Ti unisa yogyakarta 2

Tak lelah berbenah, Program Studi Teknologi Informasi UNISA Yogyakarta kembali mengundang tim penyusun kurikulum dalam acara Focus Group Discussion (FGD) untuk membahas kurikulum terkini. Acara yang bertajuk Focus Group Discussion (FGD) Kurikulum FORDI Teknologi Informasi Jenjang S1 Asosiasi Perguruan Tinggi Ilmu Komputer dan Informatika (APTIKOM) yang dilaksanakan di gedung Siti Munjiyah, lantai 7, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta pada hari Selasa, 21 Februari 2023 ini dihadiri seluruh dosen PSTI UNISA Yogyakarta dan tim kurikulum dari universitas-universitas ternama seperti Universitas Gadjah Mada, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, dan Universitas Muhammadiyah Purworejo.

Acara yang dilaksanakan secara hybrid ini membahas segala hal yang berkaitan dengan kurikulum teknologi informasi dan bagaimana teknologi informasi berperan besar dalam perkembangan dunia digital yang sangat pesat.

Acara yang di-moderator-i langsung oleh Ketua Program Studi Teknologi Informasi UNISA Yogyakarta, Zahra Arwananing Tyas, S.Kom., M.Cs. ini dimulai jam 9 pagi dan selesai di jam 12.30, lebih lama 30 menit dari yang direncanakan. Molornya akhir acara dikarenakan pembahasan yang cukup seru antara para anggota tim penyusun kurikulum.

FGD itu sendiri menghasilkan beberapa pendapat yang sangat bagus, di antaranya adalah pendapat dari sang moderator, Zahra Arwananing Tyas. Zahra berpendapat bahwa kurikulum OBE (Outcome Based Education) haruslah memiliki komposisi yang seimbang dalam pembagian tugasnya secara hybrid, baik luring maupun daring, serta memiliki mata kuliah yang “IT banget” (sangat mencerminkan IT dalam CPL-CPLnya). Pendapat ini didukung oleh Dr. Reza Giga Isnanda, S.T., M.Sc. dari UMY, dengan menambahkan usulan bahwa bahan kajian pada mata kuliah wajib dikhususkan untuk mata kuliah penciri dari tiap universitas.

Dari banyaknya pendapat yang ada, salah satu anggota senior dalam tim, Ir. Noor Akhmad Setiawan, S.T., M.T., Ph.D., IPM. dari UGM memberikan kesimpulan bahwa sebenarnya kurikulum Teknologi Informasi dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing universitas atau perguruan tinggi, dan tidak murni IT. Pendapat ini didasarkan pada IT 2017 Curriculla sebagai pegangan. Point terpenting dari pembuatan kurikulum adalah akarnya sama, yaitu IT, didasarkan pada IT 2017 Curriculla dan CC2020 sebagai panduan, sedangkan untuk mata kuliah pilihan dapat disesuaikan dengan perkembangan jaman. Acara ditutup dengan pembacaan kesimpulan oleh moderator dan pernyataan komitmen dari setiap anggota tim kurikulum untuk bekerja bersama dalam pembuatan kurikulum IT yang “kekinian” (mengikuti perkembangan jaman) dengan berbasis luaran (OBE).

Ti unisa yogya magang 1

Program Magang Industri/kerja praktek merupakan salah satu bentuk kegiatan pembelajaran (BKP) dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diluncurkan oleh Mentri Pendidikan dan Kebudayaan. Permendikbud No.3 Tahun 2020 pasal 15 ayat 1 menyebutkan ada delapan program BKP yakni : 1). Pertukaran Mahasiswa, 2). Magang/Praktik Kerja, 3). Asistensi Mengajar, 4). Penelitian/Riset, 5). Proyek Kemanusiaan, 6). Kegiatan Wirausaha, 7). Studi/Proyek Independen dan 8). KKN Tematik. Kebijakan ini diluncurkan dalam rangka menyiapkan para mahasiswa menghadapi perubahan sosial, budaya, dunia kerja dan kemajuan teknologi yang pesat. Magang industri berlangsung selama 1 semester dengan bobot konversi mata kuliah 20 SKS.

PSTI UNISA Yogyakarta adalah salah satu program studi di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta yang aktif berpartisipasi dalam kegiatan MBKM. PSTI UNISA telah bekerjasama dengan PT. Media Sarana Data (Gmedia) untuk melaksanakan MBKM BKP Magang Industri.

