Rektor Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta Dr. Warsiti, S.Kp.,M.Kep.,Sp.Mat beserta Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UNISA Yogyakarta Luluk Rosida, S.ST., M.KM meninjau lokasi dan turut serta dalam semangat pengabdian kepada masyarakat melalui Program Kuliah Kerja Nyata Muhammadiyah `Aisyiyah (KKN MAS) di Bangka Belitung, Senin (04/09).

UNISA Yogyakarta bersama dengan empat Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) lainnya telah memeriahkan dan mendukung program KKN MAS yang berlangsung di Desa Perlang, Bangka Tengah.

Desa Perlang menjadi salah satu titik fokus dari program KKN MAS tahun ini, yang melibatkan Unmuh Babel, UMSU Medan, UMP Palembang, UM Purwokerto, dan UMS Surakarta selain UNISA Yogyakarta. Para mahasiswa dari berbagai PTMA ini bergabung untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat setempat, dengan fokus pada pendampingan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam pembuatan makanan khas Perlang, yaitu Bubur Kucir.

Luluk mengatakan salah satu kegiatan yang dilaksanakan oleh para mahasiswa adalah membantu proses pengemasan Bubur Kucir, menciptakan merk produk, dan memanfaatkan media sosial untuk mensosialisasikan produk tersebut.

“Pendekatan ini bertujuan untuk mendukung dan mengembangkan UMKM setempat, serta memperkenalkan produk khas Perlang kepada masyarakat luas,” ujar Luluk.

Rektor dan Kepala LPPM UNISA Yogyakarta sangat antusias dalam mendukung program ini, menunjukkan komitmen mereka dalam memajukan pendidikan yang berorientasi pada pemberdayaan masyarakat. Kunjungan mereka ke lokasi KKN MAS di Bangka Tengah juga menjadi momen inspiratif bagi para mahasiswa yang terlibat dalam program ini, menguatkan semangat mereka dalam berkontribusi positif bagi masyarakat sekitar. Program KKN MAS yang melibatkan sejumlah PTMA ini bukan hanya tentang memberikan bantuan, tetapi juga tentang membangun kemitraan dan berbagi pengetahuan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengembangkan potensi UMKM lokal. Desa Perlang, Bangka Tengah, menjadi bukti nyata dari semangat kolaboratif dalam dunia pendidikan tinggi yang berdampak positif bagi masyarakat.

Kunjungan Rektor Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta Dr. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat ke Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung (Babel) merupakan sebuah momen penting dalam memperkuat hubungan antar perguruan tinggi serta menggali potensi kerjasama yang lebih luas. Dalam kunjungannya yang berlangsung pada tanggal 4 September 2023, Rektor UNISA Yogyakarta disambut hangat oleh Rektor Unmuh Babel Ir. Fadillah Sabri, S.T., M.Eng.

Salah satu tujuan utama kunjungan ini adalah untuk melakukan monitoring dan evaluasi terhadap Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Muhammadiyah `Aisyiyah (MAS) yang saat ini sedang berlangsung. Unmuh Babel berperan sebagai tuan rumah dalam pelaksanaan program untuk tahun ini. UNISA Yogyakarta telah mengirimkan 10 peserta KKN MAS yang tersebar di wilayah Kepulauan Bangka, termasuk Bangka Tengah dan Bangka Barat. KKN MAS tahun ini mengusung tema yang sangat relevan, yaitu konservasi lingkungan di Kepulauan Bangka dan pariwisata di Kepulauan Belitung.

Pada kesempatan ini, Warsiti mengucapkan selamat dan memberikan apresiasi yang tinggi kepada Unmuh Babel atas kelancaran pelaksanaan KKN MAS di Kepulauan Bangka dan Belitung. Tak hanya itu, sebagian besar kepala desa di daerah tersebut juga sangat mengapresiasi program KKN MAS tahun ini. Program ini merupakan kolaborasi antara berbagai perguruan tinggi di bawah payung PTMA (Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah) yang bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Muhammadiyah (PDM) di Kepulauan Bangka dan Belitung.

