IMG

Tim Dosen Universitas Aisyiyah Yogyakarta, yakni Suryani, S. Kep., Ns. M.Med.Ed, Agil Dhiemitra Aulia Dewi, S.Gz., MPH dan Andhita Dyorita Kh.,S.Psi,M.Psi, Psikolog telah mulai menjalankan rangkaian program pengabdian pada Masyarakat/PKM (Program Kemitraan Masyarakat) di SMPN 1 Gamping, Sleman, Yogyakarta. Dengan mengusung program  Peer Modeling Pencegahan Stunting (PEDE PENTING) pada PIK-R SAHAJA SMPN 1 Gamping diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dan kepercayaan diri pengurus menjadi kader Kesehatan PIK-R Sahaja, meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam mengelola kesehatan remaja sehingga terbentuk remaja yang sehat secara utuh fisik dan mental dan menjadi bagian dari proses pencegahan kasus stunting sejak dini serta meningkatkan pengelolaan program PIK R agar PIK R menjadi produktif kembali.

Program ini sangat penting untuk dilakukan karena remaja dengan status gizi yang buruk menjadi awal mata rantai kasus stunting. PIK-R yang dikembangkan di sekolah dapat menjadi model intervensi untuk meningkatkan strategi pencegahan perkawinan anak berbasis komunitas. Kegiatan yang dilaksanakan PIK-R di sekolah mampu meningkatkan pengetahuan terkait kesehatan reproduksi remaja, seksualitas, kehamilan berisiko, BBLR dan stunting.

Dalam program ini, tim dosen UNISA memberikan berbagai program untuk peningkatan produktifitas PIK-R seperti meningkatkan kepercayaan diri anggota PIK-R, membekali PIK-R dengan informasi terkait dengan reproduksi, gizi dan kesehatan mental. Selain itu, kolaborasi tim dosen UNISA juga akan ikut berpartisipasi dalam memaksimalkan fasilitas serta sarana prasarana yang akan digunakan dalam pelaksanaan program PIK-R.

Hingga 26/08/2023 tim dosen UNISA telah melakukan identifikasi lebih lanjut akan kebutuhan fasilitas dan telak menjalankan dua kali program pelatihan yang diikuti oleh 20 siswa kader PIK-R di SMPN 1 Gamping. Pengelola SMPN 1 Gamping mengaku senang dan menyambut baik adanya program ini. Harapannya semoga universitas dan sekolah bisa terus berkolaborasi untuk memaksimalkan peran PIK-R yang sehat secara utuh fisik dan mental serta menjadi bagian dari proses pencegahan kasus stunting sejak dini. Program ini juga disambut antusias oleh kader PIK-R SMPN 1 Gamping. Mereka mengaku memiliki mendapatkan banyak pengalaman dan pengetahuan baru. Selain itu, dengan adanya program PEDE PENTING, kader PIK-R juga semakin menyadari pentingnya tumbuh menjadi remaja yang sehat fisik dan mental untuk mencegah stunting. Mereka semangat untuk nanti dapat mengikuti program hingga selesai dan siap untuk menjadi peer modeling bagi SMPN 1 Gamping.

IMG

Minggu, 27 Agustus 2023, final ajang kompetisi bergengsi dalam dunia keamanan Capture The Flag (CTF) Digital Security Competition dengan tema “Find Your Enemy” telah dilaksanakan oleh Program Studi Teknologi Informasi secara hybrid di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta. Kegiatan ini diselenggarakan untuk siswa SMA/MA/SMK Sederajat secara nasional yang diikuti oleh sekolah-sekolah dari berbagai daerah diantaranya dari Yogyakarta, Semarang, Sukoharjo, Berau, Pesanggaran, Pati, Tulungagung, Garut, Banjarmasin, Malang, Pasuruan, Nglegok, Binangun, Sekayu, Cikarang Utara, Jakarta, Padang, Cimahi, Purwokerto, Banyumas, Balikpapan, dan Batam. Tujuan dari kompetisi ini adalah mencari bakat-bakat terpendam dari anak-anak SMA dalam bidang keamanan siber, dan memperkuat kesadaran akan pentingnya aspek keamanan di era yang serba digital. Dengan semangat persaingan yang positif, diharapkan para peserta akan menjadi generasi yang lebih peka terhadap risiko di bidang keamanan siber serta memiliki peran penting dalam menjaga dunia digital yang semakin kompleks dan beragam.

