Responsive feeding (RF) menjadi salah satu intervensi perbaikan gizi balita yang didukung oleh WHO dan UNICEF untuk mengatasi permasalahan gizi pada balita. RF berhubungan dengan ketertarikan anak terhadap makanan yang mempengaruhi asupan dari segi kualitas dan kuantitas pemenuhan makan. Namun, praktik ini ternyata tidak semudah yang dikira. Faktor pengetahuan dan ekonomi, menjadi faktor dominan yang mempengaruhi  pelaksanaan responsive feeding. Oleh karenanya, tim penelitian dari Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta yang diketuai oleh Dewi Rokhanawati dan beranggotakan Rosmita Nuzuliana, Ellyda Rizki Wijhati serta mahasiswa Program Studi DIII Kebidanan Fitri Maria Ulfa, tertarik meneliti tentang Pelaksanaan Responsive Feeding Pada Balita di wilayah kerja Puskesmas Sewon 2.

 Penelitian dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam pada ibu-ibu yang memiliki anak usia balita. Hasil penelitian menyebutkan tingkat pengetahuan dan praktik RF oleh ibu balita masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari hasil jawaban beberapa responden yang menyebutkan bahwa rutinitas makan anak mereka masih tidak terjadwal dengan baik, terutama makan siang. Beberapa kegiatan atau aktifitas anak mengganggu proses pemberian makan seperti, anak minum susu sebelum jadwal makan utama, sehingga anak merasa kenyang dan akibatnya menolak untuk makan. Selain itu, pola tidur anak tidak terjadwal, anak sering melewatkan jam makan karena masih tertidur.  Sebagian kecil responden berhasil menerapkan pola makan yang terjadwal, seperti makan utama 2 kali sehari, dimana untuk pemberian sarapan pada pukul 8-9. 

Masalah lain yang dihadapi adalah  anak tidak fokus pada saat makan. Hal ini dikarenakan aktifitas makan teralihkan oleh bermain  atau menonton TV maupun gadged serta kondisi kesehatan yang kurang fit. Beberapa anak seringkali menyimpan makanan dalam mulut dalam waktu yang lama, atau bahkan anak sama sekali tidak mau makan (Gerakan Tutup Mulut) karena sedang tumbuh gigi, sariawan dan anemia. Selain itu, kurangnya fokus ini diduga juga karena kurangnya ketertarikan anak pada makanan karena kurangnya variasi makan. Dalam memberikan makanan, beberapa ibu lebih memilih untuk membeli bubur organik yang dijual disekitar rumah tanpa penambahan protein hewani. Beberapa ibu yang menyiapkan makanan sendiri untuk anak, jenis makananya berupa nasi, sayur dan lauk (lele, ayam, telur, tempe, bandeng). Beberapa kasus yang dijumpai ibu tidak selalu memberikan protein. Selain makanan utama ibu senantiasa memberikan makanan selingan/ camilan berupa roti, biskuit, ciki. Tidak semua ibu memberikan buah secara rutin pada anaknya..

Hasil penelitian terlihat bahwa mayoritas ibu balita belum   memberikan makan secara responsif. Jika pengetahuan ibu mengenai RF cukup/baik, ibu akan mampu menyiapkan, menerapkan kebiasaan makan yang sehat, menyusun jadwal makan anak, mengetahui respon anak pada saat pemberian makan. Selain itu ibu juga bisa memberikan makan anak dengan menyenangkan dan  tanpa paksaan , tanpa distraksi/ pengalihan perhatian berupa pemberian telepon genggam atau mainan. Dari permasalahan tersebut, langkah yang disiapkan oleh peneliti dan tim adalah menyusun buku “Responsive Feeding untuk Buah Hati”. Buku ini berisi terkait pelaksanaan pemberian makan yang responsif  pada bayi. Buku ini rencananya akan ditujukan pada ibu balita yang sedang atau dalam pemberian makanan pendamping ASI, agar ibu bisa menemukan pola yang baik dalam pemberian makan pada anaknya. Upaya ini diharapkan agar balita bisa terbebas dari gizi buruk sehingga tumbuh kembang optimal.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah bersama Badan Pembina Harian (BPH) dan pimpinan UNISA Yogyakarta  meninjau langsung proses pembangunan Masjid Walidah Dahlan dan Convention Hall UNISA Yogyakarta, Rabu (16/08).

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si mengapresiasi berbagai capaian yang berhasil diukir oleh UNISA Yogyakarta sebagai Universitas pertama milik ‘Aisyiyah adalah bukti dari etos perempuan berkemajuan.