Selain membahas evaluasi pelaksanaan KKN MAS, Rektor UNISA Yogyakarta dan Rektor Unmuh Babel juga mendiskusikan berbagai isu strategis terkait dengan pengelolaan perguruan tinggi. Mulai dari aspek pengelolaan pendidikan hingga strategi penerimaan mahasiswa baru.

“Pertemuan ini menjadi wadah yang penting untuk berbagi pengalaman dan pemikiran guna mengembangkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia,” ucap Warsiti.

Kunjungan Rektor UNISA Yogyakarta ke Unmuh Babel tidak hanya memperkuat hubungan antar perguruan tinggi, tetapi juga memberikan inspirasi dan motivasi bagi mahasiswa yang terlibat dalam program KKN MAS. “Hal ini diharapkan akan membawa dampak positif dalam upaya pelestarian lingkungan dan pengembangan pariwisata di Kepulauan Bangka dan Belitung. Sinergi antara UNISA Yogyakarta dan Unmuh Babel bisa menjadi contoh konkret dari kolaborasi yang berdampak positif dalam dunia pendidikan tinggi di Indonesia,” tambahnya.

Hari cuci tangan 2017

Prodi Administrasi Publik Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta melakukan audiensi dengan Pemerintah Kota Magelang pada Jumat 1 September 2023. Audiensi dilakukan di Kantor Sekretariat Daerah Kota Magelang. Tim dari Program Studi Administrasi Publik UNISA Yogyakarta diwakili oleh Muhammad Khozin, S.IP, MPA dan Erni Saharuddin S.Sos, MPA

“Pada hari ini kami melakukan audiensi dengan Pemerintah Kota Magelang terkait program Merdeka Belajar Kampus Merdeka Skema Studi Independen, Skema ini berbeda dari biasanya yakni kami akan menempatkan mahasiswa di Kota Magelang untuk melakukan Penelitian” jelas Muhammad Khozin disela-sela acara audiensi.

Khozin menambahkan bahwa studi independen ini akan diikuti oleh 6 mahasiswa yang akan fokus melakukan penelitian terkait permasalahan yang ada Kota Magelang dan disesuaikan dengan roadmap penelitian program studi. Beberapa topik telah didiskusikan dalam proses audiensi. Diantaranya terkait masalah stunting, inovasi pelayanan kesehatan diera digital, pemberdayaan ekonomi perempuan perkotaan dan partisipasi KB Pria di Kota Magelang. Untuk kelancaran program ini Pemerintah Kota Magelang akan melibatkan OPD terkait seperti Dinas Kesehatan dan DPMP4KB. 

Pemerintah Kota Magelang dalam hal ini diwakilkan oleh Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kota Magelang menyambut baik terkait rencana program ini. Ibu Novie Woro dari Bagian Kesejahteraan Rakyat berpendapat bahwa program ini berbeda dengan program-program sebelumnya, dan ini akan menjadi kolaborasi yang apik antara pemerintah dengan perguruan tinggi. “Ini adalah wujud nyata sinergitas perguruan tinggi dengan pemerintah, kami memiliki sejumlah permasalahan dalam pelaksanaan pembangunan, dan perguruan tinggi hadir untuk melakukan penelitian dengan  menggali akar permasalahan tersebut dan kemudian memberikan rekomendasi”. Kegiatan studi independen ini direncanakan akan berlangsung selama 1 semester dan mahasiswa akan tinggal di Kota Magelang untuk melakukan penelitian lapangan selama 4 bulan. Selama proses penelitian mahasiswa akan dimentori oleh petugas dari OPD terkait dan dalam pembimbingan dosen lapangan yang ditunjuk oleh UNISA Yogyakarta.

Skpi2

Rektor Universitas `Aisyiyah Yogyakarta, Dr. Warsiti, S.Kp.,M.Kep.,Sp.Mat melakukan kunjungan istimewa ke pameran pendidikan yang diadakan oleh Majelis Guru Bimbingan Konseling (MGBK) dalam rangka Expo Pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMKN) 2 Pangkalpinang, Senin (04/09). Selain mengunjungi Expo Pendidikan, Warsiti juga menjalin silaturahmi yang hangat bersama MGBK se-Bangka Belitung serta menjadi pemateri dalam workshop upgrading kompetensi guru BK se-Babel.