Kompetisi ini diikuti 26 tim yang masing-masung tim terdiri dari 2-3 orang siswa. Seleksi ketat pada babak penyisihan dilakukan selama 27 jam, peserta diuji pengetahuan dan keterampilan dalam memecahkan masalah teknis dalam bidang keamanan siber. Dari hasil penyisihan tersebut terpilih 12 tim yang mencapai babak final. Para finalis akan melanjutkan pertandingan dalam babak final dengan dihadapkan pada tantangan yang lebih rumit, bervariasi, dan mendalam dalam berbagai aspek keamanan siber. Para finalis akan berkompetisi memperebutkan gelar juara serta kesempatan untuk lebih memperdalam pemahaman tentang keamanan siber.

Final kompetisi CTF dibuka oleh Alvi Zumaela Izdiana selaku ketua pelaksana. Alvi menyatakan sangat terkesan dengan dedikasi dan semangat peserta dalam menghadapi tantangan yang kompleks. Tidak lebih dari sekadar menguji pengetahuan teknis, kompetisi ini mengajak peserta untuk mengasah kemampuan analitis, kreativitas, dan kolaborasi tim. Dari 12 tim yang masuk pada tahap final diperoleh 6 tim yang mendapatkan juara yaitu Juara 1: Shelltatic, Juara 2: Bogorberseri, Juara 3: Sijat2, Juara Harapan 1: PMPIWSC, Juara Harapan 2: Theshiningstar, Juara Harapan 3: kiwkiwkukgeruk.

Ketua Program Studi Teknologi Informasi UNISA Yogyakarta, Zahra Arwananing Tyas, S.Kom., M.Cs., juga hadir dalam kompetisi ini untuk memberikan sambutan dan penutup.

Zahra menyampaikan “Harapannya peserta dapat meraih pengalaman berharga dan pengetahuan yang luas. Kepada finalis yang berhasil mencapai posisi tertinggi, Selamat! Namun, bagi yang belum berhasil, jangan menyerah dan teruslah belajar.” Pada akhir penutupan

Zahra juga menambahkan sentuhan pantun “Finalis CTF UNISA datang di hari Minggu, Berjuang mencari bendera di kompetisi, Jangan risau dan jangan galau, Teknologi Informasi UNISA selalu di hati.”

Rsud prambanan

Program Studi Arsitektur Fakultas Sains dan Teknologi Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Yogyakarta, dan perjanjian kerjasama (MoA) dengan Ikatan Arsitek Indonesia Pusat, Rabu (23/08) di ruang sidang gedung Siti Moendjijah kampus UNISA Yogyakarta.

Ruang lingkup dalam kerjasama yang ditandatangani adalah untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan Tridharma perguruan tinggi, yaitu mengenai bidang pendidikan dan pengajaran, bidang penelitian, serta bidang pengabdian masyarakat.

Rektor UNISA Yogyakarta Dr. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat dalam sambutanya mengatakan Prodi arsitek merupakan salah satu prodi yg progresnya cepat seperti prestasi dari mahasiswa yang berada di tingkat nasional maupun internasional, serta berkolaborasi dengan berbagai industri.

“Prodi arsitek hadir bersama lahirnya UNISA Yogyakarta, kami selalu berupaya meningkatkan mutu lulusan dengan berbagai strategi,” ujar Warsiti.

Ketua Umum IAI pusat Ar. Georgius Budi Yulianto, IAI, AA mengutarakan bahwa semakin banyak MoU kerjasama akan semakin luas serta untuk menata kembali profesi arsitek.

“Secara nasional kami selalu bekerjasama dengan yang ada di daerah, dengan banyaknya lulusan arsitek kita akan membuat suatu sistem untuk mengembangkan profesi arsitek,” tutur Georgius. Aprodita Emma Yetti, S.T., M.Sc selaku kepala prodi Arsitek berharap dalam adanya kerjasama ini akan lebih kokoh dan terimplementasi program dengan baik.

Pusat Studi Perempuan, Keluarga, dan Bencana (PSPKB) UNISA Yogyakarta bersinergi dengan Tim Penerima Hibah Penelitian KEMENRISTEK DIKTI untuk menggelar workshop bertajuk “Penyusunan Instrumen Penelitian”. Acara yang berlangsung pada Sabtu, 19 Agustus 2023, berhasil mengumpulkan perhatian dan antusiasme dari kalangan akademisi dan peneliti yang ingin mendalami metode penyusunan instrumen penelitian yang lebih efektif, Sabtu (19/08).

Sebagai bagian dari komitmen PSPKB dalam mendukung peningkatan kualitas riset, workshop ini menghadirkan pandangan inovatif dan pendekatan terbaru dalam pengembangan instrumen penelitian yang sahih dan akurat. Profesor Dr. Sugiyono, seorang ahli riset yang memiliki pengalaman puluhan tahun, hadir sebagai narasumber utama dan membagikan wawasan mendalam mengenai teknik-teknik terkini dalam penyusunan instrumen penelitian yang menghasilkan data berkualitas tinggi.