Etos tersebut menjelma dalam wujud-wujud gedung megah yang hidup jiwanya, untuk memberi manfaat bagi kemajuan masyarakat. Haedar sangat detail meminta supaya gedung-gedung milik persyarikatan harus dibangun dengan indah, seperti masjid Walidah Dahlan dan Convention Hall yang rencananya sudah mulai bisa digunakan pada 2023 ini. “Keindahan adalah salah satu ciri dari 99 nama Allah SWT maka gedung yang indah bagian dari manifestasi pengagungan kepada Allah SWT sekaligus menjalankan sunah Nabi Muhhamad,” ungkapnya.

 Haedar berharap UNISA Yogyakarta akan semakin banyak melahirkan kemanfaatan, terkhusus membangun motivasi keberhasilan bagi para mahasiswa dan civitasnya dalam mengarahkan mereka menjadi manusia-manusia terbaik.

Sementara itu, Ketua BPH UNISA Yogyakarta Dr. Siti Noordjanah Djohantini, MM., M.Si menyampaikan pembangunan gedung ini di mulai pada tahun 2020 tepatnya 14 agustus 2020, kami terus bertekad awalnya diharapkan awal 2021 atau pertengahan 2022 selesai namun terdapat kendala sehingga kami harus berfikir keras agar mahasiswa di tahun 2023 bisa menempati ruangan ini. UNISA Yogyakarta sebagai perguruan tinggi pertama ‘Aisyiyah selalu mendapatkan kesempatan yang luar biasa dari Muhammadiyah bahwa perempuan harus maju. Bukti kemajuannya salah satunya yaitu dengan pembangunan masjid ini.

 “Kalau kita bisa membangun gedung maka masjid harus jauh lebih baik dari pada gedung-gedung yang lain, karena disitulah amanah yang diberikan masyarakat, maka kita hadirkan Convention dan Masjid Walidah Dahlan ini” kata Noordjannah. Noordjanah berharap pembangunan ini segera selesai dan mengajak civitas akademik untuk  semakin kuat memanjatkan doa-doa kita,  mendoakan seluruh para pekerja proyek ini mendapatkan keselamatan, keberkahan, dan nantinya dapat digunakan menjadi tempat pembinaan generasi peradaban.

Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta bekerjasama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) DIY menggelar pemeriksaan kesehatan untuk seluruh komisioner KPU DIY. Kegiatan ini merupakan bentuk pengabdian UNISA Yogyakarta untuk negeri dalalam rangka mendukung pemilu sehat 2024.  Mengangkat tema ‘’UNISA Mendukung Pemilu Sehat 2024: Caring for KPU Wellness’’, kegiatan ini  dilaksanakan bersamaan dengan hari kemerdekaan ke-78 RI, Kamis (17/8).

Rektor UNISA Yogyakarta, Dr. Warsiti, M.Kep., Sp.Mat menyampaikan bahwa pemeriksaan Kesehatan untuk komisioner KPU DIY ini suatu inisiatif yang sangat penting untuk memastikan kesejahteraan dan kesehatan para anggota KPU serta seluruh pihak yang terlibat dalam proses pemilihan umum. Inisiatif ini memiliki tujuan untuk menjaga agar semua aspek yang terkait dengan pemilu berjalan lancar, aman, dan sehat. Hal ini sebagai upaya mendukung pemilu sehat 2024.

Di hadapan para anggota KPU DIY Warsiti mengajak untuk merefleksikan bersama pada pemilu 2019 yang cukup banyak menelan korban jiwa karena faktor kesehatan yang masih lemah ‘’Kami mengapresiasi langkah baik ini, UNISA Yogyakarta sebagai kampus berwawasan Kesehatan, harus mengambil peran untuk mendukung pemilu sehat 2024’’, kata Warsiti.

Sementara itu Ketua KPU DIY Hamdan Kurniawan mengungkapkan bersyukur karena pihaknya sudah dibantu oleh UNISA Yogyakarta yang fokus pada kesehatan. Hal ini tentunya berangkat dari pengalaman pemilu 2019 banyak petugas  yang tumbang, sehingga ini menjadi salah satu iktiar pencegahan dengan melakukan pemeriksaan kesehatan.

Hamdan juga mengungkapkan satu hal yang luar biasa bagian dari pengabdian masyarakat yang konkrit yang dilakukan oleh UNISA Yogyakarta.  “Kami berharap MOU bukan hanya menjadi catatan saja, hari ini kami konkrit melakukan tindakan dari hasil kerjasama yang kita jalin dengan UNISA yogyakarta yang konsen kesehatan,” ungkapnya.

