Hipertensi

Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medis (TLM) Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menggelar kuliah pakar keilmuan di Bidang Ilmu Patofisiologi dengan Tema “Mewaspadai Hipertensi sebagai Silent Killer”. Narasumber Kuliah pakar ini adalah dr. Nur Arfian., Ph.D (Dosen dan Ketua Program Studi Magister Ilmu Biomedik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada). Acara ini dilaksanakan secara offline di Kampus UNISA Yogyakarta pada Sabtu, 8 Juni 2024 dan diikuti oleh mahasiswa TLM angkatan 2023.

Dalam sambutannya, Novita Eka Putri, S.Si., M. Biomed selaku koordinator penanggung jawab mata kuliah Patofisiologi, memberikan apresiasi atas kehadiran narasumber dan juga menyampaikan pentingnya mengetahui dasar-dasar ilmu tentang Hipertensi kepada mahasiswa Program Studi TLM.

dr. Nur Arfian, Ph.D mengulas secara komprehensif mengenai tema Hipertensi meliputi :patofisiologi penyakit hipertensi, faktor resiko penyakit hipertensi, bahaya dan komplikasi yang dapat terjadi akibat penyakit hipertensi serta upaya pencegahan dan pengendalian yang dapat dilakukan untuk menangani penyakit hipertensi.

Kuliah Pakar ini menjadi bukti nyata komitmen prodi TLM UNISA Yogyakarta dalam memajukan ilmu kesehatan dan memberikan pemahaman mendalam kepada para mahasiswa terutama yang berkaitan dengan patofisiologi hipertensi.

Antusiasme peserta terlihat dari jumlah peserta yang tergabung dalam kuliah pakar. Total peserta yang mengikuti kuliah pakar sejumlah 146 peserta. Mahasiswa cukup tertarik dengan kuliah yang disampaikan, dibuktikan dengan banyaknya pertanyaan yang dilontarkan kepada narasumber. dr. Nur Arfian, Ph.D, dengan penuh dedikasi menjawab semua pertanyaan dalam bahasa yang mudah dipahami, dan memastikan pemahaman yang optimal bagi para peserta.

Kuliah Pakar Patofisiologi 2024 di UNISA Yogyakarta tidak hanya menjadi ajang pembelajaran tetapi juga sebagai wadah untuk menginspirasi dan memotivasi mahasiswa yang hadir dalam mengembangkan keilmuan di bidang Patofisiologi. Menghadirkan narasumber dari luar kampus juga memberikan pengalaman baru bagi mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan pemahaman dalam menerima informasi.  Harapannya, acara seperti ini terus diadakan guna menghasilkan generasi teknologi laboratorium medis yang unggul dan berdaya saing.

Reproduksi remaja

Tim Pengabdian Kepada Masyarakat dari Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta sukses mengadakan kegiatan bertema Pembentukan Pusat Informasi Konsultasi Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-KRR) dengan Penguatan Pendidik Sebaya di SMP Muhammadiyah 10 Yogyakarta. Tim program ini terdiri dari Dhesi Ari Astuti, Nurul Kurniati, dan Erwin Rasyid.

Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Rabu, 12 Juni 2024 ini diikuti oleh 20 siswa-siswi serta perwakilan guru dari SMP Muhammadiyah 10 Yogyakarta. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memberikan edukasi mengenai kesehatan reproduksi remaja serta membentuk pusat informasi yang dapat diakses oleh para siswa. Hal ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai pentingnya kesehatan reproduksi dan cara menjaganya di kalangan remaja.

Dhesi Ari Astuti menyampaikan bahwa pembentukan PIK-KRR ini merupakan langkah awal yang penting dalam upaya memberikan informasi yang benar dan bermanfaat mengenai kesehatan reproduksi kepada remaja. “Dengan adanya PIK-KRR, para siswa dapat memiliki akses yang mudah terhadap informasi yang akurat dan dapat berkonsultasi dengan pendidik sebaya yang telah kami latih,” ujar Dhesi.

Nurul Kurniati menambahkan bahwa pentingnya peran pendidik sebaya dalam menyampaikan informasi kesehatan reproduksi. “Para pendidik sebaya memiliki peran strategis karena mereka dapat menyampaikan informasi dengan cara yang lebih mudah diterima oleh teman-teman sebayanya,” jelas Nurul.

Pada kegiatan ini, penggunaan teknologi informasi juga akan diintegrasikan dalam PIK-KRR ini. “Kami akan memanfaatkan teknologi untuk mendukung penyebaran informasi dan konsultasi, sehingga akses terhadap informasi menjadi lebih luas dan efisien,” ungkap Erwin.

Kegiatan ini terselenggara berkat dukungan dari Majelis Pendidikan Tinggi Pimpinan Pusat Aisyiyah dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Aisyiyah Yogyakarta. Dukungan ini menjadi bukti nyata komitmen kedua lembaga dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan di kalangan remaja.

