Kembali, unisa yogyakarta raih hibah pkkm 2022

Universitas `Aisyiyah Yogyakarta (Unisa) untuk kali keduanya mendapatkan hibah Program Kompetisi Kampus Merdeka 2022 melalui Program Studi Keperawatan, Ilmu Gizi, dan Psikologi.

Dikutip dari website Kemdikbud, Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D., IPU, Asean Eng. selaku Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi mengatakan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi berupaya mendorong, memfasilitasi, dan mempercepat perguruan tinggi dalam menerapkan kebijakan Kampus Merdeka serta mencapai 8 (delapan) Indikator Kinerja Utama tersebut dengan merancang suatu program kompetisi yang dikemas dalam Program Kompetisi Kampus Merdeka (PK-KM). Program ini dirancang dalam 3 (tiga) skema dimana Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dapat berkompetisi sehat sesuai dengan aturan pada tiap skemanya.

Hibah PKKM kali ini, prodi Keperawatan mengajukan keunggulannya yakni Paliative Care, sedangkan Prodi Ilmu Gizi mengusung unggulannya yakni Gizi Keluarga, sedangkan Prodi Psikologi mengajukan Kesehatan Mental Keluarga.

Dr. Sulistyaningsih, MH.Kes. sebagai ketua tim Task Force menjelaskan solidnya tim task force serta komitmen yang tinggi dan kerja yang luar biasa keras dalam menyusun proposal, dipertimbangkan layak oleh para reviewer dan dapat menyingkirkan ratusan proposal dari seluruh negeri.

“Pada tahun 2022 ini, UNISA Yogyakarta turut ambil bagian dari 240 institusi baik negeri maupun swasta yang mendapatkan dana bantuan hibah PKKM,” ucap Sulis. Sulis menambahkan pada hari ini, Jumat (15/07) Unisa Yogyakarta dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi melalui Direktorat Kelembagan akan melaksanakan Workshop Implementasi dan Penandatanganan Kontrak PK-KM Tahun Anggaran 2022.

Rektor unisa yogyakarta berikan pesan penting kepada 38 mahasiswa profesi

Sebanyak 38 Mahasiswa Profesi Ners dan Profesi Fisioterapis Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKes) Universitas `Aisyiyah Yogyakarta mengikuti sumpah dan pelantikan di Hall Baroroh Baried, Kamis (14/07).

Mahasiswa profesi yang terdiri dari profesi Ners 30 dan profesi Fisioterapis 8 yang telah dinyatakan lulus Uji Kompetensi Nasional (UKOMNAS), mengikuti sumpah dan pelantikan periode 2021-2022.

Dekan FIKes Unisa Yogyakarta M. Ali Imron, M.Fis mengatakan Fikes Unisa dengan dukungan Penuh dari Rektorat , BPH, Rumah sakit Mitra Unisa , organisasi profesi dan seluruh civitas akademika dan tak kalah pentingnya dukungan dari seluruh orang tua wali, dalam situasi sulit dimasa pandemic Covid -19, dimana  proses pembelajaran bidang kesehatan yang mengharuskan proses hand On dalam mendapatkan ketrampilan, FIKes bersama jajaran program studi tetap mengupayakan mahasiswa bisa melaksanakan pendidikan di fasilitas pelayanan kesehatan.

“Karena hanya dengan cara itulah maka kompetensi para nakes yang pada pagi hari ini akan dilantik dan disumpah sesuai profesinya,” tutur Imron.

Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat selaku Rektor Unisa Yogyakarta mempunyai harapan dan mimpi kepada para lulusan profesi ners dan profesi fisioterapis yang merupakan orang- orang pilihan dan akan selalu beradaptasi dalam berbagai perubahan, serta akan selalu menjaga moral yang berpedoman kepada kode etik profesi, bisa memberikan pelayanan prima kepada pasienya. “Pesan saya kepada alumni untuk bisa melaksanakan dan menjadikan profesinya seperti bagian dari menjalankan peran kita sebagai manusia, yang selalu taat dan patuh kepada Allah. Dengan keyakinan yang kuat ini maka akan menjadikan kalian dalam menjalani tanggung jawab dengan ringan hati,” ucap Warsiti.

