Pembuatan sunscreen 1

Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta (UNISA Yogya) melalui Program Studi Bioteknologi menggelar rangkaian workshop EduBioLab (Educating Biotechnology & Laboratory).

Workshop yang menghadirkan para guru SMA dari Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Biologi Kota Yogyakarta ini bertujuan untuk memberikan edukasi tentang pembuatan tabir surya ‘sunscreen‘, salah satu produk bioteknologi hasil karya mahasiswa dari penelitian Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).

Kegiatan workshop ini merupakan langkah awal dari Prodi Bioteknologi UNISA Yogya dalam menjalin kerjasama dengan para guru MGMP Biologi Kota Yogyakarta. Sebelumnya, kunjungan dan kegiatan serupa telah dilangsungkan bersama guru-guru MGMP Biologi DIY sebelum pandemi COVID-19.

Meskipun telah bisa mengadakan kegiatan secara luring, UNISA Yogya tetap mematuhi protokol pelaksanaan praktikum di laboratorium gedung Siti Bariyah pada Jumat (16/02), termasuk penggunaan jas lab dan sarung tangan untuk menjaga keamanan dan kesehatan selama kegiatan berlangsung.

Kehadiran workshop disambut baik oleh pihak UNISA Yogya, terutama oleh Dekan FST Tika Ainunnisa Fitria ST., MT., Ph.D., yang memberikan sambutan kepada para guru SMA dari MGMP Biologi Kota Yogyakarta.

Ketua Prodi Bioteknologi, Arif Bimantara, S.Pi., M.Biotech, memaparkan visi Prodi Bioteknologi yang menitikberatkan pada penerapan prinsip halal di bidang Bioteknologi Pertanian dan Bioteknologi Mikroorganisme berbasis nilai-nilai Islam berkemajuan.

“Prodi Bioteknologi berharap dapat terus bekerjasama dengan para guru untuk mengadakan kegiatan EduBioLab yang membimbing siswa menjadi ‘Biotech Junior Scientist’ serta melanjutkan beberapa program pemerintah seperti Merdeka Belajar Kampus Merdeka,” ujar Arif.

Pihak Prodi Bioteknologi juga berharap dapat melaksanakan Program Guru Tamu di mana para dosen dapat mengajar di SMA dan melakukan mini riset bersama dengan para guru, serta menghasilkan publikasi bersama.

Kegiatan EduBioLab Workshop membuka wawasan dan berbagi informasi tentang pembuatan tabir surya menggunakan bahan-bahan yang mudah didapatkan di pasaran, dengan penambahan bunga telang sebagai faktor utama. Pemanfaatan ekstrak bunga telang menambah nilai tambah dengan bahan antioksidan seperti flavonoid dan tannin yang dapat menjadi penangkal radikal bebas, meningkatkan Sun Protection Factor (SPF) dalam pembuatan ‘sunscreen’.

Pemaparan tentang sunscreen juga disampaikan oleh dosen Prodi Bioteknologi, Sharfina Mutia Syarifah, B.Sc., M.EngTech, yang menjelaskan pemanfaatan ekstrak dan penggunaan bioteknologi dalam pembuatan sunscreen.

Kerjasama unisa yogyakarta

Dalam upaya meningkatkan kerjasama antar lembaga pendidikan tinggi di bidang kesehatan, Instituto de Ciência Saúde (ICS) Dili Timor Leste melakukan kunjungan ke Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, Selasa (20/2). Kunjungan ini bertujuan untuk menjalin kerjasama dalam menyekolahkan sumber daya manusia (SDM) dari ICS ke UNISA Yogyakarta.

Delegasi dari ICS, yang dipimpin oleh Bapak Adelino Nuno da Conceicao, menyampaikan sambutannya dengan antusias. Beliau menyatakan komitmennya untuk meningkatkan kemampuan SDM di bidang kesehatan dengan menyekolahkan dosen kebidanan ke program Magister (S2) Kebidanan di UNISA Yogyakarta. Langkah ini diharapkan dapat memperkaya pengetahuan dan keterampilan para dosen kebidanan untuk kemajuan pendidikan dan pelayanan kesehatan di kedua institusi.

Delegasi UNISA Yogyakarta, yang diwakili oleh Wakil Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan, Wantonoro, Ph.D, menyambut kunjungan ini dengan gembira. Wantonoro menyatakan bahwa kerjasama ini akan membuka peluang baru bagi kedua institusi untuk saling berbagi pengetahuan, pengalaman, dan sumber daya. Dengan demikian, diharapkan akan tercipta sinergi yang positif dalam pengembangan ilmu kebidanan serta peningkatan mutu pendidikan dan pelayanan kesehatan di masa depan.

