Pendidikan Profesi Ners UNISA Yogyakarta Mengadakan Pembukaan PANUM Secara Daring

Pendidikan profesi ners unisa yogyakarta mengadakan pembukaan panum secara daring

Program Studi Profesi Pendidikan Keperawatan Ners Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta menyelenggarakan  pembukaan pembekalan umum (PANUM)  Kegiatan  ini dilangsungkan di Zoom Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta pada hari Selasa (09/03).

Pembukaan panum untuk profesi Ners angkatan 2020/2021 dilaksanakan secara daring, karena  melihat situasi pandemi Covid 19 saat ini serta mematuhi himbauan dari pemerintah dan juga satgas Covid-19 Unisa Yogya, maka tidak memungkinkan mahasiswa profesi Ners untuk bisa melakukan kegiatan panum secara tatap muka.

Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Ners, Ns.Deasti Nurmaguphita M.Kep, menjelaskan bahwa kegiatan panum akan dilaksanakan dua kali, untuk gelombang ke dua akan dilaksanakan  bulan juli mendatang, dan mahasiswa profesi Ners  akan melakukan praktik di rumah sakit secara offline pada bulan Agustus mendatang.

Dalam sambutannya, deasti menyampaikan profesi Ners akan menempuh 13 fase dalam 10 bulan dan akan ada 10 rumah sakit yang siap  menerima teman-teman dari prodi profesi Ners, dan berharap penuh agar bisa lulus tepat waktu.

Wakil Dekan FIKes Unisa Yogya Anjarwati, S.SiT., MPH. menyampaikan adanya daring tentu bukan menjadi hambatan tetapi justru membuat kita mempunyai solusi, dalam setahun kegiatan berjalan menggunakan media sosial atau  menggunakan media komunikasi ini, untuk mempermudah.

“Selalu kita sampaikan dan mengingatkan kembali mahasiswa yang mau kelapangan, ada 3 poin penting yang memang harus sudah di internalisasi dan yang sudah harus dipatuhi dalam diri kita masing-masing, yaitu berkaitan dengan Aspek Saintifig Maturity atau keilmuan yang lebih matang. Aspek Profesional Maturity atau kematangan dalam profesionalitas menempatkan diri kita sebagai bagian yang penting, terakhir aspek Mental Maturity atau tingkat kematangan mental yang lebih. Capaian kompetensi bukan hanya sekedar menambah gelar tetapi juga Aspek 3 hal tadi tentang kematangan yang harus kita buktikan,” jelas Anjarwati.

Anjarwati menambahkan, praktik ini harus selalu mengadaptasikan kebiasaan baru, semakin banyak orang yang lalai, jangan sampai ikutan lalai, karena kita adalah pioneer-pioner di bidang kesehatan, yang justru menjadi Roll Model baik di lapangan, tempat praktik, lingkungan sekitar, untuk bisa memberikan contoh kepada masyarakat tentang adaptasi kebiasaan baru yang mendukung protokol kesehatan.

Kegiatan ini diikuti 52 mahasiswa prodi pendidikan profesi Ners angkatan 2020/2021.