Agung danarto: 6 karakter untuk unisa yogyakarta unggul

Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta (UNISA) merupakan kampus yang dikelola oleh Aisyiyah,  organisasi perempuan muslim Indonesia yang  dalam tempo  cukup singkat melesat menjadi perguruan tinggi yang kualitasnya diperhitungkan di tanah air. Tidak mudah untuk mengelola perguruan tinggi yang dalam waktu cepat bisa memiliki keadaan aset, mahasiswa, gedung-gedung sebagaimana yang dimiliki Unisa  Yogyakarta saat ini.  Hal ini disampaikan oleh Dr. H. Agung Danarto, M.Ag., Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah, pada Rabu (13/7) dalam sidang  Senat Terbuka Milad ke-31 Unisa Yogyakarta.

Lebih lanjut, dalam pidato kuncinya yang bertemakan ‘’Transformasi Menuju Relevansi’’, Agung Danarto menyampaikan Kalau dihitung dari pendirian Unisa tahun 2016, usia kampus ini baru enam tahun, tapi perkembangannya sungguh luar biasa. Selanjutnya di masa perubahan ini ada 6 karakter yang harus dikembangkan di perguruan tinggi khususnya Unisa Yogyakarta sebagai pondasi kokoh agar dapat maju dan unggul. Antara lain,(1)  jihad mengembangkan amal usaha, (2) kompetitif, fastabiqhul khoirot/berlomba-lomba dalam kebaikan, (3) profesional yaitu memiliki komitmen waktu, skill dan kekhidmatan, (4) menjadi manusia pembelajar yang mampu mengangkat budaya unggul, (5) mengembangkan sikap toleran dan (6) memberikan manfaat, sebaik-baiknya hidup adalah memberi manfaat untuk lingkungan dan sesama.

Agung Danarto juga menyampaikan, Muhammadiyah sebagai induk organisasi dari ‘Aisyiyah membuka pintu lebar dan kebebasan bagi ‘Aisyiyah untuk berkiprah di tengah-tengah masyarakat dalam rangka mencapai cita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa. Kehadiran Unisa Yogyakarta beserta kampus-kampus yang dikelola ‘Aisyiyah merupakan ajang pembuktian bahwa perempuan mampu mendirikan serta mengelola institusi perguruan tinggi.

Agung berharap Unisa akan menjadi kampus yang unggul. Ia percaya pada segenap pimpinan Unisa akan mampu mengemban amanah yang maha berat ini. Biarpun badai masalah akan datang bergejolak, ujar Agung. Kepemimpinan yang berlandaskan keimanan dan ketakwaan kepada Allah tidak akan goyah. “Mudah-mudahan diberikan kekuatan untuk jajaran pimpinan Unisa untuk terus mengemban amanah ini. Orang beriman akan selalu kuat menghadapi berbagai macam tantangan. Semua potensi dan daya upaya, saya kira akan terus mengawal perkembangan Unisa ini,” tutur Agung.

Unisa yogyakarta milad 31, rektor paparkan capaian kerja

Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta (UNISA) menggelar Sidang Senat terbuka dan Pidato Milad ke-31 di kampus Unisa Yogyakarta, Kamis (13/07). Milad kali ini mengangkat tema ‘Transformasi Menuju Relevansi’ dan diisi oleh Ketua Umum PP ‘Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini dan Sekretaris PP Muhammadiyah Agung Danarto.

Pada pidato milad tersebut, Rektor UNISA Yogyakarta, Warsiti, M.Kep.,Sp.Mat menyampaikan laporan tahunan yang menjelaskan bahwa dalam pengembangannya, Unisa memiliki cita-cita besar menjadi universitas yang unggul dan pilihan berlandaskan nilai islam berkemajuan dengan fokus pada kajian dan pengembangan bidang kesehatan.

“Dukungan civitas akademika dan tenaga kependidikan yang mempunyai spirit etos kerja profesional qurani dan dukungan dari semua mitra Unisa Yogykartaa akan dapat mengantarkan Unisa Yogya mencapai visi menjadi Universitas berwawasan kesehatan pilihan , unggul dalam nilai-nilai islam berkemajuan” tutur Warsiti

Warsiti juga menyampaikan bahwa Unisa telah merencanakan  milestone  pengembangan selama dua puluh tahun, yaitu 2016 hingga 2035 mendatang. Tahap I yakni dari tahun 2016-2020, disebut dengan fase Unisa tumbuh yang ditandai dengan pembangunan kelembagaan, sumber daya manusia dan sarana pra-sarana kampus. Tahap II yakni dari tahun 2021-2025, Unisa akan fokus pada pemantapan daya saing nasional, dan menargetkan berdaya saing internasional pada kisaran tahun 2026-2030. Pada tahap III yakni tahun 2031-2035, Unisa berencana akan menjadi kampus pilihan dan unggul dalam skala internasional.

