Tvone 1

“Sejauh ini keberadaan ‘Aisyiyah sebagai organisasi perempuan adalah satu-satunya atau mungkin sedikit dari organisasi perempuan yang bisa menghadirkan gerakannya sampai memunculkan perguruan tinggi.” Hal tersebut disampaikan oleh Warsiti, Rektor Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta pada kegiatan Muktamar Talk edisi Agustus 2022

Dalam Muktamar Talk bertemakan Keunggulan dan Sumbangan Perguruan Tinggi ‘Aisyiyah untuk Umat dan Bangsa ini Warsiti menyebutkan bahwa UNISA adalah salah satu kontribusi nyata dari ‘Aisyiah bagi bangsa dalam bidang pendidikan. Karena jika berbicara ‘Aisyiyah sebagai organisasi otonom khusus dalam Persyarikatan Muhammadiyah maka beberapa amal usaha yang paling lekat di ‘Aisyiyah adalah pendidikan selain bidang kesehatan, ekonomi, dan sosial.

Dalam bidang pendidikan, Warsiti menyebutkan bahwa ‘Aisyiyah telah memiliki puluhan ribu Pendidikan Usia Dini (PAUD), kemudian juga Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah, hingga Perguruan Tinggi. “Bagaimana ‘Aisyiyah meluaskan dakwahnya melalui kehadiran Perguruan Tinggi yang hingga kini terdapat sembilan Perguruan Tinggi dan tiga Universitas.”

Tiga Universitas ‘Aisyiyah yakni UNISA Yogyakarta, UNISA Surakarta, dan UNISA Bandung disebut Warsiti hadir atas keinginan ‘Aisyiyah untuk meluaskan dakwahnya dengan tidak hanya berkutat di bidang pendidikan kesehatan sehingga tiga STIKES yang ada di Yogyakarta, Surakarta, dan Bandung tersebut kemudian bertumbuh menjadi Universitas.

Kehadiran Universitas dan Peguruan Tinggi ‘Aisyiyah disebut Warsiti juga berfungsi sebagai motor penggerak organisasi. “Dengan hadirnya Perguruan Tinggi sekaligus bisa menjadi motor penggerak organisasi dan dengan kehadiran Perguruan Tinggi ‘Aisyiyah ini juga menjadi selain lahan dakwah dan amal saleh juga merupakan bagian dari misi kaderisasi.”

Sebagai Perguruan Tinggi yang berada dalam pengelolaan organisasi perempuan Islam, Universitas ‘Aisyiyah tentu memiliki keunikan atau karakter tersendiri. Warsiti menyebut karakter tersebut tentu sejalan dengan karakter ‘Aisyiyah. “Dua diantara karakter Perguruan Tinggi ‘Aisyiyah adalah berlandaskan Islam Berkemajuan dan Gerakan Berkemajuan. Ini ciri khusus yang di bawa oleh ‘Aisyiyah yang pada awal berdirinya hadir di tengah kondisi masyarakat yang mendoktrin perempuan dengan swarga nunut neraka katut.”

Dalam rangka menerapkan gerekan berkemajuan tersebut maka Warsiti menyebut bahwa UNISA khususnya UNISA Yogyakarta memiliki misi untuk terus mengembangkan kajian tentang perempuan. “Karena merupakan bagian dari misi maka seluruh aktivitas kita akan menuju ke sana dan itu di break down dalam kurikulum dan risetnya. Kita mempunyai riset khusus tentang peningkatan peran perempuan. Saat ini kita juga punya Pusat Studi ‘Aisyiyah Center dan Pusat Unggulan Perempuan dan Keluarga yang memiliki satu konsen sendiri dalam hal pengembangan perempuan,” terang Warsiti.

Di tengah perkembangan dunia digital maupun permasalahan kebangsaan dan keumatan yang semakin komplek, Warsiti menyebut bahwa UNISA sebagai kepanjangan tangan ‘Aisyiyah. “UNISA merupakan bagian wujud nyata kiprah ‘Aisyiyah dalam berkontribusi menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat menjadi solusi terutama bagi permasalahan yang dihadapi para perempuan.”

Oleh karena itu Warsiti menekankan para lulusan UNISA harus menjadi motor atau kader penggerak di masyarakat untuk mampu berkontribusi nyata dan memberikan solusi bagi permasalahan yang ada di masyarakat. Selain mengembangkan lulusan yang mampu menjadi kader penggerak, Perguruan Tinggi dan Universitas ‘Aisyiyah diharapkan Warsiti juga harus terus bertumbuh sehingga mampu menjadi pusat keunggulan atau center of excellent di manapun berada.