Kedua belah pihak sepakat untuk segera memulai langkah-langkah konkrit dalam implementasi kerjasama ini, termasuk proses pendaftaran dan persiapan akademik bagi para dosen yang akan mengikuti program Magister Kebidanan di UNISA Yogyakarta. Dengan semangat kerjasama yang kuat, diharapkan kolaborasi antara ICS dan UNISA Yogyakarta akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi pengembangan sektor kesehatan dan pendidikan di kedua negara.

Madrasah ketarjihan 1

Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta dipercaya oleh Majelis Tabligh dan Ketarjihan (MTK) Pimpinan Pusat `Aisyiyah sebagai tempat penyelenggaraan Madrasah Ketarjihan secara hybrid. Kegiatan tersebut berlangsung selama dua hari, dari tanggal 17 hingga 18 Februari 2024, di ruang sidang gedung Siti Moendjijah UNISA Yogyakarta.

Majelis Tabligh dan Ketarjihan (MTK) Pimpinan Pusat `Aisyiyah menyelenggarakan Madrasah Ketarjihan ini dengan tujuan memberikan wawasan yang luas dan mendalam tentang ketarjihan serta implementasinya dalam berbagai produk Tarjih kepada kader Ulama ‘Aisyiyah, khususnya anggota Divisi Kajian Ketarjihan Majelis Tabligh dan Ketarjihan tingkat wilayah. Kegiatan ini juga menjadi salah satu upaya dalam mengatasi problem krisis kader Ulama Tarjih di kalangan ‘Aisyiyah.

Dr. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat selaku Rektor UNISA Yogyakarta menyambut baik dan mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada UNISA Yogyakarta untuk menjadi tuan rumah kegiatan Madrasah Ketarjihan ini.

“Kegiatan ini amat sangat penting mengingat isu-isu yang berkaitan dengan keagamaan dan kebangsaan dalam masyarakat kita saat ini. Dengan adanya kegiatan Madrasah Ketarjihan, diharapkan akan tercipta pemahaman yang lebih luas tentang keislaman dengan pandangan Islam yang berkemajuan,” ujar Warsiti.

Evi Sofia Inayati, S.Psi, Ketua Majelis Tabligh dan Ketarjihan menyatakan bahwa UNISA sebagai amal usaha merupakan kebanggaan dan unggulan dari `Aisyiyah.

“Dari UNISA inilah akan lahir para pemikir, para scientist, bahkan ulama. Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari ini diharapkan dapat membangun dan meningkatkan semangat tajdid ulama-ulama ‘Aisyiyah,” tutur Evi.

Madrasah Ketarjihan ini diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai wilayah, yang antusias mengikuti berbagai sesi diskusi dan pembelajaran yang diselenggarakan selama dua hari penuh, dengan mengundang 5 narasumber yang kredibel di bidang ketarjihan. Diharapkan memberikan pemahaman tentang pengertian dan perspektif Manhaj Tarjih, sumber ajaran agama Islam perspektif Tarjih, takhrij hadis, pendekatan (bayani, burhani, dan irfani).

Pelatihan pramurukti 1

Diinisiasi oleh Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) DIY melalui Majelis Kesejahteraan Sosial (Makesos), yang bekerjasama dengan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, dan Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, Makesos PWA gelar Pelatihan Pramurukti Angkatan Ke-II, Sabtu (17/02).

Wuri Astuti selaku Ketua Majelis Kesejahteraan Sosial PWA DIY menjelaskan, tujuan dari pelatihan ini merupakan jawaban atas kebutuhan dari masyarakat untuk melaksanakan pendampingan kepada keluarga terutama yang berusia lanjut usia. Seluruh peserta merupakan Pramurukti karyawan swasta yang berpengalaman kurang lebih 2-5 tahun dalam mendampingi pasien.

“Fokus dari Majelis Kesejahteraan Sosial ada lima kelompok, Duafa, Lansia, Perempuan Korban Kekerasan atau yang termarjinalkan, Difabel, dan Anak-Anak,” jelas Wuri.

Berlokasi di Kampus Terpadu UNISA Yogyakarta, Pelatihan Pramurukti diikuti sebanyak 48 peserta dari berbagai daerah, seperti Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, serta Sulawesi Utara. Seluruh peserta akan melewati kelas teori yang dilanjutkan praktek bersama pendamping.

