Perguruan Tinggi hendaknya mampu membentuk dan membina  kehidupan yang cerdas, bukan hanya membentuk orang cerdas. Dan kekuatan/keunggulan yang dimiliki suatu perguruan tinggi senantiasa dipelihara dan mampu menyesuaikan dengan perubahan yang ada. Hal tersebut di ungkapkan oleh Wakil dari KOPERTIS Wilayah V Yogyakarta, Tunggul, saat visitasi di STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta pada acara Pengawasan, Pengendalian dan Pembinaan (WASDALBIN) Program Studi Kebidanan DIII, Rabu (18/7).

Ketua Tim Wasdalbin, Drg. Yuli Kusumastuti, M.Kes, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan suatu cara untuk memonitor perguruan tinggi kesehatan khususunya Program Studi Kebidanan DIII. Semua aspek akan dilihat dan harapannya dari kegiatan ini mampu memberikan masukan dan menambah wacana  untuk meningkatkan mutu STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta.

Tim Wasdalbin yang terdiri dari Dinas Kesehatan Propinsi DIY, Badan Mutu Pelayanan Kesehatan (BMPK), organisasi profesi Ikatan Bidan Indonesia (IBI) DIY, Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Prop DIY, Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (KOPERTIS) Wilayah V DIY dan Dinas Pendidikan dan Olahraga (DIKPORA) DIY ini memonitor beberapa hal. Antara lain manajemen organisasi, dosen dan kemahasiswaan, praktik klinik, praktik komunitas, sarana dan prasarana serta networking yang ada di STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta.

Hasil dari Wasdalbin tahun ini secara garis besar sudah baik. Peningkatan tetap selalu dilakukan oleh STIKES ‘Aisyiyah seiring dengan era yang semakin maju.

Sebagai institusi perguruan tinggi, STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta terus meningkatkan kualitas dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Belum lama ini, dua judul penelitian dosen STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta menjadi penerima hibah penelitian Dirjen Pendidikan Tinggi (DIKTI) tahun 2012 kategori Dosen Pemula dengan SK Nomor 2139/K5/KL/2012. Dosen penerima hibah tersebut ialah Mamnu’ah, M. Kep., Sp. Kep. J dan Yuli Isnaeni, Sp. Kom dari Prodi S1 Ilmu Keperawatan serta Lathifah Isna Hayati, S.ST dan Umi Nur Awaliana, S.ST dari Prodi DIV Bidan Pendidik.

Penandatangan kontrak pelaksanaan hibah penelitian DIKTI dilakukan di Kantor Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (KOPERTIS) Wilayah V DIY pada tanggal 18 Juli 2012 oleh Koordinator KOPERTIS Wilayah V Dr. Ir. Bambang Supriyadi, CES., DEA dan Ketua BP3M STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta Mamnu’ah, M. Kep., Sp. Kep. J.

Harapannya, semakin banyak dosen-dosen STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta yang memenangkan program-program hibah baik yang diselenggarakan oleh DIKTI maupun Asosiasi Profesi. Di samping itu, hal ini dapat memotivasi dosen-dosen yang lain untuk terus melakukan penelitian baik yang bersumber dari dalam institusi maupun dari luar institusi

Sebanyak 71 mahasiswa dan dosen Akademi Keperawatan KESDAM I Bukit Barisan Padang    mengunjungi STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, Senin ( 16/7).

 Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan dalam sambutanya, mengatakan bahwa  STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta dalam sejarahnya pernah sebagai Akademi Keperawatan, namun seiring perkembangan jaman berkonversi menjadi STIKES ‘Aisyiyah, di mana didalamnya memiliki empat program studi salah satunya yaitu Ilmu Keperawatan S1.  Selain itu Umu mengucapkan terima kasih atas kepercayaan AKPER KESDAM memilih STIKES ‘Aisyiyah sebagai salah satu tempat rujukan/tempat berbagi/sharing.

Dharmawan Chan,SKM selaku Direktur AKPER KESDAM mengatakan bahwa tujuan dari kunjungan ini adalah untuk melihat beberapa fasilitas di STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta. Harapannya dari kunjungan ini bisa mendapatkan sesuatu yang bermanfaat untuk AKPER KESDAM.

Dalam kunjungan ini, Ketua Prodi Ilmu Keperawatan, Ery Khusnal, MNS, memaparkan sekilas mengenai Keperawatan S1 antara lain mengenai kurikulum, fasilitas, prestasi dan sebagainya.  Selain audiensi, AKPER KESDAM juga mengunjungi beberapa fasilitas antara lain perpustakaan, laboratorium, kelas tutorial dan sebagainya.

