Senin (11/01) SAY mendapat kunjungan dari Global Fund dari Genewa Swiss, yang merupakan salah satu mitra dari Pimpinan Pusat `Aisyiyah dan bekerja sama dalam penanggulangan penyakit Tuberkulosis, kerjasama tersebut sudah dilakukan sejak tahun 2009 sampai 2 tahun mendatang, adapun project TB `Aisyiyah ini di fokuskan pada kegiatan berbasis masyarakat yang akan melibatkan beberapa kader kader Aisyiyah diseluruh kabupaten dan propinsi di Indonesia.

Agenda dari kunjungan Global Fund di kampus terpadu SAY yang diwakili oleh Mrs. Gail Steckly, (Senior Fund Portfolio Manager High Impack Asia Department The Globalfund) bertujuan untuk menjalin Silaturrahmi dan mengajak bekerja sama untuk rencana kedepan, karena sebagai salah satu amal usaha Aisyiyah SAY memiliki mahasiswa yang akan menjadi kader kader Aisyiyah dan berasal dari seluruh Indonesia.

Ditemui dan disambut langsung diruang kerja ibu Warsiti, S.Kp., Sp.Mat selaku ketua SAY beserta Pimpinan Humas dan Kerjasama Internasional ibu Indriani, SKM,M.Sc dengan suasana ramah tamah penuh keakraban.

Telah dibuka pendaftaran penerimaan Mahasiswa baru tahun ajaran 2016/2017.

Pendaftaran :

Gelombang 1 : 4 Januari – 27 Februari 2016

Gelombang 2 : 29 Februari – 30 April 2016

Gelombang 3 : 2 Mei – 3 September 2016

 

Program studi pilihan : S2 Ilmu Kebidanan (terakreditasi)

                                 S1 Ilmu Keperawatan (Akreditasi B)

                                 S1 Fisioterapi (Akreditasi B)

                                 D4 Bidan Pendidik (Akreditasi B)

                                 D4 Analis Kesehatan (Terakreditasi)

                                 D3 Kebidanan (Akreditasi B)

                                 D3 Teknik Radiodiagnostik & Radioterapi (Terakreditasi)

informasi Penmaru : pmb.say.ac.id

Lulusan Ners di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) harus siap bersaing dengan tenaga kesehatan lain dari negara luar. Hal tersebut disampaikan Ketua STIKES Áisyiyah Yogyakarta (SAY), Warsiti, M.Kep.,Sp.Mat pada pelepasan Ners, di Hall 4 Kampus SAY, Selasa (12/1).

Warsiti juga menjelaskan Ners dari SAY memiliki keunikan dan ciri khas yaitu profesional dan Qurani. Manfaatkan ciri khas tersebut sebagai modal untuk bersaing dengan tenaga kesehatan lainnya. Selain itu lulusan dari SAY diharapkan menjadi kader Muhammadiyah dan Áisyiyah. ”Lulusan Ners ini berasal dari seluruh Indonesia, hendaknya mampu mewarnai Muhammadiyah dan Áisyiyah di masing-masing daerah”, tegas Warsiti.

Dalam acara ini disampaikan pula mengenai Keluarga Alumni Pendidikan Kesehatan Áisyiyah Yogyakarta (KAPKAYO) oleh Dr. Sri Handayani (alumni SPK Áisyiyah) kepada 105 calon Ners.

Calon alumni sudah harus mempunyai pandangan dan rencana untuk mendapatkan pekerjaan atau berwirausaha, apakah akan menjadi seorang karyawan dibidang kesehatan, pengusaha atau pekerjaan profesional lainnya di luar kompetensi yang dimiliki. Hal tersebut disampaikan tim pelatih dari Eureka Consultant, Muhammad Genta pada acara pembekalan alumni calon Ners STIKES Áisyiyah Yogyakarta, Selasa (12/1).

Lebih lanjut Genta menjelaskan dalam wawancara ada 3 hal yang dikomunikasikan yaitu identitas diri, motivasi diri, kecocokan diri. Dalam mengkomunikasikan ketiga hal tersebut harus dipersiapkan dengan sungguh sungguh, mulai dari persiapan mental persiapan fisik dan penampilan. Genta memberi contoh penampilan ada baiknya berbeda dengan para pelamar lain. ”Bila yang lain menggunakan hem rapi, untuk anda tambahkanlah dengan menggunakan dasi dan jas”, ujarnya.

Persiapan mental harus disiapkan dengan mempersiapkan materi atau CV yang anda miliki, tulislah kompetensi yang betul – betul anda kuasai. Berbicara lantang dan tegas. Tunjukkan dan jelaskan dengan spesifik apa yang membuat anda tertarik bekerja di instituti tersebut. Untuk wanita jangan memperlihatkan lekuk tubuh,pakailah busana yang simpel dan sopan, bila berkerudung gunakan yang simpel dan tidak mengganggu performa. Ada baiknya satu hari sebelum wawancara,datang ke tempat institusi tersebut dan perhatikan kebiasaan yang ada di institusi tersebut dalam hal berpakaian atau penampilan.

Pembekalan ini diikuti oleh semua calon Ners berjumlah 105 yang akan dilantik Sabtu mendatang.

Sebanyak 110 mahasiswa ners STIKES Ásiyiyah Yogyakarta (SAY) mengikuti pelatihan Penanggulangan Penderita Gawat Darurat (PPGD), di kampus SAY, Desember 2015 lalu.

Menurut panitia kegiatan ini, Fahrika, S.Kep., Ns bahwa keadaan gawat darurat banyak terjadi di berbagai tempat fasilitas umum yang kadang-kadang tidak mempunyai fasilitas pelayanan life saving yang lengkap. Hal ini juga memerlukan persiapan untuk petugas, persiapan peralatan serta persiapan prosedur sehingga apabila terjadi kejadian kegawatdaruratan segera bisa dilakukan tindakan pertolongan.

Dengan latar belakang tersebut diatas maka diperlukan training Basic Live Support /PPGD dengan harapan dapat membekali diri untuk petugas yang bekerja pada tempat-tempat tersebut, sehingga apabila terjadi kondisi kegawatan petugas yang bersangkutan mampu melakukan penanganan life saving untuk mencegah kondisi yang lebih buruk lagi.

Pelatihan ini merupakan kegiatan rutin setiap tahunnya. Pelaksanaannya dibagi menjadi 2 gelombang yaitu gelombang pertama tgl 2-6 Desember 2015 ( diikuti 40 peserta) dan gelombang kedua 16-20 Desember 2015 diikuti (78 peserta). Selain peserta dari SAY, pelatihan ini diikuti pula oleh 8 peserta dari Preceptor/ Clinical Instructure Rumah Sakit yang digunakan sebagai lahan praktik yaitu RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta, RSU PKU Muhammadiyah Bantul, RSUP Dr. Sardjito, RSUD Bantul, RSUD Wonossari, RSUD Wates, RSUD Muntilan dan RSJ Grhasia.

Beberapa materi pelatihan antara lain mengenai sistem PPGD, biomekanik trauma, inittial assesment, trauma abdoment, pengelolaan airway-breathing, shock dan pendarahan, trauma dada, luka bakar dan RJP. Materi-materi tersebut diberikan dalam bentuk teori dan praktik. Setelah pelatihan, mahasiswa yang dinyatakan lulus akan menerima sertifikat yang berlaku nasional maupun internasional.

Pelatihan ini bekerjasama dengan PUSBANKES 118 PERSI DIY (Pusat Siaga Bantuan Kesehatan 118 Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia Cabang Daerah Istimewa Yogyakarta).