Sebanyak 87 mahasiswa Akademi Kebidanan ‘Aisyiyah Palembang berkunjung ke STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, Jumat-Sabtu (14-15/3). Dalam kunjungan ini para mahasiswa juga berlatih resusitasi pada bayi baru lahir dan diskusi ilmiah tentang perkembangan pendidikan kebidanan. Kegiatan ini bertujuan untuk menambah pengetahuan serta pengalaman peserta didik di lahan praktik.

Menurut Ketua STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat, kegiatan kunjungan yang dikemas menjadi kegiatan pelatihan ini sangat baik sekali, sesama amal usaha pendidikan Muhammadiyah/’Aisyiyah harus bersinergi untuk menghasilkan lulusan yang profesional.

Pelatihan resusitasi di pandu oleh tim DIV Kebidanan STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta dan tim dari RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Metode Pelatihannya antara lain belajar mandiri( dengan modul), teori, mendengarkan kuliah, praktek kompetensi pada boneka. Selain pelatihan para mahasiswa juga mengunjungi fasilitas/sarana prasarana di STIKES ‘Aisyiyah Yogakarta seperti skill lab mini hospital, perpustakaan, ruang tutorial, ruang Computer Base Test (CBT) dan sebagainya.

          Setelah mengadakan studi TOT keperawatan di Ngee Ann Polytechnic Singapore bulan September tahun 2013 lalu, hari ini (11/03/2014) hingga tanggal 14 Maret 2014 mendatang, para peserta TOT mendapatkan Audit langsung dari tim audit Ngee Ann Polytechnic Singapore.  Para peserta TOT terdiri dari beberapa instansi di antaranya: STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, UMY, RSU PKU Muh Bantul, RS PKU Muh  Yogyakarta, StTIKES Muh Gombong, RSU PKU Muh Gombong, Universitas Muhammadiyah Semarang, RSU PKU Muh Roemani dan Universitas Muhammadiyah Jakarta. Kedatangan Tim Audit dari Ngee Ann Polytechnic Singapore oleh Mrs.Suhana Sumali dan Mrs. See Li Chin disambut langsung oleh Ketua STIKES ‘Aisyiyah Warsiti, M.Kep.,Sp.Mat. Dengan adanya audit TOT ini diharapkan para tenaga pendidik perawat dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuannya dalam perawatan kesehatan. Dalam sambutanya dikatakan “ As we know that goals of this training are towards developing learner-centered nursing curriculum and skills pedagogy and mutual learning through visits to healthcare institution in Singapore. After taking this training, participants are expected to increase their capability and capacity to make an institutional change to be better“.

            Rencananya ke depan Tim Audit dari Ngee Ann Polytechnic Singapore akan hadir Mrs. Shree dan Mr. Ismail untuk mengaudit para peserta yang terbagi dalam group 1 dan 2 yang telah menjalankan studi di Ngee ann kemarin. Untuk group 3 dan 4 akan menjalankan studi pada bulan Juni-Juli 2014. Diharapkan kerjasama ini dapat terus terjalin guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia khususnya di bidang ilmu keperawatan.

           Sabtu (08/03/14) Stikes ‘Asiyiyah Yogyakarta bekerjasama dengan Bidan Delima PD IBI DIY mengadakan diskusi ilmiah dengan tema “Peran Bidan di Era BPJS dan Ranah Publik “. Acara ini dihadiri 200an orang. Diantaranya dari pengurus PD IBI DIY,PC IBI DIY, Ketua Ranting IBI DIY, Bidan Delima,dan mahasiswa Stikes ‘Aisyiyah Yogyakarta. Dalam diskusi ini , dibicarakan mengenai pentingnya peran perempuan di ranah publik. Keterlibatan perempuan di ranah publik masih rendah. Karena itu, peran serta perempuan di ranah publik yang mencakup berbagai bidang seperti pendidikan, kesehatan, politik, ekonomi, dan hukum perlu terus ditingkatkan. Satu fenomena nyata saat ini persentase perempuan di lembaga legislatif masih 18%, tak sebanding dengan laki-laki yang mencapai 82%. Di level eksekutif, jumlah perempuan yang menduduki kursi pejabat eselon satu baru 7,8%. Di lembaga-lembaga lain, posisi tersebut masih didominasi kaum pria.