Sebanyak sebelas mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah (STIKES) Yogyakarta mengikuti Complimentary Therapy Workshop  di National Taipei University of Nursing Taiwan R.O.C. Mereka dijadwalkan mengikuti workshop selama 10 hari (29 Juli-8 agustus 2012). Sebelas mahasiswa tersebut terdiri dari mahasiswa keperawatan dan kebidanan.

Ketua STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, Warsiti,M.Kep.,Sp.Mat  menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan salah satu realisasi kerjasama antara STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta dan National Taipei University of Nursing Health Science (NTUNHS) Taiwan R.O.C yang telah disepakati tahun 2011 lalu.

Mahasiswa  mengikuti workshop ini  tujuannya untuk memperluas wawasan terkait perawatan di negara maju. Beberapa kegiatan yang diikuti antara lain mengikuti perkuliahan/kelas tentang keperawatan, kunjungan ke beberapa sektor kesehatan di Taiwan, culture tour dan final presentation.

Selain mengirim mahasiswa ke Taiwan, STIKES ‘Aisyiyah juga mengutus dua mahasiswa untuk mengikuti summer school di University of Tokushima Japan. Di jepang para mahasiswa mempelajari budaya Jepang (dalam kelas dan visit company) serta diberi kesempatan untuk tinggal (home stay) dengan keluarga di Osaka Jepang.

Warsiti mengharapkan, mahasiswa yang menjadi delegasi ke Taiwan dan Jepang ini mampu menjalin networking dengan mahasiswa dari negara lain. Sehingga dapat bertukar mengenai gambaran, pengalaman dari negara lain baik budaya dan bidang kesehatan.  Selain itu ketika kembali ke STIKES ‘Aisyiyah, mampu memberikan warna positif bagi teman-teman lainnya.

“Sebagai perawat dan bidan tidak hanya melakukan hal-hal yang sifatnya rutinitas saja namun di landasi asuhan keperawatan dengan kemampuan berpikir kritis,” tuturnya menutup pertemuan dengan mahasiswa.

Dirjen Pendidikan Dasar Kemendikbud, Suyanto, menjelaskan tenaga kesehatan perlu berkarakter dan humanistis yang bisa memanusiakan manuasia dan juga berjiwa profesional.

Menurut Suyanto, karakter tersebut didukung dengan sifat-sifat seperti empati, ramah, bersih, perhatian, simpati, pemaaf, jujur, disiplin, santun, percaya diri, bertaqwa dan melayani dengan hati.

”Tenaga kesehatan yang humanistik dan profesional adalah mereka yang dapat memberikan pelayanan prima dan kepuasan terhadap pasien” kata Suyanto dalam seminar di STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, Sabtu (14/7).

Seminar ini mengangkat tema “Membangun Networking menuju Pendidikan Tinggi Kesehatan yang Humanistik”.

Suyanto lebih jauh mengatakan karakteristik orang yang profesional itu harus memiliki landasan pengetahuan yang kuat. Mereka juga harus berdasarkan atas kompetensi individual, memiliki sistem seleksi dan sertifikasi.

Ditambahkannya, ciri lain adalah adanya kerjasama dan kompetensi sehat antar sejawat, adanya kesadaran profesional yang tinggi, memiliki kode etik, memiliki sistem sanksi profesi, adanya militansi individual dan memiliki organisasi profesi.

Ketua Panitia Seminar, Mamnuah, menjelaskan seminar ini bertujuan antara lain untuk mendiskusikan strategi membangun networking  untuk menciptakan pendidikan yang humanistik.

Di samping itu, katanya, juga untuk bertukar informasi hasil penelitian dan pengalaman ilmiah. Ada 30 makalah hasil penelitian di bidang kebidanan, keperawatan dan fisioterapi yang dipresentasikan dalam kegiatan ini.

Ketua STIKES ‘Aisyiyah, Warsiti, mengatakan untuk menjadi perguruan tinggi yang unggul, sebuah perguruan tinggi harus memiliki  kelebihan yang tidak dimiliki perguruan tinggi yang lain.

“Selain itu, juga harus saling kompetitif, karena untuk menjadi perguruan tinggi yang unggul tidak lepas dari menjalin kerjasama dalam hal pendidikan, penelitian, dan pengembangan SDM,” tuturnya.

Sedangkan Koordinator Kopertis Wilayah V DI Yogyakarta, Bambang Supriyadi, mengatakan usaha mengembangkan institusi pendidikan tinggi bukan hanya berbicara bagaimana proses pembelajaran di kampus.

Kata dia, usaha ini juga perlu dibarengi dengan membangun networking yang tidak hanya lingkup nasional , melainkan juga internasional. (sumber:Republika)