UNISA Yogyakarta dan KPU DIY  berkomitmen melakukan pemeriksaan kesehatan hingga di tingkat bawah untuk memastikan atau mengantisipasi kesehatan para petugas pemilu. “Kegiatan pemeriksaan kesehatan ini dilakukan secara bertahap hingga dapat terlaksana di penyelenggara di level bawah PPK dan PPS,” pungkasnya.

Ketua KPU DIY menuturkan,sejauh ini baru kali pertama dilakukan oleh KPU DIY dengan menginisiasi bersama UNISA Yogyakarta agar dapat menjadi contoh baik bagi teman-teman KPU diwilayah lain agar memperhatikan kondisi kesehatan dari seluruh pegawainya.

Pada kegiatan tersebut mengundang personel KPU se-DIY dengan jumlah 235 yang terdiri dari komisioner, sekretaris, pejabat struktural dan  pegawai untuk melakukan pemeriksaan kesehatan Berbagai pemeriksaan dilakukan antara lain pemeriksaan tekanan darah, gula darah, asam urat, kolesterol, fisioterapi, gizi dan sebagainya. Pelaksanaan pemeriksaan didukung sepenuhnya oleh para dosen dan mahasiswa di UNISA Yogyakarta.

Img 1488

Komite Pemilihan Umum (KPU) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengajak kerjasama Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta dalam mensosialisasikan pemilu 2024 mendatang sebagai tempat Podcast di gedung Siti Moendjijah, Selasa (15/08).

Narasumber dalam kegiatan Podcast yang dilakukan KPU DIY menghadirkan Wawan Budiyanto, S.Ag., M.S.I selaku Ketua Divisi Perencanaan, Data dan Informasi KPU DIY.

Wawan memberikan informasi serta mensosialisasikan pemilu 2024 bahwa mahasiswa dari luar daerah Yogyakarta tidak perlu khawatir tidak dapat mencoblos karena Kartu Tanda Penduduknya (KTP) berada diluar Jogja.

“Para mahasiswa yang dari luar daerah yang sedang menempuh pendidikan di Jogja tetap bisa ikut andil dalam pemilu, jadi tenang saja ga usah khawatir dan ga perlu pulang ke daerahnya untuk pencoblosan,” ujar Wawan.

Wawan menambahkan para pelajar dan mahasiswa biasanya terkendala untuk pulang ke domisilinya untuk berpartisipasi dalam pemilu. Untuk itu, KPU menawarkan adanya program pemindahan milih. Arry Dharmawan Trissatya Putra, S.E., M.I.Pol Kepala Sub Bagian Data dan Informasi menuturkan mengenai pemilihan tempat di Unisa Yogyakarta sebagai tempat Podcast, selain sudah memiliki hubungan kerjasama juga rekomendasi dari kepala KPU DIY dan dikarenakan merupakan kampus yang menjadi tujuan sasaran dalam kegiatan Podcast yang membahas peran mahasiswa dalam pemilu 2024.

Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menggelar kegiatan dalam menyemarakkan kemerdekaan Republik Indonesia bertajuk Semarak Kemerdekaan Unisa (SEMERU) 2023 dengan mengadakan berbagai kegiatan dan lomba, Sabtu (12/08) di kampus Unisa Yogyakarta.

Kegiatan seperti senam pagi dan dilanjutkan dengan jalan sehat sambil memungut sampah di sekitar lingkungan kampus Unisa Yogyakarta, menjadi pembuka sebelum kemeriahan lomba bakiak, tarik tambang, memasukkan paku dalam botol, balap karung, serta balap terong yang diikuti oleh seluruh pegawai Unisa Yogyakarta.

Dr. Yuli Isnaeni, S.Kp., M.Kep., Sp.Kom selaku Wakil Rektor II Unisa Yogyakarta dalam pembukaan acara menyampaikan kepada seluruh karyawan yang hadir saat itu untuk terus menjaga semangat sehatnya dan semangat kemerdekaan.

“Menyambut kerja 2023/2024, kita semua semangat kerja sehat dengan mengisi kemerdekaan, bekerja dengan baik sesuai tupoksi. mari kita semua mengisi perjuangan dengan penuh semangat,” ujar Yuli.

Dr. Joko Murdiyanto, Sp.An., MPH selaku Kaprodi Sarjana Terapan Keperawatan Anestesiologi memberikan tips SEHAT yang merupakan kepanjangan dari Selalu Ingat Allah, Enyahkan rokok, Hindari gorengan dan gula, Aktifitas, dan Terus tingkatkan berbagi. Kemeriahan dimulai dengan berbagai perlombaan yang diikuti seluruh karyawan, serta pembagian hadiah bagi para juara lomba oleh panitia SEMERU 2023.