Pemilihan Duta Mahasiswa Generasi Berencana DIY 2013
Program Generasi Berencana sedang gencar digalakkan oleh BKKBN untuk mewujudkan remaja yang memiliki rencana hidup dan berkualitas. Melalui program tersebut BKKBN menggelar ajang pemilihan Duta Mahasiswa Generasi Berencana yang diperuntukan bagi seluruh universitas dan sekolah tinggi se-DIY yang memiliki organisasi PIK-M.
StiKes ‘Aisyiyah Yogyakarta pun tak luput dari ajang tersebut. Sempat menyabet juara II pada pemilihan tahun lalu, membuat pihak kampus menyebarluaskan informasi mengenai ajang ini. Berbagai tahap seleksi pun dilaksanakan, mulai seleksi presentasi, public speaking, kesenian dan catwalk. Seleksi ini pun mendapat tanggapan yang bagus dari mahasiswa dan mahasiswi. Peserta seleksi tingkat kampus berkisar 12 peserta dan tersaring menjadi 8 peserta untuk mengikuti seleksi tahap satu yang diadakan oleh BKKBN.
Delapan peserta yang berhasil lolos untuk seleksi tahap satu adalah Firstyono Miftahul Ajis(PSIK II), Andri Nurudin (PSIK IV), Muhammad Riyadhani(PSIK II), Siti Fatimah(DIV Bidan Pendidik II), Gandes Patma Sari(DIII Kebidanan II), Tia Agustiningrum(DIV Bidan Pendidik II), Fitriana Puspitasari(DIII Kebidanan II) dan Rifa Noviana(DIII kebidanan). Pada tanggal 16 Maret 2013 bertempat di kantor BKKBN Yogyakarta, ke delapan peserta tersebut mengikuti tes tulis dan tes wawancara.
Untuk seleksi tahap I yang berhasil lolos ke 20 pasang finalis tingkat provinsi DIY sejumlah tiga orang yaitu Firstyono Miftahul Aziz, Tia Agustiningrum dan Andri Nurudin. Finalis Duta Mahasiswa GenRe DIY 2013 kali ini berasal dari berbagai universitas dan sekolah tinggi, diantaranya StiKes ‘Aisyiyah Yogyakarta, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada, Universitas Negeri Sunan Kalijaga, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Kristen Duta Wacana, StiKes Yogyakarta, Akademi Kebidanan Yogyakarta, StiKes Alma Atta, UST dan StiKes Surya Global.
Tuan rumah pada pemilihan Duta tahun ini adalah Universitas Kristen Duta Wacana(UKDW). Seluruh konsep berasal dari UKDW termasuk karantina tanpa menginap dimulai sejak tanggal 18-23 Maret. Dalam masa karantina tersebut ke duapuluh pasang finalis dibekali dengan kelas public speaking, mengenal kemampuan, koreografi, catwalk dan kelas kecantikan serta cara berperilaku yang sopan.