Dosen Garda Depan Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba
Prevalensi penyalahguna yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Tahun 2008 terdapat 1,99%, 2011 menjadi 2,32%, 2013 bertambah menjadi 2,56% dan 2015 terdapat 2,80% orang yang menyalahgunakan narkotika. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala BNNP DIY, KBP Soetarmono DS, SE., M.Si, pada acara dialog interaktif dalam rangka sosialisasi P4GN kepada dosen, di STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, Selasa (10/11).
Lebih lanjut Soetarmono menjelaskan bahwa penyebaran dan penyalahgunaan narkotika ini merupakan kejahatan lintas negara, kejahatan yang serius dan kejahatan yang terorganisir. Sasarannya kebanyakan adalah remaja. BNNP DIY berinisiatif untuk sosialisasi hal ini kepada para dosen. Karena dosen dianggap sebagai garda depan yang selalu berinteraksi dengan mahasiswa, sehingga bisa mengawasi dan mencegah bila ada mahasiswa yang menyalahgunakan narkoba. Lebih bagus lagi bila suatu kampus membentuk SATGAS Penyalahgunaan Narkoba, dibentuk semacam Unit Kegiatan Mahasiswa. Ini akan lebih intensif.
Sependapat dengan hal tersebut, Ketua STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, Warsiti, S.Kp.,M.Kep.Sp.Mat mehatakan dose adalah pilihan yang tepat untuk sosialisasi ini karena sebagai motor penggerak proses bisnis di kampus. Kampus adalah tempat berkumpulnya para remaja yang sedang mengalami masa transisi untuk menuju fase mandiri. Jika menuju fase ini tidak difasilitasi dengan lingkungan yang kondusif , penyebaran narkotika sangat mudah sekali.Warsiti berharap kita harus lebih intensif dalam pencegahan narkoba ini.
Kegiatan sosialisasi ini diikuti oleh dosen-dosen dari seluruh STIKES yang ada DIY. Selain bapak Soetarmono, narasumber lain yaitu praktisi bidang rehabilitasi.