Dengan terbentuknya PIK-KRR di SMP Muhammadiyah 10 Yogyakarta, diharapkan para siswa dapat lebih memahami pentingnya kesehatan reproduksi serta memiliki sumber informasi yang dapat diandalkan. Kegiatan ini diharapkan menjadi model yang dapat diterapkan di sekolah-sekolah lain untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan remaja mengenai kesehatan reproduksi.

Pernikahan dini

Dalam rangka pencegahan pernikahan dini di kalangan remaja di Kalimantan Selatan, mahasiswa Program Studi Magister Kebidaan Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta melakukan edukasi langsung kepada remaja, kegiatan ini juga dalam rangka menempuh praktik pemberdayaan dalam kebidanan.

Seperti yang dilakukan Eka Damayanti mahasiswa Magister Kebidanan UNISA Yogyakarta yang melakukan edukasi kepada remaja dengan tema Pemberdayaan Remaja Melalui inovasi Kotesa (Konselor Teman Sebaya) dalam upaya preventif dengan pendekatan Health Belief Model, kegiatan digelar di Panti Asuhan `Aisyiyah Banjarmasin yang diadakan pada Senin (10/06).

Eka menjelaskan, edukasi kepada remaja sangat penting untuk memberikan pengetahuan tentang dampak pernikahan dini bagi remaja terutama perempuan.

“Kami ingin meningkatkan pengetahuan dan kesadaran bagi remaja tentang bahaya pernikahan dini, tentunya kegiatan ini diharapkan bisa menekan angka pernikahan dini di Kalimantan Selatan,” ungkapnya.

Pada kegiatan ini, Dr. Dhesi Ari Astuti, M.Kes sebagai pembimbing Akademik dan Prof. Dr. Mufdlilah, SIT., M.Sc sebagai penanggung jawab praktek pemberdayaan Universitas ‘Asyiyah Yogyakarta Diakuinya, kebanyakan remaja yang melakukan pernikahan dini karena minimnya pengetahuan yang mereka dapat tentang bahayanya.

Sementara itu, Dra. Hj. Ida Rahmatiah, MM Ketua `Aisyiyah Cabang Banjarmasin wilayah 8 mengaku, sangat apresiasi dengan kegiatan edukasi ini.

“Saya berharap lewat edukasi yang rutin dilakukan, maka para remaja bisa mendapat pengetahuan dan ini akan bisa mencegahnya,” tutur Ida.

Kosakata bahasa

Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes), Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta menyelenggarakan pengabdian masyarakat bertajuk “Pengenalan Kosakata Bahasa Inggris pada Anak Usia Dini melalui Gerak dan Lagu Di TK ABA Losari” di TK ABA Losari Ngaglik Sleman.  Kegiatan  ini dilangsungkan di pada hari Rabu, (5/6). Kegiatan ini dilakukan dalam rangka pemenuhan tri dharma perguruan tinggi yang pada pelaksanaannya melibatkan lapisan masyarakat untuk membantu mengatasi permasalahan ketiadaan materi pengenalan Bahasa Inggris untuk anak usia dini di sekolah tersebut padahal anak usia dini adalah usia yang tepat untuk pengenalan kosakata Bahasa termasuk Bahasa asing.

“Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat kali ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan anak-anak TK atau usia dini tentang kosakata dasar Bahasa Inggris, jadi pengenalan dan penguatan karena minimnya input berbahasa asing yang diajarkan secara formal dari sekolah di masa golden age mereka” jelas Farida Noor Rohmah, M.Pd. , dosen di lingkungan Fikes Unisa, mengenai tujuan program pengabdian. Farida menambahkan bahwa pengenalan kosakata Bahasa Inggris ini dilakukan dengan metode yang berbeda dibandingan penyampaian ke orang dewasa tentunya, yaitu dengan metode gerak dan lagu.

Menanggapi program ini, Kepala Sekolah TK ABA Losari Ibu Isti WIdayanti, S.Pd.,  mengucapkan terimakasih kepada LPPM Unisa dan Tim program yang telah bersedia memberikan ilmunya kepada anak siswa TK ABA Losari dan para guru. Pengetahuan ini sangatlah penting bagi sekolah sebagai upaya membekali anak-anak dengan pengetahuan kosakata Bahasa Inggris dasar di era modern dan digital ini.

Bentuk dari pengabdian yang dilakukan adalah pelatihan yang diikuti sejumlah 35 peserta yang terdiri dari siswa siswi dan guru TK ABA Losari. Turut hadir tim program pengabdian masyarakat yang diketuai oleh Farida Noor Rohmah, M.Pd. dengan anggota Setya Putri Rahayu, S.S., M.A. dan Miftahush Shalihah, S.S., M.Hum. dibantu tiga mahasiswa Prodi Teknologi Laboratorium Medis.

