Guna meningkatkan mutu pembelajaran di laboratorium, STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta memulai pembangunan kampus terpadu tahap II. Pembangunan gedung yang nantinya akan difungsikan menjadi laboratorium terpadu ditandai dengan peletakan batu pertama, Minggu (22/6).

Menurut Ketua STIIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, Warsiti, S.Kp.,M.Kep., Sp.Mat, tahap pengembangan laboratorium terpadu ini merupakan kebutuhan kita bersama untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Bangunan seluas kurang lebih 10 ribu m2 ini akan di manfaatkan untuk kegiatan skill lab dan juga laboratorium. laboratorium yang akan dibangun antara lain laboratorium gizi, laboratorium radiologi, laboratorium mikrobiologi, laboratorium anatomi fisiologi dan labortaorium patologi anatomi. Selain laboratorium dibangun pula ballroom, ruang kuliah dan ruang tutorial.

Sementara itu Ketua Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Dra. Siti Noordjanah Djohantini, MM. mengatakan bahwa STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta mempunyai peran strategis dalam mencetak kader-kader Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah yang bermutu. Sehingga STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta selalu berupaya bersungguh sungguh dalam pengelolaanya. Upaya yang dilakukan misalnya peningkatan fasilitas belajar mengajar seperti gedung laboratorium yang siap dibangun ini.

Acara peletakan batu pertama pembangunan gedung laboratorium terpadu ini disaksikan oleh 200  undangan yang tediri dari persyarikatan muhammadiyah, aisyiyah, civitas akademika dan mitra STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta. Dalam acara tersebut digelar pula pengajian menjelang Ramadhan dan Bakti Sosial.

Sebagai wujud tanggung jawab sosial STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta terhadap masyarakat sekitar dan untuk menyambut bulan Ramadhan 1435, Humas STIKES ‘Aisyiyah menggelar bakti sosial dan flea market, Ahad (22/6).

Kegiatan ini meliputi pemeriksaan papsmear untuk para kader posyandu, donor darah, lomba anak soleh, lomba masak dari bahan ubi, bazar murah barang pantas pakai, stand penjualan barang dan makanan dan sebagainya. Kegiatan ini melibatkan beberapa pedukuhan di sekitar kampus, ranting aisyiyah di daerah Sleman.

Menurut Kepala Humas STIKES ‘Aisyiyah, Indriani, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan rutin humas dan sebagai sarana untuk berbagi kepada sesama. Dengan diadakannya bakti sosial ini kami berharap dapat meringankan sedikit beban masyarakat sekitar dan membangun rasa kepesulian kepada sesama.

Terima kasih untuk seluruh civitas akademika dan masyarakat yang telah berpartisipasi dalam acara ini sehingga dapat berjalan lancar.

Tahun 2014 ini, Program Studi ((Prodi) Fisioterapi STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta meraih akreditasi B ( Berdasarkan Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) Nomor : 140/SK/BAN-PT/Akred/S/V/2014 )

Ketua Program Studi Fisioterapi, Moh. Ali Imron, M.Fis mengungkapkan rasa syukurnya dan mengatakan bahwa akreditasi ini berkaitan dengan mutu. Hal ini menunjukkan bahwa prodi Fisioterapi konsisten dengan mutu yang dihasilkan. Mutu dilihat dari sistem input (penerimaan mahasiswa baru), proses (kegiatan KBM dan soft skill) maupun outputnya (lulusan yang dihasilkan).Akreditasi ini menempatkan Fisioterapi STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta sebagai satu-satunya prodi Fisioterapi perguruan tinggi swasta di Yogyakarta yang terakreditasi B.

Lebih lanjut, Imron berharap prodi Fisioterapi mampu mempertahankan prestasi ini dan periode akreditasi mendatang bisa mendapatkan akreditasi A. ”Akreditasi ini bukan terminal, namun ini adalah pijakan untuk meraih yang lebih baik”, katanya.

Meski baru masuk tahun kedua namun jumlah mahasiswa prodi tersebut cukup signifikan yaitu 193 mahasiswa. Imron menjelaskan, sebenarnya peluang kerja sarjana fisioterapi tidak hanya di rumah sakit,tetapi juga layanan kesehatan lainnya seperti panti jompo, klub sepak bola, dan publik health lainnya. Bah kan berdasar k an Permenkes No 80 Tahun 2013 ahli fisio terapi bisa mendirikan praktik sendiri di rumah.

Dengan diraihnya akreditasi B ini prodi Fisioterapi memiliki andil besar dalam mendukung visi STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta menjadi Perguruan tinggi kesehatan terbaik di Indonesia tahun 2016.

STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta Present Summer Program & Goes To Village 2014

Date : 14th-24th August 2014

Theme : Empowering the Community Health Through International Health Alliance Collaboration

Main Topic : -Primary Health Care -Integrated Management of Children Illnes -Traditional Herbal Medicine -Socal Programs and Goes To Village

Document Required: -Filed aplication form -Copy of passport -Passport sized recent photo -Copy of identity card -Copy of student card -Copy of health insurance -Bring the traditional clothes/souvenirs of home country to perfome the culture Deadline: June, 25th 2014

For futher information: STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta-Indonesia Jl Ring Road Barat No. 63 Mlangi Nogotirto Gamping Sleman Yogyakarta Indonesia 55292. Phone: +62274 4469199 Fax : +62 274 4469204 email: iapr@stikesaisyiyah.ac.id

Melihat potensi, peluang dan kapasits institusi STIKES Aisyiyah Yogyakarta untuk mengembangkan unggulan kebencanaan, dan untuk membangun kesadaran, pengetahuan tentang bencana, pendidikan bencana dan kebutuhan khusus kaum diffable, STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta menggelar workshop manajemen disaster, Sabtu (31/5).

Menggandeng Muhammadiyah Disaster Manajemen Center (MDMC), STIKES ‘Aisyiyah ingin menjadi pelopor unggulan kebencanaan di perguruan tinggi muhammadiyah. Kepala MDMC, Dr. Rahmawati Husein mengatakan bahwa perlu adanya Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) khususnya PTM bidang kesehatan memiliki keunggulan berkaitan dengan kebencanaan. Pendidikan kebencanaan di lembaga kedokteran dan keperawatan di Indonesia amatlah kurang. Selain itu perlunya kesadaran , kepekaan dan gerakan pengurangan resiko bencana di lingkungan Muhammadiyah.

Workshop ini diikuti oleh semua program studi di STIKES ‘Aisyiyah yaitu prodi Ilmu Kebidanan Program Magister (s2), Ilmu Keperawatan (s1), Fisioterapi (s1), Bidan Pendidik (D4), Kebidanan (D3).