Pelayanan Kebidanan yang berkualitas dapat tercermin dari diterapkannya berbagai hasil penelitian dalam praktik pelayanan kesehatan. Health Technology Assessment (HTA) menjadi salah satu metode yang sangat berperan untuk menganalisa sejauh mana hasil penelitian kesehatan dapat diterapkan secara efektif dan efisien. Penerapan HTA dalam Kebidanan adalah bagaimana kita memahami hasil-hasil penelitian ataupun fenomena internasional dan merefleksi dengan kondisi di Indonesia di intergrasikan dengan nilai-nilai keislaman.

Berdasarkan hal tersebut, program studi S2 Kebidanan STIKES Áisyiyah Yogyakarta (SAY) menggelar Seminar Nasional Health Technology Assessment dalam Kebidanan, di kampus SAY, Rabu-Kamis (17-18/2).

Menurut Panitia seminar nasional ini, Dhesi Ari Astuti, M.Kes., melalui seminar HTA ini para peserta diharapkan memiliki pengetahuan lebih mengenai peran bidan dalam Health Technology Assessment, tantangan penelitian dalam HTA, intervensi hormonal dalam menurunkan angka kejadian sectio secaria, HTA dalam infertilitas dan ayat-ayat qauniyah dalam Kebidanan.

Sebanyak 9 dosen STIKES Áisyiyah Yogyakarta (SAY) memperoleh dana hibah Kemenristek DIKTI 2016.

Kepala Lembaga Pengembangan Ilmu, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) SAY Sarwinanti, M.Kep., Sp.Kep.Mat , saat ditemui di ruangannya, Rabu, (17/2) mengatakan, ke-9 proposal tersebut terdiri dari 6 proposal penelitian dosen pemula dan 3 proposal pengabdian pada masyarakat (IBM).

“Tahun ini kita mengirimkan 19 proposal hibah yang terdiri dari 11 judul proposal penelitian dan 8 proposal pengabdian pada masyarakat dan 9 judul yang lolos hibah,” ujarnya .

Meski hanya 9 judul yang lolos tapi jumlah tersebut terus meningkat dibanding tahun sebelumnya.

Sementara itu Ketua SAY, Warsiti, M.Kep.,Sp.Mat mengaku bangga dengan capaian para dosen SAY ini dan optimis prestasi tersebut akan terus meningkat di tahun berikutnya.

Dalam upaya mencapai tujuan pendidikan tinggi, penelitian merupakan salah satu aspek penting yang harus dilakukan selain kegiatan belajar mengajar dan pengabdian masyarakat.

“Ke depan kita akan terus meningkatkan kualitas penelitian dosen sehingga bisa di publish di jurnal ilmiah nasional maupun internasional,” ujarnya.

 

Dosen-dosen yang mendapatkan hibah penelitian yaitu Umu Hani, M.Kes., Siti Khotimah, M.Fis., Ismarwati, MPH., Suratini, M.Kep. Sp.Kom, Farida Kartini,M.Sc dan Veni Fatmawati, M.Fis.

Dosen yang mendapatkan hibah pengabdian masyarakat (IBM) yaitu Dhesi Ari Astuti, M.Kes., Ismarwati, MPH., dan Sarwinanti, M.Kep., Sp.Kep.Mat.

Resusitasi Mahasiswa DIV Kebidanan SAY

Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan mahasiswa Prodi DIV Bidan Pendidik dan menjadi salah satu bagian dari modul kegawatdaruratan obstetrik dan neonatus, Program Studi Kebidanan DIV STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta (SAY) menggelar pelatihan resusitasi dan KMC bagi mahasiswa, Senin (25/1).

Menurut Ketua Program Studi Kebidanan D IV, Dewi Rokhanawati., M.Ph Keberadaan bidan dimasyarakat maupun klinik sering memenuhi permasalahan seperti permasalahan kegawatdaruratan pada neonates dan bayi. Kebanyakan bayi lahir dalam keadaan bugar, sekitar 10% yang membutuhkan bantuan untuk memulai pernafasan danhanya 1 % yang membutuhkan tindakan resusitasi secara lengkap. Walaupun hanya 1 % yang membutuhkan tindakan resusitasi secara lengkap, akan tetapi kalau kasus ini terjadi dan tidak terdapat tenaga yang trampil dalam penatalaksanaan tersebut, kematian bayi tidak dapat dihindari. Bidan merupakan salah satu pelaku yang paling dekat dengan kasus-kasus tersebut. Untuk itu perlu adanya pembekalan yang lebih intensif atau pendekatannya dalam bentuk pelatihan sehingga harapannya apabila mahasiswa ini nanti telah lulus mampu untuk melakukan penatalaksanaan pada kegawatdaruratan neonatus.

Pelatihan yang diikuti oleh 304 mahasiswa ini berlangsung selama 10 hari (25 Januari – 4 februari 2016) ini dibagi menjadi lima gelombang dan di pandu oleh Tim Resusitasi RSU PKU Muhammadiyah dan Dosen Prodi DIV Bidan Pendidik SAY.

Untuk membangun kemampuan dan kapasitas kepemimpinan bagi upaya perbaikan dan meningkatkan pelayanan di Perguruan Tinggi (PT), STIKES Áisyiyah Yogyakarta (SAY) menggelar Pelatihan Kepemimpinan Strategis Dan Organisasi Pembelajaran Bagi Lembaga Pendidikan Kesehatan di Kampu SAY, Sabtu-Minggu (13-14/2).

Menurut panitia kegiatan ini, Dhesi Ari Astuti, pada organisasi pembelajaran, peran pemimpin sangat berbeda dari peran pembuat keputusan yang kharismatik. Pemimpin adalah perancang, guru, dan pelayan. Peran-peran tersebut menuntut ketrampilan baru antara lain: kemampuan membangun visi bersama, memunculkan dan mengubah model mental yang ada, dan kemampuan mendorong pola pemikiran yang lebih sistemik. Pendek kata, pemimpin pada organisasi pembelajaran bertanggungjawab untuk membangun organisasi dimana orang-orangnya secara berkelanjutan mengembangkan kemampuan mereka dalam rangka membentuk masa depan mereka; singkatnya, pemimpin bertanggungjawab atas pembelajaran bagi organisasinya.

Pelatihan yang menghadirkan narasumber dr. Triono Soendoro, M.Sc., M.Phil., PhD dan Drs. Husni Mu’adz, M.A., Ph.D, diharapkan mampu mengembangkan penyegaran kepemimpinan pada pimpinan dan staf di SAY.

STIKES `Aisyiyah Yogyakarta menyambut mahasiswa baru Prodi ilmu Kebidanan Program magister S2 angkatan ke 3 melalui acara Pra Akademik, kegiatan ini rutin  dilakukan setiap tahunya demi memperkenalkan dan membekali para mahasiswa S2, Selasa (9/2).

Acara yang diselenggarakan di aula Siti Baroroh Baried ini dibuka langsung oleh ibu Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat. selaku Ketua SAY dan dihadiri oleh kaprodi S2 beserta jajaran ketua bidang lainya, adapun tujuan diadakanya acara pra akademik ini diharapkan dapat mempersiapkan mahasiswa dalam perkuliahan sehingga mahasiswa dapat lulus tepat waktu dan sesuai dengan profil lulusan program studi