Fenomena yang ada saat ini tentang pendidikan Kebidananadalah jumlah institusi yang terlalu banyak, lulusan DIII Kebidanan yang sulit mencari pekerjaan dan animo masyarakat yang menurun terhadap pendidikan Kebidanan. Sedangkan situasi dipelayanan adalah lulusan tidak terampil, lulusan tidak terserap, bargaining gaji menjadi sulit, upah gaji dibawah minimum, lulusan banyak melamar di Rumah Bersalin, Rumah Sakit dan yang mempengaruhi dipelayanan adalah perubahan sistem Jaminan Kesehatan nasional berupa BPJS, hal ini menjadi kunjungan pasien ke bidan menurun drastis. Berdasarkan hal tersebut, Program Magister Kebidanan SAY menggelar diskusi terbatas tentang bidan di era JKN dalam perspektif antropologi kesehatan, di Kampus terpadu SAY, Senin (24/8).

Wakil Ketua bidang akademik, Ismarwati, MPH., dalam sambutannya menjelaskan bahwa kesiapan Indonesia dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dari beberapa aspek perlu kesiapan tersendiri. Secara kuantitas tenaga kesehatan kita khususnya bidan sudah cukup banyak dan era MEA persaingan semakin ketat. Melalui diskusi ini diharapkan bisa dipaparkan berbagai permasalahan dan mendapatkan strategi menghadapi era JKN bagi bidan.

Dalam kesempatan tersebut Associate Profesor Rosalia Sciortino dari Mahidol Universty Thailand memaparkan bahwa perspektif antropologi kesehatan tentang tantangan tenaga kesehatan di era JKN berkaitan dengan ketersediaan kualitas dan akuntabilitas. Indonesia masih jauh tertinggal dari Vietnam dan Filipina. Kondisi tenaga kesehatan yang perlu dilirik lainnya adalah promosi kesehatan, ahli gizi dan lainnya. Perlu kajian ilmu sosial, analisis kebijakan dan advokasi kesehatan untuk mensikapi bagaiamanakah peran bidan di era JKN ini.

Lebih lanjut Rosalia menegaskan bahwa tantangan ke depan pelaksaan JKN bagi tenaga kesehatan bidan adalah mengintegrasikan pelayanan bidan dalam JKN. Bidan perlu mengidentifikasi peran dalam JKN dengan meningkatkan mutu,distribusi dan akuntabilitas. Selain itu bidan perlu merefresh kembali peran promotif dan preventif serta memperjuangkan dalam konsep JKN.

STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta ( SAY ) kembali menggelar International Summer Program 2015. Tahun ini adalah tahun ke 4 dilakukannya dengan mahasiswa dari National Taipei University of Nursing and Health Sciences (NTUNHS) Taiwan. Kegiatan Summer Program ini dilakukan selama 10 hari dari tanggal 17-26 Agustus 2015.

Koordinator Kerjasama Internasional dan Humas, Indriani, M.Sc, menjelaskan para peserta Summer Program dari NTUNHS ini akan bergabung dengan mahasiswa-mahasiswa STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, STIKES Muhammadiyah Samarinda dan STIKES Muhammadiyah Lamongan mengikuti pembelajaran tentang sistem kesehatan di Indonesia, budaya, dasar bahasa Indonesia dan sejarah tentang tanaman obat (jamu) dan membatik sebelum mereka memulai program mereka di lapangan. Program ini bertujuan untuk memberikan wawasan yang benar tentang Indonesia khususnya Yogyakarta dan tentang penyelenggaraan kesehatan dasar di Yogyakarta. Para mahasiswa dari NTUNHS ini akan terjun dalam kesehatan komunitas dan melihat langsung tentang praktek pembelajaran komunitas tentang kesehatan ibu dan anak, dan kunjungan ke beberapa rumah sakit Muhammadiyah.

Lebih lanjut Indri menjelaskan, dengan adanya Summer Program ini, membantu dalam meningkatkan perspektif STIKES ‘Aisyiyah dan jalinan kerjasama lebih global, luas, pluralistik dalam hal bahasa dan budaya pola pikir. Dengan bergabung dalam program ini akan meningkatkan pengetahuan dalam hal aspek keperawatan teoritis dan praktis yang mungkin tidak tersedia di Taiwan. Dan para mahasiswa NTUNHS diharapkan menemukan pengalaman baru atau bahkan cara yang berbeda untuk dapat dibagikan dengan teman-teman mahasiswa keperawatan di Taiwan.

Dalam Summer Program ini para mahasiswa NTUNHS mengikuti kuliah selama 2 hari dan melaksanakan praktikum di Puskesmas Kasihan I,  berkunjung ke RS PKU Muhammadiyah Bantul dan mengikuti Posyandu Lansia di Giri Peni Wates. Di samping itu mereka juga melaksanakan cultural trip ke Kraton Yogyakarta, Tamansari Water Castle, Candi Borobudur dan menyaksikan ballet Ramayana di Candi Prambanan. Mereka juga tinggal di salah satu desa wisata dan lava tour.

Selamat atas terpilihnya Ketua Umum PP MUHAMMADIYAH Bpk. Dr.H.Haedar Nashir.,M.Si & Ketua Umum PP ‘AISYIYAH Ibu Hj. Siti Noorjannah Djohantini,M.M.,M.Si periode 2015-2020 semoga dapat mengemban Amanah, Istiqomah, Bermartabat dan Bermanfaat bagi Umat.

Dalam rangka memperingati Hari Keluarga ke XXII, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) DIY menggelar seminar bertajuk’’Kesiapan Pemerintah Dalam Menyiapkan Pendidikan Terkait Dengan Tingginya Angka Kelahiran’’ di STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta (SAY), Selasa (12/8).

Kepala Perwakilan BKKBN DIY, Hitima Wardani, MPH menjelaskan tujuan diadakannya seminar ini untuk menyiapkan pendidikan terkait dengan tingginya angka kelahiran. Harapannya fungsi keluarga menjadi jawaban terbaik untuk tantangan kedepan yang semakin komplek.

Sementara itu, Ketua STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, Warsiti, S.Kp.,M.Kep.,Sp.Mat menjelaskan bahwa SAY telah membuka program Studi Kebidanan S2 yang ke depannya diharapkan mampu mendukung program-program pemerintah dalam hal ini BKKBN.

Dalam kesempatan tersebut menghadirkan beberapa narasumber antara lain Prof. Dr. Fasli Djalal, Ph.D., Sp.GK (Pakar Pendidikan), Dra Siti Noordjanah Djohantini, MM., M.Si (Ketua Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah) dan Dr. Sari Murti Widiyastuti, SH., M.Hum.

STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta menerima kunjungan magang 2 staf dari Khon Kaen University Thailand selama 1 minggu (3-8 Agustus 2015).

Kegiatan ini merupakan salah satu implementasi kerjasama antara STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta dan Faculty of Nursing Khon Kaen Universtiy Thailand. Dua staf tersebut adalah Benjawan Chumchatree dan Kulnasorn Ountrai. Mereka magang di unit public relation dan perpustakaan.

Beberapa kegiatan yang diikuti antara lain campus tour, pengenalan profile STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, kunjungan ke kantor Public Relation dan Perpustakaan. Melalui kegiatan ini masing-masing unit bisa membandingkan job description dan bertukar ilmu pengetahuan dan budaya.

Selain akademik program, mereka juga melakukan tour di yogyakarta seperti Merapi Lava tour, pasar bringharjo, candi prambanan dan sebagainya.