Dalam workshop yang dihadiri oleh para guru Bimbingan Konseling (BK) dari berbagai sekolah di provinsi Bangka Belitung, Warsiti memberikan wawasan yang berharga tentang pendidikan generasi Z. Pada kesempatan itu ia menyoroti betapa pentingnya pendekatan yang berbeda dalam mendidik generasi Z, yang memiliki karakteristik yang cenderung berbeda dengan generasi sebelumnya.

“Generasi Z, atau yang sering kita sebut sebagai ‘gen Z’, adalah generasi yang tumbuh dengan teknologi yang sangat canggih. Mereka memiliki akses instan ke informasi dan dunia digital. Oleh karena itu, pendekatan kita dalam mendidik mereka perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik mereka,” ujar Warsiti.

Warsiti menambahkan perhatian yang sering teralihkan bahkan sampai masalah kesehatan reproduksi yang beragam, untuk mensiasatinya Warsiti menyampaikan dengan beberapa cara yaitu dengan pembelajaran aktif berbasis digital, sampai melibatkan emosional saat pendidikan

Selama workshop Warsiti berbagi beberapa cara yang dapat digunakan oleh guru untuk mendidik generasi Z, seperti pemanfaatan teknologi, pembelajaran kolaboratif, pembelajaran berbasis masalah, keterampilan kritis dan kreativitas, serta fleksibilitas. Kehadiran Warsiti pada workshop ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang berharga bagi para guru BK di Bangka Belitung dalam memahami dan menghadapi tantangan dalam mendidik generasi Z yang cerdas dan teknologis. Acara tersebut juga menjadi momen silaturahmi yang mempererat hubungan antara universitas, sekolah, dan komunitas pendidikan di daerah Babel.

Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta turut aktif dalam mendukung pembinaan atlet sepakbola usia dini melalui penyelenggaraan Grassroot Football Festival di Lapangan Kenari, Umbulharjo Yogyakarta, Sabtu (02/09).

Wantonoro, S.Kep.,Ns. M.Kep.,Sp.KMB.,Ph.D Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKes) UNISA Yogyakarta, yang hadir dalam pembukaan mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan langkah yang tepat dalam upaya membina bibit-bibit sepakbola masa depan.

“FIKes berperan aktif dalam mendukung kegiatan ini dengan menyediakan tim kesehatan yang terdiri dari fisioterapis, perawat, dan ahli gizi. Tim kesehatan ini bertugas untuk melakukan screening kesehatan, serta pencegahan dan penanganan cidera pada atlet muda yang berpartisipasi dalam event tersebut,” tuturnya.

Wantonoro menambahkan kolaborasi FIKes UNISA Yogyakarta dalam mendukung pembinaan atlet sepakbola usia dini merupakan salah satu wujud dari peran kampus berwawasan kesehatan dalam mendukung Asosiasi Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) DIY untuk menyiapkan atlet sepakbola yang diharapkan dapat berlaga di Piala Dunia FIFA 2038.

Erick Thohir selaku ketua umum PSSI yang hadir di hari kedua juga memberikan pesan penting kepada para peserta Grassroot Football Festival yang saat ini berusia 9 hingga 12 tahun. Erick menegaskan bahwa Indonesia tengah mempersiapkan diri untuk berkompetisi pada Piala Dunia FIFA 2038, dan para pemain masa depan adalah anak-anak yang saat ini tengah berlatih dan berkompetisi di tingkat usia dini.

“Tahun 2038, kalian adalah masa depan sepakbola Indonesia. Kakak-kakak kalian yang bermain di tim U-17 saat ini sedang berjuang keras agar tim nasional tampil baik di Piala Dunia U-17 di Indonesia. Artinya, harus ada kelanjutan. Setelah mereka, nanti giliran kalian,” pesan Erick kepada para pemain muda.

Grassroot Football Festival diharapkan tidak hanya menjadi ajang kompetisi sepakbola, tetapi juga menjadi wahana pembinaan atlet muda yang dilakukan dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk universitas dan asosiasi sepakbola. Dengan upaya bersama ini, Indonesia berharap dapat meraih prestasi gemilang di Piala Dunia FIFA 2038 dan menciptakan generasi atlet sepakbola yang tangguh untuk masa depan.