Kegiatan Magang industri pada PT. Media Sarana Data (Gmedia) dimulai pada tanggal 3/10/2022. Kegiatan magang industri ini telah dilaksanakan selama 4 bulan lebih. Oleh karena itu, dilakukan penarikan sebagai tanda bahwa kegiatan magang telah selesai.

Penarikan dilaksanakan pada hari Jum’at, 10/2/2023 pukul 13:00, dengan dihadiri oleh manager HRGA Sukmo Aji, Kaprodi PSTI Unisa Yogyakarta Zahra Arwananing Tyas, S.Kom., M.Cs, dan juga Dosen pembimbing lapangan Danur Wijayanto, S.Kom., M.Cs. serta 6 mahasiswa peserta magang industri. Dalam agenda ini 1 mahasiswa yaitu Yoginda Putri Bektiningsih berhalangan hadir dikarenakan sedang berduka.

“Hari ini resmi 7 orang mahasiswa kami Tarik kembali ke kampus untuk menyelesaikan kewajibannya, semoga ilmu yang mereka dapat di Gmedia dapat diterapkan kembali di pekerjaan mendatang dan kami memohon maaf jika ada salah kata dan perbuatan” kata Zahra.

Pada kesempatan yang sama manager HRGA, Sukmo Aji menyampaikan harapan untuk para mahasiswa dapat mengambil manfaat dari program ini dan mendapatkan pengalaman agar dapat digunakan didunia kerja.

“Kami berharap tidak hanya sampai disini saja, harapan kami keluar dari sini dan masuk kesini menjadi tim yang hebat. Apabila dalam proses belajar ini ada yang kurang baik dalam proses pembelajarannya mohon dimaklumi” jelas Sukmo dalam sambutannya. Dari ulasan ini PSTI Unisa Yogyakarta membuktikan telah mampu melaksanakan magang industri dengan sangat baik. Program ini dapat meningkatkan hubungan yang baik antara PSTI UNISA Yogyakarta dengan PT. Media Sarana Data (Gmedia). Acara diakhiri dengan penutupan dan foto bersama serta pemberian kenang-kenangan.

Tlm unisa yogya

Penyuluhan dan pemeriksaan penting dilakukan karena anemia dapat mengganggu kesehatan dan kinerja siswi di sekolah. Anemia juga dapat mempengaruhi kemampuan kognitif dan pertumbuhan anak-anak. Adanya inter professional collaboration antara Bidan, Teknologi Laboratorium Medis, dan Nutrisionis UNISA, diharapkan siswi dapat memiliki pengetahuan dan kesadaran yang lebih tinggi tentang kesehatan dan mencegah anemia.

Inter Professional Collaboration antara Bidan, Teknologi Laboratorium Medis, dan Nutrisionis UNISA telah menggelar kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan haemoglobin pada siswi di SD Unggulan ‘Aisyiyah Bantul. Kegiatan ini bertujuan untuk promosi kesehatan reproduksi dan gizi seimbang remaja pada siswi serta melakukan skrining anemia pada remaja awal.

Kegiatan dibuka oleh Kepala SD Unggulan ‘Aisyiyah Bantul, “Terimakasih Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Aisyiyah Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan siswi memperoleh wawasan penting  terkait dengan kesehatan reproduksi dan gizi seimbang serta upaya deteksi dini pencegahan anemia pada remaja awal”  papar Suwardi, M.Pd sekaligus membuka acara penyuluhan kesehatan.

Ibu Anindhita Syahid Syagata, M.PH selaku Dosen Gizi  memberikan penyuluhan tentang cara menjaga kesehatan dan mencegah anemia melalui pola makan seimbang dan gaya hidup yang sehat pada remaja awal. Informasi terkait Kesehatan Reproduksi pada Remaja Awal, terutama bagi anak-anak dalam usia sekolah yang di sampaikan oleh Ibu Nurul Kurniati, S.ST, M.Keb. Sedangkan Ibu Isnin Aulia Ulfah Mu’awanah, M.Sc beserta Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medis melakukan pemeriksaan haemoglobin untuk mengetahui siswi mengalami anemia atau tidak dengan persetujuan dari orang tua siswi dan pihak sekolah secara sukarela.

Penyuluhan kesehatan reproduksi kepada remaja awal, termasuk siswi SD Unggulan ‘Aisyiyah bantul, adalah langkah yang penting dalam mendukung kesehatan dan kesejahteraan mereka di masa depan. Penting untuk memperkenalkan konsep-konsep dasar seperti menstruasi,dan pubertas kepada remaja awal agar mereka dapat memahami perubahan yang terjadi pada tubuh mereka dan bagaimana menjaga kesehatan reproduksi mereka. Penyuluhan kesehatan reproduksi yang tepat waktu dan akurat dapat membantu remaja awal mengambil keputusan yang tepat terkait kesehatan mereka, dan mencegah infeksi menular seksual.

