Spiritual Care bagian dari Kompetensi Ners

Share obat dalam proses kesembuhan pasien adalah 40%, selebihnya 60% merupakan sesuatu yang bersifat spiritual. Melihat fakta tersebut, seorang perawat memiliki kekuatan untuk mempercepat kesembuhan pasien, karena perawat/ners selalu mendampingi pasien untuk memberikan dorongan spiritual. Hal tersebut dijelaskan oleh Direktur RSU PKU Muhammadiyah Bantul, dr. Agus Sukoco, M.Kes, saat memberikan sambutan pada acara pengambilan janji pra ners mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, Senin (8/10).

Lebih lanjut Agus menjelaskan bahwa pelayanan profesi keperawatan dengan pendekatan spiritual ini akan menjadi trend baru. Bagaimana mengimplementasikan spiritual care sebagai bagian dari kompetensi profesi kesehatan khususnya perawat/ners. Inilah nantinya yang akan menjadi ciri khas perawat lulusan Muhammadiyah/Aisyiyah. Ketua STIKES ‘Aisyiyah, Warsiti, M.Kep., Sp.Mat mengharapkan mahasiswa sudah siap melaksanakan praktek profesi dan mampu sebagai kader persyarikatan sehingga mampu melakukan dakwah amar ma’ruf kepada pasien. Selain itu, RSU PKU Muhammadiyah Bantul sebagai home based praktek profesi ners diharapkan mampu membimbing dan memberikan bekal dengan baik kepada mahasiswa.

Pada saat yang sama, Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES ‘Aisyiyah menjelaskan bahwa para ko-ners baru ini adalah lulusan PSIK STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta tahap akademik tahun akademik 2011/2012 yang terdiri dari 129 orang. Para ko-ners yang akan diambil janjinya telah menempuh proses belajar mengajar tahap akademik/jenjang sarjanan selama 8 semester.

Sebelum menempuh program pendidikan ners tahap profesi, para ko-ners telah menjalani serangkaian kegiatan meliputi Kepaniteraan Umum (Panum). Kegiatan ini untuk mempersiapkan mahasiswa memasuki lahan praktik baik di klinik maupun komunitas. Antara lain workshop bagi perceptor (pembimbing di klinik), praktikum mandiri, ujian kompetensi tulis, tutorial kasus dan praktik, ujian praktik dengan metode OSCA, pembekalan dan penjelasan stase, orientasi rumah sakit dan pengambilan janji pra ners.

Para ko-ners ini akan menempuh beban studi pada program pendidikan ners tahap profei sejumlah 36 SKS. Beban studi tersebut terdiri dari pengalaman belajar klinik mencakup 11 bidang keperawatan yaitu ketrampilan dasar klinik/profesi, keperawatan dewasa, keperawatan anak, keperawatanmaternitas, keperawatan komunitas, keperawatan gerontik, keperawatan keluarga, keperawatan jiwa, keperawatan gawat darurat, manajemen keperawatan dan pemintan klinik. Metode pembelajaran dan evaluasi yang akan digunakan meliputi konfrens klinik, penugasan tertulis, penugasan klinik, bedside teaching-tutorial, ronde keperawatan, direct observed procedural skills (DOPS), presentasi kasus, presentasi artikel jurnal ilmiah, meet the expert dan kegiatan mandiri.

Kegiatan pembelajaran program pendidikan ners tahap profesi ini akan dilakukan di RSU PKU Muhammadiyah Bantul, RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, RSU Daerah Muntilan Kabupaten Magelang, RS Ghrasia Yogyakarta, RSU ‘Aisyiyah Muntilan, RSUD Wates Kulonprogo, RSUD Panembahan Senopati Bantul, RSUD Wonosari, RSU ‘Aisyiyah Ponorogo, Puskesmas Piyungan Bantul, Puskesmas Banguntapan II Bantul, PSTW Yogyakarta unit Budhi Luhur dan Komunitas di wilayah kerja Puskesmas Piyungan Bantul.