Gagasan pegawai perlu di desiminasikan melalui blog

Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menggelar sosialisasi pembuatan blog bagi 300 pegawai yang terdiri dari dosen dan tenaga kependidikan (tendik), di Hall Baroroh Baried UNISA Yogyakarta, Rabu (15 /6).

Wakil Rektor Bidang Akademik UNISA Yogyakarta, Taufiqur Rahman, Phd, dalam sambutannya menyampaikan bahwa dosen dan tendik bisa memperluas pikiran gagasan ada baiknya bisa dituliskan dalam tulisan populer. Sehingga blog ini penting untuk bisa mendesiminasikan gagasan. Harapannya pegawai memiliki potensi menulis yang baik dan bisa dikembangkan melalui blog masing-masing. Dosen Prodi Teknologi Informasi UNISA Yogyakarta, Arizona Firdonsyah, M.Kom memaparkan mengenai fungsi blog dan backlink untuk meningkatkan trafic website dan reputasi UNISA Yogyakarta. Dalam kesempatan itu para dosen dan tendik melakukan praktik mengunggah tulisan di blog masing-masing

Call for slogan

Core Value atau nilai dasar Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, merupakan pondasi budaya kerja yang wajib dipahami dan diinternalisasi oleh seluruh civitas akademika dan tenaga kependidikan. Hal tersebut sebagai panduan dalam berperilaku dan bekerja sekaligus meningkatkan mutu perguruan tinggi secara internal dan berkelanjutan. Dalam rangka untuk sosialisasi core value dan  MILAD UNISA ke-31 tahun maka, Biro Humas dan Protokol UNISA Yogyakartamenyelenggarakan lomba Slogan Core Value UNISA Yogyakarta. Slogan berbahasa Indonesia yang terpilih sebagai pemenang akan dipergunakan di lingkungan UNISA Yogyakarta dalam rangka membangun awareness terhadap core value UNISA Yogyakarta.

Baq 4

Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menyelenggarakan Baitul Arqom Dosen dengan tema “Dosen Cendekiawan, Unggul Dan Berlandaskan Nilai-Nilai Islam Berkemajuan”. Kegiatan ini turut mengundang Dr. Hamim Ilyas., M.Ag sebagai instruktur pada materi Islam Wasathiyah dalam pandangan Islam berkemajuan. Kegiatan ini dilangsungkan di Ruang kelas lantai 4 Gedung Siti Mundjiyah Unisa Yogyakarta pada Senin (13/6).

“Muhammadiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah agama Allah yang diwahyukan kapada para rasul-Nya, sejak nabi Adam Nuh, Ibrahim, Musa, Isa, dan seterusnya sampai kepada Nabi penutup Muhammad SAW, sebagai hidayah dan rahmat Allah kepada umat manusia sepanjang masa dan menjamin kesejahteraan hidup materil spiritual dan ukhrawi,” jelas Hamim Ilyas saat menyampaikan materi.

Hamim Ilyas menambahkan bahwa dengan agama hidup menjadi terarah, dengan ilmu hidup menjadi mudah, dengan seni hidup menjadi indah. Mulai dari diri kita sendiri untuk menjadi muslim berkemajuan, tutup Hamim.

Kegiatan Baitul Arqom ini diikuti para peserta dengan antusias dari awal sampai dengan selesai. (eza)

Fullscreen bg 2

Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menyelenggarakan Baitul Arqom Dosen dan Tenaga Pendidik dengan tema “Dosen Cendekiawan, Unggul Dan Berlandaskan Nilai-Nilai Islam Berkemajuan”. Kegiatan ini turut mengundang Drs. H. Dahlan Rais. M.Hum sebagai instruktur pada materi Darul Ahdi Wa Syahadah. Kegiatan ini dilangsungkan di Ruang Sidang Lantai 2 Gedung Siti Mundjiyah Unisa Yogyakarta pada Senin (13/6).

“Baitul Arqom ini sangat perlu dilaksanakan, proses konsolidasi ini seharunya harus selalu ada Sehingga terjadi proses mempertemukan gagasan,mempersamai persepsi dan ini sangat penting. Kita menginginkan agar Unisa ini menjadi perguruan tinggi yang tampak akan kehidupan islaminya,”  Dahlan Rais saat diwawancarai.

Dahlan menambahkan bahwa islam berkemajuan pada prinsipnya mempunyai 2 prinsip, yang pertama islam adalah agama yang membawa kemajuan. Yang kedua bila di pahami dan diamalkan dengan benar akan membuat sebuah masyarakat yang unggul yang berkeadaban tinggi. Dengan unisa menyelenggarakan Baitul Arqom ini dan ini sangat bagus, tutup Dahlan. Kegiatan Baitul Arqom ini diikuti para peserta dengan antusias dari awal sampai dengan selesai.