Dengan jumlah peserta yang mencapai kurang lebih 120 orang, acara yang dimulai pada pukul 09.00 hingga 14.00 WIB ini dipandu oleh Wawan Febri Ramadani, S.Kep.Ns., M.Kep, yang berhasil menciptakan suasana interaktif dan berkesan. Diskusi antara narasumber dan peserta, serta kolaborasi antar peserta, melahirkan pertukaran ide yang bermanfaat dalam upaya meningkatkan kualitas riset di masa depan.

Para peserta juga mendapatkan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan langsung kepada Profesor Dr. Sugiyono, yang dengan penuh kesabaran memberikan jawaban dan pandangan yang mendalam. Keterlibatan aktif peserta dalam sesi tanya jawab ini menunjukkan tingkat minat yang tinggi terhadap topik yang dibahas.

“Kami mengapresiasi tingginya partisipasi para peserta dalam acara ini. Workshop ini merupakan tonggak awal yang tangguh dalam mendukung peningkatan kualitas riset, dengan fokus pada penyusunan instrumen penelitian yang lebih unggul,” ujar Dr. Ns. Mamnu’ah, M.Kep., Sp. Kep.J., Ketua PSPKB Unisa Yogyakarta. “Semoga pengetahuan yang diperoleh dari workshop ini akan menjadi bekal berharga dalam mengatasi berbagai tantangan riset di masa mendatang.”

Setelah workshop di auditorium Siti Baroroh Baried Gedung Siti Walidah Lantai 4, dilanjutkan diskusi secara detail terkait riset yang sedang dikerjakan oleh Tim Hibah Riset Kemendikbud Ristek di ruang PSPKB.  Workshop ini tak hanya menjadi kesempatan untuk memperdalam pemahaman tentang metode penyusunan instrumen penelitian, tetapi juga membuka peluang untuk membangun jejaring kolaborasi yang berharga. Peserta mendapatkan wawasan baru mengenai pendekatan inovatif dalam penelitian, yang diharapkan akan memberikan dampak positif dalam kemajuan riset di berbagai bidang. Dengan semangat yang berkobar, peserta workshop meninggalkan acara dengan bekal pengetahuan yang lebih mendalam dan wawasan baru tentang metode penyusunan instrumen penelitian yang efektif.

IMG

Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta bekerjasama dengan Majelis Kesehatan Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah (Makes PPA) dan juga Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI) menggelar konferensi pers hasil penelitian penggunaan kental manis pada masyarakat marjinal dan dampaknya terhadap status kesehatan balita di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), diselenggarakan di ruang rapat gedung Siti Moendjijah UNISA Yogyakarta, Sabtu (19/08).

Dr. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat Rektor UNISA Yogyakarta yang sekaligus sebagai Ketua Majelis Kesehatan PP `Aisyiyah mengatakan fenomena yang berkaitan dengan kental manis sudah membudaya di masyarakat dan bukan perilaku sehat.

“Karena sudah lama terjadi, banyak masyarakat salah persepsi. Bagaimana kita mengubah persepsi, memaknai kental manis  itu bukan susu yang dianggap menambah nutrisi bagi balita,” ujar Warsiti.

Warsiti menambahkan UNISA Yogyakarta, Makes PP Aisyiyah dan YAICI bersama-sama menjalankan penelitian terkait konsumsi SKM di 4 wilayah (Gunung Kidul, Sleman, Kulon Progo, dan Bantul). Harapanya  semoga penelitian ini memberikan manfaat.

Tindak lanjut dari penelitian ini, menurut Warsiti perlu edukasi yang terus menerus terutama pada kelompok marjinal. UNISA Yogyakarta dengan  menggandeng kader Aisyiyah terutama edukasi terkait gizi seimbang. Selain itu melalui kegiatan pengabdian masyarakat UNISA Yogyakarta akan membekali para kader Aisyiyah sehingga memperluas dakwahnya terkait resiko penggunaan kental manis ke tingkat ranting dan cabang.

Menurut YAICI Provinsi DIY dijadikan sasaran penelitian karena termasuk dalam provinsi termiskin dengan angka kemiskinan di 11,49%, serta provinsi dengan UMP terendah kedua di Indonesia. Selain itu hasil temuan YAICI dan `Aisyiyah, masih banyak kental manis diberikan kepada anak dan orang tua sebagai minuman susu pada masyarakat, padahal kandungan gula yang terdapat pada kental manis sangat tinggi dan membahayakan kesehatan.