 Dalam kurun waktu lima tahun, selain mendapatkan Akreditas Program Studi, Unisa juga telah meningkatkan status menuju kampus unggul dan pilihan. Pada tahun 2022, program studi terakreditasi A dan unggul masing-masing bertambah menjadi 10%, dan  program  studi terakreditasi B sebesar 75%.

Warsiti juga mengatakan bahwa jumlah mahasiswa baru terus meningkat dari tahun ke tahun. Selain itu, prestasi mahasiswa tingkat nasional maupun internasional terus mengalami peningkatan juga. ‘’Capaian ini tidak lepas dari strategi pembelajaran yang dilakukan UNISA Yogyakarta, ‘’tegas Warsiti.

Dosen gizi unisa yogya beri cara jitu agar daging qurban bertahan lama

YOGYAKARTA – Hari Raya Idul Adha adalah salah satu hari raya dalam agama islam, hari raya ini juga mengingati kisal dalam Al-Quran tentang kesediaan Nabi Ibrahim untuk mengorbankan Ismail sebagai suatu tindakan ketaatan seorang Nabi Ibrahim kepada Allah SWT. Sebelum ibrahim melakukan pengorbanan, Allah SWT telah menggantinya dengan seekor domba jantan.

Kisah Nabi ibrahim inilah yang menjadi cikal bakal setiap Hari Raya Idul Adha identik dengan penyembelihan hewan kurban, pada saat hari raya inilah masyarakat banyak yang mengkonsumsi daging baik itu sapi maupun daging kambing.

Tapi, bagaimana ketika masyarakat banyak menerima daging sapi ataupun daging kambing dengan gizi yang terkandung tetap bertahan dan tidak menimbulkan penyakit pada tubuh kita?

Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta Muhammad Hafizh Hariawan, S.Gz., MPH menjelaskan ada 2 Metode atau cara ketika kita ingin kandungan gizi pada daging qurban tetap awet dan tidak menimbulkan penyakit.

“Setelah mendapatkan daging qurban, tentukan dulu apakah dagingnya akan langsung diolah atau akan di simpan dalam waktu yang lama. Jika ingin di simpan usahakan sesegera mungkin langsung disimpan, dengan tahapan daging yang sudah diterima tidak usah dicuci terlebih dahulu, ketika daging itu dicuci malah akan menimbulkan peningkatan resiko terkontaminasi silang dari bakteri yang ada di daging dan yang ada di air, hal tersebut akan meningkatkan kemungkinan terkontaminasi kepada peralatan peralatan yang ada di sekitarnya. Selain itu air yang digunakan untuk mencuci daging akan meningkatkan resiko pertumbuhan bakteri dan jamur di dalam daging, hal tersebut akan mempercepat pembusukan daging,” Jelas Hafizh dalam wawancara via WhatsApp, Senin (11/7).

Jika ingin menyimpan daging, Hafizh menambahkan, daging di pindahkan ke tempat tertutup yang bersih lalu disimpan ke freezer yang bersuhu minimal 18 derajat celcius. Hal ini bertujuan agar dapat mempertahankan kandungan gizi didalam daging, serta rasa dan tektur dari daging tersebut.

“Hal yang harus diperhatikan adalah daging yang disimpan dalam kondisi yang baik, sebelum dibekukan kita harus memastikan daging tersebut bebas dari kotoran dan lainnya. Jika hal tersebut kita lakukan ,maka kualitas dari daging dan kandungan gizi di dalamnya dapat dipertahankan”.

Jika daging terlihat kotor, dapat dibersihkan dengan cara direbus dalam air mendidih selama 30 menit, jelas Hafizh “Ketika akan mengonsumsi daging qurban, pastikan daging sudah dimasak sampai matang, jangan lupa selalu mencuci tangan setiap sebelum dan sesudah mengolah daging, serta pisahkan peralatan yang digunakan untuk mengolah daging mentah dengan peralatan dapur lainnya agar tidak terjadi kontaminasi silang,” pungkasnya.