Unisa yogyakarta gelar baitul arqam bagi seluruh dosen

Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta bekerja sama dengan Majelis Pembinaan Kader Pimpinan Pusat Muhammadiyah/Aisyiyah mengadakan  Baitul Arqam bagi seluruh  Dosen UNISA Yogyakarta secara luring pada Senin-Selasa, 13-14 Juli  2022 di Ruang Sidang Gedung Siti Moendjiyah UNISA Yogyakarta. Kegiatan yang diikuti 129 dosen ini sebagai upaya mewujudkan dosen yang cendekiawan, unggul berlandaskan nilai-nilai islam berkemajuan.

Warsiti, S.Kp.,M.Kep., Sp.Mat, Rektor UNISA Yogyakarta, dalam sambutannya menyampaikan UNISA Yogyakarta saat ini adalah salah satu Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) / salah satu dari universitas  dilingkungan muhammadiyah Aisyiyah  yang  sudah diperhitungkan keberadaannya. UNISA Yogyakarta ini sudah masuk pada kategori PTMA yang sehat, baik dari sisi jumlah mahasiswa maupun penganggarannya. Ini tentunya  membuat kita  merasa bangga dan sekaligus kita harus senantiasa syukuri dengan posisi saat ini dengan terus senantiasa berbenah diri, bertransformasi dalam dinamika perubahan yang terjadi saat ini.

Dinamika perubahan yang terjadi begitu cepat di dalam system pengelolaan perguruan tinggi, tantangan pada era digital saat ini dan kompetisi persaingan yang harus kita hadapi, tentunya menyadarkan kita, bahwa kita harus menguatkan kembali komitment kita dan rasa memiliki terhadap kampus ini.

‘’Mari kita senantiasa saling menguatkan semangat kebersamaan untuk menghadapi berbagai tantangan’’, kata Warsiti.

Lebih lanjut Warsiti menyampaikan, tahun ini merupakan tahun pertama fase kedua pada  rencana pengembangan UNISA berkembang. Kita  telah berkomitmen untuk  membuat langkah-langkah strategis,  melakukan lompatan /akselarasi  dalam mengelola kegiatan utama : Catur Dharma pendidikan, penelitian, pengabdian pada masyarakat dan pengamalan Al Islam-Kemuhammadiyahan dengan dukungan organisasi dan SDM, sarana dan prasarana, teknologi serta pendanaan.

Untuk mewujudkan visi dan  rencana strategis tersebut, maka peran dosen menjadi sangat penting untuk bisa meningkatkan kinerja caturdharmanya dalam upaya pencapaian indikator kinerja utama dan indikator kinerja tambahan.  Tantangan dosen di era milenial yang lebih komplek dan kompetitif  ini tentulah membutuhkan kecakapan khusus,  terlebih sebagai dosen PTMA ada tanggungjawab khusus yang kita emban yaitu bagaimana kita menghasilkan lulusan yang kompeten dibidangnya tetapi juga sekaligus mengemban misi sebagai kader persyarikatan. Maka kegiatan Baitul Arqam  selama dua hari ini, diharapkan  kita  menyegarkan kembali dan belajar tentang banyak topik yang akan menambah pemahaman keberagamaan kita sesuai dengan peneguhan paham Muhmmadiyah, meningkatkatkan  kapasitas diri kita sebagai orang yang saat ini diberikan Amanah sebagai dosen,  menambah semangat kita  untuk menjalankan tanggungjawab untuk bersama sama menjadikan unisa yogya yang kita cintai menjadi Universitas kebanggaan kita bersama dan kebanggaan persyarikatan.

Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah, Dr. Noordjanah Djohantini, MM.,M.Si dalam pengarahannya menyampaikan beberapa pesan antara lain: (1) bahwa seluruh dosen harus menguatkan solidaritas penghidmatan di Unisa, memiliki simpati, empati dan tanggung jawab harus menjadi satu untuk membangun institusi agar selalu menjadi institusi yang sehat, (2) menjaga marwah sebagai perguruan tinggi  milik pesyarikatan Muhammadiyah dan Aisyiyah, dimana Aisyiyah merupakan satu-satunya organisasi perempuan yang memiliki perguruan tinggi. (3) Senantiasa mengembangkan wacana keilmuan diberbagai bidang dan menjadi pusat rujukan.

Noordjannah berharap  agar dosen UNISA Yogyakarta itu berilmu dan cendikia. Cendikia salah satunya sebagai penggerak sesuai keilmuannya. ‘’Dosen menjadi cendikiawan harus diikhtiarkan, dipupuk dan dimulai dari sekarang, karena berilmu belum tentu cendikia. Hal tersebut adalah hal yang perlu ditingkatkan’’, kata Noordjannah

Beberapa materi yang akan disampaikan pada kegiata baitul arqam ini antara lain Darul Ahdi Wa Syahadah, Islam Wasathiyah dalam Pandangan Islam Berkemajuan, Manhaj Tarjih, Implementasi Good University Governance, Membangun Dosen yang Cendekiawan Dengan Jihad Inovasi, Isu-Isu Perempuan Dalam Konteks Keuamatan dan Kebangsaan. Melalui Baitul Arqam ini harapannya dosen UNISA Yogyakarta memiliki pengetahuan yang luas dan aktual, serta memperkuat idiologi sesuai dengan nilai-nilai islam berkemajuan.