Penyuluhan kesehatan reproduksi harus disampaikan dengan cara yang ramah, mudah dipahami, dan berdasarkan pada fakta ilmiah terbaru. Selain itu, harus disesuaikan dengan usia dan tingkat kematangan remaja untuk memastikan pesan yang tepat dan tidak membingungkan. Kegiatan di akhiri dengan pemeriksaan haemoglobin kepada siswi SD Unggulan ‘Aisyiyah Bantul yang tampak antusias, sehingga tidak ada siswi yang merasa ketakutan ketika pemeriksaan berlangsung. Pemeriksaan diikuti oleh 36 siswi dan hasilnya sebagian besar siswi tidak mengalami anemia.  Harapannya kegiatan serupa dapat dilakukan di sekolah lainnya agar dapat mewujudkan generasi remaja yang sehat dan tangguh.

Dosen unisa yogya

Anemia adalah kondisi medis di mana tubuh kekurangan jumlah sel darah merah yang cukup untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh. Anemia dapat mempengaruhi kesehatan seseorang secara signifikan, terutama pada remaja yang sedang dalam masa pertumbuhan dan perkembangan.

Untuk mencegah anemia pada remaja, diperlukan upaya pencegahan yang tepat, termasuk di antaranya adalah meningkatkan asupan zat besi dan vitamin B12 melalui makanan dan suplemen, serta melakukan gaya hidup yang sehat seperti olahraga teratur dan tidur yang cukup.

Edukasi dan sosialisasi tentang anemia juga sangat penting untuk membantu remaja memahami penyebab dan gejala anemia serta cara pencegahan. Kegiatan peer educator di SD Unggulan ‘Aisyiyah Bantul dapat menjadi salah satu solusi yang efektif sebagai upaya untuk pencegahan gterjadinya anemia pada remaja awal.

Selain itu, edukasi dan penyuluhan mengenai anemia juga sangat penting. Untuk itu, inisiatif dari dosen UNISA yang melatih siswi menjadi peer educator di SD Unggulan Aisyiyah Bantul sangatlah baik untuk membantu meningkatkan pengetahuan dan kesadaran siswa tentang anemia. Pelatihan ini meliputi materi tentang integrasi program UKS di sekolah dengan promosi kesehatan yang bisa dilakukan oleh guru dan siswi untuk peningkatan Kesehatan warga sekolah. Ketua pelaksana kegiatan ini, Nurul Kurniati, M.Keb. menyampaikan harapannya siswi yang dilatih sebagai peer educator dapat menjadi role model dan penyampai informasi kepada sebayanya agar bisa memiliki pola hidup sehat di usia remaja agar pertumbuhan dan perkembangan remaja dapat berjalan optimal.

Peer educator adalah seorang siswa atau remaja yang terlatih untuk memberikan informasi dan penyuluhan kepada teman sebaya mereka. Dalam hal ini, siswi yang dilatih oleh dosen UNISA dapat menjadi peer educator untuk menyampaikan informasi tentang anemia kepada siswa di SD Unggulan Aisyiyah Bantul. Sebagai peer educator, siswi tersebut dapat memberikan informasi tentang anemia dan cara mencegahnya kepada teman-teman sebayanya di SD Unggulan ‘Aisyiyah Bantul. Siswi juga dapat memberikan informasi tentang pola makan yang sehat dan mengandung nutrisi yang cukup, termasuk sumber makanan yang kaya akan zat besi, seperti yang telah dipaparkan oleh Anindhita Syahbi Syagata, M.PH salah satu dosen program studi gizi. Dalam melaksanakan tugasnya,  menurut Isnin Aulia Ulfah Mu’awanah, M. Sc (dosen Program Studi Teknologi Laboratorium Medis) sebagai peer educator siswi yang dilatih juga harus memperhatikan beberapa hal penting, seperti menyampaikan informasi dengan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa SD, menjaga keterlibatan siswa dalam kegiatan edukasi, dan memberikan contoh positif dalam menjaga pola makan yang sehat. Adanya kegiatan pelatihan peer educator ini, diharapkan siswa di SD Unggulan ‘Aisyiyah Bantul dapat lebih memahami tentang anemia dan cara pencegahannya. Selain itu, kegiatan ini juga dapat membantu siswa untuk lebih memahami pentingnya pola makan yang sehat dan nutrisi yang cukup bagi kesehatan mereka di masa depan, sehingga mewujudkan generasi yang sehat dan unggul.