Tlm unisa gelar webinar series terakhir bersama dr gamal dan dr setya

Teknologi Laboratorium Medis (TLM) Universitas Aisyiyah Yogyakarta menyelenggarakan webinar dalam rangkaian acara Edutelma Showcase 2020 dengan tema “ The Next Normal” sebagai tema penutup final series, Ahad (19/07).

Terdapat tiga narasumber dalam webinar tersebut yaitu narasumber yang pertama adalah Isnin Aulia Ulfah, M, S. SI, M. Sc selaku Ketua Progam Studi Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medis Unisa Yogya, narasumber kedua yaitu Satya Ulan Indra M, S. ST. M. Sc  selaku ATLM instalasi Laboratorium Klinik terpadu Rumah Sakit Akademik UGM dan yang ketiga yaitu Dr. Gamal Albinsaid, M.Biomed, selaku CEO dari Indonesia Medika.

Dalam paparannya, Isnin menyampaikan bahwa pola pembelajaran di pendidikan tinggi pada tahun ajaran baru 2020/2021 tetap berjalan sesuai jadwal yang telah ditetapkan dibulan september, metode pembelajaran masih dengan daring atau online, sedangkan untuk pembelajaran tertentu yang tidak memungkinkan dengan daring dilaksanakan offline dengan mengikuti protokol kesehatan baik itu, kegiatan penelitian di laboratorium, praktikum, ataupun kerja lapangan.

Satya juga menyampaikan bahwa secara umum tantangan kita sebagai ATLM dimasa pandemi ini yaitu kita harus selalu mengupdate apapun dan mengikuti perkembangan informasi dan menyesuaikan kondisi terkini termasuk regulasi dan sebagainya.

Gamal menyampaikan bahwa akibat dari pandemi Covid-19 ada tiga pertumbuhan lompatan besar sektor yang pertama yaitu telemedichine, kedua adalah otomisasi dan yang ketiga adalah E-Commerce. Jadi otomisasi itu menjadi salah satunya, kenapa itu tumbuh akibat orang sekarang khawatir dengan setiap orang atau produk yang berinteraksi dengan mereka dan penggunaan untuk otomisasi atau teknologi itu dirasa sebagai cara yang efektif untuk mencegah penularan.

“Tapi tantangannya bagaimana dengan SDM yang akhirnya berkurang, berkurang karena pandemi, akibat efesiensi atau berkurang karena digantikan oleh tehnologi untuk mengurangi resiko penularan, nah solusinya saya pikir adalah mau tidak mau adalah kreatifitas, inovasi dihadirkan untuk mampu melihat kebutuhan-kebutuhan baru selama pandemi ini,” Tambah Gambal.

Akhir acara ditutup dengan sesi tanya jawab melalui aplikasi zoom dan streaming live di channnel youtube Teknologi Laboratorium Medis Unisa Yogya, sehingga dapat disaksikan oleh masyarakat luas.

Siap meluluskan mahasiswa, fst unisa memberi pembekalan melalui webinar

Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas `Aisyiyah Yogyakarta memberikan pembekalan melalui webinar terkait kesiapan dalam meluluskan angkatan pertamanya, Selasa (21/07).

FST Unisa Yogya saat ini memiliki tiga program studi yang sudah terakreditasi B meliputi Arsitektur, Bioteknologi dan Teknologi Informasi, Arsitektur dan Bioteknologi adalah prodi yang siap meluluskan mahasiswanya pada tahun ini.

Webinar seri ketiga FST ini menyajikan tema “Challenges & Opportunities For Talents in The Post-Covid World”. Berdasarkan tema tersebut, FST Unisa Yogya memberikan modal kesiapan kepada mahasiswa dalam melihat tantangan dunia kerja pasca pandemi Covid-19 tersebut.

Webinar ini di isi oleh pembicara- pembicara yang kompeten pada bidangnya tersebut, yakni Taufiqur Rahman, SIP., MA.,Ph.D selaku Wakil Rektor I Unisa Yogya, Shofwan Al Banna C., S.Sos., M.A., Ph.D selaku Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia, dan Akhyari Hananto sebagai Pengamat Teknologi yang juga pendiri media daring Good News From Indonesia (GNFI).

