Dosen menulis artikel ilmiah populer di media massa merupakan salah satu indikator mutu, namun hal tersebut belum banyak dilakukan oleh dosen dan tenaga kependidikan. Selama ini dosen sudah banyak menulis karya tulis ilmiah di jurnal atau majalah khusus kesehatan namun belum terbiasa menulis untuk di media massa yang dibaca semua kalangan. Hal tersebut di ungkapkan oleh ketua STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, Warsiti, S.Kp.,M.Kep., Sp.Mat, saat membuka pelatihan jurnalistik untuk dosen dan tenaga kependidikan STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta di kampus STIKES ‘Aisyiyah, Selasa (15/4).

Sementara itu Pemimpin Redaksi Suara Merdeka Amir Machmud NS mengungkapkan berbagai hal mengenai kiat menulis di media massa. Menurutnya, menulis merupakan salah satu cara menyampaikan ide, gagasan, dan pesan kepada khalayak. Pembicara lain Cocong Priyono menambahkan, menulis sebenarnya mudah, hanya banyak yang belum terbiasa. Dia menyarankan peserta untuk lebih sering menuangkan ggasan dalam bentuk tulisan dan mengesampingkan perasaaan takut dan malu.

Melalui pelatihan ini Warsiti berharap setelah pelatihan, para peserta bisa mempraktikan ilmu baru tentang menulis.


Dibuka pendaftaran untuk seluruh mahasiswa STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta yang berminat untuk mengikuti International Summer School at The University of Tokushima Japan yang akan dilaksanakan sekitar bulan 1-10 Agustus 2014.

Aapun persyaratan untuk mengikuti program tersebut adalah mahasiswa harus memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang baik dan lulus tes wawancara (English interview) yang akan dijadwalkan kemudian.  STIKES ‘Aisyiyah memberikan bantuan subsidi pembiayaan berupa GRATIS biaya akomodasi, biaya program dan pembuatan visa. Bagi mahasiswa yang berminat silakan mendaftar ke Bagian Pengembangan Mahasiswa & Pemberdayaan Peran Alumni di Kampus Terpadu atau ke Sub Bagian Pengembangan Mahasiswa masing-masing program studi. Pendaftaran kami buka mulai hari Jumat, 21 Maret s.d Senin, 21 April 2014.

Pelayanan yang diperhatikan di rumah sakit antara lain pelayanan yang bermutu, pelayanan prima fokus pada customer. Hal tersebut dijelaskan oleh Wakil Direktur RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, dr. Ahmad Faishol, Sp.Rad., M.Kes, saat angkat janji co ners mahasiswa profesi ners, Sabtu ( 12/4).

Lebih lanjut Faishol menjelaskan bahwa sikap dan perilaku mahasiswa STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta adalah representatif pelayanan rumah sakit. Sehingga perlu ditekankan kemampuan komunikasi baik verbal maupun non verbal dan daya tanggap terhadap sesuatu. Pelayanan fokus pada konsumen perlu dikembangkan karena institusi pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan lainnya adalah perusahaan jasa, dimana konsumen harus mendapatkan pelayanan terbaik. Sifat ramah, skill handal para tenaga kesehatan merupakan salah satu pelayanan prima kepada konsumen.

Sementara itu, ketua STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, Warsiti, S.Kp., M.Kep.,Sp.Mat menghimbau kepada para 50 mahasiswa yang akan praktek profesi ners agar dapat memanfaatkan pengalaman praktik di rumah sakit sebaik-baiknya. Selain itu bisa menjadi bekal ketika menjadi tenaga kesehatan kelak.

Visi STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta menjadi Sekolah Tinggi Kesehatan terbaik di Indonesia tahun 2016, merupakan sesuatu yang harus diraih. Menuju ke arah tersebut tentunya perlu pembenahan dan ketertiban dalam bekerja. Salah satunya dengan adanya Audit Mutu Internal (AMI). Dengan Audit Mutu Internal (AMI ) Periode Maret 2014 STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta siap meraih Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) dan surveillance tahun I ISO 9001:2008.

AMI dibuka oleh Ketua STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta di kampus terpadu (21/3). Dalam pembukaan tersebut Warsiti, M.Kep., Sp.Mat, menjelaskan bahwa AMI suatu syarat yang harus dipenuhi institusi pendidikan sebagai bentuk refleksi diri, sebagai cara strategis mencapai visi misi yang dituangkan dalam manual mutu. AMI bisa menyediakan sebuah perangkat untuk mendapatkan bukti nyata. 

Warsiti berpesan bahwa AMI ini jangan dijadikan momok karena merupakan suatu upaya untuk evaluasi diri kita, hanya evaluasi diri ini dilakukan terstruktur untuk mencapai visi kita.

Sebanyak Sepuluh mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah (STIKES) Yogyakarta mengikuti Training   di Taiwan International Healthcare Training Center (TIHTC), Taipei Hospital Departement Of Health Taiwan, ROC. Mereka dijadwalkan mengikuti pelatihan selama 1 bulan. Term I (1-30 April), Term II (1-30 Mei). Sepuluh mahasiswa tersebut terdiri dari mahasiswa keperawatan dan kebidanan.

Ketua STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, Warsiti, M.Kep.,Sp.Mat  menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan salah satu realisasi kerjasama antara STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta dan Taiwan International Healthcare Training Center (TIHTC) yang telah disepakati tahun 2011 lalu. Dan pengiriman mahasiswa  rutin dilakukan 3 tahun terakhir ini.

Mahasiswa  mengikuti pelatihan ini  tujuannya untuk memperluas wawasan terkait perawatan di negara maju. Beberapa kegiatan yang diikuti antara lain mengikuti perkuliahan/kelas tentang keperawatan, kunjungan ke beberapa sektor kesehatan di Taiwan, culture tour dan final presentation. Materi Pelatihan untuk keperawatan memfokuskan pada materi Surgical Nursing, Nursing Emergency Management (NEMS), General Ward. Sedangkan Kebidanan memfokuskan pada Perinatal Care dan diberi kesempatan untuk praktik di Rumah Sakit atau klinik kebidanan selama 1 minggu.

Warsiti mengharapkan, mahasiswa yang menjadi delegasi ke Taiwan ini mampu membawa nama baik kampus dan menjalin networking dengan mahasiswa dari negara lain. Selain itu, ilmu yang didapat selama pelatihan bermanfaat untuk kehidupan dan bisa diimplementasikan. Sehingga ketika kembali ke STIKES ‘Aisyiyah, mampu memberikan warna positif bagi teman-teman lainnya.