STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta dalam minggu ini menerima beberapa kunjungan antara lain dari STIKES Yarsi Pontianak dan STIKES IMC Bintaro di kampus terpadu, 30 September dan 2 Oktober 2014.

Dalam kunjungan tersebut secara garis besar ingin mengetahui sistem penjamninan mutu dan sharing tentang program studi khususnya S2 Kebidanan dan bidan pendidik D4.

Menurut Ketua STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, Warsiti, M.Kep.,Sp.Mat kegiatan kunjungan seperti ini merupakan bentuk silaturahmi dan berbagi sehingga mampu meningkatkan kualitas masing-masing perguruan tinggi, khususnya STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta sebagai upaya menjadi STIKES terbaik di Indonesia. Selain itu Warsiti mengucapkan terima kasih atas kepercayaannya memilih STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta sebagai salah satu tempat untuk dikunjungi.

Dipandu oleh bagian kerjasama internasional dan humas, para tamu berkeliling melihat fasilitas yang ada di STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta seperti laboratorium, perpustakaan, laboratorium komputer (ruang cbt), klinik fisioterapi dan sebagainya.

   Tepatnya 2 Oktober 2009, Badan PBB untuk kebudayaan UNESCO menetapkan batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity). UNESCO mengakui batik sebagai warisan dunia. Menurut UNESCO, batik Indonesia memiliki banyak simbol yang bertautan erat dengan status sosial, kebudayaan lokal, alam dan sejarah itu sendiri. Batik dinilai sebagai identitas bangsa Indonesia dan menjadi bagian penting seseorang di Indonesia sejak lahir hingga meninggal.
“Kita harus bangga menggunakan batik. Memakai batik kita juga sekaligus mempromosikan dan melestarikan warisan budaya bangsa Indonesia.” kata Warsiti. Batik bukan hanya milik mereka para generasi tua saja, namun sekarang model baju batik didesain untuk generasi muda. Sehingga banyak generasi muda yang bangga memakai batik. Tanggal 02 Oktober tidak hanya diperingati sebagai Hari Batik nasional, namun juga UNESCO menetapkan sebagai hari batik sedunia. Selamat Hatri Batik Nasional.

Guna meningkatkan atmosfer akademik bagi mahasiswa, mempromosikan koleksi milik perpustakaan, dan mendorong minat bakat mahasiswa dalam dunia tulis baca, Perpustakaan STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta (SAY) mengadakan lomba resensi buku/cd milik perpustakaan, 8-27 September 2014. Lomba ini mendukung VISI STIKES Aisyiyah Yogyakarta “Menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Terbaik di Indonesia pada tahun 2016”.

Menurut pustakawan STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta (SAY), Irkhamiyati, SIP, Faktor yang melatarbelakangi diadakannya lomba resensi buku/cd milik perpustakaan adalah karena semakin maraknya efek kemajuan Teknologi Informasi yang berakibat terhadap berkurangnya jumlah kunjungan fisik sekaligus peminjaman koleksi perpustakaan. Kemudahan Teknologi Informasi membuat perpustakaan harus tetap bersaing dalam mempromosikan informasi yang dilayanankannya, termasuk koleksi buku dan CD miliknya. Kondisi tersebut menjadi perhatian khusus bagi Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan/STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, dengan mengadakan lomba ini.

Lebih lanjut Irkham menjelaskan bahwa Resensi buku yang dimuat di media massa dengan subyek kesehatan dan subyek yang serumpun dengannya masih sangat sedikit. Hal itu bisa menjadi peluang bagi para mahasiswa untuk mengirimkan resensinya ke berbagai media massa dan sebagai media yang akan mempercepat penyebaran ilmu pengetahuan. Kegemaran menulis resensi akan semakin mengasah kemampuan dalam menulis dan menganalisis segala permasalahan dalam kehidupan. Resensi juga bisa membantu menambah uang saku. Perpustakaan Stikes ‘Aisyiyah Yogyakarta berupaya terus mendorong dunia tulis baca mahasiswa.