Kegiatan diawali dengan pembukaan dan perkenalan pemateri dengan anak-anak peserta program. Selajutnya, pemateri, memberikan materi-materi kosakata dasar Bahasa Inggris yang disampaikan dengan metode gerak dan lagu dengan menggunakan lagu “Kepala Pundak Lutut Kaki” dan versi Bahasa Inggrisnya yaitu “Head Shoulder Knees and Toes”.

Menurut beberapa penelitian, metode ini cocok digunakan untuk penyampaian materi untuk anak usia dini karena lagu dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran, termasuk pembelajaran bahasa karena mudah diingat dan memiliki nada yang ceria terlebih ditambah dengan gerakan tarian yang sesuai dengan karakter anak usia dini yang aktif. Kegiatan diakhiri dengan tanya jawab yang dikemas dalam bentuk games berhadiah bagi anak yang bisa menjawab pertanyaan dan mempraktikkan lagu dan gerakan dengan benar dan semangat.

Peserta mengapresiasi dengan baik program pengabdian yang dijalankan ini. Dari evaluasi program, didapatkan bahwa pengetahuan peserta program meningkat tentang kosakata dasar Bahasa Inggris terutama tentang Parts of Body. Namun demikian, tujuan program ini tidak akan tercapai berkelanjutan jika tidak ada dukungan dari lingkungan paling dekat dengan anak-anak yaitu orang tua dan keluarga.

Monitoring

Tim PKM Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta kembali melakukan kunjungan ke Dusun Kalak Ijo, Kalurahan Guwosari, Bantul pada Minggu, 09 Juni 2024. Tim PKM terdiri dari Erni Saharuddin, S.Sos., MPA,  Annisa Khumaira, S.P., M.Biotech dan Rigel Nurul Fathah, SE., M.Ak., Akt. Kedatangan tim PKM kali ini untuk melaksanakan monitoring terhadap aktivitas Budidaya Ikan dalam Ember (Budikdamber) yang dilaksanakan oleh mitra yaitu Ranting ‘Aisyiyah Guwosari. Hasil monitoring menunjukkan bahwa perkembangan lele cukup baik, ditemukan pada 1 kelompok air keruh karena pengelola tidak rutin dalam mengganti air.

Tim PKM pada kegiatan tersebut memberikan masukan agar memperhatikan metode budidaya lele yang baik diantaranya bila ikan lele susah untuk makan maka pakan perlu diganti dengan yang lebih baik, siklus penggantian air 4-7 hari sekali (jika air keruh dapat membuat ikan lele malas untuk makan) hal ini disebabkan kurang oksigen dan kadar amoniak yang tinggi. Selain itu, dapat ditambahkan EM4 untuk mengurangi pembentukan amoniak.

Sebelumnya, program PKM telah dilaksanakan pada 28 April 2024 dan dibiayai penuh oleh HIBAH RISETMU. Materi yang disampaikan diantaranya penguatan kelembagaan, kewirausahaan dan praktek melakukan budikdamber.

“Kami sangat senang dapat berkontribusi pada pemberdayaan anggota Ranting Aisyiyah Guwosari,” kata Ibu Erni Saharuddin dosen Prodi Administrasi Publik UNISA sekaligus selaku ketua pelaksana program. “Kami berharap program ini dapat membantu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mengaplikasikan sistem Budikdamber dan meningkatkan kesadaran anggota Ranting ‘Aisyiyah Guwosari terhadap pentingnya menumbuhkan jiwa kewirausahaan sebagai bekal untuk meningkatkan ketahanan pangan dan ekonomi keluarga,”

Anggota Ranting ‘Aisyiyah Guwosari sangat antusias terhadap program ini dan berharap dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam melakukan budidaya ikan melalui sistem Budikdamber. “Kami dari pimpinan Aisyiyah Guwosari menerima ilmu baru dari kampus Universitas ‘Aiyisyah Yogyakarta yaitu sistem Budikdamber. Saya pribadi merasa sangat bersyukur dan sangat berterima kasih kepada kampus Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta yang telah memberikan ilmu, pendidikan juga bantuan, selain untuk menambah ilmu bagi kami juga diharapkan hal ini bisa meningkatkan pendapatan bagi ibu-ibu anggota ranting ‘Aisyiyah” kata Ibu Dian selaku Sekretaris Ranting Aisyiyah Guwosari.

Program ini masih terus dimonitoring oleh tim PKM,  dengan adanya program ini juga diharapkan anggota Ranting ‘Aisyiyah Guwosari dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mengaplikasikan sistem Budikdamber dan mampu menumbuhkan jiwa kewirausahaan sebagai bekal untuk meningkatkan ketahanan pangan dan ekonomi keluarga.