Sebagai upaya untuk meningkatkan skill dan pengembangan ilmu pengetahuan bagi para perawat akademik (dosen perawat) dan perawat klinis berstandar internasional, STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta kembali memperkuat kerjasama dengan institusi internasional. Kali ini STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta melakukan penandatanganan  kerjasama dengan Temasek Foundations dan Ngee Ann Polytechnic Singapore. penandatanganan kerjasama ini dilakukan  oleh beberapa perguruan tinggi kesehatan dan instansi kesehatan  Muhammadiyah /’Aisyiyah dengan Temasek Foundations dan Ngee Ann Polytechnic Singapore di Ruang Meeting 2 Kampus Terpadu STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, Selasa (21/5) lalu.

Sementara itu Ketua STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, Warsiti, S.Kp.,M.Kep.,Sp.Mat dalam sambutanya mengungkapkan bahwa program Pendidikan Keperawatan ini juga merupakan salah satu misi STIKES ‘Aisyiyah dalam memberikan kegiatan yang sangat baik untuk memenuhi kebutuhan beragam perawat profesional dalam dunia yang semakin mengglobal. Ini adalah kesempatan bagi kita untuk mendiskusikan poin-poin penting dari ‘bertukar pikiran dan memahami kesenjangan dan tantangan untuk pelatihan perawat dalam pengaturan akademik dan praktik’ dan untuk mengetahui strategi apa dan bagaimana kita dalam terselenggaranya program ini.

Penandatanganan  kerjasama ini dihadiri 9 universitas / rumah sakit Muhammadiyah – yaitu Stikes Aisyiyah Yogyakarta, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta, Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul, RS PKU Muhammadiyah Gombong, Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang, Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, STIKES Muhammadiyah Gombong dan Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Semarang.

Sebanyak sepuluh mahasiswa dari STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta mengikuti The International Nursing Student Forum (INSF) di Universitas Khon Kaen Thailand, Jumat-Senin (10-13/5). Masing-masing adalah satu mahasiswa dari program studi ilmu keperawatan S1, tiga mahasiswa dari program studi bidan pendidik D4 dan enam mahasiswa dari program studi kebidanan D3.

INSF yang bertema “Nurse Innovators: Moving Toward Healthy Societies”, menghadirkan pembicara luar biasa dan diskusi panel oleh para pakar keperawatan terkenal dari negara-negara peserta. Kegiatan ini merupakan sarana untuk mahasiswa keperawatan untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dari budaya berbeda, untuk mempromosikan ketrampilan komunikasi, untuk membangun jaringan akademik di kalangan mahasiswa serta untuk meningkatkan visi internasional peserta didik.

Dalam INSF ini mahasiswa STIKES ‘Aisyiyah tampil dalam presentasi lisan dan presentasi poster. Selain itu juga menampilkan budaya indonesia yaitu seni tari. Selanjutnya mereka juga akan mengikuti Field Trip ke beberapa tempat-tempat pelayanan kesehatan di Thailand.

Surat keputusan Mendiknas nomor 045/u/2002 tentang Kurikulum Inti Perguruan Tinggi, pendekatan KBK dalam pengembangan kurikulum pendidikan tinggi merupakan pembaharuan yang penting dilakukan. Pendidikan berbasis kompetensi menekankan pada kemampuan yang harus dimiliki oleh lulusan suatu jenjang pendidikan. Kompetensi (kemampuan) lulusan merupakan modal utama untuk bersaing di tingkat global. oleh karena itu, penerapan pendidikan berbasis kompetensi diharapkan akan menghasilkan lulusan yang mampu berkompetisi di tingkat global.

Guna mencapai hal tersebut di atas, STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta mengadakan workshop Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi, di Auditorium Prof Baroroh Baried, kampus terpadu STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, Senin-Selasa (6-7/5).

Workshop yang diikuti oleh seluruh jajaran pimpinan, struktural, dan seluruh dosen STIKES Aisyiyah Yogyakarta sejumlah 90 orang ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan KBK tahun akademik 2012/2013, meningkatnya kinerja dosen secara terukur dalam indeks kinerja dosen melalui beban kinerja dosen, menetapkan rencana tindak lanjut pembelajaran KBK tahun akademik 2013/2014, memiliki acuan melakukan peninjauan kurikulum untuk semua program studi di STIKES Aisyiyah Yogyakarta berbasis Kualifikasi Kompetensi Nasional Indonesia (KKNI).

Adapun narasumber hari pertama yaitu dr. Erwin Santosa yang memberikan pemaparan dan diskusi materi pengembangan KBK dan penjelasan dan demonstrasi pengisian laporan BKD. Sedangkan hari kedua oleh DR. F. Ninik Yudianti, M.Acc, yang memaparkan tentang Kualifikasi Kompetensi Nasional Indonesia (KKNI), diskusi rencana pengembangan KBK dan rencana tindak lanjut prodi dalam menyiapkan peninjauan kurikulum.

Dosen merupakan dalah satu sivitas akademika yang harus mampu menjalankan tugasnya secara perofesional yaitu Tri Darma Perguruan Tinggi meliputi Pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat. Salah satu Dharma yang tidak kalah penting ialah Pengabdian Masyarakat. Kementrian Pendidikan Nasional melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, telah memberikan kesempatan kepada perguruan tinggi di Indonesia, untuk berpartisipasi dalam hibah pengabdian masyarakat. Hibah tersebut tersedia dalam jumlah besar yaitu Rp. 50.000.000,00. Oleh karena itu, sudah saatnya STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta mulai bersaing kompetitif untuk mendapatkan dana hibah dari DIKTI.