Terdapat 4 materi kelas teori yaitu Thaharoh bersama Dr.Sri Handayani, S.Kep., Ns., M.Kes., Ibadah Lansia bersama Dra.Umi Hidayati, MPD., Pendampingan Lansia secara Holistik bersama Dr.Rochana Ruliyandari, dan Akhlaq bersama Wuri Astuti.

Dalam materi praktek, peserta akan mendaptakan 7 stase yang akan diajarkan oleh masing-masing pakar. Isti Istiati selaku salah satu mentor praktek juga menjelaskan, pelatihan ini berlangsung selama 2 hari secara tatap muka yang kemudian dilanjutkan pendampingan praktek selama 1 bulan.

Dpp imm diy

Dalam rangka meningkatkan sinergitas, Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPD IMM) Daerah Istimewa Yogyakarta bersilaturahmi dan  melakukan audiensi dengan Pimpinan UNISA Yogyakarta.

Rektor UNISA Yogyakarta yang dalam hal ini diwakili oleh Prof. Dr. Mufdlilah, S.SiT., M.Sc, menerima kunjungan dari rombongan DPD IMM DIY, di ruang rektorat gedung Siti Walidah UNISA Yogya, pada Sabtu, 17 Februari 2024.

Rombongan DPD IMM DIY yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum Muh. Taufiq Firdaus, dan beberapa pimpinan DPD IMM DIY (Sekretaris Umum, Sekretaris 1,  Bendahara Umum, Bendahara 1,  Bidang TKK, Bidang IMMawati, Bidang SBO) dan turut hadir Ketua Umum PC IMM AR Fakhruddin Kota Yogyakarta.

Prof. Mufdlilah didampingi oleh Iwan Setiawan dari LPPI UNISA Yogyakarta, Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni, dan Wakil Dekan FEISHum UNISA Yogyakarta.

Kehadiran DPD IMM DIY disambut baik oleh Prof. Mufdlilah. Beliau mengucapkan terima kasih dan mengapresasi atas kedatangan DPD IMM DIY menjadi salah satu bentuk dari ikhtiyar dalam menjalin komunikasi yang hangat antara amal usaha Muhammadiyah/Aisyiyah dengan lapisan ortom Muhammadiyah.

“Saya mewakili pimpinan UNISA Yogyakarta sangat bahagia dan penuh syukur dengan datangnya teman-teman DPD IMM DIY hari ini, banyak yang kemudian bisa kita diskusikan mengenai agenda-agenda yang bisa dikolaborasikan kedepannya.” ungkap WR III UNISA Yogya.

Firdaus, menyatakan bahwa kehadiran IMM DIY di UNISA Yogyakarta adalah dalam rangka silaturahmi dan audiensi awal setelah dilantiknya DPD IMM DIY yang baru. Adapun dalam agenda tersebut Daus menyampaikan apresiasi pada UNISA Yogya yang senantiasa bersedia menjadi mitra IMM DIY dalam menjalankan program dan agenda kepemimpinan serta perkaderan.

“Harapannya UNISA Yogya senantiasa menjadi mitra baik dalam agenda kepemimpinan dan perkaderan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah yang berkesinambungan. Kami sebagai kader ortom Muhammadiyah (IMM) selalu membutuhkan arahan, bimbingan, dan support dari ayahanda/ibunda Muhammadiyah.” Ujar Firdaus.

Dalam agenda silaturahmi tersebut membahas tentang tawaran gerakan yang bisa dikolaborasikan secara intitusian antara IMM DIY dengan UNISA Yogyakarta kedepan. Prof. Mufdlilah menyampaikan tentang fokus UNISA Yogyakarta yang menjadi kampus dengan corak kesehatan dan keperempuanan. Beliau berharap IMM dapat menjadi partner dalam pembacaan isu kesehatan dan gerakan perempuan berkemajuan.

Selanjutnya Daus menyambut baik dengan adanya penyampaian dan arahan dari pimpinan UNISA Yogya. Ia menekankan adanya keserasian arah gerak yang akan digarap oleh DPD IMM DIY satu periode kedepan.

“Semoga menjadi awal yang baik dalam pertemuan ini, menjadi sebuah komitmen awal dan bekal untuk kami (DPD IMM DIY) mengarungi satu periode kedepan,” tambah Firdaus.

Safrilul Ulum