Pos

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabbarakatuh

Diumumkan kepada seluruh alumni UNISA bahwa PT KAI COMMUTER JABODETABEK membutuhkan PETUGAS KESEHATAN,  lamaran dialamatkan ke email : hrd@krl.co.id paling lamabat 7 Januari 2017 dengan subject email : KESEHATAN. Untuk info lebih lanjut bisa melihat unduhan yang menyertai pengumuman ini.

Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih

Wassalamualaikum warrahmatullahi wabbarakatuh

Biro Kemahasiswaan dan Alumni

low-kerja-tenaga-kesehatan-pt-kereta-api

Peserta berikut ini dinyatakan diterima sebagai mahasiswa baru Prodi Ilmu Kebidanan Program Magister gelombang I tahun akademik 2017/2018

http://s2kebidanan.unisayogya.ac.id/penerimaan-mahasiswa-baru-gelombang-i-prodi-ilmu-kebidanan-program-magister/

Img 5938

img_6064

Banyaknya persoalan pengangguran saat ini masih cukup memprihatinkan. Kondisi ini menjadi pemikiran kita bersama, dimana dunia industri/kerja saat ini membutuhkan tenaga yang mempunyai IPK yang cukup/tinggi namun disisi lain juga membutuhkan tenaga kerja yang mempunyai soft skills yang bagus. Dari fenomena tersebut biro Kemahasiswaan dan Alumni Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menggelar Studium General dengan tema ‘’Potentials, Opportunities and Future Challenges of The Health Care Profession’’, di Gedung B Kampus UNISA, Sabtu (17/12). Read more

Assalamualaikum warrahmatullahi wabbarakatuh

Diumumkan kepada seluruh Alumni UNISA bahwa RSI sultan Agung Semarang membuka lowongan kerja perawat, bagi yang berminat dn memenuhi persyaratan bisa datang dan membawa berkas lamaran lengkap pada hari kamis, 22 Desember 2016 pukul 08.30 -13.00 WIB ke HAll Direksi, Gedung A lantai 2 RSI Sultan Agung, Jl Raya Kaligawe Km 4 Semarang. Ilan lamaran dibuka sampai tgl 20 Desember 2016. Untuk info lebih lanjut bisa membuka unduhan yang menyertai pengumuman ini. Demikian disampaiakn atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

Wassalamualaikum warrahmatullahi wabbarakatuh

Biro Kemahasiswaan dan Alumni

lowongan-rs-sultan-agung

              Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menyelenggarakan International Conference On Maternal, Child, and Family Health 2016 pada Rabu-Kamis 19-20 Oktober 2016. Sebagai fasilitas penunjang bagian dari International Conference, mahasiswa UNISA yang tidak menjadi peserta konferensi, mengikuti studium general (kuliah umum) dengan tema Ilmu Keperawatan dan Teknologi Dalam Pemanfaatannya Untuk Perawatan Manusia. Studium general dilaksanakan pukul 10.00 WIB di tempat terpisah dari konferensi internasional yaitu di Auditorium Gedung B, Kampus Terpadu UNISA. Studium general dihadiri oleh 350 mahasiswa dari berbagai latar belakang pendidikan, khususnya kesehatan yaitu: S1 Ilmu Keperawatan, S1 Fisioterapi, D3 Kebidanan, dan D4 Bidan Pendidik. Narasumber utama stadium general adalah Prof. Dr. Tetsuya Tanioka dari Tokushima University (Jepang). Tetsuya memamparkan bahwa kebutuhan mesin pendukung aktifitas keperawatan semakin meningkat hingga hari ini, meskipun penggunaan teknologi robotic sudah digunakan manusia di beberapa hal.

                 Perkembangan zaman mempengaruhi percepatan perkembangan teknologi mesin dari analog ke digital. Teknologi digital tersebut kemudian berkembang menjadi mesin pembantu manusia yang kemudian disebut “humanoid robots”. Hal ini membuat para ilmuwan khususnya yang  berorientasi bisnis industri berlomba-lomba menciptakan robot yang mampu menjalankan program selayaknya manusia dalam kehidupan sehari-hari. Humanoid robot tersebut berkembang pesat dengan munculnya teknologi Artificial Intelligent (AI) yang dijadikan sebagai program komputer yang mampu meniru aktitifas manusia. Perkembangan ilmu keperawatan juga dipengaruhi perkembangan humanoid robots tersebut, hal ini berdasarkan pada fakta di lapangan muncul “Robot Perawat” yang bertugas sebagai perawat di Rumah Sakit dengan menjalankan tugas-tugas keperawatan seperti yang dilakukan perawat manusia. Robot Perawat di Jepang sudah mulai digunakan dalam praktek klinik medis di berbagai instansi kesehatan. Lain halnya dengan Indonesia, penggunaan Robot Perawat masih menjadi kontroversi. Robot Perawat masih perlu dikaji ulang tentunya dalam hal isu etika dan rasa empati buatan pada robot yang dianggap tidak bisa sepenuhnya memahami kondisi dan situasi pasien.