“Kehadiran UNISA menjadi institusi yang menjadi kebanggaan ‘Aisyiyah sehingga harapannya selain UNISA Yogyakarta, semua Perguruan Tinggi ‘Aisyiyah di seluruh Indonesia, mari kita bersama untuk terus mengembangkan dan menguatkan institusi sehingga Perguruan Tinggi ini menjadi center of excelent.”ujarnya.

Tutup exchange program bersama unikl, unisa yogya gelar studium general

Jum’at (19/08), berlokasi di Hall 4 Baroroh Baried, Kampus Terpadu UNISA Yogya, Program Studi D4 Teknologi Laboratorium Medis (TLM) UNISA Yogya, gelar Closing Ceremony Short-Term Exchange Program dari Universiti Kuala Lumpur (UNIKL), setelah belajar bersama selama dua pekan di UNISA Yogya. Wantonoro,Ph.D., Wadek III FIKES UNISA Yogya, berharap kedepannya UNISA Yogya dan UNIKL dapat berkolaborasi dan bekerjasama dengan baik.

 ‘Gong’ acara diisi dengan presentasi dari tiga kelompok mahasiswa UNIKL yang berkolaborasi dengan mahasiswa UNISA Yogya dan Studium General. Dr.Teh Rasyidah Ismail, selaku Dosen pembimbing mahasiswa UNIKL, hadir sebagai narasumber studium general dengan tema “Contributions of Anatomic Pathology in Diabetes Research”. “Analis kesehatan bukan sekedar bekerja di dalam laboratorium tapi bisa menjadi pengembang alat dari laboratorium kesehatan,” jelas Teh Rasyidah.

Nurul Nuqayah, salah satu mahasiswi UNIKL, dalam testimoninya menjelaskan selama program exchange ini diberikan treatment yang maksimal oleh panitia, sehingga masih merasa betah. “Dan benar kota ini pantas diberikan julukan Jogja Istimewa,” tutup Nuqayah.

Closing Ceremony juga dimeriahkan dengan penampilan UKM Tari UNISA Yogya, Sekartari, yang menampilkan tari Yapong. Tak luput, para peserta UNIKL ikut mempersembahkan Tarian Tradisional Dikir Barat. Kemeriahan semakin memuncak kala seluruh Mahasiswa dan Dosen bernyanyi bersama lagu Hati-Hati di Jalan.

Rektor unisa yogya berharap mahasiswa tebar manfaat hadir lebih dekat pada masyarakat

Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta mengadakan kegiatan pelepasan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler dan Internasional tahun 2022, kepada sebanyak 711 mahasiswa yang diadakan di halaman kampus Unisa Yogyakarta, Kamis (18/08).

Program KKN telah menjadi bagian aktivitas pendidikan sekaligus pengabdian kepada masyarakat di setiap Universitas. Pada KKN tahun ini, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unisa Yogyakarta mengambil tema “Pemulihan Pasca Pandemi Tebar Manfaat Hadir, Lebih Dekat”.

Rektor Unisa Yogyakarta menyampaikan kepada seluruh mahasiswa yang hadir dalam kegiatan pelepasan bahwa mahasiswa benar- benar harus menunjukkan kerja nyata dalam masyarakat, bukan hanya sekedar terjun dan tidak memberikan manfaat kepada masyarakat.

“Dengan slogan KKN tebar manfaat hadir lebih dekat bisa menjadi ruhnya mahasiswa semuanya didalam melaksanakan kegiatan KKN,” ucap Warsiti dalam sambutanya.

Selanjutnya Warsiti menyampaikan empat pesan kepada para mahasiswa yang akan melaksanakan KKN antara lain senantiasa mengmplementasikan nilai islam berkemajuan dan berakhlakul karimah menjadi tauladan yang baik di masyarakat.  Selain itu mahasiswa juga diharapkan bijak dalam bermedia sosial serta mengimplementasikan Interprofesional Education (IPE) dengan bekerjasama lintas disiplin ilmu.

Fayakun Nur Rohmah, S.ST., MPH selaku Koordinator Bidang Pengabdiam Masyarakat LPPM Unisa Yogyakarta menjelaskan KKN tahun 2022 ini ada dua jenis, yaitu KKN reguler dan KKN Internasional.

