Jakarta – RUU Keperawatan disahkan DPR. Ketok palu RUU itu disambut meriah massa perawat yang berunjuk rasa di depan gedung DPR.

Pantauan di lokasi, Kamis (26/9/2014) di Jl Gatot Subroto, Jakarta, ratusan perawat bersorak gembira. UU Keperawatan yang disahkan itu mengatur pendidikan seorang perawat juga kesejahteraan mereka. “Terima kasih DPR,” teriak mereka.

Ratusan perawat ini datang sejak pagi. Mereka memenuhi area depan Gedung DPR. Mereka menyampaikan dukungan atas disahkannya UU Keperawatan. Spanduk dan poster, serta bendera pun dikibar-kibarkan para perawat yang memakai seragam putih ini.

sumber: (http://news.detik.com/read/2014/09/25/122258/2700894/10/ruu-keperawatan-disahkan-ratusan-perawat-bersorak-di-depan-gedung-dpr?nd771104bcj)

Kegiatan Surveillance ISO 9001:2008 Dan IWA 2:2007 oleh BSI (British Standard Institution) secara resmi dibuka, di Kampus Terpadu STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, Rabu (24/9).

Opening Meeting dihadiri oleh pimpinan, Program Studi dan unsur penunjang yang unitnya akan diaudit. Sebagai Auditor adalah Bapak Budi Siswanto dan Bapak Danang.

Audit dilaksanakan tanggal 24-25 September 2014. Unit yang diaudit sebagai surveillance sebanyak 9 unit yaitu jajaran pimpinan, Badan Pemjaminan Mutu-Pengembangan, Program Studi Keperawatan S1, Program Studi Bidan Pendidik D4, Perpustakaan, Laboratorium, Akdemik, Kemahasiswaan dan alumni dan Kerjasama Internasional-Humas. Tujuan  surveillance adalah untuk memastikan bahwa Sistem Manajemen Mutu (SMM) yang sudah dicanangkan telah dilaksanakan secara konsisten.

Audit mutu merupakan proses yang sistematis, independen dan terdokumentasi untuk memperoleh bukti audit dan mengevaluasinya secara obyektif untuk menentukan sejauh mana kriteria audit dipenuhi. Jadi bukan untuk mencari-cari kesalahan atau investigasi, tetapi lebih pada upaya mendapatkan umpan balik sebagai masukan dalam melakukan perbaikan  berkelanjutan. Hal ini merupakan salah satu upaya untuk mencapai visi STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta yaitu menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan terbaik di Indonesia.

     Salah satu bentuk kegiatan perkuliahan di STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, Mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti kegiatan Asrama. Kegiatan di asrama ini, mahasiswa selama satu bulan akan di gembleng dengan berbagai kegiatan keagamaan dan ketrampilan. Mahasiswa diwajibkan bangun pagi sholat tahajud, shubuh tadarus, kuliah, kajian aqidah, kemuhammadiyahan, akhlak, pelatihan-pelatihan dsb. Selain rutinitas materi kajian keagamaan, mahasiswa juga diberikan berbagai ketrampilan.
       Salah satunya “pelatihan menghias mahar” yang diadakan pada hari ahad (20/09/2014) kemarin. Dalam kegiatan ini, mahasiswa diajarkan bagaimana menghias seperangkat alat sholat yang akan digunakan sebagai mahar pernikahan. Hanya berupa mukena, sajadah, bisa di hias menarik dan unik. Para mahasiswa antusias melakukan kegiatan ini, “ini kan bermanfaat mas, selain mengasah ketrampilan, besok sapa tahu kalo kakak atau saudara saya menikah bisa menghiaskan” kata sasah satu peserta sembari tersenyum.
        Selama satu bulan mahasiswa tidak boleh meninggalkan asrama, kuliah juga diadakan disana.
Sehingga setelah satu bulan, diharapkan mahasiswa sudah membuyai ilmu keagamaan sebagai bekal hidup, dan dapat menjadi kader Muhammadiyah ‘Aisyiyah yang dapat memberikan manfaat bagi umat.

 

Sebagai upaya meningkatkan mutu STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, Badan Penjaminan Mutu dan Pengembangan (BPM-P) STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta menggelar refreshing sasaran mutu pada Senin (22/9).

Mengundang Narasumber, Ir. Faishol AM., MS, BPM-P mengundang semua unit yang ada untuk merefresh kembali mengenai penyusunan, pengukuran sasaran mutu dan sebagainya. Sasaran mutu merupakan standar mutu yang diturunkan dari kebijakan mutu, bersifat strategis, spesifik, dapat diukur, realistik dan dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu.

Melalui kegiatan ini diharapkan semua unit yang ada di STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta dapat menyusun sasaran mutu dengan baik dan bisa mengukurnya, sehingga peningkatan mutu dapat dilihat dari tahun ke tahun.

Pengurus Pusat PP Muhammadiyah menegaskan bahwa Hari Raya Idul Adha Jatuh Pada Sabtu, 4 Oktober 2014. Penentuan hari raya tersebut dilakukan melalui metode Hisab. “PP Muhammadiyah telah sepakat Idul Adha jatuh pada tanggal 4 Oktober 2014,” ujar Ketua PP Muhammadiyah, Yunahar Ilyas kepada ROL, Rabu (17/9).

Untuk itu ia mengimbau kepada umat Islam, khususnya warga Muhammasdiyah untuk melakukan shalat Idul Adha pada tanggal tersebut. Selain itu, umat Islam disunnahkan untuk melakukan puasa sunnah ‘Arofah sehari sebelumnya.

Yunahar berharap agar ketetapan Hari Raya Idul Adha tersebut bersamaan dengan hari raya yang ditetapkan pemerintah Arab Saudi. Menurut dia, Pemerintah Arab Saudi baru akan memutuskan jatuhnya hari raya Idul Adha pada Kamis (25/9) nanti. Ia juga mengimbau warga Muhammadiyah dan umat Islam secara keseluruhan untuk berqurban. “Silahkan berqurban, bagi yang mampu untuk berqurban. Minimal satu keluarga satu kambing. Atau sepertujuh dari satu ekor sapi,” ujar Yunahar.

Selanjutnya, kata Yunahar, hewan kurban yang disembelih sebaiknya dibagi secara merata, dan mengutamakan orang yang berhak menerimanya. Hal itu itujukan agar terjadi pembagian secara merata. “Jangan sampai di satu desa kelebihan daging qurban, sementara di desa lain ada yang kekurangan,” ujar dia. Yunahar menyatakan, momentum hari raya qurban ini merupakan saat yang membahagiakan bagi umat Islam, terutama kaum miskin dan duafa’ untuk menyantap daging kurban yang tidak biasa dikonsumsi setiap saat.

sumber: http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/14/09/17/nc1cvk-muhammadiyah-hari-raya-idul-adha-