             Diperlukan motivasi diri, aktualisasi, keterbukaan, disiplin, dan adanya keseimbangan antara peran domestic dan publik adalah beberapa upaya yang diperlukan perempuan untuk meningkatkan potensi di ranah publik. Dalam diskusi ini dihadirkan pembicara dari Ketua Umum PP IBI yaitu DR.Emi Nurjasmi, M.Kes dan dari LSM Narasita. Diskusi ini sebagai satu langkah awal untuk mewujudkan peran perempuan di ranah publik namun juga tetap menjadi perempuan yang sesuai kodratnya melakukan peran domestik.

Setelah Gunung Kelud meletus pada hari Kamis (13/02/2014), dampak yang terkena bukan hanya wilayah Kediri, abu vulkanik terbawa angin ke arah barat daya hingga membuat kota Jogja ikut merasakan dampaknya. Kota Jogja lumpuh penuh debu akibat abu vulkanik gunung Kelud. Hal ini membuat Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta menetapkan Tanggap Darurat dari hari Jum’at (14/02/2014) hingga satu minggu kedepan.

 

Sejak hari minggu kemarin BPBD ( Badan Penggulangan Bencana Daerah ) kota Yogyakarta mengadakan aksi bersih-bersih debu abu vulkanik dengan mengerahkan 300 orang Relawan. Para Relawan dikerahkan untuk membersihkan tempat-tempat yang menjadi pusat perkotaan dan beberapa instansi yang ada di kota Jogjakarta. Tim Medis Stikes ‘Aisyiyah Yogyakarta dengan Pusbankes 118 Kota Yogyakarta dikerahkan untuk ikut berpatisipasi dalam aksi tersebut. Banyak para relawan yang perlu penanganan medis, karena setelah melakukan aksi bersih-bersih para relawan mengalami iritasi mata, kulit seperti gatal-gatal, luka bahkan hingga ada yang bernanah. Ada juga yang hingga sampai drop karena kelelahan. Dengan adanya Tim Medis dari Stikes ‘Asiyiyah Yogyakarta dapat membantu aksi peduli sosial ini, sehingga pelaksanaan bersih-bersih abu vulkanik dapat berjalan dengan lancar.

 

Aksi ini akan berakhir hingga hari minggu besok (23/02/2014) dengan kegiatan terakhir Kerja Bakti Massal yang dimulai dari Tugu Kota Jogjakarta hingga titik 0 Km malioboro.

Pada kamis malam (13/02/2014) Gunung Kelud yang ada di Kediri meletus. Gunung dengan ketinggian  1731 mdpl merupakan gunung api dengan tipe stato. Gunung ini meletus dengan letusan eksplosif sehingga dampak abu vulkanik hingga dirasakan sampai ke wilayah DIY dan sekitarnya. Setelah sebelumnya status Gunung Kelud yang dinaikkan menjadi Awas hanya berselang 30 menit gunung ini meletus.

Menyikapi hal tersebut, sebagai bentuk kepedulian tim tanggap bencana dan tim medis dari Stikes ‘Aisyiyah Yogyakarta ikut serta untuk peduli pada korban Kelud yang ada di Kediri. Selain membagikan masker, Stikes ‘Aisyiyah Yogyakarta juga mengirimkan bantuan logistik yang diberikan kepada para warga yang mengungsi akibat letusan Gunung Kelud. Di bawah koordinasi MDMC beberapa relawan juga bergabung peduli di Posko PDM Kabupaten Kediri.  

Semoga aktivitas Gunung Kelud dapat segera kembali normal, dan warga yang ada di pengungsian dapat kembali ke rumah untuk beraktifitas seperti hari-hari biasanya.