrophysical Agent agar proses penanganan pasien dapat mencapai kualitas terbaik,” ujar dosen Fisioterapi Stikes Aisyiyah Yogyakarta Hilmi Zadah Faidlullah, Sabtu (13/12).

Sehingga dengan kemampuan tersebut, fisioterapis dapat melakukan pemeriksaan dan tindakan intervensi fisioterapi proses penanganan pasien yang benar. Demi mencapainya, Stikes Aisyiyah Yogyakarta pun mendatangkan beberapa pembicara ahli dalam pelatihan. Mereka di anta Ah-Cheng Goh Asst Prof (Shinsu University Matsumoto, Jepang) dan Presiden Ikatan Fisioterapi Indonesia M Ali Imron. Para peserta pun bisa mendapatkan ilmu terkait berbagai macam metode penyembuhan untuk menunjang kesehatan. “Dewasa ini peralatan yang sering digunakan dalam praktik penanganan fisioterapi adalah Electrical Stimulation, US (Ultrasonography), MWD (Microwave Diathermy), Motion Analyser atau Electrophysical Agents,” kata Hilmi.

Electrophysical Agents, jelas Hilmi, adalah penggunaan energi elektrofisik dan biofisik dengan tujuan untuk melakukan pemeriksaan serta evaluasi terhadapproses penyembuhan dengan diagnose melalui tes tertentu. (republika)

Untuk meningkatkan silaturahmi antar TIMKES dari berbagai Institusi Kesehatan di Yogyakarta dan meningkatkan skill dasar masing-masing personil, Federation of Rescue Health Team STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta (FRESHT SAY) menggelar Latihan Gabungan antar TIMKES se-DIY, Minggu (30/11).

Menurut Ketua FRESHT SAY, Gregory Fernando, materi pelatihan untuk tim FRESHT antara lain penanganan pada pasien tersedak, pingsan, Resusitasi Jantung Paru, dan materi Basic Life Support lainnya. Materi tersebut diisi oleh Bapak Rubiyanto, S.Kep., perawat dari RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta sekaligus anggota dari Muhammadiyyah Disaster Management Center (MDMC).

Lebih lanjut Gregory menjelaskan FRESHT selaku induk TIMKES di kampus SAY yang masih berusia infant tentunya masih memerlukan kerjasama dari berbagai institusi. Salah satunya dengan Nursing Care Club Emergency (NCC Emergency) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang sering bersanding bersama. ”Kami berharap kegiatan ini dapat berkontinyu secara signifikan agar dapat menjadi pelopor kampus yang siaga bencana dimulai dari Yogyakarta”, katanya.

Disisi lain FRESHT juga akan menggelar pelatihan untuk civitas kademika Stikes Aisyiyah Yogyakarta pada 7 Desember 2014 nanti. Pelatihan tersebut bertujuan mengenalkan Basic Life Support Training kepada mahasiswa STIKES ‘Aisyiyah khususnya mahasiswa baru. Selain itu, pelatihan tersebut berguna untuk pembekalan materi kepeda peserta seleksi Open Recruitment FRESHT pada bulan Februari nanti. Kami merekomendasikan calon pengurus FRESHT 2015-2016 untuk mengikut kegiatan ini sebagai pertimbangan dan standar untuk menjadi pengurus FRESHT.

Sebagai salah satu upaya tingkatkan kualitas akademiknya dan menuju STIKES terbaik di Indonesia, STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta (SAY) kembali implementasikan kerjasama dengan universitas asing yang memiliki reputasi unggul, diantaranya dengan universitas di Thailand. Upaya kerjasama semakin intensif dengan ditandatanganinya MoA antara Mahidol University Thailand dengan SAY, pada 27 November 2014, di Thailand.

Menurut Ketua SAY, Warsiti, M.Kep.,Sp.Mat., kerjasama ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dibidang pendidikan dan penelitian. Implementasi kerjasama meliputi student exchange, joint research and training activities serta kegitan-kegiatan lainnya sesuai kesepekatan kedua belah pihak.

Penandatanganan MoA dihadiri oleh pimpinan Mahidol, yakni Dean Faculty of Physical Therapy, Assoc. Prof. Dr. Roongtiwa Vachalathiti. Sementara delegasi dari SAY yakni Ketua SAY, Warsiti, M.Kep.,Sp.Mat; Badan Pembina Harian SAY Siti Rumiati Zamroni, Ketua Program Studi Fisioterapi, Ali Imrom., M. Fis; Sekretaris Prodi Fisioterapi, Siti Khotimah, M.Fis dan Dosen Fisioterapi, Hilmi Zadah Faidluloh, SST., FT., M.Sc.

Guna membangkitkan rasa cinta terhadap budaya bangsa, untuk mendidik mahasiswa dan seluruh civitas akademika tentang budaya Indonesia yang berasal dari berbagai daerah, bahkan juga yang berasal dari negara-negara lain tentang lokasi geografis mereka, masyarakat, agama, budaya, dan tradisi, Unit Kerjasama Internasional dan Humas (KUIH) STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta (SAY) akan menggelar Edu Culture Fest 2014 (ECF 2014).

Kegiatan yang akan digelar pada 28 Desember 2014 ini juga mengundang kelompok siswa SMU perwakilan di Daerah Istimewa Yogyakarta untuk mengikuti berbagai lomba. Kesempatan yang sangat baik untuk mahasiswa-mahasiswa multikultur untuk mengenal lebih jauh lagi dan mempromosikan kebudayaan dan acara mereka ke seluruh warga masyarakat.

Koordinator KUIH SAY, Indriani, M.Sc mengatakan bahwa event ini merupakan harapan kami untuk menciptakan kesempatan bagi siswa untuk datang bersama-sama untuk merayakan dan berbagi warisan budaya mereka yang kaya dengan semua masyarakat kampus.

Lebih lanjut Indri menjelaskan bahwa ECF 2014 ini juga sebagai wadah untuk menampung kreativitas mahasiswa yang diharapkan mampu menimbulkan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat serta menumbuhkan jiwa enterpreneurship di kalangan mahasiswa. Festival yang mengangkat tema “United in Diversity” ini akan diikuti seluruh mahasiswa Stikes Aisyiyah Yogyakarta mulai dari mahasiswa semester 1 sampai semester 8. Juga turut mengundang siswa kelas X, XI, XII SMA, dan SMK dari perwakilan SMU di daerah istimewa Yogyakarta dan propinsi di Indonesia. Berbagai lomba untuk siswa SMA antara lain lomba tari, puisi, desain logo, poster edukatif dan karya ilmiah remaja. Sedangkan lomba untuk mahasiswa SAY antara lain lomba kreasi stand budaya nasional dan internasional, lomba tari dan fotografi.

Bagi yang berminat segera mendaftar dan unduh formulir di http://www.stikesaisyiyah.ac.id/index.php/public/agenda/detail/118.