Guna membangkitkan rasa cinta terhadap budaya bangsa, untuk mendidik mahasiswa dan seluruh civitas akademika tentang budaya Indonesia yang berasal dari berbagai daerah, bahkan juga yang berasal dari negara-negara lain tentang lokasi geografis mereka, masyarakat, agama, budaya, dan tradisi, Unit Kerjasama Internasional dan Humas (KUIH) STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta (SAY) akan menggelar Edu Culture Fest 2014 (ECF 2014).

Kegiatan yang akan digelar pada 28 Desember 2014 ini juga mengundang kelompok siswa SMU perwakilan di Daerah Istimewa Yogyakarta untuk mengikuti berbagai lomba. Kesempatan yang sangat baik untuk mahasiswa-mahasiswa multikultur untuk mengenal lebih jauh lagi dan mempromosikan kebudayaan dan acara mereka ke seluruh warga masyarakat.

Koordinator KUIH SAY, Indriani, M.Sc mengatakan bahwa event ini merupakan harapan kami untuk menciptakan kesempatan bagi siswa untuk datang bersama-sama untuk merayakan dan berbagi warisan budaya mereka yang kaya dengan semua masyarakat kampus.

Lebih lanjut Indri menjelaskan bahwa ECF 2014 ini juga sebagai wadah untuk menampung kreativitas mahasiswa yang diharapkan mampu menimbulkan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat serta menumbuhkan jiwa enterpreneurship di kalangan mahasiswa. Festival yang mengangkat tema “United in Diversity” ini akan diikuti seluruh mahasiswa Stikes Aisyiyah Yogyakarta mulai dari mahasiswa semester 1 sampai semester 8. Juga turut mengundang siswa kelas X, XI, XII SMA, dan SMK dari perwakilan SMU di daerah istimewa Yogyakarta dan propinsi di Indonesia. Berbagai lomba untuk siswa SMA antara lain lomba tari, puisi, desain logo, poster edukatif dan karya ilmiah remaja. Sedangkan lomba untuk mahasiswa SAY antara lain lomba kreasi stand budaya nasional dan internasional, lomba tari dan fotografi.

Bagi yang berminat segera mendaftar dan unduh formulir di http://www.stikesaisyiyah.ac.id/index.php/public/agenda/detail/118.

STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta (SAY ) peringati Hari Kesehatan Nasional (HKN ) dengan menggelar senam sehat dan pencanangan komitmen anti merokok, jumat (14/11).

Kegiatan yang dilaksanakan di kampus terpadu SAY ini didukung oleh mahasiswa dari beberapa program studi yang ada di SAY, yaitu Prodi Kebidanan D3, Kebidanan D4, Fisioterapi S1 dan Keperawatan S1.

Berjumlah kurang lebih 50 mahasiswa melakukan senam sehat bugar dan melakukan cap tangan di spanduk yang berukuran 15 x 20 m sebagai simbol komitmen anti merokok.  Harapannya melalui kegiatan ini generasi muda semakin sehat dan tidak merokok.

Perpustakaan merupakan jantungnya perguruan tinggi seharusnya memenuhi standar. Melalui akreditasi diharapkan perpustakaan yang ada di perguruan tinggi akan semakin baik dan terstandar. Bagi yang belum terstandar agar segera berbenah. Hal tersebut dikemukakan oleh Nurcahyo, M.Si., Ketua Tim Asesor Akreditasi Perpustakaan dari Perpustakaan Nasional RI.

Tim asesor akreditasi perpustakaan yang terdiri dari Nurcahyo, M.Si., Sudarto, M.Si dan Agung Sujatmiko, M.Si mengunjungi perpustakaan STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta (SAY) dalam rangka asesment lapangan akreditasi perpustakaan pada Kamis (13/11).

Akreditasi merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas perpustakaan SAY serta untuk menuju visi SAY yaitu menjadi STIKES terbaik di Indonesia. Dalam akreditasi ini perpustakaan dipotret dari 9 unsur antara lain layanan, koleksi, pengorganisasian, sumber daya manusia, sarana dan prasarana, anggaran, manajemen perpustakaan dan perawatan koleksi.

 

 

Selamat Datang Tim Akreditasi Perpustakaan dari Perpustakaan RI di STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta.

Kemampuan berkomunikasi dengan masyarakat luas dan pemahaman terhadap fungsi pemasaran adalah syarat utama yang harus dimiliki dalam mempromosikan STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta (SAY). Dalam persaingan perguruan tinggi yang semakin ketat, fungsi promosi perguruan tinggi perlu didukung dengan konsep pemasaran dan komunikasi yang matang dan terencana. Inilah inti dari pelatihan tim promosi SAY yang dilaksanakan pada Selasa, (4/11).

Koordinator Kerjasama Internasional dan Humas, Indriani, M.Sc menjelaskan bahwa tujuan penyelenggaraan pelatihan tim promosi ini untuk menambah wawasan bagaimana strategi berpromosi yang efektif dan persuasif. Tim berjumlah 70 orang yang beranggotakan dosen, alumni dan mahasiswa diharapkan mampu menjalankan tugas promosi sekaligus menjalankan fungsi hubungan masyarakat. “Tim promosi ini merekrut alumni dan mahasiswa dengan maksud untuk mempermudah menjalin komunikasi dengan calon mahasiswa karena jarak usia tidak begitu jauh sehingga diharapkan komunikasi lebih efektif.,” ungkap Indriani.

Senada dengan hal tersebut, Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan, Dra. Umu Hani., M.Kes dalam sambutannya menjelaskan pelatihan ini sebagai salah satu upaya untuk menarik minat masyarakat memilih SAY sebagai tempat untuk menuntut ilmu dan diharapkan ke depan SAY akan semakin dikenal oleh masyarakat luas dan menjadi STIKES terbaik di Indonesia. Umu Hani menambahkan, Tim Promosi juga dituntut untuk menguasai product knowledge tentang SAY secara rinci dan keseluruhan. “Tim tidak boleh hanya memahami informasi tentang program studi masing-masing saja, namun juga harus mampu menjawab setiap pertanyaan masyarakat tentang program studi lain yang ada di SAY,” tegasnya.

Beberapa narasumber yang dihadirkan dalam pelatihan diantaranya Kepala Biro Penmaru UMY, Dr. Siti Dyah Handayani., MM dan Praktisi Public Speaking, Tika Yusuf. Salah satu narasumber, Tika Yusuf, menguraikan 5 teknik memikat audiens diantaranya penampilan yang menarik, kesan pertama yang menyenangkan, tampil dengan energi yang tinggi, berikan motivasi dan tawarkan produk anda. ”63% sampai 70% orang didunia menilai kesuksesan dari penampilan seseorang,”ungkapnya.

Selain narasumber tersebut dihadirkan pula para ketua program studi untuk menjelaskan profil masing-masing program studi yang ada di SAY.