 

Untuk membangun roadmap penelitian dan pengabdian masyarakat berdasarkan keilmuan, meningkatkan partisipasi dosen dalam bidang pengabdian masyarakat serta mendorong dan meningkatkan jumlah proposal pengabdian masyarakat yang didanai DIKTI, Lembaga Penelitian, Pengembangan Ilmu, dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) STIKES ‘Aisyiyah menggelar klinik proposal pengabdian masyarakat di Hall 2 kampus terpadu, Rabu (24/4).

 

Menurut Kepala LP3M, Mamnuah, M.Kep., Sp. Kep J, bahwa Berkenaan dengan edaran dari DIKTI tentang hibah penelitian dan pengabdian masyarakat tahu 2013 dan 2014, maka STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta menyelenggarakan klinik proposal pengabdian masyarakat untuk meningkatkan jumlah proposal pengabdian masyarakat dan sebagai wujud dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Hal ini disebabkan minat dosen untuk melakukan pengabdian masyarakat masih rendah. Di samping itu, jumlah proposal pengabdian masyarakat yang didanai oleh DIKTI dalam dua (2) tahun terakhir bahkan tidak ada. Sebelumnya sebanyak 9 proposal pengabdian masyarakat telah dikirimkan kepada Reviewer untuk mendapat masukan dan revisi sesuai dengan ketentuan yang diberlakukan oleh DIKTI. Dengan kegiatan semacam ini, lama-kelamaan kesadaran dosen akan pentingnya melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat secara nyata bagi kontribusi bangsa akan semakin terbentuk sehingga kesempatan untuk meraih hibah DIKTI akan tercapai.

 

Dalam kegiatan tersebut menghadirkan pembicara Ir. Gatot Murdjito, MS, dosen Fakultas Peternakan UGM, Reviewer DIKTI, dan Staf Ahli Gubernur DIY. Dan diikuti oleh seluruh dosen STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta meliputi prodi S1 Ilmu Keperawatan, S1 Fisioterapi, DIII Kebidanan, dan DIV Bidan Pendidik.

 

Unduh BerkasUnduh BerkasUnduh Berkas

Pusat Informasi dan Konseling Mahasiswa (PIK-M) Mahkota Puri mendapatkan juara I tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kategori TEGAR. Dalam kompetisi ini mengalahkan seluruh perwakilan PIK-M masing-masing perwakilan dari seluruh kabupaten di DIY. Melalui kejuaraan ini PIK-M Mahkota Puri berhak mewakili kompetisi di tingkat nasional.

 

Menurut Ketua STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, Warsiti, S.Kp., M.Kep.,Sp.Mat bahwa PIK-M mahkota puri diharapkan dapat mengatasi permasalahan remaja yang sangat kompleks ini. Terutama permasalahan remaja intra kampus, tidak menutup kemungkinan untuk membantu remaja di masyarakat umum dalam memperoleh informasi terkait kesehatan reproduksi dan permasalahan remaja lainnya.

 

Sementara itu dari BKKBN yang diwakili oleh ibu Ita menjelaskan bahwa dengan adanya PIK-M Mahkota Puri STIKES ‘Aisyiyah ini dapat membantu pemerintah khususnya BKKBN dalam mengembangkan dan menjalankan program BKKBN yaitu menjauhkan remaja dari TRIAD KRR dan menyiapkan remaja dengan Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP). Dengan kelengkapan dan kualitas sumber daya manusia PIK-M Mahkota Puri STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta diharapkan dapat menjadi pusat dalam memperoleh informasi terkait kesehatan reproduksi secara tepat dan benar dan yang dapat dipertanggungjawabkan kepada remaja yang mengakses informasi di PIK-M Mahkota Puri STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta.

 

Penilaian lomba yang dilaksanakan pada (8/3) lalu itu meliputi beberapa materi antara lain mengenai pendewasaan usia perkawinan (PUP), delapan fungsi keluarga, keterampilan hidup, keterampilan advokasi dan KIE.

 

Beberapa kegiatan yang telah dilakukan PIK-M Mahkota Puri antara lain, lokasi didalam dan di luar PIK-M dengan bentuk aktifitas pemberian informasi melalui dialog interaktif di radio dan TV, penyuluhan dan pembinaan, konseling, penyelenggaraan seminar, roadshow ke sekolah lain, pameran, pentas seni dan lain-lain.

 

Menggunakan media cetak misalnya madding, leaflet, poster, dan elektronik misalnya radio, televise dan website. Melakukan kegiatan yang dapat menarik minat remaja untuk datang ke PIK R/M misalnya jambore remaja, lintas alam/outbound, bedah buku, bedah film, bimbingan belajar siswa, study banding, kegiatan ekonomi produktif, kegiatan kesenian dan olahraga, lomba-lomba, buka puasa bersama, bercocok tanam, beternak, dsb. Melakukan pelayanan lain sesuai kebutuhan remaja (pemerisaan gigi, konsultasi kecantikan, konsultasi gizi).Terlibat dalam kegiatan sosial misalnya pelayanan kesehatan, kebersihan lingkungan dan lain-lain.

 

Melalui PIK-M ini, memperoleh pembinaan dan fasilitas, antara lain oleh pemprov/pemkab/pemkot, kepala sekolah, Rektor, dekan, direktur akademi, TOGA/TOMA, puskesmas/pustu. Dan Memiliki mitra kerja antara lain dengan organisasi profesi, organisasi kepemudaan, organisasi keagamaan, organisasi kemahasiswaan dan kesiswaan, komite sekolah. Selain itu juga sudah memiliki PIK R/M yang menjadi binaan.