Pasca menghadirkan narasumber dari Malaysia pada bulan November 2021 lalu, Prodi Fisioterapi, Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta kembali mengundang narasumber internasional dari Bangladesh, Dr. Zahidul Islam Sazal, PT., dalam pelatihan Cyriax Concept. Pelatihan diadakan secara tatap muka dari tanggal 25 – 30 Desember 2021. Diikuti sebanyak 17 peserta baik dari Dosen internal UNISA Yogyakarta dan Praktisi Fisioterapi dari Rumah Sakit maupun Klinik.
Cyriax Concept merupakan pelatihan dibidang Fisioterapi Muskuloskeletal/ortopedi yang diselenggarakan oleh Global Cyriax Institute (GCI), kegiatan ini berhasil terselenggara berkat kerjasama antara UNISA Yogyakarta dan GCI Asia Chapter/ETGOM Cyriax Asia.
Hilmi Zadah Faidullah, M.Sc., Dosen Fisioterapi UNISA Yogyakarta, memaparkan dipelatihan ini banyak melakukan serangkaian aktifitas yang menekankan pada bagaimana proses assessmen dan diagnosa yang benar. Didukung pemeriksaan dengan Ultra Sound Musculoskeletal pada berbagai kondisi gangguan musculoskeletal/ortopedi dengan pendalaman anatomi pada level advance, untuk pemeriksaan lebih detil dan presisi, palpasi, dan cara menggerakan sendi, otot, serta tulang secara soft dan comfort. “Pelatihan ini terdiri dari 3 modul yakni A, B, dan C. UNISA Yogyakarta menyelesaikan program modul A dan B,” jelas Hilmi.
Hilmi Zadah menjelaskan lebih lanjut tentang Modul yang dipelajari dalam pelatihan ini, yaitu Modul A (Upper extremity and advance with Musculoskeletal Ultrasound), Modul B (Lower extremity and advance with Musculoskeletal Ultrasound), Modul C ( Spine and advance with Musculoskeletal Ultrasound). Setelah selesai 3 modul kemudian mengambil ujian untuk gelar Diploma of Orthopedic Medicine (Dip.OM) yang akan dikeluarkan oleh GCI/ETGOM Cyriax Asia.
Ketua Pelaksana Pelatihan Cyriax Concept, Siti Nadhir Ollin Norlinta, S.ST FT, M.Fis., mengatakan sebelum pelatihan secara tatap muka telah dilaksanakan juga pelatihan secara online dengan narasumber yang sama di tanggal 25-30 Agustus 2021. Karena situasi pandemi, pelatihan offline diundur yang semula terjadwal diakhir November, menjadi Desember. Hal tersebut menilik dari perubahan tata aturan negara sesuai dengan kondisi Covid-19.
“Harapannya pelatihan ini dapat meningkatkan kualitas dosen dalam proses pengajaran dan praktik. Selain itu harapan yang lain adalah di tahun berikutnya dapat mengikuti program modul selanjutnya yakni modul C hingga menempuh ujian Diploma of Orthopedic Medicine (Dip.OM) sebagai lisensi yang terstandar International,” harapan dari Siti Nadhir.