Pembahasan dimulai oleh Taufiqur Rahman yang membahas tentang peluang dan tantangan dunia kerja pasca pandemi Covid-19. Dalam pembahasannya, Taufiq memberikan data berupa forecast atau prediksi yang dikemukakan oleh World Economic Forum. Data-data tersebut mengungkapkan bahwa kedepannya manusia tidak hanya bersaing dengan manusia, akan tetapi juga bersaing dengan mesin.

“Dalam beberapa tahun kedepan kolaborasi virtual akan menjadi semakin penting, karena pandemi ini sulit untuk membuat (atau merealisasikan) physical interaction,” ujar Taufiq.

Dalam memahami situasi yang tengah sulit ini, Taufiq juga memberikan pembekalan berupa keterampilan yang harus dimiliki seseorang untuk bersaing di dunia kerja, seperti sifat problem solving, kreativitas, hingga emotional intelligence. Selain itu, Taufiq memberikan irisan betapa Unisa Yogya mengedepankan aspek-aspek tersebut melalui @Prime yang merupakan core values di Unisa Yogya.

“Unisa punya core values yang ingin kita kedepankan berupa Profesional Qur’ani dengan lima nilai, yakni amanah, profesional, iman-ilmu-amal, moralitas, serta excellent atau keunggulan (@Prime), sehingga kita mempunyai nilai-nilai lebih dari yang lain dalam berkompetisi,” tegas Taufiq.

Pembahasan kedua dibawakan oleh Shofwan Al Banna yang membahas keterkaitan prediksi- prediksi kehidupan dengan hari ini. Pada pembahasannya, Shofwan memfokuskan pada dua karakter pandemi, yakni disruptif dan akseleratif. Menurut Shofwan, dua hal ini adalah kondisi-kondisi yang akan kita dapatkan ketika hidup di masa pandemi.

Forecast membantu kita menebak secara garis besar masa depan, tapi penting untuk dicatat bahwa kita masih ada di hari ini dan kita belum tahu masa depan seperti apa,” ujar Shofwan.

Dalam pembahasan selanjutnya, Shofwan mengaitkan pandemi hari ini dengan pandemi yang terjadi di masa lampau, seperti contohnya Flu Spanyol. Menurut Shofwan, setiap pandemi pasti melahirkan perubahan-perubahan, baik perubahan yang disruptif maupun perubahan yang akseleratif. Shofwan juga memberikan gambaran tentang bagaimana seharusnya seseorang menyikapi hal ini, yaitu Shofwan menjelaskan istilah Grass Root Innovation yang secara sederhana diartikan sebagai langkah-langkah menciptakan perubahan melalui cara-cara yang sederhana.

“Tambahan yang diperlukan talent pasca Covid-19 adalah orang-orang yang memahami kondisi masyarakat di sekitar dan mencoba menjawab itu,”

“Hanya dengan kombinasi dari social, human dan digital literacy, kita bisa unggul di post-Covid world.” Tegas Shofwan di akhir sesi.

Pembahasan ketiga yang menjadi pembahasan terakhir disampaikan oleh Akhyari Hananto yang membahas tentang Double Challenges Triple Opportunities. Dalam pembahasannya, Akhyari membahas beberapa poin seperti disrupsi ekonomi, automasi atau digitalisasi, lanskap perubahan ekonomi, hingga peluang ekonomi baru.

Menurut Akhyari, dunia saat ini memang dilanda perubahan yang disruptif tetapi bukan berarti banyak pekerjaan yang hilang akibat digitalisasi, justru ini akan menjadi perubahan-perubahan yang tidak terbayangkan oleh kita sebelumnya.

“Munculnya disrupsi ini juga nanti akan memunculkan spectrum-spektrum pekerjaan baru yang tidak terbayangkan oleh kita,” ujar Akhyari.