“KKN reguler bekerjasama dengan 4 Kabupaten dan Kota di DIY yaitu Sleman, Bantul, KulonProgodan Kota Yogyakarta serta Cabang Ranting Muhammadiyah dan `Aisyiyah, sedangkan KKN Internasional dilaksanakan bekerjasama dengan Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan Pimpinan Pusat Muhammadiyah,” tutur Fayakun. Mahasiswa yang mengikuti KKN reguler sebanyak 708, sedangkan untuk KKN Internasional yang diadakan di Malaysia diikuti 3 mahasiswa.

Unisa yogyakarta gelar jalan sehat, sisipkan pesan peduli lingkungan

Pesan Peduli Lingkungan dan Kesehatan ditebar saat berlangsungnya jalan sehat memperingati  HUT Ke 77 Kemerdekaan Indonesia,  Sabtu (13/8) lalu. Peringatan tersebut dikemas dalam acara Semarak Kemerdekaan UNISA Yogyakarta (SEMERU) 2022 yang berlangsung meriah.  Lebih dari 200 orang memenuhi kampus terpadu UNISA Yogyakarta di Jalan Ring Road Barat Nogotirto Gamping Sleman.

Kepala Biro Humas dan Protokol, Sinta Maharani, menyampaikan saat ini UNISA Yogyakarta sedang menggalakan program Green Campus sehingga dalam kegiatan ini juga disisipkan pesan kepedulian lingkungan. Dalam kegiatan jalan sehat juga diisi dengan kampanye menjaga kebersihan, merawat bumi,  peduli sampah dan pentingnya menjaga lingkungan dan mengaplikasikan pola 3R mulai dari Reuse (penggunaan kembali), Reduce (mengurangi), Recycle(mendaur ulang) sampah. 

  Sementara itu, saat melepas peserta jalan sehat, Rektor UNISA Yogyakarta, Warsiti, M.Kep.Sp.Mat., berharap momentum ini dapat lebih meningkatkan interaksi antar pegawai serta meningkatkan dakwah UNISA Yogyakarta dengan konsep menyehatkan masyarakat.

Berbagai  kegiatan dihelat, diantaranya senam, jalan sehat, pemeriksaan kesehatan untuk para pegawai dan lomba 17 Agustusan.  Jalan sehat dimeriahkan dengan pesan dalam bentuk poster dan pamflet yang dibawa keliling para peserta.

Pengabdian kepada masyarakat kelompok posbindu deteksi risiko penyakit tidak menular melalui siwaras (sistem informasi warga sehat)

Minggu (08/22) Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta melalui tim Dosen Dr. Sulistyaningsih, S.Km., MH.Kes, Sadr Lutfi Mufreni, M.Sc., S.Kom, dan Musoli, S.E., M.M melakukan pengabdian kepada masyarakat, di Mejing Wetan RT.1 RW.7,kegiatan ini mendapatkan dana hibah dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (KEMENDIKBUDRISTEK), adapun kegiatan seperti Posbindu Deteksi Risiko Penyakit Tidak Menular melalui SIWARAS (Sistem Informasi Warga Sehat) sebagai rangkaian perayaaan kemerdekaan Indonesia yang ke-77. Acara ini merupakan rutinitas yang biasanya dilakukan setiap bulan. Namun pelaksanaannya kali ini terlihat cukup berbeda dari bulan bulan sebelumnya, karena digabungkan dengan rangkaian semarak kemerdekaan Republik Indonesia.

Semarak kemerdekaan Indonesia yang ke-77 di RT.1 RW.7 Mejing Wetan menyelenggarakan berbagai perlombaan baik untuk anak-anak, remaja dan dewasa. Kegiatan diawali dengan senam pagi bersama seluruh warga dan dilanjutkan dengan perlombaan serta Posbindu dari Tim Pengabdian Dosen UNISA. Posbindu ini dilaksanakan dengan kegiatan inti yaitu pemeriksaan tensi, tinggi badan, berat badan, gula darah, tekanan darah, kolesterol dsb. Namun kegiatan ini berlangsung meriah karena partisipasi dari warga setempat yang begitu luar biasa. 

Menurut ketua Tim Pengabmas Ibu Dr. Sulistyaningsih, S.Km., MH.Kes, tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah membentuk Posbindu PTM agar dapat mendeteksi faktor risiko PTM sehingga bermanfaat mengendalikan PTM pada era pandemi Covid-19.

Sebagai salah satu universitas yang mempunyai latar belakang kesehatan, Hal ini mendorong unisa untuk mampu mencerminkan kesadaran untuk menjaga pola hidup sehat. Kemerdekaan Indonesia menjadi ajang untuk memerdekakan kesehatan diri kita.

“Bersama unisa kita meriahkan semarak kemerdekaan”