Penjurian yang dilakukan pada Senin (29/9) diputuskan enam pemenang lomba yang mendapatkan total hadiah lebih dari dua juta rupiah. Pemenangnya adalah Juara 1,Nurul Fatimah Susanti (DIV Bidan Pendidik); Juara 2, Hani Hanifah (Program Studi Ilmu Keperawatan S1); Juara 3, Erlia Pratiwi (Program Studi Ilmu Keperawatan S1); Juara harapan 1, Qurata Ayun (Prodi Ilmu Fisioterapi S1); Juara harapan 2, Asep Purnomosidi (Program Studi Ilmu Keperawatan S1); Juara harapan 3, dan Emilia Puspita Sari (Program Studi Ilmu Keperawatan S1).

STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta bekerjasama dengan Taiwan International Healthcare Training Center (TIHTC) membuka kesempatan kepada mahasiswa untuk mengikuti pelatihan selama 1 bulan di Taipei Hospital, Taiwan, R.O.C berupa: Nursing Training – Emergency Room and General Ward Patient Management and Perinatal Care management pada tahun 2015. Pelatihan ini guna mendukung VISI STIKES Aisyiyah Yogyakarta “Menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan di Indonesia pada tahun 2016”.

Pelatihan ini akan dilaksanakan selama 3 periode yaitu Maret-April-Mei 2015. Adapun persyaratan sebagai berikut:

a.Mahasiswa aktif profesi Ners (Reguler/Aanvullen)/D4 Bidan Pendidik Aanvullen

b.Memiliki Skill Bahasa Inggris yang baik

STIKES ‘Aisyiyah memberikan subsidi pembiayaan berupa GRATIS biaya akomodasi, biaya pelatihan dan pembuatan visa. Bagi mahasiswa yang berminat, silakan mendaftar ke Kantor Urusan Internasional (KUI) atau Bagian Pengembangan Mahasiswa & Pemberdayaan Peran Alumni di Kampus Terpadu.

Pendaftaran dibuka mulai hari senin, 29 September – 18 Oktober 2014. English interview test akan diadakan pada tanggal 20 – 25 Oktober 2014.

Jakarta – Satu lagi Rancangan Undang-undang (RUU) yang berhasil disahkan oleh DPR dalam rapat paripurna hari ini, yaitu RUU tentang Keperawatan.‎ Pengesahan RUU mendapat sambutan dan suka cita dalam rapat paripurna. ‎

“Apakah RUU tentang Keperawatan dapat kita setujui dan disahkan menjadi Undang-undang?” tanya pimpinan rapat Priyo Budi Santoso dalam rapat paripurna di gedung DPR, Jakarta, Kamis (25/9/2014).

“Setuju…!!!!” sahut mayoritas rapat paripurna. Tok! RUU itu akhirnya disahkan menjadi Undang-undang.

Pengesahan ini mendapat sambutan dan tepuk tangan terutama dari ‘fraksi balkon’ yaitu beberapa pihak yang hadir menyaksikan pengesahan RUU Keperawatan.

Ketua Komisi IX Ribka Tjiptaning atas nama DPR dan Pesiden RI ‎melalui Menkum HAM Amir Syamsuddin dalam sambutannya, menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung pengesahan RUU yang sudah lama dibahas ini.

RUU ini memberikan jaminan perlindungan hukum bagi profesi dan organisasi keperawatan. RUU ini juga mengatur pendidikan bagi profesi perawat dan ketentuan lainnya.

“Ini salah satu mahakarya DPR dan kita patut berbangga,” kata pimpinan sidang paripurna Priyo.

“Ini kado istimewa DPR di akhir masa jabatan kami‎,” imbuh politisi Golkar itu.

sumber: (http://news.detik.com/read/2014/09/25/123224/2700912/10/disambut-tepuk-tangan-dpr-sahkan-ruu-keperawatan)