Akhyari pun menyadari bahwa saat ini Covid-19 mempengaruhi dunia kerja dengan adanya pemotongan gaji pekerja hingga PHK. Oleh sebab itu pula Akhyari menyampaikan bahwa terdapat peluang baru saat ini yang seharusnya kita sadari, yaitu Ekonomi Kreatif. Menurut Akhyari, saat ini kita sedang menghadapi The Rise of Creative Economy yang sebelum pandemi ini justru kita dihadapi oleh capital-based economy (ekonomi berbasis modal) dan knowledge-based economy (ekonomi berbasis profesi).

“Salah satu yang menjadi sinyal atau tanda kreatifnya orang Indonesia adalah tumbuhnya dunia digital di Indonesia (yang semakin merebak).” Tegas Shofwan di akhir sesinya.

Dengan demikian, webinar ini diharapkan mampu menjadi modal bagi para mahasiswa yang akan segera lulus guna menghadapi kehidupan nyata yang kompetitif.

Tlm unisa gelar webinar series terakhir bersama dr gamal dan dr setya

Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta (Unisa Yogya) menggelar International Conference on Health Science and Technology (ICHST) untuk kedua kalinya. ICHST 2020 mengusung tema “Improving people’s quality in the 4.0 era: health, social-economy and technology dimensions” yang diselenggarakan melalui aplikasi Zoom Video Conference, Sabtu (18/07).

ICHST sendiri memiliki tujuan untuk memberikan peluang bagi akademisi, peneliti, profesional di bidang healthcare, sosial, humaniora, sains-teknologi, mahasiswa, pembuat kebijakan, dan masyarakat umum untuk meningkatkan pemahaman tentang isu-isu terkini seputar topik multi-disiplin di atas, meningkatkan keterampilan penelitian dan publikasi untuk masalah terkait.

ICHST 2020 kali ini menghadirkan Keynote Speaker yang kredibel dari 5 negara, meliputi Prof. Debora Davis dari Australia, Dr. Gherissi Atf dari Tunisia, Prof. Ah-Cheng GOH, PT., Ph.D dari Jepang, Prof. Dr. Ismail bin Said dari Malaysia, beserta dua pembicara yang mewakili Indonesia yakni Wantonoro, Ph.D dan Taufiqur Rahman, Ph.D dari Unisa Yogya.

Seminar Internasional ini dibuka oleh Rektor Unisa Yogya, Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat. Dalam pembukaannya, Warsiti memberikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak terkait atas diselenggarakannya ICHST 2020, baik para peserta, pembicara, maupun pengelola acara. Warsiti menambahkan bahwa acara ini difokuskan terhadap bidang-bidang dalam ICHST terkait kondisi yang sulit di tengah pandemi Covid-19.

“Pandemi ini telah mempengaruhi semua sektor kehidupan, termasuk pendidikan, kita perlu mengisi sisi positif yang membuat ancaman menjadi peluang untuk memajukan pendidikan,” Ujar Warsiti.

Dalam rangkaian sambutannya, Warsiti melihat bahwa teknologi memang sangat terasa manfaatnya terkhusus di bidang pendidikan, bahwa saat ini pendidikan telah menggunakan kemajuan teknologi dalam penerapannya. Melalui sistem online, tentu akan mentransformasi pendidikan sesuai dengan pendekatan era 4.0.

“Saya berharap acara ini dapat menambah pengalaman dan pengetahuan kami, sehubungan dengan penelitian saat ini dan masalah kualitas hidup masyarakat dalam era 4.0, dari perspektif multi-disiplin ilmu termasuk kesehatan, sosial-ekonomi, dan teknologi.” Tutup Warsiti. Seminar Internasional ini diikuti 150 peserta dari berbagai daerah di Indonesia dan ada juga yang berasal dari Malaysia.

RECRUITMENT RS AN NISA TANGERANG
Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh
Diberitahukan kepada alumni UNISA bahwa adaRECRUITMENT RS AN NISA TANGERANG. Untuk akses pendaftaran bisa measuk ke link bit.ly/formrekrutRSAN-NISA . Untuk info selengkapnya bisa membuka unduhan yang menyertai pengumuman ini. Demikian disampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh