Pengajian dan Doa Bersama Pembangunan Masjid Unisa Yogyakarta

Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam (LPPI) Universitas `Aisyiyah Yogyakarta menyelenggarakan pengajian dan doa bersama secara daring dalam rangka pembangunan Masjid Unisa Yogyakarta, Kamis (05/08).

Rektor Unisa Yogyakarta Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat berujar pembangunan masjid ini merupakan bentuk ikhtiar seluruh keluarga besar Unisa Yogyakarta untuk memiliki masjid sendiri.

“Kita semua mengharapkan kesyukuran ini kita wujudkan dengan ikut mendukung dalam proses pembangunan, serta nantinya masjid yang kita miliki nanti bukan hanya kita jadikan tempat ibadah tapi bisa dimanfaatkan sebagai pusat pengembangan dalam bidang agama,” ucap Warsiti.

Dr. Hj. Siti Noordjanah Djohantini, M.M., M.Si. selaku Ketua Umum Pimpinan Pusat `Aisyiyah mengatakan dalam peresmianya nanti akan menghadirkan menteri BUMN dan juga Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

“Kita dalam berdakwah tidak bisa berjalan sendiri, maka dari itu butuh sinergi dengan pihak lain,” ungkap Noordjanah.

Pengajian dan doa bersama mengundang Ustadz. Fathurahman Kamal, Lc., M.S.I yang juga merupakan Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah. Dalam kajianya Fathur menjelaskan bahwa semangat kesatuan dalam infrastruktur dan keilmuan yang menjadikan persyarikatan Muhammadiyah menjadi kuat.

“Masjid Unisa ini nantinya bukan sekedar tempat pengajian dan diskusi, tetapi untuk mendapatkan pencerahan dan inspirasi, serta akan menjadi benteng kita dimasa depan,” tuturnya.

Seluruh Badan Pembina Harian (BPH) dan pimpinan unisa hadir dikegiatan melalui platform Zoom, serta 260 peserta yang terdiri dari dosen dan karyawan Unisa Yogyakarta.

[OPINI] Vaksin bagi Ibu Menyusui

Pada bulan Desember 2019 wabah pneumonia lokal yang tidak diketahui penyebabnyaterdeteksi di Wuhan, China. Kemudian pada awal Januari 2020, diidentifikasi jenis baru Coronavirus (CoV).

Komite Internasional Taksonomi Virus menetapkan sebagai SARS-CoV-2 disebut Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Pada 11 Maret 2020, World Health Organization (WHO) menyatakan wabah ini sebagai pandemi Covid-19 disebabkan oleh virus SARS-CoV-2. Hampir semua golongan berisiko terkena Covid-19. Salah satu strategi dalam penanganan Covid-19 adalah melalui vaksinasi (Altimier, L., & Seiver, A. 2020).

Dampak pandemi penyakit Covid-19 sangat besar dan global. Mengurangi gelombang masa depan dan mengatasi pandemi ini dengan  prioritas kesehatan masyarakat global dengan fokus perkembangan masa depan dalam pencegahan, diagnosis, dan pengobatan Covid-19. Relevansi khusus dengan kesehatan perempuan dan ibu yang menangani kerentanan.

Prestasi ilmiah luar biasa dan  pengembangan pada penerapan vaksin dan terapi untuk Covid-19 dengankecepatan dan proses pengembangan, persetujuan dan implementasi intervensi menandai jalan baru ke depan dalam memerangi penyakit (Lefebvre et al., 2021).

Dampak Covid-19 pada kesehatan ibu dan anak adalah kematian ibu dan anak, pemberian ASI yang tidak maksimal, keterbatasan dalam penyediaan dan pengguna layanan kesehatan serta lingkungan yang mendukung dan keterbatasan tenaga kesehatan yang terampil.

Selain itu ada beberapa faktor penentu menyusui dapat dipengaruhi secara positif oleh pandemi, ada kekuatan sosial, ekonomi, perusahaan, dan sistem kesehatan negatif yang mempengaruhi keputusan ibu untuk menyusui yang harus dipertimbangkan.

Program vaksinasi Covid-19 merupakan upaya dalam penanggulangan pandemi. Tujuan Pelaksanaan vaksin adalah untuk memutus rantai penularan penyakit dan menghentikan wabah. Manfaat vaksin adalah untuk memberi perlindungan tubuh agar tidak jatuh sakit akibat Covid-19 dengan cara menimbulkan atau menstimulasi kekebalan spesifik dalam tubuh dengan pemberian vaksin.

Sebagian besar negara di dunia menghadapi banyak korban jiwa akibat Covid-19, termasuk Indonesia. Vaksin adalah kunci untuk mengatasi permasalahan ini. Namun, muncul permasalahan baru kelompok mana yang harus menjadi perioritas dalam menerima vaksin karena tidak mungkin secara serentak semua golongan diberikan vaksin. Dalam hal ini pemerintah telah mengidentifikasi kelompok prioritas untuk mengalokasikan dosis vaksin COVID-19. Kriteria berdasarkan usia, status kesehatan, status wanita, dan jenis pekerjaan.

Vaksin bagi Ibu Menyusui

Vaksinasi dalam kehamilan memberikan kesempatan penting untuk menargetkan penyakit yang diketahui berdampak pada wanita hamil, perkembangan janin, dan bayi baru lahir pada khususnya.Kemampuan untuk membuat antibodi melalui vaksinasi aman yang melewati plasenta dapat memberikan perlindungan terhadap infeksi ibu, bawaan, dan bayi baru lahir. Saat ini vaksinsedang dikembangkan yang memiliki manfaat langsung bagi wanita hamil dan bayinya. Streptococcus grup B, Respiratory Syncytial Virus, Cytomegalovirus, Zika, Ebola, Malaria, dan Coronavirus SARS-CoV-2 semuanya sedang diteliti dengan tujuan untuk mengembangkan vaksin yang aman tersedia untuk wanita hamil. Inklusi wanita hamil dalam pengembangan dan uji coba vaksin tantangan, argumen historis, etis, dan medikolegal.

Ada beberapa hal yang harus kita ketahui bahwa Vaksin Covid-19 aman dan efektif. Benar bahwa ada efek samping setelah vaksin, namun ini normal. Selain itu, dibutuhkan waktu dua minggu setelah divaksin untuk membangun perlindungan terhadap virus. Walaupun vaksin sudah dilakukan menerapkan protokol kesehatan harus tetap dilakukan. Perlu ditegaskan bahwa vaksin Covid-19 sangat membantu tubuh kita dalam membentuk kekebalan terhadap virus, termasuk Covid-19.

Selama pandemi Covid-19, ibu menyusui tetap bisa menyusui bayinya dengan mematuhi protokol kesehatan. Ibu menyusui yang nonreaktif Covid-19 dapat menyusui bayinya secara langsung, melakukan kontak kulit, dan dirawat gabung. Bagi ibu menyusui dengan suspek Covid-19masih tetap dapat memberikan ASI mereka melalui ASI perah. Ibu dapat memerah ASI-nya dan memberikan kepada bayinya menggunakan media dot. Alternatif lain yang dapat ibu lakukan adalah menggunakan donor ASI, apabila ibu benar tidak dapat menyusui bayinya karena kondisi ibu yang tidak memungkinkan.

Dalam rangka mencegah penularan virus, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan bagi ibu yang sedang memberikan asi kepada bayinya, yaitu cuci tangan sebelum menyentuh bayi, payudara, atau saat akan memompa ASI. Kemudian tetap gunakan masker saat menyusui. Juga jangan lupa membersihkan pompa ASI setelah menggunakannya dan tidak meminjamkan atau meminjam pompa ASI kepada orang lain. Bagi ibu menyusui yang positif Covid-19 dianjurkan untuk memerah ASI, artinya tidak dianjurkaan untuk menyusui secara langsung. Selain itu, cuci tangan setelah menyusui atau memerah ASI juga harus dilakukan.

Setidaknya ada tiga prinsip bagi ibu yang menyusui langsung pada masa pandemi Covid-19 yang harus diperhatikan, yaitu Ibu tidak memiliki tanda dan gejela Covid-19; hasil swab negatif dan tidak demam.

Bagaimana pun ASI sangat dibutuhkan bagi bayi, khususnya disaat pandemi seperti saat ini. Karena ASI secara ilmiah terbukti efektif dalam melawan infeksi. ASI juga dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh bayi karena terdapat antibodi didalam ASI.

Aman dan Kompatibel

Pada awal program vaksin Covid-19 dilaksanakan di Indonesia, ibu menyusui tidak dapat divaksin Covid-19 karena tidak diikutkan dalam uji klinis. Kemudian Pada tanggal 11 Febuari 2021, pemerintah mengeluarkan surat Edaran Nomor HK. 02.02/i/368/2021 tentang pelaksanaan vakasinasi Covid-19 serta Sasaran Tunda bagi ibu menyusui dan kelompok lansia sasaran tunda. Komite Penasehat Ahli Imunisasi Nasional menyampaikan bahwa vaksinasi Covid-19 dapat diberikan pada kelompok usia 60 tahun ke atas, komorbid, penyintas Covid-19 (setelah 3 bulan), dan kepada ibu menyusui.

Menurut Grey (2021), respons vaksin Covid-19 pada ibu menyusui di antaranya adalah timbulnya respons imun hormonal pada wanita menyusui yang diberi vaksin; menghasilkan titer antibodi yang tinggi; dan ditemukan antibodi di dalam darah tali pusat dan ASI pada ibu-ibu yang di vaksinasi. Hal yang harus diperhatikan sebelum ibu menyusui menerima vaksin Covid-19: pertama, ibu harus dilakukan skrining terlebih dahulu. Kedua, konsultasi terlebih dahulu kepada dokter jika mengalami kondisi medis tertentu.

Vaksinasi Covid-19 pada ibu menyusui dapat mendorong antibodi yang kuat dalam ASI sampai enam pekanu setelah vaksinasi. Vaksin Covid-19 dianggap tidak berisiko untuk ibu menyusui dan bayinya berdasarkan cara kerja vaksin.Ibu menyusui yang telah divaksin memiliki antibodi dalam ASI nya sehingga dapat membantu melindungi bayi. Sedangkan Covid-19 diyakini tidak menimbulkan risiko potensial bagi bayi baru lahir melalui ASI.

WHO tidak merekomendasikan penghentian menyusui setelah vaksinasi.Sebab vaksinasi untuk ibu menyusui aman dan kompatibel. Ibu menyusui yang termasuk dalam kelompok berisiko yang kemungkinan menerima vaksin harus ditawarkan tanpa batasan dan harus dapat membuat keputusan yang tepat.Tidak ada pembenaran untuk menghentikan menyusui sebagai syarat pemberian vaksin Covid-19 karena Belum ada bukti ilmiah penularan virus Covid-19 melalui ASI.

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas `Aisyiyah Yogyakarta melepas 10 mahasiswa dalam rangka kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Muhammadiyah Aisyiyah (KKN Mas) ke Kabupaten Lombok Barat, Jumat (30/07).

Kuliah Kerja Nyata Muhammadiyah Aisyiyah (KKN Mas) adalah kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa dan dosen pembimbing lapangan dari Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah seluruh Indonesia secara bersama-sama yang pelaksanaannya dikelola oleh pengurus KKN Mas berdasarkan Surat Keputusan Konsorsium Nasional LPPM PTMA Nomor 007/A.2-III/K-P/XI/2020.

Fayakun Nur Rohmah, S.ST., MPH selaku koordinator Bidang Pengabdian Masyarakat LPPM Unisa Yogya mengatakan sebelum terjun ke lapangan dilakukan seleksi terlebih dahulu kepada 10 mahasiswa yang akan mengikuti kegiatan KKN Mas ini, serta KKN akan dilaksanakan selama 30 hari, dan dimulai pada 12 Agustus sampai 12 September 2021.

“Kami melakukan seleksi dulu kepada mahasiswa yang akan ikut dalam KKN Mas, dan memang di prioritaskan yang berasal dari Lombok karena mereka sudah tau medan disana,” ucap Fayakun.

Wakil Rektor I Taufiqur Rahman, SIP., MA., Ph.D dalam sambutanya menyampaikan pesan kepada mahasiswa yang akan melakukan KKN, untuk senantiasa menjaga nama baik Unisa Yogyakarta serta persyarikatan, karena di Lombok sendiri persyarikatan Muhammadiyah sudah dikenal banyak pihak.

“Apa yang akan dilakukan yaitu salah satu visi dan misi persyarikatan, tetap membawa semangat Al Ma`un dengan membantu program yang sudah direncanakan serta mengamalkan ilmu yang sudah didapatkan kepada masyarakat,” tutur Taufiq

Taufiq berharap 10 mahasiswa terpilih ini nantinya mampu berkolaborasi dengan mahasiswa lain dari PTMA seluruh Indonesia, belajar bersama dalam menjalankan program dan bisa memberikan dampak positif ke masyarakat. 10 Mahasiswa KKN Mas berasal dari 3 fakultas yang ada di Unisa Yogyakarta antara lain 4 mahasiswa dari prodi fisioterapi, 1 prodi gizi, 1 prodi bidan, 1 prodi administrasi public, 1 prodi manajemen dan 2 dari prodi bioteknologi.

Workshop Personal Branding dan Excellent Service Bagi Seluruh Pegawai Unisa Yogyakarta

Biro Humas dan Protokol Universitas `Aisyiyah Yogyakarta menyelenggarakan workshop dengan tema Personal Branding and Excellent Service In The New Era, dengan mengajak seluruh pimpinan, dosen, serta tenaga kependidikan di lingkungan kampus Unisa Yogyakarta melalui platform Zoom, Senin (26/07).

Yuli Isnaeni, S.Kp., M.Kep., Sp.Kom selaku Wakil Rektor II mengatakan kegiatan workshop mengambil topik yang sangat penting bagi seluruh civitas akademika Unisa Yogyakarta di masa pandemi sekarang, karena disaat seperti ini semuanya menjadi sulit.

“Dimana mana banyak hambatan karena situasi ini, akan tetapi kita semuanya tidak mudah menyerah dan terus berusaha untuk mengembangkan diri dengan diadakanya kegiatan oleh Biro Humas dan Protokol,” tutur Yuli.

Kegiatan workshop kali ini menghadirkan dua narasumber yaitu Dr. Devie Rahmawati (Tenaga Ahli Menteri KOMINFO) dan Ir. Herawati Widodo, MM (Citra Emas Public Relation), dimana mereka berdua ahli dalam bidang Personal Brandingserta Excellent Service.

Seperti apa yang disampaikan oleh Herawati mengenai Excellent Service, setiap customer akan melalui beberapa titik didalam rangkaian pekerjaan atau pelayanan, dan mereka akan bertemu dengan security, bagian keuangan, bagian pendaftaran dan juga kehumasan.

“Salah satu titik tersebut ada yang kurang ramah dalam pelayananya akan selalu diingat oleh customer, karena customer hanya mengingat hal yang negatifnya saja, tetapi apabila mereka mendapatkan kesan yang baik dalam pelayanan diseluruh titik, maka akan timbul kepuasan kepada Unisa Yogyakarta,” tutur Herawati.

Hal yang sama dikatakan oleh Devie dalam sesi kedua, bahwa semua orang dapat menjadi CCTV, karena segala perkataan, perbuatan bahkan pikiran bisa direkam dengan baik apapun yang dilakukan.

“Saya ambil contoh grup boy band asal Korea Selatan yaitu BTS, yang bisa membangun citra diri yang sehat dan mempunyai banyak fans diseluruh dunia. BTS ini tidak hanya bisa dikatakan sebagai kelompok musik yang hanya bernyanyi dan menari, tapi mereka mewakili nilai-nilai Korea Selatan,” ucap Devie.

Workshop ini sendiri dihadiri 119 peserta yang terdiri dari para dosen dan tenaga kependidikan Unisa Yogyakarta.

 

Unisa Yogyakarta Kirim 9 Relawan ke RS PKU Muhammadiyah Bantul

Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas `Aisyiyah Yogyakarta kembali mengirimkan relawan kesehatan, kali ini ke RS PKU Muhammadiyah Bantul, Senin (12/07).

Unisa Yogyakarta mengirimkan sebanyak 9 orang relawan tenaga kesehatan, yang terdiri 6 mahasiswa Program Studi Keperawatan dan 3 mahasiswa Program Studi Radiologi Fikes Unisa Yogyakarta. Para relawan diterima langsung oleh Rusti Budiah, S.H Kepala Seksi Kepegawaian RS PKU Muhammadiyah Bantul. Ke 9 relawan tersebut dengan sukarela mengajukan diri dengan membuat surat pernyataan dan tentunya menyertakan ijin dari orang tua masing-masing mahasiswa.

Dekan Fikes Unisa Yogyakarta M. Ali Imron, M.Fis mengatakan bahwa Unisa Yogyakarta telah melakukan mapping dengan mendata sejumlah mahasiswa yang secara sukarela untuk menjadi relawan tenaga kesehatan, yang bersedia membantu ke beberapa Rumah Sakit sesuai dengan kebutuhan dan kompetensinya antara lain keperawatan, teknik radiologi, kebidanan, keperawatan anestesiologi, fisoterapi dan teknologi laboratorium medis.  

“Kami mengirimkan relawan tenaga kesehatan mahasiswa tingkat akhir yang pastinya sudah memiliki skill serta kompetensi mumpuni di bidangnya masing-masing dan siap menjalankan tugasnya,” ucap Ali Imron.

Imron menambahkan selain mendata dan mempersiapkan relawan tenaga kesehatan untuk rumah sakit, Fikes juga melengkapi mahasiswa profesi yang sedang praktik lapangan dengan Alat Pelindung Diri (APD) dan support multivitamin, apabila terkonfirmasi positif dari pihak Unisa Yogyakarta sudah memfasilitasinya di Shelter Unisa.

“Mahasiswa yang positif dan isoman di kostnya pun tetap kita support memberi multivitamin dengan cara diantarkan langsung ke kostnya yang dikoordinasikan oleh tim IC post prodi,” tambahnya. Selain itu, 5 dosen senior Unisa Yogyakarta juga diminta untuk menjadi konsulen di isoman shelter Muhammadiyah Covid-19 Command Centre (MCCC).